Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

OXYTOCIN MASSAGE FOR POST PARTUM MOTHERS Ermiati, Ermiati; Salmaa, Qoori; Mutia, Indah; Parisa, Grisela; Aini, Ayyida; Fitria, Dini; Daiatul, Rifqii; Indriyanti, Deviana; Srimurni, Nita Ayu
Journal of Maternity Care and Reproductive Health Vol 7, No 1 (2024): Journal of Maternity Care Reproductive Health
Publisher : Ikatan Perawat Maternitas Indonesia Provinsi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36780/jmcrh.v7i1.12277

Abstract

Exclusive breastfeeding for 6 months is a beneficial activity for both mother and baby. However, smooth breastfeeding is often hampered, especially in the first days after giving birth. One of the causes is a lack of stimulation of the hormones prolactin and oxytocin which play a role in the smooth production of breast milk. Breast milk production can be accelerated with non-pharmacological measures, namely through oxytocin massage. This study aims to analyze the effect of oxytocin massage on the smooth flow of breast milk based on literature analysis. The method used is a literature review through searches from the PubMed, Science Direct and Google Scholar databases using various Indonesian and English keywords. Sorting articles uses inclusion and exclusion criteria and PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analysis) guidelines with 4 stages, namely identification, screening, eligibility, and acceptable results. The results of the search identified 907 articles, then they were screened and 507 articles were obtained, then at the feasibility stage 7 articles were obtained and it was decided that these 7 articles were acceptable. The results of the article review found that oxytocin massage provides comfort and relaxation to the mother and stimulates the release of oxytocin so that it can speed up the release of breast milk , while breast care will stimulate the production of lactifer (prolactin hormone) to accelerate breast milk production in postpartum mothers. In conclusion, the oxytocin massage method is effective in increasing breast milk production and facilitating milk production in post partum mothers. It is hoped that there will be further research regarding family involvement in the effectiveness of oxytocin massage intervention for post partum mothers.
MASALAH RISIKO PERILAKU KEKERASAN PADA PASIEN SKIZOAFEKTIF DI RSJ CISARUA: LAPORAN KASUS Indriyanti, Deviana; Sutini, Titin; Hernawaty, Taty; Rafiyah, Imas
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 3 No. 6 (2024): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Juni 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v3i6.2990

Abstract

Skizoafektif merupakan penyakit kejiwaan dengan gejala psikotik (tidak mampu membedakan khayalan dan realita) yang menetap, meliputi halusinasi atau delusi, yang terjadi bersamaan dengan gangguan mood yang terbagi dalam episode depresi, manik, maupun campuran. Permasalahan utama pada pasien skizoafektif adalah perilaku kekerasan yang bisa membahayakan diri sendiri, orang lain, serta lingkungan sekitar. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan penatalaksanaan kasus risiko perilaku kekerasan pada pasien skizoafektif. Metode yang diterapkan dalam artikel ini yaitu laporan kasus. Kasus yang diangkat laki-laki berusia 34 tahun dengan tanda gejala gelisah, terlihat tegang, pandangan tajam, mengatakan orang-orang tidak suka padanya dan mengatakan bahwa ia juga tidak menyukai saudaranya karena sering mengganggunya, ketika bercerita tentang saudaranya nada suara meninggi, tangan menunjuk-nunjuk pada sembarang arah, sesekali mengepal beberapa saat. Pasien diberikan intervensi keperawatan membantu pasien dalam mengenali penyebab, tanda gejala, perilaku kekerasan yang terjadi, dan konsekuensi dari perilaku kekerasan tersebut, tarik nafas dalam atau melakukan kegiatan yang pasien suka, intervensi spiritual dengan berdzikir, dan pendekatan verbal dengan mengungkapkan, meminta, dan menolak sesuatu dengan cara yang benar. Setelah dilakukan intervensi selama 7 kali pertemuan di ruangan, adanya beberapa perubahan perilaku pada pasien sehingga disimpulkan adanya penurunan terjadinya risiko perilaku kekerasan dan pasien mampu untuk mengontrol perasaannya