Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

SYUBHAT DALAM PELAKSANAAN HUDUD MENURUT MUHAMMAD ABU ZAHRAH Deden Najmudin; Januar Hukmawa Janatino; Meisa Sobariah; Ihsan Maulana; Imam Al Hafiz; Elsya Alfirani
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 1 No. 3 (2023): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v2i1.1530

Abstract

Dalam hukum Islam, "jinayah" dan "jarimah" merujuk pada tindak pidana. Ada perbedaan pandangan terutama terkait dengan pidana hudud dan qishash. Dalam teori syubhat, kesamaran atau ketidakjelasan bisa terjadi dalam kasus pidana. Artikel ini menjelajahi pandangan Muhammad Abu Zahrah terhadap syubhat dalam pelaksanaan hudud, dengan harapan memberikan wawasan kritis terhadap permasalahan ini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan masalah yang sedang berlangsung. Studi pustaka digunakan sebagai pendekatan penelitian. Studi pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Dalam hukum Islam, konsep syubhat (keraguan) mengacu pada ketidakpastian atau keraguan yang muncul dalam pembuktian suatu tindakan kriminal. Dalam konteks hukum pidana Islam, pembuktian harus memenuhi standar kepastian yang tinggi. Syubhat dapat muncul ketika bukti tidak cukup jelas atau ada keraguan dalam proses pembuktian. Dalam hal ini, ada perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang batas waktu untuk menyajikan bukti dan menerapkan hukuman hudud dalam kasus syubhat. Beberapa ulama berpendapat bahwa batas waktu untuk menyajikan bukti adalah sampai saat hukuman dijatuhkan, sementara yang lain berpendapat bahwa batas waktu itu berakhir sebelum hukuman dijatuhkan. Meskipun ada perbedaan pendapat, prinsip keadilan dan kehati-hatian dalam menetapkan hukuman tetap menjadi fokus utama.
Jenis dan Proses Evaluasi Pendidikan Lintang Alifa Lubis; Farlentia Era Dewi; Khairani Balqis; Ihsan Maulana; Khairul Hidayat; Mhd Abdi Fadillah Ritonga; Fikri Farhanul; Mhd Aslam Fikri Lubis; Bagas Herawan; Tiara Melisa Br Sembiring
MUDABBIR Journal Research and Education Studies Vol. 4 No. 2 (2024): Vol. 4 No. 2 Juli-Desember 2024
Publisher : Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam Indonesia (PERMAPENDIS) Prov. Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56832/mudabbir.v4i2.634

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menganalisis jenis dan proses evaluasi pendidikan di Indonesia, serta tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Evaluasi pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan pencapaian tujuan pendidikan. Jenis evaluasi yang digunakan meliputi evaluasi formatif, sumatif, diagnostik, autentik, berbasis kompetensi, dan berbasis teknologi. Setiap jenis evaluasi memiliki fungsi yang berbeda dalam mendukung proses pembelajaran. Proses evaluasi pendidikan meliputi tahapan perencanaan, pengumpulan data, analisis, interpretasi hasil, dan tindak lanjut yang bertujuan untuk memberikan umpan balik yang konstruktif bagi pendidik dan peserta didik. Meskipun demikian, pelaksanaan evaluasi di Indonesia dihadapkan pada beberapa tantangan, seperti keterbatasan sumber daya manusia pendidik, ketidakmerataan fasilitas, serta keterbatasan instrumen evaluasi yang valid dan reliabel. Penelitian ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan efektivitas evaluasi pendidikan, diperlukan pengembangan kapasitas pendidik, pemerataan fasilitas, dan pemanfaatan teknologi dalam proses evaluasi.
Evaluation of Islamic Religious Education Curriculum in Indonesia: Case Study at Elementary and Secondary School Levels Fiqi Fahlevi; Juliani; Muhammad Raihan Nasution; Muhammad Ikhsan Prabudi; Ihsan Maulana
Journal of Contemporary Islamic Primary Education Vol 2 No 2 (2023): Desember
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61253/jcipe.v2i2.295

Abstract

There are many problems and solutions for the development and implementation of the PAI curriculum in schools and madrasahs. This research aims to identify the problems and solutions of the school and madrasah curriculum. This research falls into the category of library research. The evaluation results indicate that it is important for all stakeholders in public schools to pay more attention to students' attitudes in order to create the next generation that is socially and spiritually sensitive. Second, the issues that arise in the development of the Madrasah PAI curriculum should make local governments better understand that Islamic religious education is the responsibility of local governments.
The Impact of Family Parenting Patterns on Students' Self-Confidence in Socializing in the Community in Rambung Dalam, South Binjai Ananda Indri Anisya; Juliani; Ihsan Maulana; Mhd Abdi Fadillah Ritonga; Mhd Raihan Nasution
Journal of Contemporary Gender and Child Studies Vol 4 No 2 (2025): Agustus
Publisher : Yayasan Zia Salsabila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61253/jcgcs.v4i2.359

Abstract

Parenting style plays a crucial role in shaping a child's personality and selfconfidence from an early age. Self-confidence is a key psychological aspect needed for successful social interaction, especially for university students who are increasingly exposed to broader social environments. Students in Rambung Dalam, Binjai Selatan, come from diverse family backgrounds, which results in varied parenting styles and levels of self-confidence. This study aims to analyze how parenting styles influence students' self-confidence in their social interactions within the community. This research employs a qualitative approach using a descriptive method. Data collection techniques include in-depth interviews, direct observation, and documentation involving students residing in Rambung Dalam who have experienced different forms of parental upbringing. The participants were selected purposively based on specific criteria, such as living with their parents or having a clear history of parental involvement. The findings reveal that students raised in a democratic parenting environment tend to have higher self-confidence. They communicate effectively, participate actively in social activities, and are not afraid to express their opinions. In contrast, students who were raised with an authoritarian parenting style often exhibit passive behavior, self-doubt, and social withdrawal. Meanwhile, those who experienced permissive parenting tend to have unstable self-confidence, especially when faced with social pressures or responsibilities. The study concludes that parenting style significantly affects the development of students’ self-confidence. A supportive, communicative, and balanced parenting style is essential in fostering confident individuals who can engage in healthy social interactions within the community. These findings highlight the importance of proper parenting in shaping young adults who are self-assured, socially adaptable, and capable of contributing positively to society.
Analisis Yuridis Kewenangan Peradilan Militer dalam Mengadili Tindak Pidana Umum yang Dilakukan Anggota TNI Ramadlon Adi Ali Fikri; Komarudin, Komarudin; Muhammad Taufik Hidayah; Binner Habeahan; Ihsan Maulana; Prayudi Juni Alamsyah; Dani Durahman; Hernawati, Hernawati
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 4 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i4.1988

Abstract

Dualisme kewenangan peradilan militer dalam mengadili anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang melakukan tindak pidana umum masih menjadi persoalan hukum yang menimbulkan ketidakpastian dan melemahkan prinsip persamaan di hadapan hukum. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kewenangan peradilan militer dalam mengadili tindak pidana umum dan merumuskan model pengaturan yang ideal untuk menjamin keadilan dan kepastian hukum. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dengan menganalisis peraturan perundang-undangan, doktrin hukum, dan literatur relevan, didukung hasil kajian internasional tentang praktik peradilan militer di berbagai negara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik norma antara UU No. 31 Tahun 1997, TAP MPR No. VII/MPR/2000, dan UU No. 34 Tahun 2004 menyebabkan anggota TNI yang melakukan tindak pidana umum masih diadili di peradilan militer, sehingga berpotensi menimbulkan diskriminasi hukum dan menurunkan kepercayaan publik terhadap sistem peradilan. Reformasi regulasi melalui revisi UU No. 31 Tahun 1997 menjadi langkah strategis untuk membatasi yurisdiksi peradilan militer hanya pada tindak pidana militer murni dan mengalihkan tindak pidana umum ke peradilan umum