Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Optimalisasi Status Gizi Balita Fatmawati, Fatmawati; Pratiwi, Wilda Rezki; Umrah, Andi Sitti; Juliani, Reski
Voice of Midwifery Vol 14 No 2 (2024): Voice of Midwifery
Publisher : Lembaga Penerbit dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/vom.v14i2.306

Abstract

Gizi kurang pada balita terjadi akibat asupan nutrisi yang tidak mencukupi, sehingga menghambat pertumbuhan dan perkembangan optimal. Salah satu upaya penanggulangannya adalah melalui peningkatan pengetahuan, sikap, dan praktik gizi dengan konseling serta intervensi nutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian konseling dan intervensi nutrisi terhadap status gizi balita dengan gizi kurang. Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimental dengan pendekatan one group pretest-posttest. Sampel penelitian terdiri dari 31 ibu yang memiliki balita berusia 1-5 tahun dengan gizi kurang, yang dipilih menggunakan teknik total sampling. Analisis data dilakukan menggunakan uji Wilcoxon dan uji t berpasangan untuk mengukur perubahan status gizi sebelum dan sesudah intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konseling dan intervensi nutrisi secara signifikan berpengaruh terhadap peningkatan status gizi balita (ρ < 0,05). Konseling dan intervensi nutrisi terbukti efektif dalam memperbaiki status gizi balita. Oleh karena itu, tenaga kesehatan disarankan untuk memperkuat layanan asuhan kebidanan dengan pendekatan edukasi gizi dan intervensi nutrisi guna mengatasi permasalahan gizi kurang.
Impact of Maternal Nutritional Status on Morning Sickness Severity and Fetal Health: A Correlational Study Suriati, Israini; Juliani, Reski
Journal of Health and Nutrition Research Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jhnresearch.v4i2.396

Abstract

Morning sickness is a common symptom of pregnancy that occurs in the first trimester, characterized by nausea, vomiting, and fatigue due to hormonal changes such as hCG and estrogen. Although physiological, this condition can interfere with the mother's nutritional intake and have a negative impact on fetal health, especially if it is severe and prolonged. Masih there are still many pregnant women who face obstacles in meeting nutritional needs and optimally handling morning sickness. This study aims to determine and analyze the relationship between the severity of morning sickness, nutritional status of pregnant women, and fetal health. Method This study used a quantitative design with a cross-sectional approach. A sample of 100 pregnant women who experienced morning sickness in the first or second trimester, selected by purposive sampling at five Health Centers in Palopo City during July–November 2024. Data were collected through questionnaires and interviews, then analyzed using the Chi-square test with a significance level of p <0.05. A total of 36% of respondents had good nutritional status, 36% were undernourished, and 28% were overnourished. The severity of morning sickness was categorized as mild in 28% of respondents, moderate in 40%, and severe in 32%. Fetal health was considered good in 58% of respondents and poor in 42%. There was a statistically significant relationship between maternal nutritional status and the severity of morning sickness (P-value = 0.005), as well as between nutritional status and fetal health (P-value = 0.003). Additionally, a significant association was found between the severity of morning sickness and fetal health.
Improving Nutritional Intake During Pregnancy Through Targeted Nutrition Education: A Quasi-Experimental Study: The Effect of Providing Nutrition Education on Increasing Nutritional Intake in Pregnant Women Suriati, Israini; Juliani, Reski
Journal of Applied Nursing and Health Vol. 7 No. 2 (2025): Journal of Applied Nursing and Health
Publisher : Chakra Brahmanda Lentera Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55018/janh.v7i2.310

Abstract

Background: Adequate nutritional intake during pregnancy is essential to support maternal health and fetal development. One of the main factors contributing to poor nutritional status among pregnant women is the lack of knowledge and understanding of balanced nutrition. Nutrition education serves as a key strategy to improve nutritional literacy and promote healthier dietary behaviors throughout pregnancy. This research aims to examine the effect of nutrition education on improving the nutritional intake of pregnant women. Methods: This quantitative study used a quasi-experimental pre-test and posttest design without a control group. A total of 50 pregnant women in their second and third trimesters were recruited through purposive sampling from Wara Selatan Health Center, Palopo City, Indonesia. Inclusion criteria were willingness to participate and no chronic diseases. The intervention consisted of three structured education sessions over two weeks, each lasting 45 to 60 minutes, delivered by trained health workers using visual aids and interactive discussions. Data were collected using a validated nutritional knowledge questionnaire and a 24-hour dietary recall form (α = 0.81; r = 0.84). Data analysis was performed using a paired t-test via SPSS version 26 with a significance level of p < 0.05 Results: Research has shown that a significant increase in mean nutrient intake after the intervention: carbohydrates from 180 ± 45 g to 210 ± 50 g, protein from 60 ± 12 g to 80 ± 16 g, iron from 18 ± 6 mg to 24 ± 8 mg, vitamin A from 700 ± 200 mcg to 950 ± 250 mcg, and calcium from 800 ± 180 mg to 1000 ± 200 mg. Research has shown that p-values < 0.05, indicating statistically significant improvements after nutrition education. Conclusion: This study shows that structured nutrition education can increase the intake of carbohydrates, protein, iron, vitamin A, and calcium in pregnant women. These findings support the importance of nutrition education as part of antenatal care. Practically, this intervention can be integrated into routine programs at Puskesmas and Posyandu through pregnancy classes and direct counseling by midwives or cadres. Simple and locally appropriate education has proven effective and can be widely applied, especially in primary health facilities.
Implikasi Konseling Behavior (Perilaku) terhadap Peningkatan Asupan Makronutrion pada Balita Stunting Dahlan, Andi Kasrida; Umrah, Andi Sitti; Juliani, Reski
Voice of Midwifery Vol 13 No 2 (2023): Voice of Midwifery
Publisher : Lembaga Penerbit dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/vom.v13i2.259

Abstract

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Asupan gizi merupakan subtansi makanan yang dibutuhkan tubuh untuk hidup sehat, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Dalam penanganan stunting melalui intervensi gizi spesifik diperlukan peningkatan akses dan kualitas pelayanan gizi dan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Salah satu permasalahan pembangunan kesehatan yang sampai saat ini masih merupakan prioritas permasalahan disuatu negara, baik di tingkat internasional, nasional dan lokal, karena berdampak pada generasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang kelak dihasilkan. Jenis penelitian pre-eksperimen dengan pendekatan one group pretest-postest. Model intervensi yang diberikan adalah konseling dengan pendekatan behavior. Teknik penarikan sampel purposive sampling. Analisis data menggunakan uji wilcoxon. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji wilcoxon diperoleh nilai ρ = 0,000 < nilai α = 0,05. Hal ini berarti konseling melalui pendekatan behaviour memiliki implikasi terhadap peningkatan asupan makronutrien pada balita stunting. Ada Penerapan konseling behavior (perilaku) memiliki implikasi yang positif terhadap peningkatan asupan gizi makro (energi, karbohidrat, protein, lemak) pada balita stunting (ρ < 0,05).
Peran Informed Consent dalam Konseling Keluarga Berencana Amri, Sri Rahayu; Umrah, Andi Sitti; Suriati, Israini; Dahlan, Andi Kasrida; Fitrayanti, Arnis; Juliani, Reski
Voice of Midwifery Vol 14 No 1 (2024): Voice of Midwifery
Publisher : Lembaga Penerbit dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/vom.v14i1.304

Abstract

Informed consent merupakan elemen penting dalam pelayanan kesehatan, termasuk dalam konseling keluarga berencana. Hal ini menekankan pentingnya memberikan informasi yang lengkap, jelas, dan dapat dipahami oleh pasien sebelum mereka memutuskan untuk menggunakan suatu metode kontrasepsi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran peran informed conset dalam konseling keluarga berencana. Metode penelitian menggunakan pendekatan mixed methods. Populasi dan sampel adalah pasangan usia subur (PUS) yang tidak menggunakan alat kontrasepsi, tetapi tidak ingin memiliki anak sebanyak 200 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data melalui analisis desktiptif. Hasil penelitian 55% responden memahami sepenuhnya informed consent, 40% responden menerima konseling yang komprehensif, 50% responden merasa tidak memiliki kebebasan dalam memilih metode kontrasepsi, menunjukkan adanya kendala dalam pemberian informasi yang seimbang dan tidak memihak, sebanyak 50% responden kurang puas dengan kontrasepsi dan sebanyak 50% berhenti menggunakan alat kontrasepsi karena kurangnya informed consent yang memadai berkontribusi pada rendahnya kepuasan dan keberhasilan program keluarga berencana. Kesimpulan; peran informed consent dalam konseling keluarga berencana dalam menggunakan alat kontrasepsi belum dilakukan secara maksimal, sehingga perlu dilakukan upaya peningkatan kompetensi tenaga kesehatan dan edukasi pada masyarakat.
UPAYA PENURUNAN STUNTING MELALUI KONSELING BERBASIS DIGITAL DAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) Juliani, Reski; Umrah, Andi Sitti; Mansyur, Nurliana; Alfi, Nurainin; Dahlan, Andi Kasrida; Hikmah A, Nailul; Mulia Astuti, Sri
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.24487

Abstract

Stunting merupakan masalah malnutrisi kronis yang telah menjadi fokus perhatian secara global dan prioritas pembangunan nasional dalam indikator output Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi. Urgensi dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang mampu memecahkan persoalan stunting di kota Palopo adalah melakukan upaya penurunan stunting melalui konseling berbasis digital dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan; 1) meningkatkan pengetahuan ibu tentang pencegahan dan penangan stunting, dan pemenuhan gizi pada anak dan sanitasi lungkungan; 2) mengetahui efektivitas program konseling berbasis digital dengan pendekatan behavior dan PMT terhadap penururnan stunting yang ditinjau dari peningkatkan berat badan dan tinggi badan balita stunting di Kota Palopo. Kegiatan ini dilaksanakan di Kota Palopo dengan 2 (dua) tempat yaitu kelurahan Songka dan Binturu. Jumlah sasaran sebanyak 14 orang balita dan keluarga. Metode yang digunakan melalui konseling berbasis digital dengan pendekatan behavior dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) selama 30 hari. Hasil pengabdian masyarakat menunjukkan bahwa pengetahuan orang tua dalam pencegahan dan penangan stunting, pemenuhan gizi balita dan sanitasi lingkungan meningkat sebelum dan setelah diberikan konseling (? = 0,00) dan adanya peningakatan TB sebanyak 3,4 cm dan BB sebanyak 700 gram setelah diberikan intervensi. Selain itu, terdapat perubahan perilaku kearah yang lebih positif. Artinya para orang tua telah menyadari bahwa perilaku lama dalam pengasuhan anak harus diubah kearah perilaku yang baru sehingga orang tua telah mampu memahami dengan baik kondisi dan kebutuhan nutrisi pada anak. Diharapkan kegiatan ini dapat di tingkatkan dan dilanjutkan dalam kegiatan monev intervensi penurunan stunting di kota palopo