Ummah, Maslakhatu Nurul
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KEMAMPUAN MENGINFERENSI DAN MENGEVALUASI DALAM PEMBELAJARAN LITERASI MEMBACA TEKS NARASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BULULAWANG Ummah, Maslakhatu Nurul; Harsiati, Titik; Hadi, Ridho Riski
BASINDO : jurnal kajian bahasa, sastra Indonesia, dan pembelajarannya Vol 7, No 2 (2023): Basindo: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya
Publisher : Departemen Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um007v7i22023p256-278

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menginferensi dan kemampuan mengevaluasi dalam pembelajaran literasi membaca teks narasi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bululawang. Penelitian berfokus pada kemampuan menginferensi dalam sub indikator: (1) kemampuan menginterpretasi, (2) kemampuan menyimpulkan, dan (3) kemampuan membandingkan teks narasi; serta kemampuan mengevaluasi dalam sub indikator: (1) kemampuan mengevaluasi dan (2) kemampuan merefleksi teks narasi. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan tes menggunakan teks narasi. Validitas ditentukan dengan validitas isi, yaitu kisi-kisi instrumen uji reliabilitas dengan hasil signifikan sangat tinggi sebesar 0.936 untuk kemampuan menginferensi dan 0.922 untuk kemampuan mengevaluasi. Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan menginferensi dan kemampuan mengevaluasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bululawang tergolong rendah. Kemampuan menginferensi pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bululawang diperoleh rata-rata 67.34, yaitu sub indikator kemampuan menginterpretasi rata-rata 72.12, kemampuan menyimpulkan rata-rata 71.53, dan kemampuan membandingkan rata-rata 58.45. Kemampuan mengevaluasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bululawang rata-rata 54.04, yaitu sub indikator kemampuan mengevaluasi rata-rata 46.02 dan kemampuan merefleksi rata-rata 62.42. Dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bululawang memiliki kemampuan menginferensi kategori rendah dengan nilai rata-rata 67.34 pada interval 60.00--69.00 dan kemampuan mengevaluasi kategori sangat rendah dengan nilai rata-rata 54.04 pada interval <60. Keduanya berada di bawah standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran Bahasa Indonesia yang ditentukan, yaitu 76.00.
IMPLIKASI ETIKA KEILMUAN DALAM PENGGUNAAN ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI) PADA KETERAMPILAN MENULIS KARYA ILMIAH SISWA KELAS XI MAN 2 MOJOKERTO Ummah, Maslakhatu Nurul; Siswanto, Wahyudi; Andajani, Kusubakti
Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 14, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/lgrm.v14i1.13078

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis peran Artificial Intelligence (AI) dalam pembelajaran menulis karya ilmiah siswa kelas XI, (2) mengidentifikasi potensi risiko pelanggaran etika keilmuan yang muncul dalam penggunaan AI untuk pembelajaran menulis karya ilmiah, dan (3) merumuskan strategi integrasi etika keilmuan dalam penggunaan AI pada pembelajaran menulis karya ilmiah siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Lokasi penelitian dilaksanakan di MAN 2 Mojokerto. Subjek penelitian terdiri atas kelas XI MIPA 4, yang berjumlah 36 siswa, dan telah menggunakan teknologi AI dalam pembelajaran menulis karya ilmiah, serta seorang guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang terlibat dalam proses pembelajaran tersebut. Data dikumpulkan melalui tiga teknik utama: wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumen. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis tematik, yaitu proses pengidentifikasian, analisis, dan pelaporan pola atau tema yang muncul dalam data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AI memberikan kontribusi positif dalam mempermudah siswa menyusun struktur tulisan, memperbaiki tata bahasa, dan meningkatkan efisiensi proses pembelajaran. Namun, penggunaan AI tanpa bimbingan yang memadai memunculkan risiko plagiarisme, ketergantungan berlebihan, dan penurunan kemampuan berpikir kritis siswa. Untuk mengatasi tantangan ini, strategi yang diusulkan meliputi penyusunan pedoman etis penggunaan AI, pelatihan literasi teknologi, dan evaluasi pembelajaran berbasis proses. Penelitian ini menegaskan bahwa AI dapat menjadi alat pembelajaran yang efektif jika digunakan secara bijak dengan pendampingan guru yang memadai. Integrasi nilai-nilai etika keilmuan menjadi kunci dalam memanfaatkan teknologi AI secara optimal untuk mendukung pembelajaran menulis karya ilmiah yang bertanggung jawab.
Tindak Tutur komisif dalam debat publik pertama calon bupati dan calon wakil bupati Mojokerto pada pilkada tahun 2024 Ummah, Maslakhatu Nurul; Susanto, Gatut; Martutik, Martutik; Wahyu P., Gigih Caesar
Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 8 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/diglosia.v8i2.1151

Abstract

The objectives of this study are (1) to describe the form of commissive speech acts in the first public debate of Mojokerto regent and vice-regent candidates; (2) to describe the purpose and context of commissive speech acts in the first public debate of Mojokerto regent and vice-regent candidates The method applied in this research is descriptive qualitative with a pragmatic approach. The data sources in this study are video transcripts of the first public debate of candidates for regent and vice-regent of Mojokerto in the form of words, phrases, or sentences. The debate theme was ‘Regional development strategy in realizing the welfare of the people of Mojokerto Regency.’ The results of this study found 22 commissive speech acts divided into four types: 14 speech acts of promise, 5 speech acts of intention, 3 speech acts of offer, and 1 speech act of refusal. According to the analysis that has been done, it is found that there are messages from both pairs of candidates and their implications that can be a reference for voters in making their choices in the 2024 regional head election.
Strategi Komunikasi dalam Mengatasi Ketidaktepatan Berbahasa Lisan pada Mahasiswa Penutur Asing: Studi Kasus Mahasiswa Uganda yang Belajar Bahasa Indonesia Ummah, Maslakhatu Nurul; Nurhadi, Nurhadi; Roekhan, Roekhan; Wahyu P, Gigih Caesar
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i1.5017

Abstract

Komunikasi mahasiswa penutur asing adalah proses interaksi yang melibatkan penggunaan bahasa kedua untuk menyampaikan ide, memahami pesan, dan mengatasi kendala berbahasa dalam lingkungan akademik atau sosial. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi bentuk-bentuk ketidaktepatan berbahasa lisan pada mahasiswa Uganda, (2) mengidentifikasi strategi komunikasi yang digunakan oleh mahasiswa Uganda dalam mengatasi ketidaktepatan berbahasa lisan, dan (3) menilai efektivitas strategi komunikasi yang digunakan oleh mahasiswa Uganda untuk mengatasi ketidaktepatan berbahasa lisan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Sumber data utama dalam penelitian adalah wawancara lisan yang direkam dalam bentuk video, kemudian ditranskrip untuk analisis lebih lanjut. Ditemukan tiga hasil utama dalam penelitian ini. Pertama, terdapat ketidaktepatan berbahasa lisan mahasiswa Uganda yang meliputi: (1) ketidaktepatan dalam aspek fonologis, (2) ketidaktepatan dalam aspek sintaksis, dan (3) ketidaktepatan dalam aspek leksikal. Kedua, strategi komunikasi yang digunakan mitra tutur asing meliputi: (1) strategi gerakan tubuh untuk menirukan objek atau peragaan, (2) strategi alih kode, (3) strategi produksi ulang berupa koreksi diri, dan (4) strategi pemanfaatan atau penguluran waktu. Ketiga, penggunaan strategi yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan percakapan dapat meningkatkan efektivitas komunikasi serta membantu mitra tutur asing lebih percaya diri dalam berbicara bahasa Indonesia.