Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penentuan Lokasi dan Kapasitas Distributed Generation Pada Sistem Distribusi Penyulang Semanu Dengan Flower Pollination Algorithm Tegar Prasetyo; Muhammad Amri Yahya; Dyah Utari Yusa Wardhani; Ali Muhtar; Fredi Prima Sakti
Jurnal Ampere Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal Ampere
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/ampere.v9i1.15205

Abstract

Pemasangan Distributed Generation (DG) memiliki manfaat diantaranya untuk mengurangi rugi-rugi daya, memperbaiki nilai tegangan dan meningkatkan kualitas daya pada sistem distribusi. Lokasi penempatan DG dan kapasitas DG yang tidak optimal pada sistem dapat meningkatkan rugi-rugi daya yang dapat mempengaruhi turunnya profil tegangan. Penelitian ini mengusulkan algoritma optimasi Flower Pollination Algorithm (FPA) untuk menentukan penempatan lokasi untuk mengurangi rugi-rugi daya dan menentukan kapasitas DG yang optimal pada studi kasus jaringan distribusi Semanu, Yogyakarta. Penelitian yang dibagi menjadi dua skenario dimana pada skenario pemasangan satu/single DG didapat lokasi yang optimal terletak di Bus 32, dengan kapasitas 8307,47 kW dan rugi-rugi daya menurun 70,41%. Pada skenario pemasangan dua/multi-DG lokasi yang optimal terletak di Bus 17 dan 37 masing-masing berkapasitas 4479,46 kW dan 5294,91 kW, dan rugi-rugi daya menurun 81,22%. Pemasangan multi-DG lebih andal dibandingkan dengan satu/single DG karena memiliki rugi-rugi daya yang lebih minimum.
PENGAPLIKASIAN UKIRAN RELUNG PADA PERANCANGAN KURSI MALAS Muhammad Amri Yahya; D.S. Drajad Wibowo; Jati Widagdo
Journal of Scientech Research and Development Vol 6 No 1 (2024): JSRD, June 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56670/jsrd.v6i1.462

Abstract

Pengaplikasian ukiran relung pada desain furnitur, khususnya kursi malas, merupakan upaya untuk mengintegrasikan elemen dekoratif yang memperkaya aspek estetika serta fungsionalitas furnitur. Artikel ini mengeksplorasi penerapan ukiran relung pada kursi malas dari perspektif desain, teknik pembuatan, dan dampak estetika. Dengan menggunakan metode kajian literatur dan analisis desain, penelitian ini mengidentifikasi berbagai teknik pembuatan ukiran relung, termasuk ukiran, dan aplikasi modern. Selain itu, kajian ini menganalisis bagaimana ukiran relung dapat mencerminkan nilai-nilai budaya lokal dan tren desain kontemporer. Literatur menunjukkan bahwa ukiran relung memberikan dimensi visual yang menarik dan dapat meningkatkan nilai artistik kursi malas. Teknik tradisional seperti pahatan tangan sering dipadukan dengan pendekatan modern untuk menciptakan desain yang harmonis antara tradisi dan inovasi. Penelitian ini juga mengidentifikasi berbagai pendekatan dalam penerapan ukiran relung, dari penggunaan pola rumit dalam desain tradisional hingga desain minimalis dalam konteks modern. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaplikasian ukiran relung pada kursi malas tidak hanya menambah keindahan estetika tetapi juga memberikan sentuhan personal dan kultural pada furnitur. Desain ini memanfaatkan kekayaan teknik dan gaya untuk menciptakan produk yang unik dan relevan dengan pasar saat ini.
Penentuan Lokasi dan Kapasitas Distributed Generation Pada Sistem Distribusi Penyulang Semanu Dengan Flower Pollination Algorithm Tegar Prasetyo; Muhammad Amri Yahya; Dyah Utari Yusa Wardhani; Ali Muhtar; Fredi Prima Sakti
Jurnal Ampere Vol. 9 No. 1 (2024): Jurnal Ampere
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/ampere.v9i1.15205

Abstract

Pemasangan Distributed Generation (DG) memiliki manfaat diantaranya untuk mengurangi rugi-rugi daya, memperbaiki nilai tegangan dan meningkatkan kualitas daya pada sistem distribusi. Lokasi penempatan DG dan kapasitas DG yang tidak optimal pada sistem dapat meningkatkan rugi-rugi daya yang dapat mempengaruhi turunnya profil tegangan. Penelitian ini mengusulkan algoritma optimasi Flower Pollination Algorithm (FPA) untuk menentukan penempatan lokasi untuk mengurangi rugi-rugi daya dan menentukan kapasitas DG yang optimal pada studi kasus jaringan distribusi Semanu, Yogyakarta. Penelitian yang dibagi menjadi dua skenario dimana pada skenario pemasangan satu/single DG didapat lokasi yang optimal terletak di Bus 32, dengan kapasitas 8307,47 kW dan rugi-rugi daya menurun 70,41%. Pada skenario pemasangan dua/multi-DG lokasi yang optimal terletak di Bus 17 dan 37 masing-masing berkapasitas 4479,46 kW dan 5294,91 kW, dan rugi-rugi daya menurun 81,22%. Pemasangan multi-DG lebih andal dibandingkan dengan satu/single DG karena memiliki rugi-rugi daya yang lebih minimum.
SOSIALISASI PEMILAHAN SAMPAH ORGANIK – ANORGANIK DAN PEMANFAATAN SAMPAH SEBAGAI ENERGI DI KELURAHAN PLAJU DARAT Agum Try Wardhana; Renny Maulidda; Muhammad Amri Yahya
Aptekmas Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 7 No 4 (2024): Aptekmas Volume 7 Nomor 4 2024
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah merupakan suatu jenis bahan atau zat yang sudah tidak dapat digunakan lagi atau tidak diinginkan lagi dan dianggap tidak memiliki nilai bagi pemiliknya. Sampah memiliki banyak bentuk, ada yang berbentuk padat, cair, maupun gas. Sampah umumnya dihasilkan dari berbagai kegiatan seperti konsumsi, produksi, dan kegiatan lainnya. Sampah diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik merupakan jenis sampah yang berasal dari bahan-bahan yang mudah terurai oleh mikroorganisme seperti sisa makanan, potongan tanaman, dan kayu-kayu. Sampah organik cenderung memiliki kadar air yang tinggi dan dapat cepat membusuk jika tidak dikelola dengan baik. Proses pembusukan sampah organik dapat menghasilkan gas metana. Gas metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim jika dilepaskan ke atmosfer tanpa melalui proses yang tepat. Berbeda dengan sampah organik, sampah anorganik merupakan jenis sampah yang berasal dari bahan-bahan yang sulit terurai oleh mikroorganisme. Sampah anorganik cenderung memiliki karakteristik tidak dapat terurai secara alami dan membutuhkan waktu yang lama untuk terurai di lingkungan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengelola sampah agar tidak mencemari lingkungan, seperti mendaur ulang dan mengubahnya menjadi energi lain. Tujuan dari bakti sosial ini adalah untuk mensosialisasikan sampah organik dan anorganik, pengelolaan sampah, manfaat pengelolaan sampah, dan memotivasi warga RT 16 RW 05 untuk membuang sampah pada tempatnya.