Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Kewenangan Antara Mahkamah Agung Dengan Komisi Yudisial Dalam Pengawasan Hakim Berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan Salsabila, Ratu Tasya; Irwandi , Irwandi; Eriton, Muhammad
Limbago: Journal of Constitutional Law Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Jambi, Fakultas Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/limbago.v4i1.18035

Abstract

This study aims to 1). determineand analyzing the relationship and authority arrangements between the supreme court and the judicial commission under the supervision of judges based on legislation, 2). the rule of law regarding the supervision of judges by the Supreme Court and the Judicial Commission in the future. Researchers use normative legal research methods, namely research that examines and analyzes document studies using various secondary data such as laws and regulations, court decisions, legal theories, and documents. The researcher also uses the legislation approach and the case approach. The results of this study are 1). It was found that many recommendations for sanctioning judges by the Judicial Commission were rejected by the Supreme Court because they were related to judicial technicalities. Judicial technicality is often the object of debate between the two institutions, this happens because there is no clear distinction regarding the realm of supervision related to judicial technicality and the realm of judge behavior. 2). In the future, it is necessary to make strict legal rules regarding the boundaries of the judicial technical realm and the behavior of judges so that problems regarding different interpretations of judicial technicalities will not occur again. Keywords: Supreme Court, Judicial Commission, and Judges. Penelitian ini bertujuan untuk 1). mengetahui dan menganalisis pengaturan Hubungan dan kewenangan antara mahkamah agung dengan komisi yudisial dalam pengawasan hakim berdasarkan perundang-undangan, 2). aturan hukum mengenai pengawasan hakim oleh Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial di masa yang akan datang. Peneliti menggunakan Metode penelitian hukum normatif yakni penelitian yang mengkaji dan menganalisis studi dokumen yakni menggunakan berbagai data sekunder seperti peraturan perundang-undangan, keputusan pengadilan, teori hukum, dan dokumen. Peneliti juga menggunakan pendekatan Perundang-Undangan dan pendekatan kasus. Adapun hasil penelitian ini adalah 1). Ditemukan bahwa  banyak rekomendasi sanksi Hakim oleh Komisi Yudisial yang ditolak oleh Mahkamah Agung karena berkaitan dengan teknis yudisial. Teknis yudisial seringkali menjadi objek perdebatan antara kedua lembaga tersebut, hal ini terjadi dikarenakan belum adanya pembedaan yang tegas mengenai ranah pengawasan yang terkait dengan teknis yudisial dan ranah perilaku hakim. 2). Dimasa yang akan datang perlu adanya pembuatan aturan hukum yang tegas mengenai batas-batasan ranahan teknis yudisial dan perilaku hakim sehingga permasalahan mengenai perbedaan penafsiran tentang teknis yudisial tidak akan terjadi lagi. Kata kunci: Mahkamah Agung, Komisi Yudisial, dan Hakim.  
An Analysis of Teacher’s Assessment Task in Teaching Writing at MAS TI Paninggahan Ramadani, Nesi; Melani, Melyann; Eliza, Eliza; Irwandi , Irwandi
Journal of Educational Management and Strategy Vol. 2 No. 2 (2023): July-December 2023
Publisher : Yayasan Lembaga Studi Makwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57255/jemast.v2i2.241

Abstract

This research was conducted because of several problems found in class XI Mas.TI Paninggahan. Teachers tend to use monotonous assessment tasks, teachers do not assess assessment tasks well, students' motivation in learning to write English is low, teachers do not have enough time to see how students write. Students have problems in grammar and vocabulary. The purpose of this research is to find out what assessment tasks teachers give in teaching writing, to find out how teachers assess students' writing assessment tasks and then to find out what problems teachers have in assessing writing assessment tasks in class 11 MAS. IT Paninggahan. This research uses a qualitative descriptive method. Data obtained from interviews and document analysis were analyzed qualitatively. Researchers analyzed students' writing assessment assignments that had been given scores and interviews were conducted directly with the teacher. The findings from this research are several aspects of writing assessment tasks given by teachers in class activities during the second semester. There are several types of assessment tasks given by teachers in teaching writing. These are the cloze selection task, paragraph construction task, and guided question and answer. Furthermore, the researchers also found out about how teachers assessed the writing assessment tasks given. The assessment is carried out holistically by paying attention to the authenticity of the text, suitability of the text with the title, text order, choice of vocabulary, choice of grammar, vocabulary letters and neatness of the text. Each point was ranked by the researcher from five points to one point based on aspects of very suitable or not suitable.. Abstrak Penelitian ini dilakukan karena beberapa permasalahan yang ditemukan di kelas XI Mas.TI Paninggahan. Guru cenderung menggunakan tugas penilaian yang monoton, guru tidak melakukan penilaian tugas penilaian dengan baik, motivasi siswa dalam belajar menulis bahasa Inggris rendah, waktu untuk melihat bagaimana proses menulis siswa oleh guru tidak cukup. Siswa memiliki masalah dalam tata bahasa dan kosa kata. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apa saja tugas penilaian yang diberikan guru dalam mengajar menulis, untuk mengetahui bagaimana guru menilai tugas penilaian menulis siswa dan kemudian untuk mengetahui apa saja masalah guru dalam menilai tugas penilaian menulis di kelas 11 MAS. TI Paninggahan. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh dari wawancara dan analisis dokumen yang dianalisis secara kualitatif. Peneliti menganalisis tugas penilaian menulis siswa yang telah diberi skor dan wawancara dilakukan langsung dengan guru. Temuan dari penelitian ini terdapat beberapa aspek tugas penilaian menulis yang diberikan oleh guru dalam kegiatan kelas selama semester kedua. Terdapat beberapa jenis tugas penilaian yang diberikan guru dalam mengajar menulis. Itu adalah cloze selection task, tugas konstruksi paragraf, dan tanya jawab terbimbing. Selanjutnya peneliti juga menemukan tentang bagaimana guru menilai tugas penilaian menulis yang diberikan. Penilaian dilakukan secara holistik dengan memperhatikan keaslian teks, kesesuaian teks dengan judul, urutan teks, pilihan kosa kata, pilihan tata bahasa, huruf kosa kata dan kerapian teks. Masing-masing poin dirangkai oleh peneliti dari lima poin sampai satu poin berdasarkan aspek sangat sesuai hingga tidak sesuai.
Antibacterial Effectiveness Test of Methanil Extract of Brown Algae (Sargassum vulgare) Against Staphylococcus aureus Bacteria Dieta Andaristi; Irwandi , Irwandi; A.M. Muslihin
Jurnal EduHealth Vol. 16 No. 03 (2025): Jurnal EduHealt, Edition July - September , 2025
Publisher : Sean Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infectious diseases are one of the main causes of morbidity and mortality globally, especially in developing countries. One of the most common and dangerous pathogenic bacteria is Staphylococcus aureus, that can cause a range of infections by mild skin problems to life-threatening diseases. This study aimed to evaluate the antibacterial activity of methanol extract of brown algae Sargassum vulgare against S. aureus. This laboratory-based experimental research was conducted. Extraction was carried out utilizing the maceration technique with methanol solvent. Phytochemical screening was performed to detect alkaloids, flavonoids, saponins, and steroids. Antibacterial activity was tested utilizing the disk diffusion technique at extract concentrations of 5%, 10%, and 15%, with chloramphenicol as the positive control and aqua pro injection as the negative control. The outcomes performed that the extract contained alkaloids, flavonoids, and saponins, but not steroids. However, no inhibition zone was observed at any extract concentration against S. aureus. In conclusion, although the extract contained bioactive compounds, it did not perform antibacterial effectiveness against S. aureus.
Uji Efektivitas Ekstrak Daun Gatal (Laportea Decumana L.) Terhadap Penyembuhan Luka Full Thickness Pada Mencit Jantan (Mus Musculus) Galur Balb/C Lisna, Lisna; Astuti, Ratih Arum; Irwandi , Irwandi
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 7 No. 2 (2025): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/.v7i2.370

Abstract

Penggunaan  pengobatan medis yang digunakan secara terus-menerus  hingga jangka panjang akan menyebabkan efek samping yang berbahaya bagi tubuh manusia,  sehingga diperlukan alternatif lain dengan  memanfaatkan   tanaman herbal  sebagai media pengobatan,  oleh karna itu peneliti tertarik mengunakan tanaman daun gatal (L. decumana L.) sebagai sarana pengobatan  luka  full thickness.  Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dosis dan efektivitas ekstrak daun gatal (L. decumana L.) terhadap penyembuhan luka full thickness  pada mencit jantan (Mus musculus).  Hewan uji yang digunakan adalah mencit putih jantan galur Balb/C (Mus musculus) berusia 3-4 bulan dengan berat badan 25-35gr yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. yang melibatkan 25 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok control negative, kelompok control positiv (betadine ), kelompok F1 Konsentrasi 0,75%, kelompok F2 konsentrasi 1%, kelompok F3 konsentrasi 1,25%. Hasil data perbedaan diameter luka mencit yang diamati selama 14 hari  menunjukkan bahwa Kelompok control negative  memiliki luas luka sebesar (0.49), kelompok control positive (0.35) kelompok F1 (0.30) kelompok F2 (0.26) kelompok F3 (0.12).  Kelompok F1 dan Kelompok F2 hampir memiliki tingkat kesembuhan yang sama. Sementara itu, Kelompok F3 memiliki tingkat penyembuhan tercepat di antara konsentrasi lainnya. Berbeda dengan Kelompok control negatif, kelompok control negative  memiliki tingkat penyembuhan yang jauh lebih lama di antara kelompok  lainnya.