Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Optimasi Formulasi Virgin Coconut Oil (VCO), Susu Full Cream, dan Maltodekstrin Terhadap Karakteristik Fisikokimia Mayonnaise Rendah Lemak Menggunakan Response Surface Methodology (RSM) Alifah Irmawati; Masrukan; Kuntjahjawati SAR; Firsta, Nissa Clara
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 5 No. 1 (2023): Agrotech: Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/agrotech.v5i1.1404

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi formulasi VCO, susu full cream, maltodekstrin pada pembuatan mayonnaise rendah lemak menggunakan metode Response Surface Methodology (RSM) serta dapat mengetahui karakteristik fisik dan kimia mayonnaise rendah lemak yang dihasilkan. RSM model Box-Behnken Design (BBD) berhasil digunakan untuk mengevaluasi dan mengoptimalkan variabel respon yang terdiri dari VCO (A: 40, 50, 60), susu full cream (B: 7,5, 10, 12,5) dan maltodekstrin (C: 17,5, 20, 22,5). Hasil yang diperoleh dari analysis of varians (ANOVA) menunjukkan bahwa VCO (P = 0,014) dan susu full cream (P = 0,0005) merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap respon viskositas (P = 0,0479). Optimasi terhadap respon diperoleh formulasi VCO 60 g, susu full cream 12,5 g dan maltodekstrin 21,04 g. Mayonnaise pada kondisi optimum memperoleh viskositas sebesar 87,03 cP, hardness 0,86 N, cohessiveness 0,55, gumminess 0,57 N, chewiness 0,4 Nmm, springiness 0,79 mm, kadar air 26,19%, kadar abu 2,96%, kadar lemak 51,04%, protein 4,37% dan asam lemak bebas 0,75%. Viskositas mayonnaise tidak mendekati nilai prediksi, namun karakteristik fisikokimia secara keseluruhan mendekati karakteristik mayonnaise komersial.
Pemanfaatan Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L) untuk Meningkatkan Kadar Antosianin Pada Sosis Ayam – Kacang Merah (Kajian Sifat Fisik, Kimia dan Organoleptik) Yuliatun, Yuliatun; Rukmini, Ambar; laswati, Dyah titin; Firsta, Nissa Clara
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 5 No. 2 (2023): Agrotech: Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/agrotech.v5i2.1521

Abstract

Penelitian tentang ’’Pemanfaatan Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L) untuk Meningkatkan Kadar Antosianin Sosis Ayam – Kacang Merah : Kajian Sifat Kimia, Fisik dan Organoleptik’’, bertujuan untuk mengetahui peningkatan kadar antosianin pada sosis ayam dengan penambahan kacang merah ditinjau dari sifat fisik (tekstur), kimia (kadar air, kadar protein, lemak, dan antosianin) dan organoleptik. Penelitian dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor (Penambahan kacang merah 0, 15, 30, 45 dan 60 gram). Penelitian menunjukkan penambahan kacang merah pada sosis ayam secara nyata (α = 0,05) menurunkan kadar air, protein, dan lemak, meningkatkan kadar abu dan antosianin, semakin coklat, tidak terasa ayam, berdasarkan parameter kimia, fisik dan organoleptik, penambahan kacang merah yang masih disukai panelis adalah penambahan kacang merah 30 g dan kriteria sosis kacang merah yang dihasilkan mempunyai kadar air 54,28 %, kadar abu 2,69 %db, kadar protein 29,65 %db, kadar lemak 20,76 %db, antosianin 2,69 ppm, tekstur 96,05 N/m, sosis kacang merah yang dihasilkan rendah lemak dan mengandung antosianin dengan kadar lebih tinggi daripada sosis dengan bahan ayam
Kandungan Gizi dan Daya Terima Cilok dengan Penambahan Daun Kelor (Moringa oleifera) Darmawan, Eman; Saputro, Asepto Edi; Firsta, Nissa Clara
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 6 No. 1 (2024): Agrotech: Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/agrotech.v6i1.1558

Abstract

Cilok merupakan makanan dengan bahan utama tapioka. Penggunaaan bahan berupa tapioka menyebabkan kandungan gizi yang dimiliki oleh bahan pangan tersebut kaya akan kadar karbohidrat tetapi protein, kalsium, besi, vitaminnya rendah sehingga diperlukan adanya diversifikasi agar dapat menunjang petumbuhan pada anak-anak. Peningkatan gizi dapat dilakukan dengan penambahan bahan-bahan yang memiliki kandungan gizi yang tinggi, sumber vitamin dan mineral misalnya kelor. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai “ Kandungan Gizi Dan Daya Terima Cilok dengan Penambahan Daun Kelor (Moringa oleifera)” Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal yaitu pengaruh konsentrasi penambahan kelor yang terdiri dari 5 perlakuan yaitu konsentrasi penambahan daun kelor (0%; 2,5%; 5,0%; 7,5%; dan 10%). Masing-masing cilok yang dihasilkan dianalisa secara kimia (kadar air, kadar protein, kadar abu, kadar lemak, kadar karbohidrat dan kadar b Karoten) dan uji organoleptik dengan metode scoring meliputi warna, rasa, dan tekstur, dan uji hedonic (kesukaan keseluruhan). Tiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Data yang diperoleh dilakukan Analisis of Varians (ANOVA), apabila terdapat perbedaan antara perlakuan dilakukan uji lanjutan dengan Metode Duncan`s Multiple Ranges Test (DMRT) pada jenjang 5%.
Pemanfaatan Secang dan Kayu Manis dalam Pembuatan Selai Lembaran (Kajian Organoleptik) Firsta, Nissa Clara
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 7 No. 1 (2025): Agrotech : Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/agrotech.v7i1.1925

Abstract

This study aimed to evaluate panelists preferences for fruit leather products made from sappan wood (Caesalpinia sappan L.) and cinnamon (Cinnamomum burmannii) with varying concentrations of kappa carrageenan as a gelling agent. Sensory parameters including color, aroma, taste, texture, and overall liking were assessed using a hedonic test by 30 untrained panelists. A 4% concentration of kappa carrageenan resulted in the highest scores for texture and overall liking, while a 2% concentration was preferred for color. The distinct aroma of cinnamon and the natural reddish color from sappan were well accepted by the panelists. Overall, the fruit leather formulation made from sappan wood and cinnamon with the addition of 4% kappa carrageenan was the most preferred by consumers and has potential to be developed as a functional food product.