Muzayin Shofwan, Arif
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENDIDIKAN MULTUKULTURAL BERDASARKAN AL-QURAN DAN AL-HADIST DI PESANTREN Muzayin Shofwan, Arif; Farantika, Dessy
Kreatifitas Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam Vol 11 No 1 (2022): Kreatifitas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam
Publisher : Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Diniyyah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46781/kreatifitas.v11i1.533

Abstract

Pesantren merupakan lembaga yang dinilai mampu membawa peserta didik menjadi insan yang berkarakter multikultural berdasarkan Al-Quran dan Al-Hadist. Penelitian deskriptif kualitatif dengan studi kepustakaan ini akan mengulas hal tersebut. Analisis datanya adalah content analisis dengan memilah-milah data yang sesuai. Pertama, pendidikan multikultural dalam konteks pesantren dapat diartikan sebagai bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian yang multikultural menurut ukuran-ukuran Islam, yaitu Al-Quran dan Al-Hadist. Kedua, pendidikan multikultural dalam konteks pesantren berupa nilai mengembangkan kemampuan saling mengenal, menerima, menghargai, dan merayakan keragaman kultural, signifikan dengan Al-Quran berikut: QS. Al-Baqarah: 256, QS. Al-Kafirun: 6, QS. Yunus: 99, QS. Al-Syura: 15, dan lainnya. Ketiga, pendidikan multikultural dalam konteks pesantren berupa nilai pengajaran & pembelajaran yang diarahkan pada nilai demokratis, signifikan dengan Al-Quran berikut: QS. Ali Imran: 159, QS. Al-Syura: 38, dan lainnya. Keempat, pendidikan multikultural dalam konteks pesantren berupa nilai pembelajaran yang bebas dari rasisme, seksisme, bentuk dominasi sosial, bentuk intoleran lainnya; pendidikan yang melibatkan lebih satu budaya yang meliputi bahasa, etnis, dan ras; serta pendidikan yang diaplikasikan pada semua mata pelajaran dengan menggunakan perbedaan kultur, meliputi perbedaan agama, etnis, bahasa, gender, kelas sosial, kemampuan, dan usia, signifikan dengan Al-Quran berikut: QS. Al-Hujurat: 13, QS. Al-Rum: 22, QS. Al-Kafirun: 6, dan lainnya.
Kajian Keilmuan Islam Holistik-Integratif Mengakhiri Dikotomi Ilmu Agama dan Umum Yaqin, Fuad Ngainul; Muzayin Shofwan, Arif; Rohman, miftakhul
SINDA: Comprehensive Journal of Islamic Social Studies Vol 3 No 1 (2023): Volume 3, Number 1, April 2023
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/sinda.v3i1.1012

Abstract

Along with the development of science and technology, the construction of Islamic scholarship continues to change from time to time. In every era, there must always be a renewal in constructing Islamic scholarship so that it is not left behind with the progress of the times. Research with this literature study resulted in the following conclusions. First, until now the construction of Islamic scholarship has passed through three stages, namely: traditionalism which is characterized by normative-theological, modernism which is empirical-sociological, and postmodernism which is characterized by holistic-integrative Second, the current era of postmodernism is an era of seeking the right form or model for ending the dichotomy of religion and general science. Third, the era of holistic-integrative Islamic scientific postmodernism is classified in the humanities sciences (al-ilmu al-insaniyah) which includes, among others; sociology, anthropology, psychology, history, social institutions, Basic Natural Sciences, Basic Cultural Sciences, and Basic Social Sciences, which are presented with a scientific approach. Thus, holistic-integrative Islamic scholarship in the current era of postmodernism must include these humanities sciences in Islamic scientific disciplines to be able to answer and face the development of an increasingly globalized era.