Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PENGARUH KONSENTRASI ASAM KLORIDA DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN KIMIA GELATIN TULANG IKAN TUNA (Thunnus albacare) Masrukan, Masrukan; Santoso, Umar
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN Vol 1, No 1 (2016): Agrotech
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (788.826 KB) | DOI: 10.37631/agrotech.v1i1.6

Abstract

Type A gelatin was extracted from partial hydrolysis of collagen from tuna fish bone. The experiment was conducted to determine the effect of hydrochloride acid solution and soaking time on physical and chemical properties of tuna fish  bone gelatin and to determine optimum conditions for extraction of tuna fish bone gelatin which is based on the highest yield and gel strength. The experiment used randomized complete block design (RCBD) with two factors. The first factor was concentration of hydrochloric acid consisting of 3 level (1, 3, and 5% v/v) and the second factor was soaking time (24, 48, and 72 hours). The results showed that concentration of hydrochloric acid and soaking time significantly affect at the physical and chemical properties of tuna fish bone gelatin. The optimum condition obtained the treatment of gelatin was concentration of  hydrochloric acid 3% and soaking time 72 hours. Physical and chemical properties of gelatin from tuna fish bone, which is 120.37 gram Bloom gel strength; viscosity 4.75 cP;  melting point 20.37 ° C; color was yellowish brown, moisture content 11.85%, protein content 80.90%.; fat content 2.73% and ash content 8.12%.      
MIKROENKAPSULASI MINYAK ATSIRI DAUN CENGKEH (SYZYGIUM AROMATICUM) DENGAN ENKAPSULAN GELATIN KERBAU MENGGUNAKAN METODE SPRAY DRYING Masrukan, Masrukan; Santoso, Umar
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 20, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtp.2019.020.01.5

Abstract

ABSTRAKGelatin merupakan protein yang diperoleh dari hidrolisis parsial kolagen yang ditemukan di dalam kulit, tulang, dan jaringan ikat hewan. Pada umumnya, gelatin diekstrak dari kulit sapi dan babi yang mempunyai permsalahan terkait isu penyakit sapi gila dan kehalalanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik gelatin yang diesktrak dari kulit kerbau dan aplikasinya sebagai enkapsulan pada mikroenkapsulasi minyak atsiri daun cengkeh. Gelatin kulit kerbau diekstrak menggunakan larutan asam klorida (Tipe A) 1%, 70 °C selama 5 jam. Gelatin kulit kerbau diaplikasikan sebagai enkapsulan pada mikroenkapsulasi (spray drying) minyak atsiri daun cengkeh menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan faktor perbedaan konsentrasi gelatin (5%, 7.5%, dan 10%) dan rasio antara minyak atsiri daun cengkeh dengan gelatin (1:10, 1:15 dan 1:20). Karakteristik gelatin kulit kerbau mempunyai kadar air 7.4%, kadar abu 0.06%, kadar lemak 0.04%, kadar protein 89.1%, viskositas 4.8 cP dan kekuatan gel gelatin 155.39 g Bloom. Karakteristik mikrokapsul minyak atsiri daun cengkeh mempunyai kelarutan 79.79%, total minyak 1.10 mg/ml, minyak terperangkap 0.87 mg/ml, dan minyak dipermukaan 0.23 mg/ml. Morfologi mikrokapsul minyak atsiri daun cengkeh berbentuk oval dan tidak beraturan. ABSTRACTGelatin is protein obtained from partial hydrolysis of collagen contained in the animal skin, bone, connective tissue. In general, gelatin is extracted from cow and pig skin that have problems related to the issue of mad cow disease and halal. In the present study, gelatin was extracted from buffalo skin collagen and then applied as wall material in microencapsulation of clove leaves essential oil. Characteristics of buffalo skin gelatin and its application in microencapsulation of clove leaves essential oil were studied. Buffalo skin gelatin was extracted using 1% hydrochloric acid (type A) at 70 °C for 5 hours. Gelatin is used as wall material in clove leaf essential oil microencapsulation with spray drying using a completely randomized design (CRD) with different concentrations of gelatin (5%, 7.5%, and 10%) and the ratio between clove leaf essential oil and gelatin. The results showed that gelatin have yield 56.73%, moisture content 7.4%, ash content 0.06%, protein 89.1%, viscosity 4.7 cP, and gel strength 155.39 g Bloom. Microcapsule of clove leaves oil have solubility 79.72%, total oil content 1.10 mg/ml, trapped oil 0.87 mg/ml, and surface oil 0.23 mg/ml. Morphology of microcapsule have oval and irregular shape of granules.
PENGARUH SUHU DAN LAMA PENYANGRAIAN (ROASTING) TERHADAP SIFAT FISIK DAN KIMIA PADA SEDUHAN KOPI ARABIKA (Coffea Arabica L.) DARI KABUPATEN GAYO, PROVINSI ACEH Pamungkas, Mieko Taqwa; Masrukan, Masrukan; SAR, Kuntjahjawati
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN Vol 3, No 2 (2021): Agrotech Volume 3, No 2
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/agrotech.v3i2.278

Abstract

Mutu kopi bisa ditingkatkan dengan salah satu proses penanganan pasca panen yang sangat penting yaitu proses penyangraian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama penyangraian terhadap mutu kopi arabika gayo. Penelitian ini menggunakan biji kopi arabika yang berasal dari kabupaten bener meriah yang sudah siap untuk disangrai. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan perlakuan variasi suhu penyangraian 190°C, 200°C dan 210°C dengan lama penyangraian 5 menit, 10 menit dan 15 menit. Analisa data dilakukan dengan analysis of variance (Anova) dengan uji lanjut beda nyata Duncan’s new multiple range test  (DNMRT). Parameter analisis meliputi rendemen, kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar asam total, kafein dan dilakukan uji organoleptik terhadap 30 orang panelis. Pada penelitian ini hasil terbaik didapatkan pada perlakuan suhu 200°C dengan lama penyangraian 10 menit yang memiliki skor 3,53 yang berarti suka dan sedikit suka, rendemen 78,5%, kadar air 1,34%, kadar abu 4,55(%db), kadar lemak 14,48(%db), kafein 0,87(%db) dan total asam 1,34(%db).
FORTIFIKASI BUAH NAGA MERAH (Hylocereus costaricensis) PADA OPAK KASBI ( Manihot esculenta crantz ) Nereroan, Yuliana; Rukmi, Kuntjahjawati Susilo Adi; Masrukan, Masrukan
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN Vol 3, No 2 (2021): Agrotech Volume 3, No 2
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/agrotech.v3i2.281

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang “ Fortifikasi buah naga merah (Hylocereus costaricensis) pada opak kasbi  ( Manihot esculenta crantz ) ”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pada penambahan bubur buah naga merah pada pembuatan opak terhadap sifat fisik, kimia dan tingkat penerimaan panelis pada uji organoleptik. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Data hasil pengamatan dari masing-masing parameter dianalisa statistik dengan uji F dan dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf signifikansi 5%. Perlakuan yang digunakan adalah fortifikasi bubur buah naga merah   (Hylocereus costaricensis) dengan opak kasbi (Manihot esculenta crantz) dengan perlakuan fortifikasi opak kasbi  yaitu dengan menambahkan bubur buah naga merah  (Hylocereus costaricensis)  (Kontrol, 5%,15%,25% dan 35%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fortifikasi bubur buah naga merah   (Hylocereus costaricensis) pada opak kasbi (Manihot esculenta crantz)  berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu, pati, antioksidan, intensitas warna, ketebalan, pengembangan, warna, tekstur, flavor dan kesukaan. Berdasarkan hasil analisa uji organoleptik opak kasbi  yang masih dapat diterima oleh panelis adalah pada perlakuan dengan penambahan bubur buah naga merah  sebesar 35% yaitu dengan perbandingan antara bubur buah naga merah  perlakuan (kontrol -35%)  yang mempunyai sifat fisik yaitu dengan warna semakin merah  kehitaman dan tekstur semakin rapuh. Sedangkan sifat organoleptik yang dimiliki yaitu dengan warna semakin merah  kehitaman, tekstur semakin rapuh, dan flavor semakin terasa bubur buah naga merah dan rasanya semakin terasa bubur buah naga merah.
PENGARUH SUHU DAN LAMA PENYANGRAIAN TERHADAPKERAKTERISTIK SIFAT FISIK, KIMIA DAN ORGANOLEPTIKPADA SEDUHAN BIJI KOPI ROBUSTA, TEMPUR, JEPARA, JAWA TENGAH Halim, Mansyur Ali; Masrukan, Masrukan; Darmawan, Eman
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN Vol 3, No 2 (2021): Agrotech Volume 3, No 2
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/agrotech.v3i2.282

Abstract

Penyangraian adalah proses pembentukan aroma dan citarasa pada biji kopi yang dilakukan dengan menggunakan suhu yang tinggi. Saat ini masih sedikit data tentang bagaimana proses penyangraian yang tepat untuk menghasilkan produk kopi yang berkualitas. Sehingga terdapat beberapa kasus kurangnya penyesuaian suhu dan lamanya proses penyangraian yang dapat menyebabkan penurunan mutu akibat over roast. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama penyangraian terhadap perubahan sifat fisik, kimia dan organoleptik kopi Robusta Tempur. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan perlakuan variasi suhu dan lama penyangraian yang terdiri dari tiga taraf, yaitu suhu penyangraian terdiri dari tiga taraf, yaitu suhu 190°C, 200°C, dan 210°C sedangkan lama penyangraian terdiri dari tiga taraf, yaitu 5 menit, 10 menit, dan 15 menit. Setiap perlakuan dilakukan tiga kali ulangan sehingga diperoleh 27 (dua puluh tujuh) satuan percobaan. Hasil analisis sidik ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa variasi suhu dan lama penyangraian berpengaruh nyata terhadap rendemen, kadar air, kadar abu, kadar lemak dan kadar kafein kopi Robusta Tempur, tetapi tidak pada kadar asam total, protein dan karbohidrat. Perlakuan penyangraian biji kopi pada suhu 190°C dan lama penyangraian 5 menit menghasilkan kadar air akhir kopi robusta sebesar 2,01%. Perlakuan penyangraian biji kopi pada suhu 200°C dan lama penyangraian 15 menit menghasilkan kadar kafein akhir kopi Robusta, Tempur sebesar 1,67%. Berdasarkan uji organoleptik, kopi Robusta Tempur yang paling disukai panelis adalah kopi yang disangrai pada suhu 190˚C dengan lama penyangraian 10 menit. Sifat fisik dan kimia kopi robusta tempur adalah kadar air 2.01%, kadar abu 8,76%, kadar asam total 0,68%, kadar protein 13,77%, karbohidrat 68,77%, kadar lemak 13,25% dan kafein 1,67%.
POTENSI MODIFIKASI PATI DENGAN ESTERIFIKASI SEBAGAI PREBIOTIK Masrukan, Masrukan
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN Vol 3, No 1 (2020): Agrotech
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/agrotech.v3i1.174

Abstract

Bahan makanan yang bersumber dari pati adalah sumber energi penting bagi masyarakat dan secara nyata juga memberikan kontribusi yang cukup spesifik untuk kesehatan. Modifikasi pati dapatmengahasilkan pati yang tahan cerna di dalam saluran pencernaan manusia. Pati resisten dari modifikasikimia secara esterifikasi telah diketahui meningkatkan sifat fisik, kimia, dan sifat fungsionalnya sertamempunyai manfaat kesehatan. Pati resisten secara positif mempengaruhi fungsi saluran pencernaan,mikroba, indeks glikemik dan membantu dalam pengendalian penyakit diabetes. Selain mempunyai efekkesehatan, pati resisten juga mempunyai sifat sensoris yang tidak banyak mengalami perubahan apabiladibandingkan dengan sumber serat pati, seperti biji-bijian utuh, buah-buahan atau dedak. Di antara sifatfisikokimia dari pati resisten adalah kapasitas pembengkakan, viskositas, pembentukan gel dan kapasitaspengikat airnya, yang membuatnya berguna dalam berbagai makanan.
Diversifikasi Pangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kabupaten Magelang Melalui Pendekatan Sanitasi dan Keamanan Pangan untuk Memperolah Izin Edar Produk Makanan Masrukan Masrukan
Jurnal Ilmiah Padma Sri Kreshna Vol. 3 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/psk.v3i2.575

Abstract

Industri kecil rumah tangga memiliki perananan penting dalam hirarki perekonomian daerah, khususnya di kabupaten magelang jawa tangah. Total lebih dari 100 IKM pangan yang masih mengalamai permasalahan terkait tata cara produksi makanan yang baik dan benar, diversifikasi olahan pangan,dan  legalitas usaha yang mencakup perizinan, izin edar produk dan pemasaran.Metode pendekatan persuasif dilakukan untuk memberikan informasi mengenai cara produksi pangan olahan yang baik makanan, diversfikasi pangan dan legalitas usaha bagi pelakua IKM pangan. Melalui pelatihan dan bimbingan teknis tentang cara mendapatakan sertifikat dari lembaga pemberi sertifikat seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)  ini diharapkan bagi IKM pangan lebih mendapatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya hilirisasi produk pangan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan sosial, ekonomi dan budaya. 
Pengolahan Kopi Bubuk dan Pemasaran Berbasis Digital Marketing dalam Meningkatkan Daya Saing Hilirisasi Kopi di Kawasan Lereng Menoreh Masrukan Ahmad; Fahmi Rafika Perdana; Kristiana Sri Utami; Sri Lestari Harjanta
Adi Widya : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2019): ADIWIDYA
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/awpm.v3i1.3074

Abstract

Diversification of post-havesting of coffe managed by the coffee farming group in the Sidoharjo district, Kulonprogo has several problems in post-harvest handling and processing coffee, especially in processing of coffee powder  with good manufacturing process (gmp) as well as conventional marketing management. Through the Community Partnership Program (PKM), the service team provide solutions to outcome problems through several methods; 1) training and assistance in post-harvest handling  2) training and assistance in the production of ground coffee in a natural process and 3) training and assistance in marketing management with digital marketing. The results of the assistance are the post-harvest handling and processing of coffee properly and correctly by producing ground coffee with the brand name "Lemon" as well as better managed marketing, not only in a conventional manner but also by using marketing based technologoy (www .kopilemon.com). With this Community Partnership Program, it has an impact on increasing the competitiveness and welfare of coffee farmers in the Menoreh area
APLIKASI NANOENKAPSULASI MINYAK KOPI SPECIALTY DENGAN BERBAGAI ENKAPSULAN MENGGUNAKAN METODE FREEZE DRYING Masrukan Masrukan; Iva Mindhayani
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 12, No 1 (2019): Februari
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.61 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v12i1.25914

Abstract

Pembuatan Mi Kering Dengan Substitusi Tepung Jagung (Zea mays) Opsa Lena; Nur Purwandhani, Siti; Masrukan; Darmawan, Eman
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 4 No. 2 (2022): Agrotech: Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/agrotech.v4i2.1101

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang ”Pembuatan Mi Kering dengan Substitusi Tepung Jagung (Zea mays)”. Tujuan penelitian ini secara umum adalah mengetahui pengaruh substitusi tepung terigu dengan tepung jagung terhadap sifat kimia, fisik dan organoleptik mi yang dihasilkan dan disukai panelis. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Blok Acak Lengkap (RCBD) lima perlakuan penambahan substitusi tepung jagung (0%, 10%, 15%, 20% dan 25%). Mi kering dilakukan analisa kimia (kadar air dan total karoten). Perlakuan terpilih dilakukan analisa kadar protein, analisa fisik mi kering yang telah direbus (pengembangan, tekstur, dan ekstensibilitas), serta uji organoleptik (warna, rasa, tekstur dan uji kesukaan secara keseluruhan). Data yang diperoleh dianalisa dengan ANOVA. Bila terdapat beda nyata dilanjutkan dengan uji perbedaan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi substitusi tepung jagung akan menaikan kadar air dan kadar total karoten, menurunkan pengembangan dan ekstensibilitas serta tekstur yang semakin keras. Berdasarkan parameter kimia, fisik dan organoleptik jumlah maksimal tepung jagung dalam sebagai bahan substitusi dalam pembuatan mi kering adalah sebesar 15%. Mi kering yang dihasilkan memiliki kadar air (4,22%), kadar total karoten 1,77 mg/100 g, pengembangan produk 43,62%, ekstensibilitas 40,15% dan tekstur 9,33 mg/100 g, serta protein sebesar 5,34%db.