Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Ketepatan Penegakan Diagnosa Keperawatan pada Pasien DHF Werang, Rebeka Paulina; Baok, Maksi; Wijayanti, Catharina Dwiana; Bere, Contriana Yusinta
Jurnal Kesmas Asclepius Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Kesmas Asclepius
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/jka.v6i2.10856

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisa ketepatan diagnosa keperawatan pada salah satu pasien dengan DHF di Rumah Sakit X. Metode yang digunakan pengamatan kasus, wawancara kepada kepala ruangan, observasi dokumentasi keperawatan melalui EMR dan analisa Fish Bone. Hasil pengamatan kasus didapatkan ketepatan penegakan diagnosa keperawatan belum sepenuhnya optimal dikarenakan motivasi perawat yang kurang untuk membaca kembali terkait dengan standar asuhan keperawatan pasien DHF yang tersedia di unit. Simpulan penelitian bahwa penerapan ketepatan penegakan diagnosa keperawatan pasien TN. D dengan diagnosa medis DHF sudah sesuai SDKI namun belum sepenuhnya optimal. Melalui fungsi directing dengan kegiatan supervisi, motivasi, bimbingan, pelatihan, seminar ataupun DRK dilakukan oleh manajer keperawatan dapat membantu meningkatkan kompetensi dari segi pengetahuan, sikap dan perilaku dalam kewenangannya menegakkan diagnosis keperawatan. Kata Kunci: Ketepatan Diagnosa Keperawatan, SDKI.
Peningkatan Kesadaran Anemia Pada Remaja di SMP Negeri 3 Mande Desa Jamali, Cianjur: Increased Awareness of Anemia Among Adolescents in SMP Negeri 3 Mande Jamali village Cianjur Bere, Contriana Yusinta; Sianturi, Sondang Ratnauli; Ides, Stefanus Andang; Priyono, Adinda Eka; Umboh, Michael Hendich; Kususma, Clara Rida; Harefa, Fetrianika; Oktavian, Agnes Vanessa Natalia
Vivabio: Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 7 No. 1 (2025): VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/vivabio.v7i1.59540

Abstract

One of the achievements of the smart village program is to increase community awareness and participation in village development and improve the quality of life of village communities. Therefore, the Sint Carolus School of Health Sciences (STIK) collaborates with four other universities to achieve a common goal, namely to educate and increase understanding and awareness in adolescents of quality of life and productivity from an early age. The prevalence of anemia in Indonesia is most common in adolescent girls aged 15-24 years at 79%. For this reason, this activity was carried out with the aim of increasing the knowledge of adolescents, especially young women, about the importance of fulfilling nutrition in preventing anemia which was held on December 9, 2024, at the Hall of SMP Negeri 3 Mande, Jamali Village, Cianjur Regency, West Java. The method of implementing the activity includes a pre-test to see the extent of adolescent knowledge about anemia, then given counseling education about anemia in adolescents, providing anemia learning videos to adolescents, interactive discussions and feedback, then ending with a post-test to see the extent of adolescent knowledge or understanding after being given anemia material. The results of these activities showed a very significant increase between before and after counseling. The teenagers were very enthusiastic and participated in increasing their knowledge about anemia in adolescents, so it was very evident in the results of discussions and very constructive feedback. This counseling activity is very beneficial for adolescents so that it can increase self-awareness in fulfilling the correct nutrition from an early age, and can be a form of prevention against the risk of unplanned pregnancy and complications due to early marriage that often occur in Jamali Village. ABSTRAK Salah satu capaian pada program smart village adalah meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan desa serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa. Oleh karena itu, Sekolah Ilmu Tinggi Kesehatan (STIK) Sint Carolus berkolanorasi dengan empat perguruan tinggi lainnya untuk mencapai tujuan bersama yaitu mencerdasakan serta meningkatkan pemahan dan kesadaran pada remaja akan kualitas hidup dan produktivitas sejak dini. Prevalensi anemia di Indonesia paling sering terjadi pada remaja wanita dengan usia 15-24 tahun sebesar 79%. Untuk itu, kegiatan ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan remaja khususnya remaja putri akan pentingnya pemenuhan nutrisi dalam mencegah anemia yang dilaksanakan pada tanggal 09 Desember 2024, di Aula SMP Negeri 3 Mande Desa Jamali, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi pre-test untuk melihat sejauh mana tingkat pengetahuan remaja tentang anemia, kemudian diberikan edukasi penyuluhan tentang anemia pada remaja, pemberian video pembelajaran anemia pada remaja, diskusi interaktif dan umpan balik, lalu diakhiri dengan post-test untuk melihat sejauh mana tingkat pengetahuan atau pemahaman remaja setelah diberikan materi anemia. Hasil dari kegiatan tersebut menunjukan adanya peningkatan yang sangat signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan. Para remaja sangat antusias dan berpartisipasi dalam meningkatkan pengetahuannya tentang anemia pada remaja, sehingga sangat terlihat pada hasil diskusi dan umpan balik yang sangat konstruktif. Kegiatan penyuluhan ini sangat bermanfaat bagi para remaja sehingga dapat meningkatkan kesadaran akan diri sendiri dalam pemenuhan nutrisi yang benar sejak dini, serta dapat menjadi salah satu bentuk pencegahan terhadap resiko kehamilan tidak terencana dan komplikasi akibat pernikahan dini yang sering terjadi di Desa Jamali.
Screening Dini Pada Siswa Siswi Sekolah di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Johar Baru Bere, Contriana Yusinta; Rossalina, Enna; Wadu, Novita Marcelina Kana; Pasaribu, Jesika; W, Catharina Dwiana; Lousiana, Maria; Rasmaida, Sada; Wulandari, Agnes Maharani Puji; Astrid, Maria; Suprapti, Fitriana; Utami, Lucia; Margaret, Waisaktini
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 8 (2025): Volume 8 No 8 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i8.19014

Abstract

ABSTRAK Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan upaya promotif dan preventif yang dilaksanakan di lingkungan sekolah untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik. Salah satu bentuk pelayanan UKS adalah kegiatan screening kesehatan atau penjaringan, yang bertujuan untuk mendeteksi dini permasalahan kesehatan siswa. Kegiatan ini dilaksanakan di lima sekolah dasar wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, pada tanggal 5–7 Maret 2024. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik total sampling, melibatkan 523 siswa kelas 4 hingga 6. Kegiatan dilakukan dalam dua tahap, yaitu pendataan awal dan pemeriksaan langsung yang mencakup kebersihan diri, kesehatan gigi dan mulut, status gizi, penglihatan, pendengaran, serta indikasi anemia. Data dianalisis secara deskriptif dan diuji secara inferensial menggunakan uji Chi-Square (χ²). Hasil menunjukkan bahwa 70% siswa memiliki kuku kotor/panjang, 60% mengalami masalah gigi dan mulut, 15,1% memiliki gangguan penglihatan, 8% terindikasi anemia, dan 14% mengalami status gizi tidak normal. Uji Chi-Square menunjukkan adanya hubungan signifikan antara jenis kelamin dan kejadian karies gigi (χ² = 4,61; df = 1; p = 0,032), namun tidak signifikan pada anemia (χ² = 1,80; df = 1; p = 0,179). Kesimpulannya, masih banyak siswa yang memerlukan perhatian khusus dalam aspek kebersihan dan kesehatan. Diperlukan intervensi edukatif dan pendampingan berkelanjutan dari guru, orang tua, serta kolaborasi lintas sektor dengan puskesmas untuk memperkuat perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah. Kata Kunci: Screening Dini, UKS, PHBS, Siswa Sekolah Dasar, Kesehatan Anak  ABSTRACT The School Health Unit (UKS) is a promotive and preventive program implemented in schools to improve the health status of students. One of its services is health screening, aimed at the early detection of health problems among students. This activity was carried out in five elementary schools under the jurisdiction of the Johar Baru Community Health Center, Central Jakarta, from March 5 to 7, 2024. This study employed a descriptive quantitative method with a total sampling technique involving 523 students from grades 4 to 6. The screening was conducted in two stages: initial data collection and direct examinations, including assessments of personal hygiene, oral health, nutritional status, vision, hearing, and signs of anemia. Data were analyzed descriptively and further tested using the Chi-Square (χ²) statistical test. Results showed that 70% of students had dirty/long fingernails, 60% experienced oral health problems, 15.1% had vision impairment, 8% were suspected of anemia, and 14% had abnormal nutritional status. Chi-Square analysis indicated a significant association between gender and the incidence of dental caries (χ² = 4.61; df = 1; p = 0.032), but no significant association with anemia (χ² = 1.80; df = 1; p = 0.179). In conclusion, many students require more attention regarding personal hygiene and general health. Sustainable educational interventions and support from teachers, parents, and cross-sector collaboration with health centers are essential to foster clean and healthy living behaviors in schools. Keywords: Early Screening, School Health Unit, Personal Hygiene, Elementary Students, Child Health