Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penerapan Teori Mubadalah terhadap Penafsiran Ayat-Ayat Parenting dalam Tafsir Tarbawi dan Tafsir Al-Misbah Ain, Aini Qurotul; Fathurrohman, Asep
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 4 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i4.31280

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan parenting, penerapan teori mubadalah, dan menganalisis persamaan serta perbedaan antar tafsir Al-Misbah dengan tafsir Tarbawi. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis komparatif, dengan membandingkan dua penafsiran yang kemudian diformulasikan persamaan serta perbedaan untuk menjadikan teori mubadalah sebagai framework analisa yang digunakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan teori mubadalah terhadap penafsiran ayat-ayat parenting adalah bahwa: cara kerja teori mubadalah dalam memahami ayat-ayat parenting terbagi menjadi tiga langkah. Pertama, mengidentifikasi dan menegaskan prinsip ajaran Islam dari teks yang mempunyai karakter universal sebagai dasar pemaham. Kedua, implementasi praktis pada prinsip Islam dalam konteks khusus. Meski bersifat parsial, menemukan makna yang sesuai dengan prinsip dalam ayat sebelumnya adalah krusial. Ketiga, teks yang digunakan untuk laki-laki dan perempuan. Penerapan teori mubadalah pada QS. At-Tahrim ayat 6 meingsyaratkan ibu dan bapak agar memberikan pendidikan dan parenting yang baik terhadap anak-anaknya. Persamaan dan perbedaan antara tafsir Tarbawi dan Al-Misbah, salah satu rangkaian pada QS. Al-Baqarah ayat 30 mengiterpretasikan peran khalifah terhadap pentingnya pendidikan memiliki perspektif yang berbeda, namun saling melengkapi. Tafsir Al-Misbah mengedepankan pemahaman kontekstual Al-Qur’an dengan mengaitkan pesan dalam teks dengan konteks sosial, sejarah dan nilai universal yang relevan. Sedangkan tafsir Tarbawi menyatakan bahwa pendidikan yang baik bukan hanya berkaitan dengan aspek akademis, tetapi juga memperhatikan pembentukan karakter, moralitas dan kecerdasan spiritual.
The Analysis of the Urgency of Multicultural Education in the Families of Converts and Its Relevance to Islamic Values Linaci, Ahmad Novta Sebad; Octia, Aniesya; Fathurrohman, Asep; Alfusanah, Fadilatul; Tadjuddin, Nilawati; Sagala, Rumadhani; Abbas, Erjati
The Future of Education Journal Vol 3 No 5 (2024): December
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Yayasan Pendidikan Tumpuan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61445/tofedu.v3i5.246

Abstract

Indonesia is one of the largest multicultural countries in the world, the truth of this statement can be seen from the socio-cultural and geographic areas which are so diverse and broad. With a population of approximately 13,000 large and small islands in the Republic of Indonesia, and a population of approximately 200 million people, it consists of 300 tribes who speak almost 200 different languages. In otherwise, adhere to various religions and beliefs such as Islam, Catholicism, Protestant Christianity, Hinduism, Buddhism, Confucianism, as well as various kinds of beliefs. Multicultural education is a progressive approach, this approach is in line with the principles of education implementation contained in the 2003 law and education system (SISDIKNAS) article 4 paragraph 1, which states that education is carried out democratically and fairly and is not discriminatory by upholding human rights (human rights), religious values, cultural values, and national pluralism. Family converts to Islam are those who are bound to embrace Islam or strengthen their belief in Islam. In the process of religious conversion that each person does not happen by chance, but rather the conversion is driven by several different processes and conditions. Multicultural education normatively aims to promote understanding and respect for cultural diversity. It doesn't just stop there, multicultural education has a mission, including teaching values such as tolerance, respect and awareness of diversity. Islam, as a universal religion, highly upholds human values, equal rights, and recognizes the diversity of cultural backgrounds and pluralism.
The Urgency of Value Education in Forming Students' Character in The Era of Society 5.0 Alfusanah, Fadilatul; Ramada, Edo; Mukarohmah, Ayun Hafifatul; Fathurrohman, Asep; Anwar, Chairul; Anwar, Syaiful
The Future of Education Journal Vol 3 No 5 (2024): December
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Yayasan Pendidikan Tumpuan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61445/tofedu.v3i5.334

Abstract

The Society 5.0 era is marked by technological advances that integrate the digital and physical worlds, presenting challenges in maintaining good moral values ​​and character amidst digital transformation. Value education is a crucial element in building a generation that is not only intellectually intelligent but also has ethical awareness, social responsibility, and high morality. This type of research includes library research. This study shows that education such as tolerance, respect, justice, honesty, empathy, and responsibility. Value education aims to improve social conditions and improve the nation's morals because the content of value education is intended to prevent juvenile delinquency, moral degradation and others. The results of this study are expected to provide guidance for educators in integrating character values ​​into the learning process so that students are able to face the challenges of the digital era with balanced competencies between technological and ethical aspects.
Building National Character through the Classical Islamic Heritage: A Study of Character Education in Nashoihul ‘Ibad and Ta’lim al-Muta’allim Fathurrohman, Asep; Syafe'i, Imam; Erlina, Erlina
Ensiklopedia: Jurnal Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran Saburai Vol 5, No 02 (2025): ENSIKLOPEDIA: Jurnal Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/esp.v5i02.4242

Abstract

Character or morality holds a central position in Islam, as a person’s status in the sight of Allah is greatly influenced by their moral conduct. This study aims to describe the values of character education contained in the classical Islamic books Nashoihul 'Ibad and Ta’lim al-Muta'allim, and to explore their relevance to the goals of Islamic education in Indonesia. This research is a library study employing a qualitative approach. Data were collected through a literature review of various sources such as books, articles, and relevant journals, and were analyzed using documentation techniques and content analysis. The findings reveal that Nashoihul ‘Ibad contains character values such as piety (taqwa), wisdom, patience, asceticism (zuhud), humility (tawadhu), sincerity (ikhlas), justice, contentment (qana’ah), gratitude, and honesty. Meanwhile, Ta’lim al-Muta’allim emphasizes values such as patience, intelligence, diligence, gratitude, trust in God (tawakkul), compassion/tolerance, and prudence (wara’). These values reflect character traits in accordance with Islamic teachings and are highly relevant to the goals of Islamic education, namely to form individuals with noble character, based on the Qur’an and Sunnah, in pursuit of happiness in this world and the hereafter. This integrative comparative study of two foundational Islamic books provides a unique contribution to character education discourse by highlighting timeless moral values with practical relevance for Indonesian education. The core scientific contribution of this study lies in reviving classical Islamic values and positioning them meaningfully within the framework of contemporary Islamic education.
Penerapan Teori Mubadalah terhadap Penafsiran Ayat-Ayat Parenting dalam Tafsir Tarbawi dan Tafsir Al-Misbah Ain, Aini Qurotul; Fathurrohman, Asep
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol. 3 No. 4 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i4.31280

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan parenting, penerapan teori mubadalah, dan menganalisis persamaan serta perbedaan antar tafsir Al-Misbah dengan tafsir Tarbawi. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis komparatif, dengan membandingkan dua penafsiran yang kemudian diformulasikan persamaan serta perbedaan untuk menjadikan teori mubadalah sebagai framework analisa yang digunakan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan teori mubadalah terhadap penafsiran ayat-ayat parenting adalah bahwa: cara kerja teori mubadalah dalam memahami ayat-ayat parenting terbagi menjadi tiga langkah. Pertama, mengidentifikasi dan menegaskan prinsip ajaran Islam dari teks yang mempunyai karakter universal sebagai dasar pemaham. Kedua, implementasi praktis pada prinsip Islam dalam konteks khusus. Meski bersifat parsial, menemukan makna yang sesuai dengan prinsip dalam ayat sebelumnya adalah krusial. Ketiga, teks yang digunakan untuk laki-laki dan perempuan. Penerapan teori mubadalah pada QS. At-Tahrim ayat 6 meingsyaratkan ibu dan bapak agar memberikan pendidikan dan parenting yang baik terhadap anak-anaknya. Persamaan dan perbedaan antara tafsir Tarbawi dan Al-Misbah, salah satu rangkaian pada QS. Al-Baqarah ayat 30 mengiterpretasikan peran khalifah terhadap pentingnya pendidikan memiliki perspektif yang berbeda, namun saling melengkapi. Tafsir Al-Misbah mengedepankan pemahaman kontekstual Al-Qur’an dengan mengaitkan pesan dalam teks dengan konteks sosial, sejarah dan nilai universal yang relevan. Sedangkan tafsir Tarbawi menyatakan bahwa pendidikan yang baik bukan hanya berkaitan dengan aspek akademis, tetapi juga memperhatikan pembentukan karakter, moralitas dan kecerdasan spiritual.