Background: Stunting is a public health problem that remains a serious challenge in Indonesia, including in North Aceh, with a prevalence of 30.2% in 2024, far above the WHO standard (<20%). One of the main causes is inappropriate complementary feeding practices, both in terms of quality and quantity, and low maternal nutritional knowledge. Purpose: To analyze the local complementary feeding strategy using metroxylon sp (sago) and moringa oleifera (moringa leaves) with maternal nutrition education for stunting management. Method: A quasi-experimental approach was used, with a sample size of 128 stunted toddlers and their mothers as participants. The intervention was carried out through nutritional counseling and the provision of locally sourced complementary foods for four weeks. Data were collected through child anthropometric measurements, a maternal knowledge questionnaire, and statistical analysis using the Wilcoxon Signed Ranks Test. Results: Fifty-five participants (43.0%) had good nutritional status at pretest, but after the intervention, this increased to 108 participants (84.4%), with a p-value of 0.000. This indicates a significant improvement in nutritional status after the intervention. Furthermore, 92 participants (71.9%) had poor maternal knowledge before the intervention, but this improved after the intervention, with the majority falling into the fair (39.8%) and good (35.2%) categories. The p-value of 0.000 indicates an effect of the intervention on improving maternal knowledge. Conclusion: The combination of nutrition education and the use of local foods such as sago and moringa leaves effectively improves children's nutritional status while empowering the community through a local wisdom approach. Suggestion: This study can expand and strengthen nutrition education programs that involve mothers on an ongoing basis using various methods, such as videos, modules, and direct counseling to increase knowledge about providing nutritious complementary foods. Keywords: Nutrition Education; Mothers; Metroxylon Sp (Sago); Moringa Oleifera (Moringa Leaves); Local MP-ASI; Stunting. Pendahuluan: Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang masih menjadi tantangan serius di Indonesia, termasuk di Aceh Utara yang menepati prevalensi hingga 30.2% pada tahun 2024, jauh di atas standar WHO (<20%). Salah satu penyebab utamanya adalah praktik pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang kurang sesuai, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, serta rendahnya pengetahuan ibu mengenai gizi. Tujuan: Untuk menganalisis strategi MP-ASI lokal menggunakan metroxylon sp (sagu) dan moringa oleifera (daun kelor) dengan edukasi gizi ibu untuk penanganan stunting. Metode: Pendekatan kuasi-eksperimen dengan jumlah sampel sebanyak 128 balita stunting dan ibu sebagai partisipan. Intervensi dilakukan melalui penyuluhan gizi dan pemberian MP-ASI berbahan lokal selama empat minggu. Data dikumpulkan melalui pengukuran antropometri anak, kuesioner pengetahuan ibu, serta analisis statistik dengan uji Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil: Status gizi anak ketika pretest dalam kategori baik sebanyak 55 partisipan (43.0%), namun setelah intervensi meningkat menjadi 108 partisipan (84.4%) dengan perolehan p-value sebesar 0.000. Hal ini menunjukkan adanya perbaikan status gizi yang signifikan setelah intervensi. Selain itu, pengetahuan ibu sebelum intervensi sebagian besar berada pada kategori buruk sebanyak 92 partisipan (71.9%), namun setelah intervensi mengalami peningkatan, dengan mayoritas berada pada kategori cukup (39.8%) dan baik (35.2%). Nilai p yang diperoleh sebesar 0.000, menunjukkan adanya pengaruh intervensi terhadap peningkatan pengetahuan ibu. Simpulan: Kombinasi edukasi gizi dan pemanfaatan pangan lokal sagu dan daun kelor efektif meningkatkan status gizi anak sekaligus memberdayakan komunitas melalui pendekatan kearifan lokal. Saran: Penelitian ini dapat memperluas dan memperkuat program edukasi gizi yang melibatkan ibu secara berkelanjutan menggunakan berbagai metode, seperti video, modul, dan penyuluhan langsung untuk meningkatkan pengetahuan tentang pemberian MP-ASI yang bergizi. Kata Kunci: Edukasi Gizi; Ibu; Metroxylon Sp (Sagu); Moringa Oleifera (Daun Kelor); MP-ASI Lokal; Stunting.