Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Hubungan Dukungan Sosial Teman dengan Depresi pada Lansia Tamansyah, Gustya; Muryati, Muryati; Fatah, Vera Fauziah; Rukman, Rukman
Jurnal Keperawatan Indonesia Florence Nightingale Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : UPPM. Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Depresi merupakan masalah kesehatan mental yang umum terjadi pada populasi lansia, hal ini dimungkinkan karena kurangnya dukungan sosial dimana semakin bertambahnya usia lansia akan berisiko mengalami depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial teman dengan depresi pada lansia. Metode penelitian yang digunakan deskripsi korelasi dengan teknik sampel total sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 44 lansia. Instrumen yang digunakan kuesioner dukungan sosial teman serta kuesioner depresi PHQ-9. Hasil penelitian dukungan sosial sedang sebanyak 25 lansia dan dukungan sosial rendah sebesar 19 lansia, sedangkan lansia yang memiliki gejala depresi ringan sebanyak 21 dan tidak ada gejala depresi 23 lansia. Hasil penelitian ini menunjukkan p=0,000 dimana jika 0,000 < 0,05 berarti terdapat hubungan antara dukungan sosial teman dengan depresi pada lansia.Oleh karena itu, salah satu upaya menurunkan tingkat depresi adalah dengan meningkatkan dukungan sosial atau kepedulian sesama lansia di panti melalui program SMB (Sharing Motivasi Bersama).
Intensitas Penggunaan Gadget berhubungan dengan Pola Interaksi Sosial Remaja Awal Albar, Madha Mahesa; Muttaqin, Zaenal; Fatah, Vera Fauziah; Muryati, Muryati
Jurnal Keperawatan Indonesia Florence Nightingale Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : UPPM. Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jkifn.v4i1.2132

Abstract

Gadget termasuk salah satu teknologi yang terus berkembang dengan memberikan pembaruan yang membuat penggunanya lebih nyaman dan praktis. Fenomena perubahan perilaku yang diakibatkan oleh penggunaan gadget banyak terjadi di kalangan remaja. Perubahan sosial yang     diakibatkan oleh penggunaan gadget memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap hubungan sosial remaja. Mengetahui hubungan antara pola interaksi sosial remaja awal dengan tingkat penggunaan gadget merupakan tujuan dari penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan teknik proportionate simple random sampling dengan jumlah 79 responden. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner intensitas penggunaan gadget dan pola interaksi sosial. Penelitian ini dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment dengan r-hitung sebesar -0,300 dan nilai p-value sebesar 0,007. Hasil uji korelasi Pearson Product Moment menunjukkan tingkat hubungan yang kuat dan arah hubungan yang negatif. Semakin tinggi intensitas penggunaan gadget maka  semakin rendah pola interaksi sosial. Diharakan pihak sekolah mampu mengarahkan siswa untuk membagi waktu dalam perhatian menggunakan gadget agar dapat melakukan interaksi sosial yang terbuka dengan teman-temannya dilingkungan sekolah maupun dirumah.
PEMBERDAYAAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) DALAM MENGENDALIKAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BABAKAN SARI KOTA BANDUNG Fatah, Vera Fauziah; Z, Desmaniarti; Sasmita, Anah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Indonesia Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Indonesia
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jpmki.v3i1.2049

Abstract

People with mental disorders (ODGJ) in Indonesia have increased. In West Java, 11.360 people suffered from severe mental disorders in 2017 and increased to 16.714 in 2018. Some ODGJ are treated in psychiatric hospitals because of violent behavior and when they are declared cured after being at home they are very at risk of violent behavior, so they need special handling as a form of prevention of mental disorders. To prevent this, ODGJ should be empowered to control their behavior, especially the risk of violent behavior, so that something unwanted does not happen. Handling ODGJ with the risk of violent behavior can be done with a prevention program, namely religious therapy: listening to audio murottal Al-Qur'an and deep breath relaxation. The deep breath relaxation and murottal Al-Qur'an techniques listened to through audio not only cause a calming effect on the physical body but also calm the mind so that it can reduce the risk of violent behavior. This community service aims to empower cadres and ODGJ in reducing signs of risk of violent behavior in Sukapura Village, Babakan Sari Health Center Working Area, Bandung City. This activity began with training 10 health cadres to help empower 16 ODGJ in helping to reduce signs of risk of violent behavior by listening to deep breath relaxation audio and murottal Al-Qur’an: Surat Al-Fatihah twice a day for 2 weeks. The results and outcomes of this activity are an increase in cadre knowledge related to the risk of violent behavior and how to control it and a decrease in feelings of risk of violent behavior in ODGJ.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MASALAH EMOSI DAN PERILAKU REMAJA DI PANTI ASUHAN Nursyamsiyah, Nursyamsiyah; Fatah, Vera Fauziah; Ariyanti, Metia
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 16 No 2 (2024): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v16i2.2504

Abstract

Remaja yang tinggal di panti asuhan merupakan salah satu kelompok yang berisiko mengalami masalah kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi adalah masalah emosi dan perilaku yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan masalah emosi dan perilaku remaja di panti asuhan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sebanyak 105 remaja menjadi sampel dalam penelitian ini yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen The Strengths and Difficulties Questionnaire digunakan untuk mengukur masalah emosi dan perilaku remaja. Analisis data univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji Chi-square. Sebanyak 46.7% remaja mengalami kesulitan emosi dan perilaku, dengan proporsi masalah teman sebaya 47,6%, masalah emosi 37,1%, masalah perilaku 30.5%, hiperaktivitas 21% dan masalah prososial 13.3%. Dukungan sosial merupakan faktor yang berhubungan dengan keseluruhan masalah kesulitan emosi dan perilaku remaja (p=0,046). Berdasarkan domainnya, jenis kelamin merupakan faktor yang berhubungan dengan masalah emosi (p=0.007), perilaku (p=0.016) dan hiperaktivitas (p=0.029), sedangkan dukungan sosial berhubungan dengan masalah teman sebaya (p=0.002) dan masalah perilaku prososial (p=0.028). Faktor risiko dalam penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam upaya menurunkan masalah emosi dan perilaku remaja di panti asuhan.
EFEKTIFITAS PSIKOEDUKASI "KESMEN" TERHADAP STATUS KESEHATAN MENTAL REMAJA Fatah, Vera Fauziah; Nursyamsiyah, Nursyamsiyah; Susanti, Susi
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 16 No 2 (2024): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v16i2.2538

Abstract

Teenagers are a group of people who are at risk of quickly experiencing stress. Long-term stress conditions in adolescents contribute to the incidence of anxiety and depression. Ways to overcome adolescent psychological stress can be done by expanding knowledge related to adolescent mental health, one of which is the use of psychoeducational interventions. This type of research was a quasi-experimental pre-posttest research with a control group. The aim of this research was to determine the effectiveness of psychoeducational therapy using the "Kesmen" module on the emotional mental status of adolescents. The population of this study were students at junior high schools in the city of Bandung. The time for carrying out the research is from September to October. The research sample of 100 students was divided into 50 students into the intervention group and 50 students into the control group. The sample was selected using proportional sampling with inclusion and exclusion criteria. The data collection technique is by measuring the emotional mental health status of students using the standard SRQ 29 questionnaire. Data analysis uses the McNemar test. The results of the research in the intervention group showed a p-value of 0.000, where this value was <0.05, indicating that there was a very significant reduction in emotional mental status disorders. It can be concluded that providing Kesmen psychoeducation is very effective in reducing emotional mental status disorders in adolescents.
Perilaku Bullying dengan Harga Diri pada Remaja Muttaqin, Zaenal; Fatha, Sri Mayang; Fatah, Vera Fauziah; Muryati, Muryati; Rukman, Rukman
Jurnal Keperawatan Indonesia Florence Nightingale Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : UPPM. Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jkifn.v4i2.2729

Abstract

Gambaran Jenis Kelamin, Ketaatan Beribadah dan Sumber Penularan dengan Tingkat Resiliensi pada Remaja dengan HIV Astiti, Indita Wilujeng; Erlina, Lina; Fatah, Vera Fauziah; Muryati, Muryati; Muttaqin, Zaenal
Jurnal Keperawatan Indonesia Florence Nightingale Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : UPPM. Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/jkifn.v5i1.3347

Abstract

Kasus remaja dengan HIV (RDHIV) di Indonesia tercatat lebih banyak dibandingkan Negara Malaysia pada tahun 2023. RDHIV merupakan masa transisi dari kanak-kanak menjadi dewasa beserta menghadapi tantangan terkait HIV yang dideritanya, sehingga mendorong RDHIV agar dapat beradaptasi secara psikologis. Kemampuan penyesuaian diri secara terhadap tantangan dan kesulitan yang dialami disebut dengan resiliensi. Penelitian ini, dilakukan untuk mengetahui gambaran jenis kelamin, ketataan beribadah dan sumber penularan dengan tingkat resiliensi. Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Teknik sampel menggunakan non-probability sampling dengan metode convenience sampling sehingga didapatkan 70 RDHIV. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Child & Youth Resilience Measurement-Revised (CYRM-R), analisis data dilakukan dengan analisis univariat dengan frekusensi dan presentase untuk data kategorik sedangkan mean dan standar deviasi untuk data numerik. Hasil penelitian menunjukkan RDHIV yang memiliki tingkat resiliensi tinggi cenderung memiliki karakteristik jenis kelamin laki-laki (22), ketaatan beribadah RDHIV yang taat beribadah (29) cenderung menunjukkan tingkat resiliensi tinggi dan sumber penularan pada RDHIV sebagian besar karena perilaku berisiko (24).
RELATIONSHIP BETWEEN SPIRITUAL INTELLIGENCE LEVEL AND COPING MECHANISM IN ADOLESCENTS Fatah, Vera Fauziah; Larasati, Mayang Galuh; Z, Desmaniarti; Rukman, Rukman; Muttaqin, Zaenal; Muryati, Muryati
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 17 No 2 (2025): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2858

Abstract

This research is based on the 2018 Riskesdas data, which shows an increase in the number of mental health disorders in adolescents over 15 years of age by 5.3% from 2013. Adolescence is a crucial period for a person's mental health, not all adolescents can manage their stress. In this condition, coping mechanisms are needed that aim to overcome stressors. Spiritual intelligence is one of the factors that impact adolescents in choosing coping efforts. Adolescents who have high spiritual intelligence will be able to choose constructive coping. The study aims to analyze the relationship between the level of spiritual intelligence and coping mechanisms in adolescents. This study is a cross-sectional study with a categorical analytical approach, located at SMAN 6 Bandung. The number of samples is 86 respondents who are selected using proportional stratified random sampling techniques. The instruments used in this study were a questionnaire on the level of spiritual intelligence adapted from King & DeCicco's theory, namely SISRI-24 (The Spiritual Intelligence Self Report Inventory), and coping mechanisms adapted from Carver & Cornor's theory, B-COPE (Brief from the Coping Orientation to Problem Experience). Furthermore, the data obtained were tested using the chi-square correlation test. The results of the statistical test on the relationship between spiritual intelligence and coping mechanisms in adolescents at SMA Negeri 6 Bandung obtained a p-value of 0.000 (p = 0.005), meaning that there is a relationship between the level of spiritual intelligence and coping mechanisms in adolescents at SMA Negeri 6 Bandung. There is a need to increase the consistency of the sustainability of existing spiritual guidance programs and enrich the material with more variety as an effort to improve adolescent coping mechanisms.