Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

BIOAKUMULASI TOTAL MERKURI, ARSEN, KROMIUM, CADMIUM, TIMBAL DI TELUK TOTOK DAN TELUK BUYAT, SULAWESI UTARA Rumampuk, Natalie D.C.; Warouw, Veibe
JURNAL LPPM BIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : JURNAL LPPM BIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian ilmiah berbagai aspek yang terkait dengan dugaan adanya pencemaran logam berat di Teluk Buyat dan Teluk Totok sedang marak dilakukan, sebagian telah dipaparkan dalam berbagai temu ilmiah. Penelitian ini memberikan informasi seberapa jauh terjadi bioakumulasi dan biomagnifikasi dari logam-logam seperti merkuri, arsen, kromium, cadmium dan timbal dalam ekosistem perairan setempat. Sampel biota laut yang telah diidentifikasi, kemudian dipreparasi dan dianalisa kandungan logam beratnya. Pada penelitian ini didapatkan telah terjadi biomagnifikasi minimal pada kedua logam, yaitu merkuri dan timbal di Teluk Totok, karena sudah terdeteksi pada plankton. Secara umum dapat disimpulkan bahwa akumulasi logam pada biota di Teluk Totok lebih tinggi dari yang terakumulasi pada biota di Teluk Buyat. Logam-logam berat dalam gastropoda lebih tinggi dari pada ikan, kecuali kadar merkuri pada gastropoda di Teluk Buyat yang tidak terdeteksi. Merkuri total (Hg) pada ikan dan gastropoda dari Teluk Totok masing-masing 0,804 dan 1,02 mg/Kg , lebih tinggi dari yang terdeteksi di Teluk Buyat melampaui batas maksimum yang ditetapkan dengan SNI 7387:2009. Kadar total arsen dalam gastropoda di Teluk Totok tujuh kali kadar maksimum menurut SNI 7387:2009. Kadar logam ini dalam gastropoda di Teluk Buyat juga sudah hampir mencapai batas maksimum. Kadar logam cadmium (Cd) dan timbal (Pb), walaupun belum terdeteksi pada ikan, namun pada gastropoda di Teluk Totok sudah mengandung logam Pb dalam kadar yang sudah melampaui batas maksium menurut SNI 7387:2009. Sedangkan untuk tembaga, ditemukan pada Gastropoda dalam kadar yang sangat tinggi di Teluk Buyat dan Teluk Totok, masing-masing 124 mg/Kg dan 116 mg/Kg.
POTENSI SUBSTANS ANTI-UV DARI SERANGGA LAUT FAMILY GERRIDAE DI TASIK RIA MOKUPA MANADO, SULAWESI UTARA Warouw, Veibe; Losung, Fitje F.
JURNAL LPPM BIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : JURNAL LPPM BIDANG SAINS DAN TEKNOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyak organisme baik yang hidup di air maupun darat mempunyai kemampuan untuk dapat melindungi diri terhadap paparan radiasi sinar UV, adaptasi yang dilakukan dapat secara fisik maupun kimiawi. Senyawa yang dihasilkan dari proses adaptasi secara kimiawi dari organisme saat ini sedang banyak di teliti seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia untuk dapat melindungi kulit terhadap radiasi UV karena adanya global warming. Hasil penelitian lainnya mendapatkan adanya suatu senyawa yaitu Mycosporine yang dihasilkan oleh beberapa organisme laut, mempunyai kemampuan untuk menjadi penghalang terhadap radiasi sinar matahari. Gerridae merupakan salah satu family dalam ordo Hemiptera , biasanya disebut sea skeater, mempunyai kemampuan untuk berjalan di permukaan air. Serangga ini selalu terpapar dengan sinar matahari sehingga layak untuk diteliti bagaimana serangga ini dapat melindungi diri dari paparan sinar matahari. Penelitian ini akan diawali dengan mengoleksi serangga family Gerridae yang ditemukan pada perairan Pantai Manado, Serangga yang dikumpulkan akan diekstrak untuk kemudian diujikan kemampuan anti-UV pada spektorfotometer UV-VIS. Hasil yang diperoleh, serangga family Gerridae yang ditemukan pada perairan Pantai Manado mampu menghasilkan substans anti-UV karena mampu mengabsorbsi UV pada panjang gelombang 300-350 dengan nilai absorban mencapai 3-3,5.
Komunitas ikan karang di Pantai Malalayang dan Pantai Meras Teluk Manado Sumual, Sarah S.; Kusen, Janny D.; Warouw, Veibe; Paruntu, Carolus P.; Roeroe, Kakaskasen A.; Boneka, Farnis B.
e-Journal BUDIDAYA PERAIRAN Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/bdp.6.2.2018.20633

Abstract

The study aimed to identify species of reef fishes, to obtain indexes of diversity  and dominance, eveness and to analyze the comparison of communities between the two study sites by Sorensen similarity index. Data was gathered in-situ with underwater recordings at a depth of 6 meters assisted by diving apparatus, and using fish visual census method. Subsequent data were identified using  fish identifikaction guide and WoRMS (Word Register of Marine Science) online identification applications. The number of species and specimens of reef fishes from each study site after bein identified were then analyzed  the diversity, dominance and similarity of the community between the two study sites. The coral reef fishes identification results that obtained from each study site  were:  20 families, 86 spesies and 362 specimen at  Malalayang beach, and 15 families, 55 spesies and 217 specimen at Meras beach. The value of the calculated index o community structure obtained by H’ 3.42 (Malalayang) and 2.91 (meras) has been shown the ecological condition of coral reef ecosystem which is still stable even though diversity is moderate, but inversely with low dominance value (D=0.08). The coral reef fishes in both study sites were very diverse and there was no dominant species. Eveness of community between two study sites high.The result of community similarity analysis using Sorensen Index was 49 % (<50 %) indicates that there was no community similarity of coral reef fishes between Malalayang Beach and Meras Beach which was allegedly caused by natural factors and or anthropogenic one in both research sites.Keywords : coral reef fishes community, diversity, dominance, community similarity
Respon imun benih ikan mas, Cyprinus carpio, yang diberi pakan probiotik Lactobacillus sp. dengan konsentrasi berbeda Pangalila, Novelia; Manoppo, Henky; Tumbol, Reiny A.; Lumenta, Cyska; Kreckhoff, Reni L.; Warouw, Veibe
e-Journal BUDIDAYA PERAIRAN Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/bdp.8.1.2020.27492

Abstract

The research aimed to isolate probiotic bacteria from catfish intestine and assign the concentration of probiotic bacteria which effectively increase the activity of phagocytosis and total leukocytes of carp fingerlings. The fish was taken from Balai Pengembangan dan Pembinaan Pembudidayaan Ikan (BP3I) Tateli. Fish (average initial weight of 2.27 g) were acclimated for one week in 15 aquaria with a density of 25 fish/aquarium. One week after acclimatization, fish were fed with food added with probiotics with different concentrations, namely 1x106, 1x107, 1x108, 1x109 cfu/mL for four weeks. The dose of feed was 5% /body weight/day and feeding time was at 08.00 and 17.00. Data collected were phagocytosis and total leukocyte count. The results showed that supplementation of probiotic significantly increased phagocytic activity and total leukocytes (p<0.01). The best phagocytic activity and total leukocytes were achived in fish fed diet added with probiotics 1x108 cfu/mL. It can be concluded that supplementation of  probiotic onto feed can increase phagocytic activity and total leukocytes of carp.
The size variation of rotifer Brachionus rotundiformis cultivated with different feed at 40 ppt salinity Rimper, Joice R.T.S.L; Harikedua, Silvana D; Warouw, Veibe
AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT Vol 7, No 1 (2019): APRIL
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jasm.7.1.2019.25043

Abstract

Title (Bahasa Indonesia): Variasi ukuran rotifer Brachionus rotundiformisyang diberi pakan berbeda pada salinitas 40 ppt RotiferBrachionus rotundiformisis a group of zooplankton which is used by fish larvae for feeding to initiate their growth. This zooplankton is widely favored by marine fauna larvae because of its small size can fits well with various larval mouth; thus, it is easily preyed by larvae. This study aimed to determine the variation of rotifer B. rotundiformismorphometry if cultured with different feed at 40 ppt. The use of 40 ppt salinity is expected to provide a variable morphometric size because B. rotundiformishas a polymorphism property. Microalgae used as feed for rotifer B. rotundiformiswere Prochloronsp. and Nanochloropsis oculata. Microalgae were cultured with Hirata medium. In the early stages, B. rotundiformiswas cultured at optimum temperature (28 ºC) and salinity 20 ppt, then it was cultured at salinity 40 ppt. Salinity adaptation was done by raising the salinity of the medium by 2 ppt every two days in a 10 ml reaction tube containing 10 individuals. After adaptation, B. rotundiformiswas transferred in a 1000 ml container with a density of 50 individuals. For the morphometric aspect, the total length, the length of the lorica, the width of the lorica and the anterior width were measured. The result showed the morphometric of rotiferB. rotundiformisfed with microalgae Prochloronsp. at 40 ppt salinity was smaller than that of the rotifer fed with N. oculata. Based on that finding it can be concluded that B. rotundiformis fed with Prochloronsp. at a salinity of 40 ppt has the potential to be developed as feed for fish larvae. Further investigations on how to accelerate the cultivation of microalgae Prochloronsp. as feeding for B. rotundiformisare needed.RotiferBrachionus rotundiformismerupakan golongan zooplankton yang digunakan sebagai makanan bagi larva ikan. Zooplankton ini banyak disukai oleh larva fauna laut, karena ukurannya kecil yang cocok dengan berbagai bukaan mulut larva. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi morfometri rotifer B. rotundiformis, jika dikultur pada salinitas yang tinggi (40 ppt) dengan pemberian pakan berbeda. Penggunaan salinitas 40 ppt diharapkan bisa memberikan ukuran morfometrik yang bervariasi, karena rotifer jenis ini memiliki sifat polimorfisme. Alga mikro yang digunakan sebagai pakan adalah Prochloronsp. Dan Nanochloropsis oculata.Alga mikro tersebut dikultur dalam media Hirata. Pada tahap awal, B. rotundiformisdikultur pada suhu optimum (28 ºC) dengan salinitas 20 ppt; kemudian, dikultur pada salinitas 40 ppt. Adaptasi salinitas dilakukan dengan menaikkan salinitas medium sebanyak 2 ppt setiap dua hari dalam tabung reaksi berukuran 10 ml, yang berisi 10 individu. Setelah diadaptasikan, rotifer dipindahkan ke wadah berukuran 1000 ml dengan kepadatan sebanyak 50 individu dan dikultur pada salinitas 40 ppt. Aspek morfometri berupa panjang total, panjang lorica, lebar lorica, dan lebar anterior diukur. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa panjang total rotifer B. rotundiformis, yang diberi pakan Prochloronsp. berukuran lebih kecil dibandingkan dengan rotifer yang diberi pakan N. oculata. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa B. rotundiformisyang diberi pakan Prochloronsp. pada salinitas 40 ppt memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bahan pakan bagi larva ikan. Penelitian lebih lanjut tentang cara mempercepat budidaya microalgae Prochloronsp. sebagai makan untuk B. rotundiformis diperlukan.
Penapisan (skrining) aktivitas antibakteri beberapa ekstrak spons dari Teluk Manado Nowin, Edgar; Warouw, Veibe; Rimper, Joice; Paulus, James; Pangkey, Henneke; Sumilat, Deiske
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 6, No 1 (2018): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.6.1.2018.20198

Abstract

Spons merupakan salah satu biota laut yang sangat prospektif sebagai sumber senyawa bahan-bahan alami seperti peptida, terpenoid, steroid, asetogenin, alkaloid, halida siklik, dan senyawa nitrogen lainnya. Senyawa-senyawa ini memiliki aktivitas farmakologis seperti antifouling, antitumor, antiinflamasi, antivirus, antibakteri, antijamur, antimalaria. Telah diekstrak dua belas spons yang dikoleksi dari Teluk Manado, Sulawesi Utara. Pengujian aktivitas antibakteri dalam penelitian ini menggunakan metode Kirby-Bauer yang dimodifikasi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini  dari  koleksi beberapa ekstrak spons sebanyak 9,442 gram melalui proses maserasi dengan pelarut etanol dan evaporasi.  Kedua belas ekstrak yang diskrining didapatkan 10,6 mm (ekstrak 1), 7,4 mm (ekstrak 4) dan (10,6 mm) ekstrak 9  yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Bacillus megaterium sedangkan pada media bakteri Escherichia coli hanya ekstrak 1 (8,9 mm) yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Kontrol positif sebagai pembanding memiliki aktivitas yang jauh lebih besar terhadap bakteri B. megaterium dan E.  coli sehingga senyawa antibakteri yang terdapat dalam ekstrak spons yang dikoleksi dari Teluk Manado digolongkan sebagai senyawa yang bersifat sedang/moderate.
Substansi anti bakteri dari jamur endofit pada mangrove Avicennia marina Ramadan, Febrian; Bara, Robert; Losung, Fitje; Mangindaan, Remy; Warouw, Veibe; Pratasik, Silvester
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 6, No 1 (2018): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.6.1.2018.20115

Abstract

Mangrove merupakan suatu  tumbuhan yang kaya akan senyawa bioaktif. Senyawa bioaktif yang terdapat dalam bagian-bagian mangrove tidak selalu berasal dari tanaman mangrove itu sendiri, melainkan  dari organisme lain yang mensintesis senyawa bioaktif di dalam bagian mangrove.  Dengan demikian ada kemungkinan terdapat jamur atau bakteri endofit yang hidup atau tinggal di tumbuhan mangrove dan berperan sebagai penghasil bioaktif yang sebenarnya.  Telah diisolasi enam isolat jamur endofit asal mangrove Avicennia marina yang tumbuh di Peariran Pantai tasik Ria, kabupaten Minahasa. Pengujian aktivitas antibakteri dalam penelitian ini menggunakan metode Kirby-Bauer yang dimodifikasi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini terdapat isolat jamur endofit dari mangrove Avicennia marina.  Hanya 2 isolat jamur endofit yaitu A.M.D. 1.1.1. dan 1.1.2. yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri B. megaterium dan E. coli.  Analisis mikroskopik dari kedua isolat berdasarkan bentuk miselium mengindikasikan kedua isolat  ini yaitu Aspergillus cf. flavus dan Talaromyces sp. Ekstrak kedua isolat jamur kemudian fraksinasi dan  diperoleh 3 fraksi yaitu fraksi air, etanol dan n-heksan.  Dari ketiga fraksi semuanya memiliki aktivitas antibakteri.  Hal ini menunjukkan bahwa senyawa dari isolat jamur endofit bersifat polar,semi polar dan non polar.  Hasil spektrofotometri menunjukkan bahwa senyawa antibakteri dari isolat jamur strain Aspergillus cf. flavus dan Talaromyces spmerupakan senyawa yang berbeda. Fraksi aktif dari strain Aspergillus cf. flavus dan Talaromyces spterdapat pada fraksi n-heksan, etanol dan air. Ketiga fraksi ini memiliki perbedaan pola serapan UV
KARAKTERISTIK DNA CO1 SERANGGA LAUT Gerridae YANG BERASAL DARI PANTAI MOKUPA SULAWESI UTARA Maramis, R. T. D.; Warouw, Veibe
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 2, No 1 (2014): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.2.1.2014.5033

Abstract

Karakterisasi DNA mitokondria yaitu gen sitokrom oksidase sub unit 1 (CO1) dari serangga laut Gerridae yang berasal dari pantai Mokupa, Sulawai Utara, setelah diekstraksi DNA yang selanjutnya diamplifikasi dengan metode PCR, elektroforesis dan disekuensing, hasil Sekuen CO1 kemudian di BLAST untuk mendapatkan tingkat homology dengan sekuens-sekuens dari gene bank NCBI, ternyata hanya memiliki tingkat homologi paling tinggi sebesar < 87% dengan sekuens yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekuens gen sitokrom oksidase 1 (CO1) dari serangga laut Gerridae yang berasal dari pantai Mokupa, Sulawesi Utara tidak sama dengan serangga laut Gerridae lain yang telah terdata dan terpublikasi di gen bank NCBI .
MEMAKSIMALKAN POTENSI DORMANSI PADA ROTIFER Brachionus rotundiformius MELALUI MATING EKSPERIMEN Warouw, Veibe
JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN TROPIS Vol 6, No 1 (2010)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.044 KB) | DOI: 10.35800/jpkt.6.1.2010.114

Abstract

The rotifer Brachionus sp is widely used in aquaculture as a live prey, but problem remain with less utilization.  It is often difficult to synchronize rotifer production with larvae demand.  Rotifer also produce resting egg with sexual reproduction, this resting egg is thick-walled encysted stages which can remain dorman for extended period.  Used resting egg as a stock can be solved the problem.  With mating eksperiment we found resting egg produced by female rotifer that have not produce egg before.  Suggestion proportion of male and female to produce resting egg is 4 male : 10 female.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK KASAR BAKTERI YANG BERASOSIASI DENGAN SPONGE Acanthostrongylophora sp. Ginting, Elvy L; Warouw, Veibe; Suleman, Rizal W
JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN TROPIS Vol 6, No 3 (2010)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.047 KB) | DOI: 10.35800/jpkt.6.3.2010.162

Abstract

Sponges have a potential to produce bioactive compounds. Their ability to do it since there is a symbiotic relationship with microorganisms in these bacteria. Because of this critical role, the bacteria symbiotic with sponge allegedly have great potential in terms of producing bioactive compounds that have been isolated from sponges (Lee, et al, 2001). In this study, using bacterial culture preparations isolated from the sponge, Acanthostrongylophora sp., the bacterial isolates were tested for their antibacterial activities using a well diffusion test. Based on the antibacterial activity test, the bacterial isolates known as BPO (shaped wavy white dots) and BPB (white threadlike have a certain type of thread) had antibacterial activity. ODS had a broad spectrum as potent against all three types of tested bacteria (Vibrio cholerae, Staphyloccocus aureus, Bacillus subtillis).
Co-Authors Agung B. Windarto, Agung B. Alfret Luasunaung Angkouw, Esther Dellayani Antonius P. Rumengan Antonius Rumengan Ari Berty Rondonuwu Billy Theodorus Wagey Boneka, Farnis B. Boneka Boneka, Farnis Bineada Calvyn F. A. Sondak, Calvyn F. A. Carolus Paulus Paruntu Cyska Lumenta Darus S. Paransa Deiske Adeliene Sumilat, Deiske Adeliene Elvy L Ginting Farnis B. Boneka Fitje F. Losung, Fitje F. Fitje Losung Frangky E. Kaparang Ginting, Elvy Like Grevo S Gerung Henky Manoppo Henneke Pangkey Indri Manembu Janny D. Kusen Johnny Budiman Joice R.T.S.L Rimper Joshian N.W. Schaduw Kalebos, Roosa C. Kaligis, Erly Yosef Kreckhoff, Reni L. Kumampung, , Deislie R.H. Kumampung, Deislie R.H Kumampung, Deislie R.H. Kurniati Kemer Kusumaningrum, Arianda Lasut, Astrid Y. Lindon R Pane Lintang, Rosita A.J. Lumingas, Lawrence L.J. Mahmud, Maudy Rusmini Mamangkey, Noldy Gustaf Frans Mamuaja, Jane M. Mangangkung, Nazarrian Mangindaan, Remy Mangindaan, Remy Emile Petrus Manoppo, Lefran Manoppo, Toshiko M. Mantiri, Desy M. H Maramis, Regina U. Markus T. Lasut Medy Ompi Mokolensang, Jeffrie Mokolensang, Jeffrie F. Mokosuli, Febrianty Dhea Molle, Ben Arther Monijung, Revol Dulles Natalie D Rumampuk Ngangi, Edwin Leonardo Apolonio Nowin, Edgar Ockstan Kalesaran Pane, Lindon R. Pangalila, Novelia M.A. Pangkey, Henneke D. Paransa, Darus Sa'adah Paransa, Darus Sa’adah Johanis Paulus, James Pesoth, Christianto Pratasik, Silvester R. T. D. Maramis Ramadan, Febrian Reiny A. Tumbol Remy E. P Mangindaan Rimper, Abraham M. Rimper, Joice R. T. S. L . Rizal W Suleman Robert A. Bara Roeroe, Kakaskasen Andreas Rose O. S. E. Mantiri, Rose O. S. E. Rumampuk, Natalie D.C Rumampuk, Natalie Detty C Rumampuk, Natalie Detty C. Rumengan, Inneke Fenny Salaki, Meiske S. Salawati, Vellysa Friendly Saragih, Hans S. R. P. Sembiring, Sindiy Cloudya Silvana Dinaintang Harikedua Singon, Cristio Sirri, Yolanda Stenly Wullur Sumual, Sarah S. Sundah, Geraldo Thimoty Tuliabu, Nelda Tulung, Rezykita Tuyu, Adel M. Undap, Suzanne J Undap, Suzanne Lydia Wilhelmina Patty Wilmy E Pelle