This study aims to analyze the implementation of the Denpasar Prama Sewaka application in public services in Denpasar City using an e-government perspective. In addition to understanding how the Denpasar Prama Sewaka application is implemented, the author also explores how the government builds relationships with the public using an e-government perspective. This study uses qualitative research with a descriptive approach. Through qualitative research, the author will conduct research by understanding the subject's perspective, resulting in contextualization. The findings are broken down based on policy implementation indicators: organization, interpretation, and application. Furthermore, findings from an e-government perspective are divided into three categories: support, capacity, and value. From an organizational perspective, the author found overlapping employee structure in the management of the Denpasar Prama Sewaka application. In his interpretation, digital education and literacy need to be improved within the community, especially in Denpasar City, to avoid failures in the delivery of electronic-based services. Regarding the application, the public is sometimes confused about how to report complaints, given that there are two platforms: the website and the application. The findings from an e-government perspective include support, namely network support for the public so they can access the services provided in the Denpasar Prama Sewaka application. Furthermore, in terms of capacity, implementation shows a shortage of programmers, particularly in the ICT sector, which requires programming resources. Furthermore, in terms of value, this application is designed with a priority on complaint handling. The author's research concludes that the implementation of the Denpasar Prama Sewaka application has been quite successful, although public feedback still indicates the application is less responsive. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi aplikasi Denpasar Prama Sewaka dalam pelayanan publik di Kota Denpasar menggunakan perspektif e-government. Disamping untuk mengetahui bagaimana implementasi dari aplikasi Denpasar Prama Sewaka, penulis juga menelusuri bagaimana pemerintah membangun hubungan dengan masyarakat dengan menggunakan perspektif e-government. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Melalui jenis penelitian kualitatif penulis akan melakukan pencarian dengan memahami perspektif subjek sehingga menghasilkan suatu kontekstualisasi. Hasil temuan dipecah berdasarkan indikator implementasi kebijakan yaitu organisasi, interpretasi dan aplikasi. Kemudian temuan dalam perspektif e-government dibagi menjadi tiga yaitu support, capacity dan value. Hasil temuan dari sisi organisasi Dari sisi struktur pegawai, penulis menemukan adanya tumpang tindih pengelolaan aplikasi Denpasar Prama Sewaka. Dalam interpretasinya edukasi dan literasi digital perlu ditingkatkan dalam masyarakat khususnya di Kota Denpasar untuk menghindari kegagalan penyampaian layanan yang berbasis elektronik. Dari sisi aplikasi masyarakat terkadang masih bingung dalam melaporkan pengaduan, mengingat terdapat dua platform yakni menggunakan website dan aplikasi. Adapun penemuan dari perspektif e-government dari sisi support yaitu support jaringan kepada masyarakat agar dapat digunakan dalam mengakses layanan yang disediakan pada aplikasi Denpasar Prama Sewaka. Selanjutnya dari sisi capacity dalam implementasinya, terdapat kekurangan programmer terutama dibidang TIK yang memerlukan sumber daya programmer. Kemudian dari sisi value aplikasi ini di desain dengan mengutamakan sisi layanan aduan sebagai sisi yang diprioritaskan. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa implementasi aplikasi Denpasar Prama Sewaka telah berjalan cukup baik meskipun masih ditemukan respon masyarakat yang menyatakan aplikasi kurang responsif. Kata kunci: Implementasi, E-Government, Aplikasi Denpasar Prama Sewaka