Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Gambaran Radiografi Vertebrae Lumbal pada Pasien Lansia dengan Low Back Pain di Rumah Sakit dr. Reksodiwiryo Padang Tahun 2021 Mardatillah, Safira; Perdana Putra, Eko; Nova, Riki
Scientific Journal Vol. 1 No. 6 (2022): SCIENA Volume I No 6, November 2022
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v1i6.76

Abstract

Latar Belakang : Low Back Pain (LBP) didefinisikan sebagai ketidaknyamanan dan rasa sakit pada batas costae dan lipatan gluteal inferior dengan atau tanpa nyeri kaki. Faktor yang dapat mempengaruhi LBP yaitu umur, jenis kelamin, IMT (indeks massa tubuh), jenis pekerjaan dan masa kerja. Radiografi lumbosacral adalah salah satu pemeriksaan radiologi yang dapat membantu menegakkan diagnosis penyakit-penyakit yang berhubungan dengan LBP. Pada penegakkan diagnosis LBP pemeriksaan radiografi lumbosacral sangat diperlukan dan hasil temuannya sangat beragam. Pada kelompok usia lanjut mengalami peningkatan yang akan menimbulkan berbagai permasalahan dan membutuhkan perhatian khusus karena seseorang akan mengalami proses penuaan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran radiografi vertebrae lumbal pada pasien lansia dengan Low Back Pain di Rumah Sakit dr. Reksodiwiryo Padang tahun 2021. Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional  dengan pendekatan pengambilan data retrospektif menggunakan data sekunder dengan jumlah sampel 167 pasien. Hasil : Berdasarkan hasil analisis data sampel 167 pasien, didapatkan sebanyak 136 pasien (81,4%) dalam kelompok gambaran Spondylosis. Usia terbanyak adalah kelompok lansia muda (60-69 tahun) dengan gambaran Spondylosis sebanyak 51,5% atau sebanyak 86 pasien. Jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki dengan gambaran Spondylosis yaitu 75 pasien (44,9%). Indeks Massa Tubuh (IMT) terbanyak adalah kelompok Overweight (23-24,9) dengan gambaran Spondylosis yaitu sebanyak 44,9% atau sebanyak 75 pasien. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Spondylosis merupakan gambaran radiografi vertebrae lumbal terbanyak pada pasien yang terdiagnosis Low Back Pain.
BAHAYA NAPZA BAGI KESEHATAN DAN PERKEMBANGAN INTELEKTUAL ANAK USIA SEKOLAH Nova, Riki; Abdullah, Dessy; Rahmadhoni , Berry; Ivan, Muhammad; Nurwiyen, Nurwiyen; chan, Zamsari; Rinaldy, Arief
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 2 No. 4 (2024): Agustus
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v2i4.1079

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai dampak penggunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) terhadap kesehatan fisik dan perkembangan intelektual anak usia sekolah serta penanganan kasus narkoba di Indonesia. Metode Pengabdian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi deskriptif untuk mengkaji dampak NAPZA. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan analisis dokumen terkait kasus narkoba di Indonesia. Metode ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang komprehensif mengenai dampak dan penanganan masalah NAPZA. Hasil Pengabdian menunjukkan bahwa penggunaan NAPZA memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan fisik dan perkembangan intelektual anak usia sekolah. Dampak kesehatan fisik meliputi gangguan jantung, penyakit paru-paru, dan kerusakan organ tubuh. Selain itu, anak-anak yang terpapar NAPZA berisiko mengalami gangguan perkembangan otak, yang berdampak pada penurunan kemampuan kognitif dan prestasi akademik yang rendah. Efek berantai dari NAPZA juga merugikan keluarga dan masyarakat secara keseluruhan. Simpulan, NAPZA memberikan dampak merugikan yang signifikan terhadap kesehatan dan perkembangan anak usia sekolah, termasuk gangguan fisik dan penurunan kemampuan kognitif. Pengabdian ini menekankan perlunya perhatian yang lebih besar dalam penanganan kasus narkoba dan intervensi yang efektif untuk mengatasi masalah ini. Upaya preventif dan rehabilitatif harus diperkuat untuk mengurangi dampak negatif NAPZA dan melindungi generasi muda dari ancaman ketergantungan zat. Kata Kunci : NAPZA, Intelektual, kognitif
PENYULUHAN BAHAYA ROKOK ELEKTRIK PADA REMAJA: MENGAPA KITA HARUS PEDULI Abdullah, Dessy; Rinita Amelia, Rinita Amelia; Kertati, Indra; Nova, Riki; marwazi, Maryeti; Chan, Zamsari
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 2 No. 5 (2024): Oktober
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v2i5.1283

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk menganalisis bahaya penggunaan rokok pada remaja serta menekankan pentingnya langkah-langkah preventif dan kuratif dalam memerangi kebiasaan merokok di kalangan remaja. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi ceramah dan diskusi interaktif dengan peserta berjumlah 22 orang. Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman peserta mengenai dampak merokok terhadap kesehatan fisik dan mental. Hasil dari kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan peserta tentang bahaya rokok setelah mengikuti program ini. Peningkatan pengetahuan ini diharapkan dapat mendorong remaja untuk menghindari kebiasaan merokok dan menerapkan pola hidup sehat. Simpulan, Kegiatan pengabdian ini berhasil memberikan pemahaman yang lebih baik kepada remaja tentang risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh rokok, serta pentingnya langkah-langkah pencegahan. Upaya ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menurunkan angka perokok di kalangan remaja. Kata Kunci: Rokok, Remaja, Kesehatan, Depresi
OBAT TRADISIONAL UNTUK PENYAKIT KRONIK DIABETES MELITUS : LITERATURE REVIEW Abdullah, Dessy; Oktriana, Adillah; Nova, Riki
Journal of Public Health Science Vol. 2 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70248/jophs.v2i1.2042

Abstract

Latar belakang: Tingginya angka kejadian diabetes yang bersamaanya dengan rendahnya kemauan masyarakat dalam minum obat yang disebabkan karena lamanya jangka waktu harus mengonsumsi obat serta mencemaskan efek samping dari penggunaan obat anti diabetes membuat tidak sedikit dari penderitanya menjadi tidak patuh dalam mengkonsumsi obat dan berujung berdampak pada perkembangan komplikasi diabetes. Metode: Dalam studi ini digunakan metode literature review dengan mengumpulkan berbagai literature mengenai pengaruh aromaterapi sebagai terapi kecemasan pada mahasiswa. Pengumpulan studi dilakukan dengan melakukan pencarian di National Library of Medicine Pubmed Central. Teknik pencarian artikel menggunakan beberapa kata kunci berdasarkan Teknik PICO-S (Population Intervention Compare Outcome-Study Design) dan tanda-tanda serta kode spesifik. Kata kunci yang didapatkan yaitu : (1) Diabetes Mellitus, (2) Obat Tradisional, (3) Obat Tradisional Cina, (4) Obat Tradisional Untuk Diabetes. Penyaringan artikel dilakukan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil: Dari 9.448 studi yang ditemukan dengan menggunakan kata kunci dalam bahasa Indonesia didapatkan 10 studi yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Beberapa obat tradisional diteliti dapat meringankan gejala diabetes. Kesimpulan: Hasil literature review dari 10 artikel didapatkan jenis-jenis tanaman untuk obat tradisional mau itu Cina ataupun lokal yang berfungsi meringankan gejala diabetes yang salah satunya adalah efek hipoglikemik.  
POTENSI KUNYIT (CURCUMA DOMESTICA VAL.) SEBAGAI AGEN ANTIPIRETIK ALAMI: SUATU TINJAUAN LITERATUR Abdullah, Dessy; Nova, Riki; Darmayanti, Anita; anissa, Mutiara; Vivekananda, Shahazad V
Journal of Public Health Science Vol. 2 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70248/jophs.v2i1.2236

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kunyit (Curcuma domestica Val) terhadap penurunan suhu tubuh saat demam sebagai agen antipiretik alami. Metode penelitian yang digunakan adalah literature review dengan menelusuri berbagai artikel ilmiah melalui database Google Scholar menggunakan pendekatan PICO-S serta operator Boolean (AND, OR). Kata kunci yang digunakan mencakup: demam, pengaruh kunyit, terapi, dan penurunan suhu. Dari 200 studi yang ditelusuri, hanya 6 studi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang ditetapkan, yakni artikel dalam bahasa Indonesia yang membahas secara spesifik efek antipiretik kunyit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kunyit, khususnya melalui senyawa aktif kurkumin, memiliki efek signifikan dalam menurunkan suhu tubuh dengan cara menghambat enzim COX-2 dan molekul inflamasi lainnya. Metode perasan kunyit menunjukkan hasil antipiretik terbaik dibandingkan metode infusa dan dekokta. Simpulan dari kajian ini menunjukkan bahwa kunyit berpotensi besar sebagai alternatif terapi demam yang alami, aman, dan minim efek samping. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk menguji bioavailabilitas, stabilitas, serta efektivitasnya pada subjek manusia agar dapat diterapkan dalam praktik klinis. Kata Kunci : Kunyit, Antipiretik Alami, Demam, Kurkumin, Penurunan Suhu Tubuh
CURCUMA XANTHORRHIZA ROXB. DALAM MANAJEMEN KESEHATAN PENCERNAAN : INTEGRASI PERSPEKTIF BIOMEDIK, GENOMIK, DAN ETNOMEDISIN INDONESIA Nova, Riki; Abdullah, Dessy
Journal of Public Health Science Vol. 2 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Yayasan Nuraini Ibrahim Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70248/jophs.v2i1.2287

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi Curcuma xanthorrhiza Roxb. (temulawak) dalam manajemen gangguan pencernaan dengan mengintegrasikan pendekatan biomedik molekuler, genomik, dan etnomedisin Indonesia. Metode penelitian yang digunakan berupa kajian literatur sistematis yang mengikuti pedoman PRISMA, dengan penelusuran data dari empat basis data utama (PubMed, Scopus, ScienceDirect, dan Garuda) untuk publikasi antara tahun 2013 hingga 2023. Artikel yang memenuhi kriteria inklusi, seperti studi preklinis, klinis, in silico, dan etnofarmakologi, diseleksi dan dievaluasi kualitasnya menggunakan pedoman dari Joanna Briggs Institute. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa aktif temulawak, yaitu kurkuminoid dan xanthorrhizol, memiliki efek antiinflamasi, antioksidan, imunomodulator, dan protektif terhadap mukosa saluran cerna. Temulawak juga terbukti memodulasi ekspresi gen inflamasi dan antioksidan, memperkuat integritas epitel usus, serta mempengaruhi mikrobiota dengan meningkatkan bakteri probiotik dan produksi short-chain fatty acids (SCFA). Teknologi farmasi modern seperti nanopartikel, phytosome, dan ko-administrasi dengan piperin secara signifikan meningkatkan bioavailabilitas senyawa aktifnya. Simpulan, Curcuma xanthorrhiza berpotensi besar sebagai fitofarmaka integratif dalam pengobatan gangguan pencernaan, terutama dengan pendekatan presisi yang mempertimbangkan faktor genetik dan mikrobiotik individu. Kata Kunci : Curcuma Xanthorrhiza, Kurkuminoid, Xanthorrhizol, Mikrobiota Usus, Pengobatan Tradisional, Genomik
OPTIMALISASI LAHAN RUMAH UNTUK KESEHATAN: PENGEMBANGAN TAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) Abdullah, Dessy; Nova, Riki; Dramayanti, Anta; anissa, Mutiara
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 3 No. 3 (2025): Juni
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v3i3.2235

Abstract

Menggunakan halaman rumah sebagai sumber obat herbal keluarga (TOGA) adalah salah satu langkah menuju kemandirian dalam menjaga kesehatan masyarakat. Proyek pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, terutama ibu rumah tangga dan kelompok lingkungan setempat, dalam menanam tanaman herbal di sekitar rumah mereka. Metode pelaksanaan meliputi sosialisasi, pelatihan, dan demonstrasi langsung penanaman serta perawatan tanaman obat seperti jahe, kunyit, daun sirih, kumis kucing, dan lidah buaya. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan pemahaman peserta terhadap manfaat dan teknik budidaya tanaman obat serta meningkatnya kesadaran akan pentingnya pemanfaatan pengobatan alami untuk kesehatan keluarga. Kegiatan ini juga memberikan dampak positif terhadap efisiensi ekonomi rumah tangga serta keberlanjutan lingkungan. Pengembangan TOGA terbukti menjadi solusi strategis dalam menciptakan apotek hidup yang mandiri, ekonomis, dan berkelanjutan.
The Profile of Gastrointestinal Stromal Tumors (GISTs) at Dr. M. Djamil General Hospital Padang, Indonesia: A Descriptive Study on 28 Patients Aliska, Gestina; Novianti, Hera; Angraini, Desti; Liana, Nana; Nova, Riki; Rustam, Erlina
Frontiers on Healthcare Research Vol. 1 No. 1 (2024)
Publisher : Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. M. Djamil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63918/fhr.v1.n1.p19-23.2024

Abstract

Background: Gastrointestinal stromal tumors (GISTs) are the most frequently seen mesenchymal neoplasm in the digestive system. GISTs was originally described as smooth muscle tumor in the 1980s but advances in molecular diagnostic methods and immunohistochemistry moved GISTs into a different category from smooth muscle tumors. The study aims to report on epidemiological, clinical, immunochemical, and therapeutic characteristics of GISTs. Methods: We performed a retrospective descriptive study of 28 cases of GIST in the gastroenterology and general surgery departments of M. Djamil General Hospital Padang, Indonesia was conducted from January 2019 to December 2021. Data collection using medical records of patients in M. Djamil General Hospital Padang, Indonesia. We reported different data: Age, sex, symptoms, site, and immunohistochemistry of the tumor.  Results: Our study included 28 patients 18 males (64,3%) and 10 females (35.7%), with a median age range of 51-60 years. The presenting symptoms were abdominal mass (53.6%), abdominal pain (14.3%), bloody or dark-colored stools (14.3%), constipation (7.1%), fatigue (7.1%), and nausea and vomiting in 1 case (3.6%). Sixteen patients (57.1%) had a primary tumor and twelve patients (42.9%) had further metastatic lesions. The tumors were found in the stomach (21.4%), small intestine (14.3%), rectum (14.3%), and in other sites such as the retroperitoneal, liver, and distal pancreas. The immunohistochemical study was performed in seven cases (expression of  CD117 and DOG1), in four cases  CD117 was positive, while in three cases CD117 was negative. In two cases, the expression of DOG1 was positive, while in one case, it was negative. Eighteen patients with GIST (64.3%) underwent surgical procedures. A combination of surgical and chemotherapy was prescribed in 9 patients (32.1%). The chemotherapy regimen prescribed is imatinib. One patient is inoperable and has received symptomatic treatment. Conclusion : In conclusion, our result showed that GISTs are highest in the male population with an age range of 51-60 years. The most common symptom of GISTs is abdominal mass. Patients who have been diagnosed with GIST by histopathological examination do not always show positive expression in the immunohistochemical study. Surgical resection was indicated in the majority of patients, and a combination of surgery and chemotherapy is also prescribed as a treatment for patients with GIST.