This Author published in this journals
All Journal Cendikia Pendidikan
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Ina Magdalena; Khansa ‘Alimah Humairo; Adellia Azzahra
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 2 No. 8 (2024): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v2i8.1845

Abstract

Guru profesional diharapkan memenuhi standar pendidikan, kemahiran ilmiah, dan kreativitas dalam pengembangan bahan ajar. Saat ini, banyak profesor cenderung menyampaikan konten yang kering tanpa konteks tambahan, mengurangi daya tarik pembelajaran. Oleh karena itu, penciptaan sumber daya terbuka yang dikembangkan dengan baik dianggap sebagai elemen krusial dalam memastikan efektivitas pembelajaran. Terutama, sumber belajar berbasis masalah memainkan peran penting dengan merangsang siswa untuk berpikir ilmiah. Untuk meningkatkan kualitas pengajaran, pelatihan khusus direncanakan untuk membekali guru dengan keterampilan menciptakan sumber daya pengajaran berbasis masalah. Harapannya, pelatihan ini dapat menghasilkan guru yang lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun materi pembelajaran. Selain itu, pelatihan tersebut diharapkan dapat memberikan dorongan dalam menciptakan sumber daya yang lebih imajinatif, mendukung daya tarik pembelajaran, dan mempermudah pemahaman konsep bagi siswa. Dengan demikian, inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih dinamis dan merangsang pertumbuhan intelektual siswa.
ANALISIS INTERAKSI SOSIAL SISWA SEKOLAH DASAR DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN DI KELAS Yeni Nuraeni; Khansa ‘Alimah Humairo; Syifani Yasmin; Putra Fauzan Moh Wildan; Galang Al Ayubi
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 11 No. 7 (2025): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v11i6.9925

Abstract

Pendidikan didefinisikan sebagai "usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar mengajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat" dalam peraturan Undang-Undang Sistem Pendidikan No. 20 Tahun 2003. Pendidikan meliputi seluruh perolehan ilmu pengetahuan yang berlangsung sepanjang hayat (pendidikan sepanjang hayat) dalam segala situasi dan kondisi yang berdampak positif terhadap perkembangan setiap orang. Kajian pustaka sistematis digunakan dalam kajian ini. Untuk menghasilkan satu karya tulis tentang topik atau isu tertentu, kajian pustaka melibatkan pencarian dan penelitian pustaka dengan membaca berbagai buku, jurnal, dan publikasi perpustakaan lain yang terkait dengan topik kajian. Untuk mengumpulkan data guna analisis dan klasifikasi, kajian pustaka dilakukan dengan menggunakan bahan referensi terkait dari buku dan jurnal. Membaca banyak buku, jurnal, dan publikasi perpustakaan lain yang berkaitan dengan topik kajian memungkinkan dilakukannya analisis data untuk kajian. Pada dasarnya, semua orang adalah makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi dengan orang lain di lingkungannya, baik di sekolah maupun di tempat lain. Salah satu tujuan dari proses pembelajaran yang dilalui siswa di kelas adalah untuk mencapai hasil belajar yang terbaik karena, di kelas dan di lingkungan sekolah, siswa cenderung lebih banyak berinteraksi dengan guru dan teman sebayanya, yang dapat meningkatkan hasil belajar mereka. Interaksi sosial yang baik dapat meningkatkan prestasi elajar siswa dan memperkuat hubungan sosial di sekolah. Namun, kendala seperti perbedaan gaya bahasa, rasa malu, atau kurangnya adaptasi terhadap lingkungan baru dapat menghambat proses tersebut. Guru berperan penting sebagai fasilitator dan motivator untuk mendorong siswa aktif berinteraksi serta membangun suasana belajar yang kondusif.
PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SEKOLAH DASAR Ahmad Arif Fadilah; Syifani Yasmin; Khansa ‘Alimah Humairo; Muhammad Aqshal
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 11 No. 9 (2025): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v11i9.10057

Abstract

Pada perkembangannya, Pendidikan di Indonesia saat ini dituntut untuk dapat mengembangkan berbagai keterampilan yang harus dimiliki pada kehidupan abad ke-21. Pendidikan diharapkan dapat mempersiapkan siswa untuk menguasai keterampilan abad ke-21 untuk menjadi pribadi yang sukses dalam kehidupan yang akan datang. Keterampilan-keterampilan penting abad ke-21 yang dimaksud adalah keterampilan untuk berpikir kritis, keterampilan dalam pemecahan masalah, keterampilan metakognisi, keterampilan dalam melakukan komunikasi, keterampilan berkolaborasi, inovasi, kreatif, dan berbagai keterampilan penunjang lainnya. Jenis penelitian ini adalah penelitan kepustakaan (library research), yaitu serangkaian penelitian yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, atau penelitian yang obyek penelitiannya digali melalui beragam informasi kepustakaan (buku, ensiklopedi, jurnal ilmiah, dan dokumen). Penelitian kepustakaan atau kajian literatur (literature review, literature research) merupakan penelitian yang mengkaji atau meninjau secara kritis pengetahuan, gagasan, atau temuan yang terdapat di dalam tubuh literatur berorientasi akademik (academic-oriented literature), serta merumuskan kontribusi teoritis dan metodologisnya untuk topik tertentu. Pembelajaran dengan menerapkan metode mind mapping sangat berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa sangat berantusias untuk mengikutinya, hasil yang didapatkan setelah pembelajaran ini sangat memuaskan serta terbentuknya pola pikir kreatif siswa dimana siswa mampu memikirkan dan menemukan sesuatu yang baru, menciptakan gagasan-gagasan baru, dan mampu memandang suatu masalah dari berbagai sudut pandang. Mind mapping muncul sebagai salah satu metode pembelajaran yang relevan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa, khususnya di sekolah dasar, di mana banyak siswa masih menunjukkan keterampilan berpikir kreatif yang rendah. Mind mapping menawarkan banyak manfaat, seperti mempermudah mengingat informasi, meningkatkan kreativitas, dan membantu siswa memahami serta menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih visual dan terstruktur.