Chairunisa, Ully
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Studi Uji in Silico Secara Molecular Docking Interaksi Antara Protein Target pada Proses Inflamasi (Kulit Berjerawat) TGF – β1 (PDB ID: 3tzm) dengan Senyawa Aktif Madecassoside Chairunisa, Ully; Eriadi, Aried; Ramadhani, Putri
Jurnal Farmasi Higea Vol 15, No 2 (2023)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52689/higea.v15i2.560

Abstract

Kulit merupakan lapisan jaringan yang menyebar di seluruh permukaan tubuh. Di permukaan kulit, kelenjar keringat mengeluarkan produk limbah melalui pori-pori kulit berupa keringat. Jerawat (Acne vulgaris) merupakan suatu kondisi dimana pori-pori tersumbat dan menyebabkan kantong nanah menjadi meradang. Penyebab pasti dan patogenesis A. vulgaris masih belum jelas. Namun, banyak faktor yang berhubungan dengan patogenesis jerawat, seperti peningkatan sekresi sebum, hiperkeratosis folikel rambut dan koloni bakteri Propionibacterium acnes, dan inflamsi serta faktor lain yaitu stres, iklim/suhu/kelembaban, kosmetik, diet dan obat-obatan. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan obat antijerawat secara in silico dari senyawa metabolit sekunder madecasosside dengan protein target TGF- β1 dengan kode PDB ID: 3TZM. Pengujian dilakukan dengan serangkaian proses meliputi analisis senyawa dan protein, sifat fisiko kimia, ADME, nilai RMSD ≤ 2 Å, optimasi geometri, interaksi antara senyawa dan protein target secara 3D dan 2D dengan menggunakan DOCK 6. Berdasarkan hasil uji in silico, akan diperoleh nilai score docking senyawa madecasosside dengan ligan 3tzm yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi salah satu kandidat obat antijerawat dengan nilai ikatan energi bebas (afinitas) – 103.462, nilai ikatan energi van derwals (vdw) - 103.462 dan nilai energy internal repulsive 9.515.
IDENTIFIKASI SENYAWA FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT SALAKPONDOH (SALACCA ZALACCA (GAERTN.) VOSS) PADA BERBAGAI JENIS PELARUT Chandra, Boy; Anastasia, Restu; Azizah, Zikra; Mustika, Meilinda; Chairunisa, Ully
Indonesian Journal of Pharmaceutical Research Vol 5, No 1 (2025): Indo J Pharm Res 2025 5 (1)
Publisher : Department of Pharmacy, Muhammmadiyah University of Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/ijpr.v5i1.6954

Abstract

Kulit salak pondoh merupakan produk samping hasil pertanian yang mengandung senyawa metabolit sekunder dengan potensi sebagai antioksidan alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa fitokimia dan mengevaluasi aktivitas antioksidan ekstrak kulit salak pondoh menggunakan pelarut etanol 70%, etil asetat, dan n-heksan. Ekstraksi dilakukan dengan metode Ultrasound Assisted Extraction (UAE), dan pengujian antioksidan menggunakan metode DPPH. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol mengandung alkaloid, flavonoid, fenol, tanin, saponin, dan terpenoid; etil asetat mengandung alkaloid dan steroid; sedangkan n-heksan hanya mengandung steroid. Aktivitas antioksidan masing-masing ekstrak ditunjukkan oleh nilai IC₅₀: etanol 18,05 µg/mL (sangat kuat), etil asetat 108,02 µg/mL (sedang), dan n-heksan 200,72 µg/mL (sangat lemah). Sebagai pembanding, asam galat memiliki IC₅₀ sebesar 17,48 µg/mL. Uji statistik ANOVA menunjukkan adanya perbedaan signifikan (p 0,05) antar ketiga ekstrak.Kata kunci: Salacca zalacca, skrining fitokimia, aktivitas antioksidan, Ultrasound Assisted Extraction (UAE), uji DPPH 
Kajian Literatur Peran Vitamin D Terhadap Kadar IGF-1 Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Untary, Dwi Marlen; Alifa, Aurora; Chairunisa, Ully
Indonesian Journal of Pharmaceutical Research Vol 5, No 1 (2025): Indo J Pharm Res 2025 5 (1)
Publisher : Department of Pharmacy, Muhammmadiyah University of Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/ijpr.v5i1.6955

Abstract

Abstrak: Kekurangan vitamin D adalah hal yang umum, dan—selain dari efek merugikannya yang terkenal pada kesehatan muskuloskeletal—juga telah dikaitkan dengan beberapa penyakit ekstraskeletal, seperti penyakit kardiovaskular dan imunologi atau kanker. Karena banyak dari hasil ini juga telah dikaitkan dengan perubahan dalam faktor pertumbuhan mirip insulin-1 (IGF-1) yang bersirkulasi, beberapa penelitian telah menunjukkan kemungkinan interaksi antara vitamin D dan IGF-1. IGF-1 memiliki peran kunci dalam mengatur proliferasi dan apoptosis sel serta metabolisme energi, ukuran tubuh, dan fungsi spesifik organ. Suplementasi vitamin D juga dapat meningkatkan konsentrasi IGF-1, tetapi data tentang topik ini tidak konsisten. Kemungkinan interaksi dan efek timbal balik potensial dari vitamin D dan IGF-1 menarik dua kali lipat. Pertama, konsentrasi IGF-1 yang rendah terlibat dalam patogenesis proses metabolisme yang merugikan seperti gangguan homeostasis glukosa, dan kedua, defisiensi vitamin D sangat sering terjadi pada pasien dengan defisiensi hormon pertumbuhan (GH), yang biasanya didiagnosis berdasarkan konsentrasi IGF-1 yang berkurang. Pada defisiensi GH, Vitamin D berkorelasi negatif dengan beberapa faktor risiko kardiometabolik.Kata kunci: IGF-1, Vitamin D, Diabetes Mellitus tipe 2
UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL KULIT KAYU MANIS (Cinnamomum burmanni) TERHADAP KADAR SERUM KREATININ DAN BERAT GINJAL MENCIT PUTIH (Mus musculus L.) Elvina, Ridha; Reslina, Isra; Aviliani, Hesti; Chairunisa, Ully
Indonesian Journal of Pharmaceutical Research Vol 5, No 1 (2025): Indo J Pharm Res 2025 5 (1)
Publisher : Department of Pharmacy, Muhammmadiyah University of Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/ijpr.v5i1.6956

Abstract

Abstrak: Uji toksisitas adalah kemampuan suatu bahan atau senyawa kimia untuk menimbulkan kerusakan dalam atau permukaan tubuh makhluk hidup. Salah satu uji toksisitas yaitu uji toksisitas akut oral. Uji toksisitas akut oral adalah suatu pengujian yang dilakukan untuk melihat efek toksik yang timbul dalam waktu singkat setelah diberikan sediaan uji secara oral dalam dosis tunggal. Tanaman kayu manis merupakan salah satu komoditas rempah yang diperdagangkan, bagian kayu manis yang sering digunakan yaitu kulit batang kayu manis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keamanan serta mengetahui dampak toksik setelah pemberian ekstrak etanol kulit kayu manis. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap dan post test control grup dengan 5 kelompok perlakuan. Setiap perlakuan terdiri dari lima ekor mencit dengan pemberian Na-CMC 0,5% sebagai kontrol, dosis 200 mg/kgBB, 600 mg/kgBB, 1800 mg/kgBB, dan dosis 5400 mg/kgBB. Parameter yang diamati yaitu nilai LD50, serum kreatinin dan berat ginjal mencit. Data dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol kulit kayu manis tidak berdampak toksik dan tidak menimbulkan kematian pada hewan uji sehingga tergolong tidak toksik. Pemberian ekstrak etanol kulit kayu manis pada dosis 200-5400 mg/kgBB tidak berdampak toksik terhadap kadar serum kreatinin. Hasil pengamatan terhadap berat ginjal yaitu berpengaruh secara signifikan terhadap berat organ ginjal mencit karena nilai p value dari ginjal kanan dan ginjal kiri ( 0.05) dan H1 diterima karena berdampak toksik terhadap berat organ ginjal mencit setelah pemberian ekstrak etanol kulit kayu manis.Kata kunci: Kulit Kayu Manis, Toksisitas Akut, Kreatinin, Ginjal.
UJI KARAKTERISASI DARI FORMULA NANOEMULSI SENYAWA KATEKIN SEBAGAI ANTI JERAWAT Chairunisa, Ully; Ulyanti, Hafiva; Fadhila, Muthia; Earnestly, Femi
Indonesian Journal of Pharmaceutical Research Vol 5, No 1 (2025): Indo J Pharm Res 2025 5 (1)
Publisher : Department of Pharmacy, Muhammmadiyah University of Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/ijpr.v5i1.6957

Abstract

Abstrak :Jerawat adalah gangguan inflamasi pada unit pilosebasea, yang berlangsung secara kronis dan dapat sembuh sendiri. Jerawat dipicu oleh Cutibacterium acnes (sebelumnya dikenal sebagai Propionibacterium acnes) dan jerawat merupakan penyakit kulit yang sangat umum serta dapat muncul dengan lesi inflamasi dan non-inflamasi terutama di wajah tetapi juga dapat terjadi pada lengan atas, dan punggung . Jerawat memiliki tingkat kejadian paling tinggi pada usia 14-17 tahun untuk perempuan dan 16-19 tahun untuk laki-laki. Prinsip terapi dalam pengobatan jerawat yaitu dengan cara mengurangi inflamasi pada kulit. Selama ini antibiotik digunakan sebagai salah satu cara efektif dalam pengobatan jerawat seperti eritromisin dan tetrasiklin Katekin merupakan senyawa polifenol yang dihasilkan oleh tumbuhan teh hijau dan gambir dengan aktivitas katekin sebagai antibakteri. Metode yang dapat digunakan untuk memprediksi aktivitas senyawa katekin sebagai anti jerawat yaitu dengan menggunakan metode in silico dan katekin bersifat tidak stabil karena kelarutan didalam air sukar larut sehingga membuat pengiriman secara transdermalnya tidak efisien. Hasil pengujian evaluasi sediaan nanoemulsi katekin seperti organoleptis, pH, transmittan, freeze and thaw, viskositas, bobot jenis, uji iritasi telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Hasil pengujian karakterisasi sediaan nanoemulsi katekin mendapatkan hasil ukuran partikel 10, 6 nm, polidispersi indek 0,452, dan zeta potensial -34,5 m, yang sesuai dengan persyaratan.Kata kunci:Katekin, Nanoemulsi, Acne
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN TINDAKAN SWAMEDIKASI OBAT ANALGESIK PADA MASYARAKAT DI KENAGARIAN RANAH SUNGAI MAGELANG KECAMATAN GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT Reslina, Isra; Elvina, Ridha; Anita, Mia; chairunisa, Ully; Rosa, Ridha
Indonesian Journal of Pharmaceutical Research Vol 5, No 1 (2025): Indo J Pharm Res 2025 5 (1)
Publisher : Department of Pharmacy, Muhammmadiyah University of Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/ijpr.v5i1.6953

Abstract

Swamedikasi adalah salah satu bagian dari self-care yang diartikan sebagai tindakan menggunakan pengobatan modern, herbal, atau tradisional untuk menghilangkan suatu kelainan atau gejala yang dirasakan seseorang tanpa bantuan tenaga kesehatan. Salah satu gejala yang biasanya dapat diobati dengan pengobatan sendiri adalah nyeri. Penatalaksanaan nyeri biasanya dilakukan dengan menggunakan obat analgesik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tindakan swamedikasi obat analgesik pada masyarakat di kenagarian Ranah Sungai Magelang kecamatan Gunung Tuleh Pasaman Barat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Cross Sectional dengan menggunakan metode survei menggunakan kuisioner. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara Purposive Sampling dengan perhitungan sampel secara proporsional berdasarkan jumlah penduduk masing-masing kampung di kernagarian Ranah Sungai Magelang. Hasil penelitian dari uji univariat responden pada variabel pengetahuan sebagian besar memiliki pengetahuan baik (75,7%), cukup (18%) serta kurang baik adalah (6,2%) sedangkan hasil univariat pada variabel tindakan swamedikasi obat analgesik sebagian besar juga melakukan tindakan yang baik yaitu (68,3%), cukup (24,9%) dan tindakan kurang tepat adalah (6,8%). Berdasarkan hasil uji chi-square yang merupakan analisis bivariat didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000 P=0,05 maka H1 diterima, hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan atara pengetahuan dengan tindakan swamedikasi analgesik pada masyarakat di Kenagarian Ranah Sungai Magelang.Kata Kunci : Swamedikasi, pengetahuan, tindakan, analgesik