Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Banjir Jambi 1955 dan redupnya peran Sungai Batanghari Kurohman, Muhamad Taofik; Rosdiana, Hilma
Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya Vol 17, No 2 (2023): Dinamika Ekologi di Indonesia: Sejarah, Budaya dan Permasalahannya
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um020v17i22023p183-197

Abstract

The objectives of this study are to explain the history of the ecological relationship between the Jambi people and the Batanghari River, explain the changes in the ecological relationship between the Batanghari River and the Jambi people, and explain the impact of the 1955 flood in Jambi. This research was studied using primary and secondary historical sources. The method used is the historical method, through the process of heuristics, source criticism, interpretation and historiography. The biggest flood recorded and remembered in the collective memory of the Jambi people occurred in 1955 and caused many losses, 80 percent of Jambi was submerged by floods. Flooding in Jambi occurred due to ecological changes along the Batanghari Riverbank that had been going on massively since the colonial period until the Republic. Approximately 350,000 people were affected by the floods, and in some areas the flood level reached four meters. Because of this ecological damage, flooding has become an annual disaster in Jambi. Tujuan dari penelitian ini adalah, menjelaskan sejarah dan hubungan ekologis masyarakat Jambi dan Sungai Batanghari, menjelaskan perubahan hubungan ekologis Sungai Batanghari dan masyarakat Jambi, dan menjelaskan dampak dari banjir di Jambi tahun 1955. Penelitian ini dikaji dengan menggunakan sumber-sumber sejarah primer dan sekunder. Metode yang digunakan adalah metode sejarah, melalui proses heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Banjir terbesar yang tercatat dan terekam dalam memori kolektif rakyat Jambi terjadi pada tahun 1955 dan menimbulkan banyak kerugian, 80 persen wilayah Jambi terendam oleh Banjir. Banjir di Jambi terjadi karena perubahan ekologis di sepanjang bantaran Sungai Batanghari yang telah berlangsung masif sejak masa kolonial hingga Republik. Masyarakat yang terdampak banjir kurang lebih 350.000 jiwa, di beberapa daerah ketinggian banjir mencapai empat meter. Karena kerusakan ekologis itu, banjir menjadi bencana tahunan di Jambi.
Tradisi Maritim: Upacara Sedekah Laut di Pesisir Desa Teluk, Banten, Tahun 2023 Rosdiana, Hilma; Pradjoko, Didik
Thaqafiyyat : Jurnal Bahasa, Peradaban dan Informasi Islam Vol 22, No. 1 (2023): Thaqāfiyyāt
Publisher : Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/thaq.2022.22105

Abstract

Abstract: This paper aims to explain the tradition of Sedekah Laut or Nadran practiced by the people of Teluk Village, Labuan Subdistrict, Pandeglang Regency, Banten. The maritime community's belief in the ruler of the sea has been rooted from the past to the present. Tradition as a culture characterizes the locality of Indonesian society. In Java, more or less animist and dynamist cultures were influenced by Hindu-Buddhism, by the beliefs of the predecessors of Javanese society. People believe in invisible forces that can affect their lives. Coastal communities believe in the existence of sea rulers who have given them a catch of fish, so the tradition of sea alms develops as a form of gratitude for the catch given by the sea. This article uses a descriptive qualitative method with a historical approach. As a local history with oral tradition sources, primary sources were obtained through in-depth interviews with resource informants in Teluk Village, and previous research relevant to the research theme was used as secondary sources. The results show that the Sedekah Laut tradition is brought by the influence of the arrival of migrants from the coast of Java to Teluk Village. This Sedekah Laut tradition is carried out by the fishermen community and their descendants who come from Java. Normally, the implementation of Sedekah Laut is carried out annually, but due to various factors, the tradition is held annually.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tradisi sedekah laut atau Nadran yang dilakukan oleh masyarakat Desa Teluk Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten. Kepercayaan masyarakat maritim terhadap penguasa laut telah mengakar dari dahulu hingga saat ini. Tradisi sebagai suatu kebudayaan, menjadi ciri lokalitas masyarakat Indonesia. Di Jawa, sedikit banyaknya kebudayaan yang bermuatan animisme dan dinamisme yang dipengaruhi oleh Hindu-Budha, sesuai dengan kepercayaan pendahulu masyarakat Jawa. Sebagaimana masyarakat percaya meyakini terhadap kekuatan yang tak kasat mata, yang dapat mempengaruhi hidup mereka. Masyarakat pesisir mempercayai adanya penguasa laut yang telah memberikan mereka hasil tangkapan ikan, sehingga berkembang tradisi sedekah laut sebagai bentuk rasa syukur masyarakat pesisir atas hasil tangkapan yang diberikan oleh laut. Penulisan Artikel ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan sejarah. Sebagai kajian sejarah lokal dengan sumber tradisi lisan, sumber primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan narasumber di Desa Teluk, dan penelitian terdahulu yang relevan dengan tema penelitian digunakan sebagai sumber sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa tradisi sedekah laut merupakan tradisi yang dibawa atas pengaruh kedatangan para pendatang yang berasal dari pesisir pantai Jawa ke Desa Teluk. Tradisi sedekah laut ini dijalankan oleh masyarakat nelayan dan keturunannya yang berasal dari Jawa. Lazimnya pelaksanaan sedekah laut dilakukan setiap tahun, namun karena berbagai faktor seperti kesulitan ekonomi pada kalangan nelayan dan adanya pertentangan pendapat dari masyarakat eksternal membuat tradisi sedekah laut tidak dilaksanakan setiap tahun. Hingga saat ini tradisi sedekah laut masih tetap dilaksanakan, meskipun intensitasnya berkurang dan adanya perubahan dalam pelaksanaanya.
Tradisi, Seni, dan Beladiri (Kajian Historis Perkembangan Perguruan Silat Maung Pande di Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang tahun 2005-2020) Rosdiana, Hilma; Wibowo, Tubagus Umar Syarif Hadi; Nashar, Nashar
Jurnal Artefak Vol 12, No 2 (2025): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ja.v12i2.17778

Abstract

This research aims to examine the dynamics of the Maung Pande martial arts school in Menes Subdistrict, Pandeglang Regency, from 2005 to 2020, and to explain the functions of Pencak Silat as an art, tradition, and martial practice. The research method used is the historical method, which includes heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The findings show that the Maung Pande martial arts school was founded in 1975 by Abah Kemed and Abah Asmail, based on the Cimande style of silat, with the purpose of fostering silat practitioners in Pandeglang Regency in particular. The term Maung Pande means “Excellent Human of Pandeglang” and the school has grown to 240 branches across Indonesia, with 32 branches in Pandeglang Regency and 3 in Menes Subdistrict. Since its official establishment in 2005 until 2020, Pencak Silat in the Maung Pande school has undergone a transformation, serving as a medium for sports, spiritual and mental education, martial knowledge, an art with aesthetic movement values, as well as community entertainment during weddings, circumcision ceremonies, and cultural festivals. This reflects the transformation of the functions of the Maung Pande martial arts school. However, in 2020 the school experienced a decline due to the Covid-19 pandemic, which hampered its activities as a result of large-scale social restrictions aimed at preventing the spread of the virus.
Analisis Bibliometrik Tren Penggunaan Media Poster dalam Mata Pelajaran Sejarah (2015–2025) Fauzan, Rikza; Rosdiana, Hilma; Refki Maulana, Rio
Jurnal Artefak Vol 12, No 2 (2025): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ja.v12i2.20704

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis penggunaan media poster dalam meningkatkan kreativitas siswa pada pembelajaran sejarah melalui pendekatan bibliometrik. Penelitian ini mengkaji dan menganalisis 200 artikel hingga didapatkan 111 artikel relevan yang berhubungan dengan tren pemanfaatan poster dalam pembelajaran sejarah. Metode yang digunakan berupa tinjauan pustaka sistematis menggunakan aplikasi Publish or Perish dan VOSviewer dengan sumber data dari Google Scholar. Dari 200 artikel periode 2015–2025, ditemukan tren peningkatan penelitian terutama saat pandemi COVID-19. Hasil analisis menjelaskan bahwa media poster tidak hanya berfungsi sebagai alat visual, tetapi juga mendorong kreativitas, berpikir kritis, dan literasi visual siswa. Integrasi teknologi digital seperti Canva serta konsep pembelajaran berbasis metaverse memperkaya metode pembelajaran sejarah. Temuan ini menegaskan pentingnya media poster sebagai strategi inovatif untuk mendukung pendidikan berbasis kreativitas di tingkat sekolah menengah. Studi ini juga merekomendasikan penelitian lanjutan terkait penggunaan teknologi imersif dalam pengembangan media pembelajaran sejarah.