Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pemanfaatan Produk Lokal Teh Daun Kelor Sebagai Upaya Pencegahan Stunting di Kampung Buge Ara Kabupaten Aceh Tengah Sanusi; Ardiansyah, Muhammad; Juliwardi, Ilham; Zulfrizal, Muhammad; Ananda, Riski; Anita, Nelci; Aidina, Fitri Riza; Dalimunthe, Wahyulita; Munawara
SEWAGATI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2024): SEWAGATI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Sarau Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61461/sjpm.v3i1.58

Abstract

Kampung Buge Ara terletak di Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, yang mayoritas utama penduduknya bermata pencaharian sebagian besar petani kopi. Hasil obervasi diketahui masyarakatnya sudah memiliki pengetahuan kesehatan yang memadai, namun mereka belum memberikan perhatian yang cukup terhadap masalah asupan gizi terutama balita. Oleh karena itu tim pengabdian memberikan edukasi kepada masyarakat dalam rangka peningkatan pengetahuan dan kesadaran akan stunting serta edukasi dalam membuat produk bersumber daya lokal salah satunya adalah dengan membuat teh daun kelor. Daun kelor yang telah dikumpulkan kemudian dipisahkan dari tangkai daunnya kemudian dibersihkan dan dilakukan penghalusan menggunakan blender, lalu dikeringkan, selanjutnya dimasukkan kedalam bungkusan teh celup. Langkah terakhir teh celup siap dibagikan kepada warga. Masyarakat setempat merasa senang setelah mendengarkan penjelasan dari tim pengabdian dan menerima teh celup yang telah dibagikan, selain itu juga Masyarakat mendapat tambahan pengetahuan tentang pengolahan daun kelor menjadi teh. Tim pengabdian mendorong agar para warga termotivasi untuk mencari informasi lebih lanjut tentang pengolahan daun kelor dengan memanfaatkan telepon genggam dan internet.
KRISIS IDENTITAS DAN KRISIS EKSISTENSIAL DALAM FILM “BARBIE: THE MOVIE” Ainun Fitri Mughiroh; Munawara
Spektra Komunika : Jurnal Komunikasi & Dakwah Vol 4 No 1 (2024): SPEKTRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi & Dakwah
Publisher : Universitas Hasyim Asy'ari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/spektra.v4i1.7482

Abstract

Setiap individu manusia memiliki cara untuk dapat mengekspresikan ataupun mengeksplorasi jati diri atau identitasnya di lingkungan sosialnya. Identitas merupakan salah satu bentuk tanda untuk dapat saling mengenali satu dengan yang lainnya, serta sebagai salah satu bentuk eksistensi diri seseorang. Pengungkapan jati diri atau identitas kepada lingkungan sosial dapat dijadikan cara untuk menunjukkan eksistensinya di ruang publik. Namun, lingkungan sosial yang memiliki berbagai macam dinamika seringkali membuat seseorang mengalami krisis kepercayaan diri atau krisis identitas yang berpengaruh pada eksistensinya di ruang publik. Hal tersebut dapat menjadi semakin parah jika tidak segera ditindak lanjuti. Adapun pengaruhnya yaitu terhadap kesehatan mental maupun kesehatan psikologi seseorang. Penelitian ini bertujuan menganalisis fenomena krisis identitas dan krisis eksistensi yang dialami pada seseorang melalui tayang film Barbie yang dirilis pada tahun 2023. Menggunakan jenis metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis Semiotika Charles Sanders Peirce dengan menganalisa tanda-tanda, seperti pada dialog, ekspresi karakter pemain, gaya tubuh, dan sebagainya untuk memberi pemahaman tentang pembahasan terkait. Adapun hasil pembahasan pada film ini menunjukkan krisis identitas yang dialami oleh Barbie yaitu berupa rasa putus asa dan rasa tidak percaya diri terkait stereotipe yang melekat pada dirinya hingga berdampak pada psikologis. Sementara, krisis eksistensi yang dialaminya berupa perubahan cara pandang teman-temannya tentang dirinya yang dianggap sudah tidak lagi menjadi panutan lingkungan sosialnya
DILEMA ETIS PENGGUNAAN GAYA VISUAL GHIBLI OLEH TEKNOLOGI AI Mughiroh, Ainun Fitri; Munawara
Spektra Komunika : Jurnal Komunikasi & Dakwah Vol 4 No 2 (2025): SPEKTRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi & Dakwah
Publisher : Universitas Hasyim Asy'ari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/spektra.v4i2.9009

Abstract

Abstrak: Penelitian ini membahas fenomena perkembangan teknologi generatif AI dalam seni visual yang memunculkan dilema etis terkait inovasi, plagiarisme, dan hak cipta. Timbulnya dilema ini dipicu oleh munculnya model AI yang mampu meniru gaya visual khas tertentu yang memiliki hak cipta, seperti gaya visual Ghibli, tanpa adanya keterlibatan manusia. Penelitian ini bertujuan menganalisis persepsi pengguna AI terhadap karya bergaya Studio Ghibli, serta mengidentifikasi etika penggunaannya. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif melalui survei kuesioner yang digunakan untuk mengetahui persepsi responden, dan metode kualitatif studi pustaka dan analisis normatif terhadap regulasi hak cipta. Dalam data yang diperoleh dari survei yang dilakukan dengan kuesioner, menunjukkan bahwa sebagian responden menganggap penggunaan karya visual yang meniru gaya visual seperti Ghibli merupakan tindakan plagiarisme, sedangkan responden lainnya menganggap hal ini sebagai inovasi, nilai estetika, dan sekadar mengikuti tren di media sosial. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan kompleksitas dalam memaknai karya yang dihasilkan oleh AI, terutama menyangkut tentang etika, moral, dan hak cipta kepemilikan karya. Diperlukan regulasi hukum yang jelas terkait penggunaan AI dalam penciptaan karya, seperti transparansi dalam penyajian data referensi, dan atribusi. Pengguna AI juga diharapkan dapat memahami dampak sosial dan hukum terhadap hasil karya yang dihasilkan tanpa mengorbankan hak – hak moral seniman aslinya.   Kata Kunci: Artificial Intelligence, Etika, Moral, Plagiarisme, Hak Cipta
Peningkatan Literasi Konvergensi Media bagi Mahasiswa melalui Praktik Lapangan di Jawa Pos munawara; Robi’ah Machtumah Malayati; Ainun Fitri Mughiroh; Sayidah Afyatul Masruroh
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ilmu Komunikasi Vol. 2 No. 2 (2025): JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ILMU KOMUNIKASI
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/j.png.v2i2.50592

Abstract

Perkembangan teknologi informasi telah mendorong terjadinya konvergensi media, yang menuntut para pelaku komunikasi, termasuk mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), untuk memiliki kemampuan literasi media yang adaptif dan multidimensional. Namun, pemahaman dan keterampilan mahasiswa dalam menghadapi ekosistem media konvergensi masih terbatas, baik dari segi teori maupun praktik. Sehingga atas hal itu, tujuan dari Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini adalah untuk meningkatkan literasi konvergensi media mahasiswa melalui praktik lapangan langsung di media profesional, dalam hal ini Media Jawa Pos. Metode yang digunakan meliputi pembelajaran teori jurnalistik dasar, praktik penulisan berita softnews, menganalisis berita media cetak dan online, observasi langsung proses kerja redaksi di media cetak, praktik kelanjutan (penajaman) penulisan di multiplatform, serta pendampingan reflektif terhadap pengalaman belajar. Adapun kegiatan PKM ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan yang signifikan dalam pemahaman mahasiswa terkait: 1) konsep konvergensi media, 2) kemampuan menulis berita untuk berbagai platform (cetak dan digital), 3) melek literasi informasi di berbagai platform media, serta 4) tumbuhnya kesadaran kritis terhadap dinamika industri media. Kegiatan ini dapat menjadi model pembelajaran berbasis praktik yang berkelanjutan antara perguruan tinggi dan industri media, sehingga menyeimbangkan antara penguasaan teori dan praktik mahasiswa di dunia media dan menguasai konvergensi media khususnya.
KRISIS IDENTITAS DAN KRISIS EKSISTENSIAL DALAM FILM “BARBIE: THE MOVIE” Ainun Fitri Mughiroh; Munawara
Spektra Komunika : Jurnal Komunikasi & Dakwah Vol 4 No 1 (2024): SPEKTRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi & Dakwah
Publisher : Universitas Hasyim Asy'ari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/spektra.v4i1.7482

Abstract

Setiap individu manusia memiliki cara untuk dapat mengekspresikan ataupun mengeksplorasi jati diri atau identitasnya di lingkungan sosialnya. Identitas merupakan salah satu bentuk tanda untuk dapat saling mengenali satu dengan yang lainnya, serta sebagai salah satu bentuk eksistensi diri seseorang. Pengungkapan jati diri atau identitas kepada lingkungan sosial dapat dijadikan cara untuk menunjukkan eksistensinya di ruang publik. Namun, lingkungan sosial yang memiliki berbagai macam dinamika seringkali membuat seseorang mengalami krisis kepercayaan diri atau krisis identitas yang berpengaruh pada eksistensinya di ruang publik. Hal tersebut dapat menjadi semakin parah jika tidak segera ditindak lanjuti. Adapun pengaruhnya yaitu terhadap kesehatan mental maupun kesehatan psikologi seseorang. Penelitian ini bertujuan menganalisis fenomena krisis identitas dan krisis eksistensi yang dialami pada seseorang melalui tayang film Barbie yang dirilis pada tahun 2023. Menggunakan jenis metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis Semiotika Charles Sanders Peirce dengan menganalisa tanda-tanda, seperti pada dialog, ekspresi karakter pemain, gaya tubuh, dan sebagainya untuk memberi pemahaman tentang pembahasan terkait. Adapun hasil pembahasan pada film ini menunjukkan krisis identitas yang dialami oleh Barbie yaitu berupa rasa putus asa dan rasa tidak percaya diri terkait stereotipe yang melekat pada dirinya hingga berdampak pada psikologis. Sementara, krisis eksistensi yang dialaminya berupa perubahan cara pandang teman-temannya tentang dirinya yang dianggap sudah tidak lagi menjadi panutan lingkungan sosialnya
DILEMA ETIS PENGGUNAAN GAYA VISUAL GHIBLI OLEH TEKNOLOGI AI Mughiroh, Ainun Fitri; Munawara
Spektra Komunika : Jurnal Komunikasi & Dakwah Vol 4 No 2 (2025): SPEKTRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi & Dakwah
Publisher : Universitas Hasyim Asy'ari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/spektra.v4i2.9009

Abstract

Abstrak: Penelitian ini membahas fenomena perkembangan teknologi generatif AI dalam seni visual yang memunculkan dilema etis terkait inovasi, plagiarisme, dan hak cipta. Timbulnya dilema ini dipicu oleh munculnya model AI yang mampu meniru gaya visual khas tertentu yang memiliki hak cipta, seperti gaya visual Ghibli, tanpa adanya keterlibatan manusia. Penelitian ini bertujuan menganalisis persepsi pengguna AI terhadap karya bergaya Studio Ghibli, serta mengidentifikasi etika penggunaannya. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif melalui survei kuesioner yang digunakan untuk mengetahui persepsi responden, dan metode kualitatif studi pustaka dan analisis normatif terhadap regulasi hak cipta. Dalam data yang diperoleh dari survei yang dilakukan dengan kuesioner, menunjukkan bahwa sebagian responden menganggap penggunaan karya visual yang meniru gaya visual seperti Ghibli merupakan tindakan plagiarisme, sedangkan responden lainnya menganggap hal ini sebagai inovasi, nilai estetika, dan sekadar mengikuti tren di media sosial. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan kompleksitas dalam memaknai karya yang dihasilkan oleh AI, terutama menyangkut tentang etika, moral, dan hak cipta kepemilikan karya. Diperlukan regulasi hukum yang jelas terkait penggunaan AI dalam penciptaan karya, seperti transparansi dalam penyajian data referensi, dan atribusi. Pengguna AI juga diharapkan dapat memahami dampak sosial dan hukum terhadap hasil karya yang dihasilkan tanpa mengorbankan hak – hak moral seniman aslinya.   Kata Kunci: Artificial Intelligence, Etika, Moral, Plagiarisme, Hak Cipta
Pendampingan Belajar Jurnalistik Sebagai Sarana Peningkatan Kemampuan Membaca Kritis Dan Menulis Argumentatif Siswa Sma Trensains Tebuireng Munawara
PRAXIS: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2025): PRAXIS September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47776/atvpxm75

Abstract

Keterampilan membaca kritis dan menulis argumentatif merupakan kompetensi penting yang perlu dimiliki siswa untuk menghadapi tantangan era teknologi, namun kenyataannya banyak siswa yang masih kesulitan memahami teks secara mendalam dan menyusun argumen secara logis. Kegiatan pendampingan belajar jurnalistik ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca kritis dan menulis argumentatif siswa SMA Trensains Tebuireng melalui pendekatan praktik jurnalistik. Metode yang digunakan adalah pendampingan berbasis proyek dengan langkah-langkah meliputi identifikasi isu, analisis informasi, penyusunan naskah, dan publikasi karya. Kegiatan dilaksanakan dengan  melibatkan  siswa-siswi dipilih  secara  purposive. Data dikumpulkan melalui observasi, tes keterampilan, dan analisis produk tulisan siswa, kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil pendampingan menunjukkan adanya peningkatan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi informasi relevan, mengevaluasi sumber, serta menyusun argumen dengan struktur yang jelas dan didukung bukti yang memadai. Selain itu, siswa menjadi lebih kritis terhadap informasi yang mereka terima dan lebih percaya diri dalam menyampaikan opini secara tertulis. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendampingan belajar berbasis jurnalistik efektif sebagai sarana pengembangan keterampilan literasi kritis dan argumentatif siswa.