Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Ibu Bahagia Generasi Sehat: Pijat Oksitoksin Cathryne, Joice; Pangemanan, Alice; Nova, Fiorentina; Juhdeliena, Juhdeliena; Adolina, Masrida
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.1963

Abstract

Semua ibu yang memiliki bayi dengan usia 0-6 bulan wajib memberikan ASI eksklusif, karena hanya ASI yang sesuai dengan kondisi saluran pencernaan bayi yang baru lahir sampai usianya 6 bulan. ASI adalah nutrisi utama untuk bayi yang banyak mengandung antibodi, dan zat-zat penting yang diperlukan oleh bayi untuk bertumbuh dan berkembang, namun banyak ibu yang tidak menyusui bayinya secara eksklusif dengan alasan jumlah produksi ASI sangat sedikit bahkan tidak keluar, kurang terpapar informasi dan tidak mendapat dukungan ketika menyusui, hal ini akhirnya membuat ibu berinisiatif tidak memberikan ASI eksklusif tetapi memberikan bayinya susu formula atau makanan padat agar bayinya kenyang. Ketika menyusui ibu memerlukan informasi, dukungan dan juga persiapan diri baik secara fisik, pikiran dan jiwa. Ibu yang bahagia akan memiliki ASI yang melimpah. Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai pijat oksitoksin yang dapat meningkatkan produksi ASI, kegiatan ini dihadiri oleh 24 ibu hamil beserta suaminya. Kegiatan ini dilakukan secara interaktif, terdiri dari pretest, posttest, pemaparan materi, demonstrasi pijat oksitoksin dan tanya jawab. Melalui kegiatan ini didapati adanya peningkatan rerata pengetahuan 39.2 poin. Pengetahuan yang meningkat diharapkan dapat mendorong para ibu untuk selalu memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.
The Relationship Between Knowledge with Covid-19 Vaccine Decisions Cathryne, Joice; Hutapea, Adventina Delima; Nova, Fiorentina
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 9 (2023): Volume 3 Nomor 9 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i9.10929

Abstract

 ABSTRACT On January 20, 2021, Covid-19 transmission reached 1.012.350 cases in 224 countries, with a Case Fatality Rate in Indonesia of 33.2%. Indonesia has ranked first in Asia due to a very large increase in Covid-19 cases. The spread of Covid-19 can be prevented by implementing health protocols and vaccination programs. Although vaccination is very important many people doubt it. Based on data, the first dose of vaccine in West Kalimantan only reached 14.5%. This study aims to determine the relationship between knowledge with Covid-19 vaccine decisions. This study used a quantitative descriptive method with univariate and bivariate data analysis techniques. The sample in this study was composed of 383 residents who live in Pontianak and were selected by purposive sampling methods. The instrument in this study used the Covid-19 knowledge questionnaire. The result of the study was that 70.5% of respondents had good knowledge, and 86.7% received the Covid-19 vaccine. 22.5% of respondents had fair knowledge, where 3.5% of respondents decided not to vaccinate, 27% of respondents had poor knowledge, and 7% of respondents decided not to vaccinate. There was a relationship between knowledge with Covid-19 vaccination decisions, as evidenced by the Chi-square test (p=0.001). Good knowledge will produce the right decision for someone to act. Keywords : Covid-19, Covid-19 Vaccines, Vaccination