Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Faktor Penyebab Depresi pada Lansia: Riwayat Penyakit, Interaksi Sosial dan Dukungan Keluarga Rachmawati, Fanny; Z, Desmaniarti; Muttaqin, Zaenal; Muryati, Muryati
Jurnal Keperawatan Indonesia Florence Nightingale Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : UPPM. Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jkifn.v3i2.1782

Abstract

Kejadian depresi merupakan salah satu gangguan psikologis yang dapat terjadi pada lansia dan harus mendapatkan perhatian. Depresi pada lansia yang tidak ditangani dengan baik, dapat menimbulkan keinginan bunuh diri. Depresi dapat disebabkan oleh faktor fisik dan faktor psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan depresi pada lansia di Puskesmas. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan model rancangan Cross Sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 43 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Geriatric Depression Scale (GDS), kuesioner interaksi sosial, kuesioner dukungan keluarga, dan lembar checklist riwayat penyakit yang sudah valid dan reliabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara riwayat penyakit (p value = 0,045), dengan depresi pada lansia. Hubungan terkuat terhadap depresi pada lansia ditunjukkan oleh faktor dukungan keluarga (OR = 6,24). Perlu dilakukan upaya pencegahan timbulnya depresi serta meningkatnya tingkat depresi yang sudah dialami lansia. Upaya yang dapat dilakukan puskesmas yaitu dengan mengadakan screening dan terapi aktivitas kelompok khusus lansia. Selain itu, dukungan dari keluarga juga diperlukan sehingga kondisi fisik dan psikologis lansia dapat terjaga. Penelitian mengenai intervensi yang tepat dalam menangani depresi pada lansia juga perlu dilakukan.
Harga Diri Menurunkan Kecemasan pada Penyandang Disabilitas Maryam, Hilyah Sa’adah; Muryati, Muryati; Muttaqin, Zaenal; Z, Desmaniarti; Rukman, Rukman
Jurnal Keperawatan Indonesia Florence Nightingale Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : UPPM. Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jkifn.v4i1.2173

Abstract

Hidup sebagai penyandang disabilitas merupakan tantangan yang sulit, terutama karena jumlah penyandang disabilitas sangat tinggi di seluruh dunia. Mereka sering menghadapi berbagai kesulitan emosional, sosial, dan pekerjaan karena keterbatasan yang mereka alami, sehingga menyebabkan rendahnya harga diri pada penyandang disabilitas. Perbedaan ini dapat memicu perubahan psikologis berupa kecemasan. Tujuannya untuk memahami hubungan harga diri dengan kecemasan pada penyandang disabilitas. Desain penelitian yang digunakan cross sectional dengan metode deskripsi korelasi. Jumlah populasi dan sampel sebanyak 37 responden sehingga menggunakan teknik total sampling. Pengukuran data menggunakan kuesioner RSES dan kuesioner ZSAS. Analisis data dengan uji spearman rank didapatkan hasil adanya hubungan yang signifikan dengan p-value 0,009 pada kedua variabel yang bermakna adanya hubungan antara harga diri dengan kecemasan pada penyandang disabilitas dengan kekuatan hubungan cukup kuat serta arah hubungan negatif. Dukungan dan pendekatan yang intensif sangat diperlukan agar meningkatkan harga diri dan menurunkan kecemasan penyandang disabilitas, oleh karena itu diperlukan informasi untuk pemberi pelayanan tentang pendidikan kesehatan yang dapat meningkatkan harga diri.
PEMBERDAYAAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) DALAM MENGENDALIKAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BABAKAN SARI KOTA BANDUNG Fatah, Vera Fauziah; Z, Desmaniarti; Sasmita, Anah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Indonesia Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Indonesia
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jpmki.v3i1.2049

Abstract

People with mental disorders (ODGJ) in Indonesia have increased. In West Java, 11.360 people suffered from severe mental disorders in 2017 and increased to 16.714 in 2018. Some ODGJ are treated in psychiatric hospitals because of violent behavior and when they are declared cured after being at home they are very at risk of violent behavior, so they need special handling as a form of prevention of mental disorders. To prevent this, ODGJ should be empowered to control their behavior, especially the risk of violent behavior, so that something unwanted does not happen. Handling ODGJ with the risk of violent behavior can be done with a prevention program, namely religious therapy: listening to audio murottal Al-Qur'an and deep breath relaxation. The deep breath relaxation and murottal Al-Qur'an techniques listened to through audio not only cause a calming effect on the physical body but also calm the mind so that it can reduce the risk of violent behavior. This community service aims to empower cadres and ODGJ in reducing signs of risk of violent behavior in Sukapura Village, Babakan Sari Health Center Working Area, Bandung City. This activity began with training 10 health cadres to help empower 16 ODGJ in helping to reduce signs of risk of violent behavior by listening to deep breath relaxation audio and murottal Al-Qur’an: Surat Al-Fatihah twice a day for 2 weeks. The results and outcomes of this activity are an increase in cadre knowledge related to the risk of violent behavior and how to control it and a decrease in feelings of risk of violent behavior in ODGJ.
Deteksi Dini Depresi dan Efikasi Diri Menyusui pada Ibu Nifas di Kota Bandung Deby Lestari, Anastasya; Wisnu Wardani, Sri; Ida Widiawati,; Z, Desmaniarti
Jurnal Global Ilmiah Vol. 1 No. 12 (2024): Jurnal Global Ilmiah
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55324/jgi.v1i12.127

Abstract

Asia memiliki tingkat depresi pasca melahirkan tertinggi di seluruh dunia. Sekitar 50% ibu-ibu di Indonesia mengalami depresi. Sebuah penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Al-Islam Bandung menunjukkan bahwa ibu postpartum blues kurang antusias untuk menyusui. Ibu-ibu dengan efisiensi diri yang rendah tiga kali lebih mungkin menghentikan menyusui sebelum waktunya. Penyapihan ASI kurang dari enam bulan dapat mengganggu hubungan antara anak dan ibu karena proses bounding ettachment dan kurangnya gizi anak. Studi ini mendeteksi dini depresi dan efikasi diri menyusui pada ibu nifas di Kota Bandung. Studi ini menerapkan deskriptif kuantitatif. Metode purposive sampling digunakan untuk mengumpulkan sampel dari 36 individu. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) dan Short Form Breastfeeding Self-Efficacy Scale (BSES-SF). Hasil pengisian kuesioner dipresentasikan dalam bentuk tabel frekuensi dan presentase. Ibu nifas memiliki resiko depresi sebesar 58,3% dan efikasi diri menyusui yang tinggi sebesar 55,6%. Ibu nifas yang tidak depresi lebih sedikit daripada ibu nifas yang mungkin depresi. Efikasi diri menyusui yang tinggi lebih banyak daripada efikasi diri menyusui yang rendah. Diharapkan dapat menjadi acuan untuk pelayanan dan meningkatkan skrining faktor resiko depresi dan efikasi diri menyusui pada ibu nifas.
RELATIONSHIP BETWEEN SPIRITUAL INTELLIGENCE LEVEL AND COPING MECHANISM IN ADOLESCENTS Fatah, Vera Fauziah; Larasati, Mayang Galuh; Z, Desmaniarti; Rukman, Rukman; Muttaqin, Zaenal; Muryati, Muryati
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 17 No 2 (2025): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2858

Abstract

This research is based on the 2018 Riskesdas data, which shows an increase in the number of mental health disorders in adolescents over 15 years of age by 5.3% from 2013. Adolescence is a crucial period for a person's mental health, not all adolescents can manage their stress. In this condition, coping mechanisms are needed that aim to overcome stressors. Spiritual intelligence is one of the factors that impact adolescents in choosing coping efforts. Adolescents who have high spiritual intelligence will be able to choose constructive coping. The study aims to analyze the relationship between the level of spiritual intelligence and coping mechanisms in adolescents. This study is a cross-sectional study with a categorical analytical approach, located at SMAN 6 Bandung. The number of samples is 86 respondents who are selected using proportional stratified random sampling techniques. The instruments used in this study were a questionnaire on the level of spiritual intelligence adapted from King & DeCicco's theory, namely SISRI-24 (The Spiritual Intelligence Self Report Inventory), and coping mechanisms adapted from Carver & Cornor's theory, B-COPE (Brief from the Coping Orientation to Problem Experience). Furthermore, the data obtained were tested using the chi-square correlation test. The results of the statistical test on the relationship between spiritual intelligence and coping mechanisms in adolescents at SMA Negeri 6 Bandung obtained a p-value of 0.000 (p = 0.005), meaning that there is a relationship between the level of spiritual intelligence and coping mechanisms in adolescents at SMA Negeri 6 Bandung. There is a need to increase the consistency of the sustainability of existing spiritual guidance programs and enrich the material with more variety as an effort to improve adolescent coping mechanisms.