Krisis tiroid merupakan kegawatdaruratan dalam bidang endokrin yang paling sering dijumpai dengan angka morbiditas dan mortalitas yang sangat tinggi. Tercatat kurang dari 10% insiden krisis tiroid dari total pasien tirotoksitosis yang dirawat di rumah sakit, namun krisis tiroid ini angka mortalitasnya sebesar 20-30%. Penanganan pada kasus ini dengan tujuan membatasi produksi hormon tiroid yang berlebihan dengan cara menekan produksi atau merusak jaringan tiroid. Jenis penelitian ini adalah laporan kasus yang cenderung memperhatikan permasalahan dan gambaran penatalaksanaanya terutama di RSUD R.A.A Soewondo Pati terhadap kasus yang ingin ditemukan. Subjek dalam laporan kasus ini yaitu seorang perempuan berusia 53 tahun datang ke IGD RSUD RAA Soewondo Pati dengan keluhan demam. Alat pemeriksaan berupa pemeriksaan fisik dan alat pemeriksaan laboratorium. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan kriteria Burch dan Wartofsky. Hasil analisis diperoleh skor kriteria Burch dan Wartofsky thermoregulatory dysfunction 37,9C skor +10, cardivascular HR 112x/mnt skor +10, atrial fibrilation skor +10, congestive heart failure Absent skor 0, gastrointestinal-hepatic dysfunction moderate skor +10, central nervous system disturbance skor +10, precipitating event skor 0, didapatkan total skor >45. Pada pemeriksaan EKG didapatkan gambaran atrial fibrilasi. Pada pemeriksaan penunjang darah lengkap didapatkan trombositopenia, leukositosis, hiponatremi, hipokloremia, CKMB 45 (<25), TSH <0,10 (0,25-0,50), total T3 3,51 (0,9-2.33), total T4 195,9 (57,9-150,6), eosinofil 0,10 (2-4%), neutrofil 74,90 (50-70%), limfosit 14,2 (25-40%), monosit 10,70 (2-8%). Pengelolaan secara agresif dilakukan secara intensif dengan pemantauan ketat di intensive care unit (ICU).