Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

THE EXISTENCE OF TESTAMENTARY LAW IN THE ISLAMIC DIVISION OF INHERITANCE Fatmawati, Ida Nuriya; Asis, Asis; Nadid, Erdin
Media Keadilan: Jurnal Ilmu Hukum Vol 14, No 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmk.v14i2.19154

Abstract

This study wants to highlight the position of wills in Islamic inheritance law, where as is well known there is a basic principle that the property of a deceased person should be divided in accordance with the provisions of the Quran and Sunnah. Then the problem is the position of the will of the deceased in Islamic law. Where this is still a basic question because so far wills are often ignored in the division of inheritance. The method used in this study is an interdisciplinary approach, namely socio-legal where this approach not only looks normatively but also the impact caused by rules or laws. This study wants to answer; (1) What is the position of the will in Islamic law?, (2) To what extent do religious courts recognize the will of a deceased person?. The conclusion of this study is that the legality of wills has not been fully recognized in Islamic inheritance law, this is evidenced by the existence of inheritance decisions that tend to prioritize the division of inheritance in Islamic inheritance law. 
Peningkatan Profesionalitas Nazhir Muhammadiyah Surabaya Melalui Good Nazhir Education (GNE) Apps Untuk Mendukung Ekosistem Wakaf Berkelanjutan Setiyowati, Arin; Huda, Fatkur; Berkah, Dian; Nadid, Erdin
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/hm.v5i1.21496

Abstract

Abstrak Pengelolaan wakaf yang profesinal menjadi masih menjadi tantangan bagi para pengelola wakaf, khususnya Pengelola Wakaf Muhammadiyah di Surabaya. Berada di wilayah perkotaan dan padat penduduk sehingga keberadaan lahan wakaf terkadang sulit untuk dimanfaatkan dengan baik. Membutuhakan kajian yang lebih dalam menentukan pengelolaan dan pendayagunaan harta wakaf. Kondisi tersebut tentu perlu adanya peran nadzir dalam melakukan pendayagunaan wakaf sehingga menjadi wakaf yang produktif. Persoalanya adalah rendahnya literasi wakaf dan skill pengelolaan harta wakaf sehingga pendayagunaan harta wakaf belum optimal menuju wakaf produktif. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pendampingan peningkatan profesionalitas nazhir wakaf dalam upaya optimalisasi pendayagunaan harta wakaf untuk lebih produktif dan berkelanjutan melalui GNE (Good Nazhir Education) Apps. Metode pelaksanaan program ini terdiri dari 5 tahap yaitu tahap persiapan, tahap implementasi, tahap monitoring dan evaluasi, tahap penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan dan keberlanjutan program. Hasil yang telah dicapai adalah 1) Pengelola wakaf (nadzir) memahami perannya sampai dengan pendayagunaan harta wakaf. 2) Pengelola wakaf (nadzir) memiliki peningkatan literasi pemahaman dalam mendayagunakan harta wakaf menjadi lebih produktif dan berkelanjutan. 3) Inovasi GNE Apps dapat dimanfaatkan oleh nadzir dalam peningkatan literasi wakaf. Kata kunci: nazhir, wakaf, profesional, muhammadiyah, berkelanjutan
Analisis Hukum Islam Terhadap Transaksi Jual Beli Emas Non Tunai dan Batasan Minimal Gramasi pada Fitur Emas dalam Aplikasi Dana Nadid, Erdin; SW , Oman Fathurrohman
Jurnal Masharif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah Vol 9 No 5 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jms.v9i5.24838

Abstract

ABSTRAK Perkembangan teknologi finansial telah membuka berbagai peluang baru, termasuk dalam Transaksi jual beli berupa emas secara digital melalui platform aplikasi seperti DANA. Fitur eMas pada aplikasi DANA memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi jual beli emas secara digital, tanpa perlu menerima emas dalam bentuk fisik secara langsung. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian praktik jual beli emas non tunai melalui fitur eMas dalam aplikasi DANA dengan hukum Islam, serta meninjau kebijakan gramasi minimal emas yang diterapkan. Berdasarkan hukum Islam, jual beli emas sebagai barang ribawi memiliki ketentuan-ketentuan khusus, terutama terkait serah terima (qabd) dan harga yang harus transparan. Penelitian ini menemukan bahwa mekanisme non tunai memerlukan penyesuaian agar memenuhi syarat qabd hukmi dan menghindari unsur gharar serta riba. Selain itu, kebijakan gramasi minimal yang lebih kecil dari ketentuan klasik memerlukan analisis lebih lanjut terkait dampaknya terhadap keadilan dalam transaksi syariah. Kata Kunci: Jual beli emas, non tunai, hukum Islam, Minimal Gramasi, fitur eMas, DANA ABSTRACT The development of financial technology has opened up various new opportunities, including in buying and selling gold digitally through application platforms such as DANA. The eMas feature in the DANA application allows users to make non-cash gold buying and selling transactions without having to directly receive physical gold. This article aims to analyze the suitability of non-cash gold buying and selling practices through the eMAS feature in the DANA application with Islamic law, as well as review the minimum gold gram policy applied. Based on Islamic law, the sale and purchase of gold as a ribawi item has special provisions, especially regarding the handover (qabd) and the price that must be transparent. This study found that the non-cash mechanism requires adjustments to fulfill the qabd hukmi requirements and avoid elements of gharar and usury. In addition, the minimum grammage policy that is smaller than the classical provisions requires further analysis regarding its impact on justice in Islamic transactions.
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN INOVASI PRODUK SYIRKAH PADA KOPERASI WANITA 'AMANAH' DI PIMPINAN RANTING 'AISYIYAH TLOGOAGUNG, BOJONEGORO Huda, Fatkur; Setiyowati, Arin; Stiawan, Thoat; Nadid, Erdin
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 11 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i11.4600-4607

Abstract

Koperasi Wanita "Amanah" di Desa Tlogoagung, Bojonegoro, menghadapi berbagai tantangan dalam meningkatkan produktivitas dan inovasi produk syirkah. Program pendampingan inovasi produk syirkah di koperasi ini bertujuan untuk mengatasi masalah akses informasi pasar dan teknologi serta kapasitas sumber daya manusia. Program ini melibatkan anggota koperasi dalam riset pasar, pelatihan keterampilan, pengembangan ide kreatif, dan optimalisasi media digital untuk pemasaran. Implikasi dari pendampingan ini mencakup peningkatan daya saing koperasi dan peningkatan kapasitas SDM. Dengan inovasi dan pengelolaan yang lebih baik, koperasi tidak hanya memperkuat posisinya di pasar tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi anggotanya dan masyarakat sekitar. Program ini menunjukkan bahwa keterlibatan aktif anggota dan penggunaan teknologi modern dapat mendorong pertumbuhan koperasi syariah secara berkelanjutan.
THE ROLE OF MOSQUES IN UTILIZING ZAKAT, INFAQ, AND SHADAQOH AS SUSTAINABLE SHARIA FINANCIAL INSTRUMENTS IN SURABAYA Huda, Fatkur; Wijaya, M. Febriyanto Firman; Nadid, Erdin; Salsabilla, Salma Nadia; Al Farisi, Salman
Ekonomi Islam Vol. 16 No. 1 (2025): Jurnal Ekonomi Islam Fakultas Agama Islam UHAMKA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jei.v16i1.16162

Abstract

Research aims: This study aims to explore the strategic role of mosques in managing Zakat, Infaq, and Shadaqah (ZIS) as sustainable Islamic financial instruments to support socio-economic empowerment in Surabaya. Design/Methodology/Approach: Using a qualitative descriptive approach, this research employed in-depth interviews and field observations across 14 selected mosques in five regions of Surabaya. Data were analyzed thematically to identify patterns in ZIS fund management and community empowerment practices. Research findings: The study finds that mosques in Surabaya actively collect and utilize ZIS funds for social aid and productive activities. Key strategies include enhancing human resource capacity, improving facilities and financial management infrastructure, raising public awareness, and building partnerships with Islamic financial institutions. Programs such as skill training, micro-enterprise support, and infrastructure development demonstrate the sustainable use of ZIS funds. Transparency and accountability are also emphasized to increase public trust. Theoretical Contribution/Originality: This study contributes to the literature by contextualizing mosque-based ZIS management in an urban Indonesian setting. It offers a structured strategy map tailored to the socio-economic characteristics of Surabaya and expands on existing empowerment models by integrating religious, financial, and institutional dimensions. Practitioners/Policy Implications: The findings provide actionable insights for mosque administrators, zakat institutions, and policymakers to enhance the sustainability of ZIS utilization. Recommendations include capacity-building for mosque amil, digitalization of ZIS systems, and policy support for mosque collaborations with Islamic financial institutions and government agencies. Research Limitations/Implications: The study is limited to 14 mosques, which may not fully represent the diversity of practices across Surabaya. The qualitative nature also limits generalizability. Future research should adopt a mixed-methods approach with broader samples and examine digital integration and long-term program outcomes for greater impact assessment.
THE ROLE OF MOSQUES IN UTILIZING ZAKAT, INFAQ, AND SHADAQOH AS SUSTAINABLE SHARIA FINANCIAL INSTRUMENTS IN SURABAYA Huda, Fatkur; Wijaya, M. Febriyanto Firman; Nadid, Erdin; Salsabilla, Salma Nadia; Al Farisi, Salman
Ekonomi Islam Vol. 16 No. 1 (2025): Jurnal Ekonomi Islam Fakultas Agama Islam UHAMKA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jei.v16i1.16162

Abstract

Research aims: This study aims to explore the strategic role of mosques in managing Zakat, Infaq, and Shadaqah (ZIS) as sustainable Islamic financial instruments to support socio-economic empowerment in Surabaya. Design/Methodology/Approach: Using a qualitative descriptive approach, this research employed in-depth interviews and field observations across 14 selected mosques in five regions of Surabaya. Data were analyzed thematically to identify patterns in ZIS fund management and community empowerment practices. Research findings: The study finds that mosques in Surabaya actively collect and utilize ZIS funds for social aid and productive activities. Key strategies include enhancing human resource capacity, improving facilities and financial management infrastructure, raising public awareness, and building partnerships with Islamic financial institutions. Programs such as skill training, micro-enterprise support, and infrastructure development demonstrate the sustainable use of ZIS funds. Transparency and accountability are also emphasized to increase public trust. Theoretical Contribution/Originality: This study contributes to the literature by contextualizing mosque-based ZIS management in an urban Indonesian setting. It offers a structured strategy map tailored to the socio-economic characteristics of Surabaya and expands on existing empowerment models by integrating religious, financial, and institutional dimensions. Practitioners/Policy Implications: The findings provide actionable insights for mosque administrators, zakat institutions, and policymakers to enhance the sustainability of ZIS utilization. Recommendations include capacity-building for mosque amil, digitalization of ZIS systems, and policy support for mosque collaborations with Islamic financial institutions and government agencies. Research Limitations/Implications: The study is limited to 14 mosques, which may not fully represent the diversity of practices across Surabaya. The qualitative nature also limits generalizability. Future research should adopt a mixed-methods approach with broader samples and examine digital integration and long-term program outcomes for greater impact assessment.
Peningkatan Profesionalitas Nazhir Muhammadiyah Surabaya Melalui Good Nazhir Education (GNE) Apps Untuk Mendukung Ekosistem Wakaf Berkelanjutan Setiyowati, Arin; Huda, Fatkur; Berkah, Dian; Nadid, Erdin
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/hm.v5i1.21496

Abstract

Abstrak Pengelolaan wakaf yang profesinal menjadi masih menjadi tantangan bagi para pengelola wakaf, khususnya Pengelola Wakaf Muhammadiyah di Surabaya. Berada di wilayah perkotaan dan padat penduduk sehingga keberadaan lahan wakaf terkadang sulit untuk dimanfaatkan dengan baik. Membutuhakan kajian yang lebih dalam menentukan pengelolaan dan pendayagunaan harta wakaf. Kondisi tersebut tentu perlu adanya peran nadzir dalam melakukan pendayagunaan wakaf sehingga menjadi wakaf yang produktif. Persoalanya adalah rendahnya literasi wakaf dan skill pengelolaan harta wakaf sehingga pendayagunaan harta wakaf belum optimal menuju wakaf produktif. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pendampingan peningkatan profesionalitas nazhir wakaf dalam upaya optimalisasi pendayagunaan harta wakaf untuk lebih produktif dan berkelanjutan melalui GNE (Good Nazhir Education) Apps. Metode pelaksanaan program ini terdiri dari 5 tahap yaitu tahap persiapan, tahap implementasi, tahap monitoring dan evaluasi, tahap penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan dan keberlanjutan program. Hasil yang telah dicapai adalah 1) Pengelola wakaf (nadzir) memahami perannya sampai dengan pendayagunaan harta wakaf. 2) Pengelola wakaf (nadzir) memiliki peningkatan literasi pemahaman dalam mendayagunakan harta wakaf menjadi lebih produktif dan berkelanjutan. 3) Inovasi GNE Apps dapat dimanfaatkan oleh nadzir dalam peningkatan literasi wakaf. Kata kunci: nazhir, wakaf, profesional, muhammadiyah, berkelanjutan