Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Semantik di Balik Ujaran Provokatif di Media Sosial dan Implikasi Hukum dalam Kasus “Gus Mifta Menghina Pejual Es” Saruksuk, Apriya Dina; Sianturi, Edianto; Ahda, Muhammad Irfan; Panggabean, Tince Olivia; Siregar, Mustika Wati
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis aspek semantik dari ujaran provokatif di media sosial dan implikasinya terhadap hukum dalam kasus "Gus Miftah Menghina Penjual Es." Studi ini mengulas ujaran Gus Miftah, yang viral di media sosial karena dianggap merendahkan pekerjaan seorang penjual es teh, dari perspektif linguistik forensik dan hukum. Dari sudut pandang semantik, ujaran tersebut dianalisis melalui konotasi negatif, intensi ujaran, dampak psikologis, serta kesalahan dalam pemilihan diksi dan struktur kalimat. Hasil analisis menunjukkan adanya potensi pelanggaran hukum berupa ujaran kebencian dan penghinaan berdasarkan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Ujaran tersebut juga mencerminkan lemahnya kesadaran akan etika komunikasi digital, yang dapat memicu polarisasi sosial. Penelitian ini menegaskan perlunya penguatan literasi digital dan edukasi bahasa untuk mengurangi potensi konflik di ruang publik digital serta pentingnya analisis linguistik forensik dalam proses hukum.
DEGRADASI AMORALITAS DAN REVITALISASI WARISAN MASYARAKAT KARO MELALUI REBU Bangun, Tania Stevani Br; Ahda, Muhammad Irfan; Wangi, Dzakiyah Mega; Humairah, Nurul Intan; Simanjuntak, Mega Natalia; Siallagan, Lasenna
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): Volume 5 No. 4 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i4.31393

Abstract

Kebudayaan ialah sebuah pola hidup menyeluruh. Salah satunya ialah tradisi Rebu yang merupakan bagian adat yang lahir dari kebudayaan. Istilah Rebu bermakna berpantang, melarang, tidak diperkenankan untuk melaksanakan sesuatu perihal ataupun tindakan. Tujuan penelitian ini ialah menganalisis kemunduran moral masyarakat Karo terhadap tradisi Rebu, serta upaya merevitalisasi tradisi Rebu pada masyarakat Karo di wilayah Kecamatan Sinembah, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Riset ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi untuk pengumpulan data. Adapun alat ukur dalam pengumpulan data, yaitu dengan melalui penyusunan instrumen penelitian dalam teknik observasi partisipan dan wawancara mendalam. Hasil yang dicapai berupa eksistensi tradisi Rebu, nilai-nilai moral pada tradisi Rebu, pro dan kontra tradisi Rebu di wilayah setempat, dan upaya untuk menghidupkan kembali (revitalisasi) tradisi Rebu melalui pendidikan dan penyuluhan budaya serta partisipasi aktif masyarakat. Adanya upaya merevitalisasi mewujudkan tindakan mempertahankan tradisi Rebu, tidak hanya masyarakat yang tinggal secara langsung di wilayah Kabupaten Karo, tetapi juga di luar dari wilayah tersebut.