Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

HIGH-FREQUENCY CHEST WALL OSCILLATION: AIRWAY CLEARANCE MANAGEMENT FOR OBSTRUCTIVE PULMONARY DISEASE PATIENTS Angelika Quissesa; Juhdeliena Juhdeliena; Eva Chris Veronika Gultom
Nursing Current: Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2021): December
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/nc.v9i2.4916

Abstract

Ineffective mucous airway clearance is identified as the main concern in obstructive pulmonary disease. An impaired mucociliary mechanism and hyper secretive are leading to mucous retention. High-frequency chest wall oscillation (HFCWO) offers a great practical advantage for obstructive pulmonary disease treatment. A literature review was conducted to summarize the existing research evidence assessing the effectiveness and benefits of HFCWO as an airway clearance management among people with obstructive pulmonary disease. Literature was limited to accessible articles in the English language and sourced from electronic databases, PubMed and EBSCO, from their published date through 2010. Seven studies that fulfilled the inclusion criteria were included in the analysis. Two themes were identified from the summary of included studies, namely respiratory function improvement and quality of life outcomes. The overall results of the studies indicate that HFCWO positively affects health status and wellbeing in patients with excessive mucous production and impaired airway clearance mechanism. It also can be performed independently and enhances self-satisfaction. Thus, it will be advantageous to include the HFCWO in pulmonary rehabilitation. Further studies are needed to validate the effectiveness of HFCWO in obstructive pulmonary disease patients and develop better treatments in this field.
Penyuluhan Dan Pengobatan Gratis Di Wilayah Kerja Puskesmas Buhit, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara Martina Pakpahan; Juhdeliena Juhdeliena; Eva Berthy; Riama Marlyn
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.263 KB)

Abstract

Trend penyakit degeneratif berkaitan erat dengan perilaku tidak sehat. Menurut Riskesdas tahun 2013, capaian proporsi rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) secara nasional sebesar 32,3 %, provinsi Sumatera Utara sebesar 24,6 % sedangkan di Kabupaten Samosir sebesar 14,7 %. Penelitian yang dilakukan penulis pada tahun 2016 mengenai determinan perilaku sehat rumah tangga di Kabupaten Samosir, diketahui bahwa capaian perilaku sehat rumah tangga di Kabupaten Samosir sebesar 12,8 %. Variabel yang berhubungan bermakna yaitu; sikap (nilai p=0.001), penghasilan (nilai p=0.001), serta ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas kesehatan (nilai p=0.049). Perilaku konsumsi sayur dan buah sebagai salah satu bentuk PHBS rumah tangga (keluarga) dapat menjadi perilaku pencegahan penyakit degeneratif, namun capaian nasional masih sangat rendah yaitu sebesar 10,7 % (Kemenkes, 2013). Hasil penelitian yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa rumah tangga yang mengkonsumsi sayur dan buah dengan frekuensi minimal satu porsi perhari yaitu sebesar 34,2 %. Sedangkan standar yang direkomendasikan WHO, konsumsi sayur dan buah sebesar 400 gram (5 porsi) setiap hari untuk semua kelompok usia. Rendahnya capaian tersebut kontras dengan profesi mayoritas masyarakat sebagai petani dan ketersediaan lahan bercocok tanam yang luas yang dimiliki keluarga. Edukasi yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, membangun sikap positif dan merubah perilaku masyarakat di Pangururan untuk hidup sehat terutama dalam perilaku konsumsi sayur dan buah. Hasil post test menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan peserta sebesar 25,37 % serta tingginya minat masyarakat untuk mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari.
Screening Pada Lansia Dan Pelatihan Kader Posbindu RW 07 Wilayah Binaan Puskesmas Bencongan Indah Karawaci Tangerang Juhdeliena Juhdeliena; Riama Marlyn Sihombing; Eva Berthy Tallutondok; Triulan Agustina; John Butar-Butar
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.097 KB)

Abstract

Usia yang semakin bertambah memungkinkan seseorang untuk mengalami permasalahan fisik, jiwa, spiritual, ekonomi dan sosial. Data Riset Kesehatan tahun 2013 menuliskan bahwa hipertensi, arthritis dan diabetes mellitus masuk ke dalam sepuluh besar penyakit tidak menular pada lanjut usia (lansia), dimana hipertensi menjadi peringkat pertama, diikuti oleh arthritis dan diabetes mellitus diperingkat kelima. Efek penyakit kronis pada kehidupan lansia bervariasi tetapi umumnya kondisi ini dapat menurunkan kesejahteraan dan mengancam kemandirian mereka. Pemerintah mengharapkan lansia dapat menjadi lansia yang aktif, produktif dan mandiri dengan membentuk beberapa program yang telah dilaksanakan di masyarakat. Upaya untuk mewujudkan hal tersebut maka dosen dan mahasiswa fakultas keperawatan Universitas Pelita Harapan melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat selama tiga hari. Hari pertama: dari 92 peserta yang mendaftar hanya 88 peserta (95,6%) yang mengikuti pemeriksaan kesehatan. Hari kedua: dari 30 target peserta hanya 9 kader (30%) yang mengikuti training of trainer. Hari ketiga: seluruh peserta yang mendaftar mengikuti pemeriksaan bone mass density sebanyak 76 peserta (100%). Hasil kegiatan didapatkan peserta berjenis kelamin perempuan (74%), usia 45 – 59 tahun (39%) dan >59 tahun (39%), indeks massa tubuh kategori overweight (44%), tekanan darah sistolik > 140 mmHg (43%), tekanan darah diastolik 80 – 89 mmHg (68%), kadar kolesterol total peserta berada pada kategori normal (67%), kadar glukosa sewaktu sebagian besar peserta normal < 200 mg/dL (80%), kadar asam urat laki-laki sebagian besar normal (57%), kadar asam urat pada peserta perempuan >5,7 mg/dL (58%), dan terdapat perbedaan signifikan rerata nilai pengetahuan osteoporosis sebelum dan sesudah penyuluhan (p value 0,001).
Pola Hidup Sehat Mencegah Osteoporosis Dan Nyeri Sendi Pada Kelompok Umur Diatas 35 Tahun Shinta Yuliana Hasibuan; Deborah Siregar; Riama Marlyn; Juhdeliena Juhdeliena; Eva Berthy
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.762 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.435

Abstract

Osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai dengan menurunnya massa tulang (kepadatan tulang) secara keseluruhan akibat ketidakmampuan tubuh dalam mengatur kandungan mineral dalam tulang dan disertai dengan rusaknya arsitektur tulang yang akan mengakibatkan penuruan kekuatan tulang yang dalam hal ini adalah pengeroposan tulang, sehingga mengandung risiko mudah terjadi patah tulang. Selama ini osteoporosis identik dengan otangtua, namun faktanya pengeroposan tulang bisa menyerang siapa saja termasuk usia muda. Osteoporosis dapat menimbulkan beban, tidak hanya bagi penderita juga bagi keluarga. Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakt ini adalah sebagai bentuk pencegahan sejak dini karena begitu tinggi morbiditas yang terkait dengan patah tulang. Upaya pencegahan dimulai dengan promosi, memberi pemahaman kepada masyarakt luas bahwa osteoporosis dapat dicegah dari kanak-kanak dengan asupan kalsium yuang cukup. Pola hidup aktif juga merupakan hal penting untuk menghindari osteoporosis. Dari hasil pemeriksaan asam urat jemaat GPIB Efata Batujajar didapatkan data bahwa 42.5% reposnden mengalami asam urat dengan kategori rendah dan dari hasil pemeriksaan kepadatan tulang didapatkan data bahwa 42.5% responden mengalami kepadatan tulang dengan hasil normal.
Edukasi Dan Pelatihan Pertolongan Pertama Tanggap Darurat Pada Anggota Palang Merah Remaja (PMR) Dan Osis Smp Pahoa Terpadu Gading Serpong, Tangerang Elissa Oktoviani Hutasoit; Juhdeliena .; Yakobus Siswadi; Masrida Adolina Panjaitan; Sarah Lidya Cicilia
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.92 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.909

Abstract

Remaja merupakan masa dimana terjadinya pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis maupun intelektual. Remaja merupakan salah satu kelompok vulnerable dalam tatanan masyarakat, mereka memiliki aktivitas yang dinamis, namun kadang tidak diimbangi dengan istirahat serta pola makan yang teratur. Banyaknya aktifitas yang dilakukan oleh siswa/i di sekolah membuat mereka mudah mengalami jatuh sakit dan cidera. Hal yang paling sering dilakukan oleh anak usia remaja saat di sekolah adalah olah raga, upacara bendera, dan aktifitas lainnya. Masalah yang dihadapai Unit Kesehatan Sekolah (UKS) SMP Pahoa Terpadu Gading Serpong Tangerang adalah jatuh, fraktur, trauma kepala, dan pingsan. PkM FoN meningkatkan pemahaman dan ketrampilan dalam pertolongan pertama tanggap darurat pada anggota PMR di sekolah tersebut. Tujuan PKM ini agar ada pencegahan dan penanganan awal yang dapat dilakukan anggota PMR pada siswa/I. SMP Pahoa dipilih sebagai partner dalam PKM ini karena dilihat dari aksesabilitas adalah mudah dijangkau selain itu FoN UPH ingin menjangkau dari lingkungan dekat supaya mereka juga merasakan keberadaan FoN. Kegiatan PKM ini meliputi pretest, pemberian materi, demonstrasi, redemonstrasi dan posttest. Jumlah siswa yang hadir dalam kegiatan tersebut sebanyak 64 orang. Hasil dari kegiatan ini didapatkan terjadi peningkatan nilai rerata yang signifikan pengetahuan sebelum dan setelah dilakukan edukasi first aid dengan selisih rerata sebanyak 26,56 (p value =0,000)
EDUKASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA PESERTA DIDIK DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS 1 PRIA Juhdeliena Juhdeliena; Maria Susila Sumartiningsih; Ian Rudy Mambu; Christie Lidya; Maria Maxmila Yoche
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.195 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1280

Abstract

Lembaga Pembinaan Khusus Anak klas I (LPKA) merupakan lembaga yang memiliki program pembinaan, pengasuhan dan pendampingan pada anak-anak yang mendapat sanksi hukuman, namun pada program tersebut tidak terdapat komponen yang berkaitan dengan pemenuhan kesehatan. Sekitar 50% dari 283 anak di LPKA Provinsi X mengalami scabies, beberapa kasus diare dan typhus abdominalis yang menggambarkan pemenuhan kebersihan yang kurang terpenuhi. Padahal dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang-Nasional tahun 2005 - 2025 dicantumkan bahwa: Pembangunan bidang kesehatan diarahkan pada kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi - tingginya dapat terwujud (Undang - undang Nomor 17 Tahun 2007). Upaya untuk mewujudkan hal tersebut maka dilakukan edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan jumlah peserta 62 peserta. Materi diberikan melalui ceramah dan demonstrasi tentang cara melakukan cuci tangan secara benar. Hasil yang didapatkan sekitar 95% peserta menunjukkan kemampuannya melakukan demonstrasi cara melakukan cuci tangan dengan benar.
Kajian Literatur: Gambaran Kualitas Hidup Perawat Pada Masa Pandemi Covid-19 Abraham Sembiring; Chantika Yayang Triputri Manuain; Ricky Pello; Juhdeliena; Swingly Wikliv Dumanauw
Journal of Bionursing Vol 4 No 2 (2022): Journal of Bionursing
Publisher : Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.233 KB) | DOI: 10.20884/1.bion.2022.4.2.145

Abstract

Latar Belakang: Perawat sebagai garda terdepan dalam menangani pasien COVID-19 harus menggunakanAPD level 3. Penggunaan APD level 3 mempengaruhi kualitas hidup perawat menjadi rendah dan berdampaksecara fisik, psikologi, sosial, dan lingkungan. Kualitas hidup merupakan suatu persepsi seorang individu terkaitkeberfungsian dalam tatanan kehidupan. Kualitas hidup terdiri dari fisik, psikologis, sosial dan lingkungan.Tujuan Penelitian: Sebagai data dan informasi terkait gambaran kualitas hidup perawat pada masa pandemiCOVID-19. Metode: Penelitian ini menggunakan kajian literatur pada artikel dengan metode penelitian crosssectional. Database menggunakan google scholar, ScienceDirect, Medline, JSTOR dan PubMed. Pencarianartikel melalui database menggunakan boolean, proses seleksi menggunakan Flow Diagram PRISMA dan JBICritical Appraisal for analytical cross-sectional studies.Hasil: Didapatkan tujuh artikel penelitian kualitashidup perawat tinggi, sedang, dan buruk. Kualitas hidup yang buruk mengalami gejala berupa compassionfatigue, burnout, compassion satisfaction. and perceived stress, depresi, kecemasan, insomnia, somatisasihingga burnout. Perawat yang bekerja di fasilitas COVID-19 memiliki pengaruh pada aspek kualitas hidup yaitukecemasan, depresi, stress, kualitas tidur yang kurang baik, dan kurangnya dukungan sosial dari keluarga.Diskusi: Perawat yang menangani pasien COVID-19 mengalami penurunan kualitas hidup secara fisik,psikologi, sosial, dan lingkungan, sehingga membutuhkan penanganan seperti manajemen koping, konseling,dan mendapatkan tempat tinggal yang nyaman.Kata Kunci : Kualitas hidup, Perawat COVIDABSTRACTBackground: Nurses at the forefront of dealing with COVID-19 patients must use PPE level 3. The use of PPElevel 3 affects the quality of life of nurses to be low and has a physical, psychological, social, and environmentalimpact. Quality of life is an individual's perception of function in the order of life. Quality of life consists ofphysical, psychological, social and environmental.Research Objectives: As data and information related to theoverview of nurses' quality of life during the COVID-19 pandemic. Methods: This study uses literature review inarticles with cross-sectional research methods. The database uses google scholar, ScienceDirect, Medline,JSTOR and PubMed. Search for articles through databases using boolean, selection process using PRISMAFlow Diagram and JBI Critical Appraisal for analytical cross-sectional studies. Results: Obtained 7 articles ofresearch on the quality of life of nurses is high, medium, and bad. Poor quality of life experiences symptoms inthe form of compassion fatigue, burnout, compassion satisfaction. and perceived stress, depression, anxiety,insomnia, somatization to burnout. Nurses working in COVID-19 facilities have an influence on aspects ofquality of life, namely anxiety, depression, stress, poor sleep quality, and lack of social support from family.Discussion: Nurses who treat COVID-19 patients experience a decline in quality of life physically,psychologically, socially, and environmentally, so they need treatment such as coping management, counseling,and getting a comfortable place to live.Keywords: Quality of life, and COVID Nurse
EFEKTIVITAS PEMBERIAN EDUKASI PENATALAKSANAAN HIDUP SEHAT BERKUALITAS PADA PASIEN HEMODIALISA DI MASA PANDEMI HEMAN PAILAK; Juhdeliena Juhdeliena; Eva Chris. V. Gultom; Elissa Oktoviani Hutasoit; Elfrida Silalahi
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1464

Abstract

Pandemi Covid 19 mengakibatkan tingginya angka kematian pasien di rumah sakit sehingga berdampak pada perubahan pelayanan kesehatan. Kegiatan pelayanan kesehatan saat ini lebih berfokus pada skrining, pencegahan dan pengobatan penyakit saja, sehingga edukasi yang diberikan kepada pasien hemodialysis menjadi minimal. Padahal edukasi ini sangat penting untuk meningkat kualitas hidup pasien hemodialysis melalui pembatasan cairain, kebutuhan nutrisi dan dukungan keluarga. Jumlah peserta dalam seminar ini sebanyak 30 orang. Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat pengetahuan pasien hemodialysis mengenai manajemen cairan, nutrisi dan dukungan keluarga. Metode yang digunakan adalah metode ceramah dengan pre- pos-test. Hasil yang didapatkan 4 orang dengan pengetahuan setelah edukasi lebih rendah dibandingkan dengan pengetahuan sebelum edukasi. 21 orang memiliki pengetahuan yang lebih baik dibanding dengan sebelum edukasi. 5 orang memiliki pengetahuan yang tetap. Hasil dari edukasi yang diberikan menunjukkan perbedaan pengetahuan yang bermakna antara sebelum edukasi dengan sesudah edukasi (p-value= 0,000).
Efektivitas Terapi Swedish Massage sebagai Upaya Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi: Kajian Literatur Anindya Petra Bagas Raditya; Stefani Vista Ayu Anggraini; Vinda Dolorosana Kusumawati; Juhdeliena Juhdeliena
Journal of Bionursing Vol 5 No 1 (2023): Journal of Bionursing
Publisher : Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.bion.2023.5.1.162

Abstract

Hypertension is one of the causes of the highest morbidity in the world. In Indonesia, the prevalence rate of hypertension in 2018 reached 34.1% for the population over 18 years of age. There are various efforts that can be made to lower the blood pressure in hypertensive patients, one of which is Swedish massage therapy. Swedish massage therapy is an act of doing massage through effleurage, petrissage, friction, tapotement, and vibration techniques on certain parts of the body for a relaxing effect to lower blood pressure through the release of the hormones adrenaline in the parasympathetic system. This study aimed to determine the effectiveness of Swedish massage therapy as an effort to reduce blood pressure in hypertensive patients. This study uses a literature review design. The data used were taken from two databases, Google Scholar and Research Gate, using boolean AND, and were searched based on specified inclusion and exclusion criteria. Article search results is presented in the PRISMA diagram. The articles obtained are then performed Critical Appraisal and due diligence using Joanna Briggs Institute (JBI) tools, then analysed using the simplified thematic approach. The search results obtained as many as 555 articles on Google Scholar and 36 articles on Research Gate, bringing a total of 591 articles and a total of six articles were researched. In conclusion, Swedish massage therapy is effective in lowering blood pressure in hipertensive patients
PROFIL PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT INAP DI SATU RS X: STUDI DOKUMENTASI [PROFILE OF TYPE 2 DIABETES MELLITUS PATIENTS HOSPITALIZED IN HOSPITAL X: A DOCUMENTATION STUDY] Saununu, Angel T. I; Lenggu, Erland N; Ndaparoka, Kacie R. G; Juhdeliena, Juhdeliena; Yulia, Yulia
Nursing Current: Jurnal Keperawatan Vol 12, No 1 (2024): June
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/nc.v12i1.8457

Abstract

Complications in patients with type 2 diabetes mellitus can increase the number of hospitalizations and even worsen the patient's condition even to death if not handled properly. Based on data from type 2 DM patients who underwent hospitalization at Hospital X in October-November 2021, 145 patients increased to 192 patients the following year. The purpose of this study is to identify the profile of patients hospitalized with type 2 diabetes. This research employed a quantitative descriptive study with a retrospective approach. The instrument in this study used a fill-in sheet. A total of 141 medical record records were included in the sample. The data were analysed using univariate analysis. The findings indicated that the majority of hospitalized patients with type 2 DM presented with complaints of weakness, accounting for 42.55% of cases. Patients with hyperglycaemic conditions were predominantly in the pre-elderly age category, comprising 24.10% of cases, with a higher representation of females at 27.7%. Additionally, a significant proportion of patients had a normal body mass index (17%), while a considerable number did not have their HbA1c levels checked (26.20%). Furthermore, 22.7% of patients had uncontrolled HbA1c levels (>7%), and 35.50% had one to three comorbidities. Several factors require additional investigation, specifically the hormonal history and gestational diabetes in women. Furthermore, there is a need for further research on visceral fat in the body, stress levels in hospitalized Type 2 DM patients, and the types of comorbid diseases commonly found in Type 2 DM patients. Additionally, routine HbA1c checks are necessary.BAHASA INDONESIA Komplikasi pada pasien diabetes melitus (DM) tipe 2 dapat meningkatkan peningkatan angka rawat inap bahkan dapat memperburuk kondisi penderita bahkan sampai dengan kematian jika tidak ditangani dengan baik. Berdasarkan data rawat inap pasienDMtipe2di satu RS X pada bulan Oktober-November 2021 sebanyak 145 pasien  meningkat menjadi 192 pasien ditahun berikutnya. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasikarakteristik pasien DMtipe2 yang menjalani rawat inap. Metode penelitian ini deskriptif kuantitatif dengan pendekatan retrospektif. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar isian. Sampel yang digunakan berjumlah 141 dokumen rekam medis. Teknik analisis data yaitu analisis univariat. Hasil menunjukkan bahwakarakteristik pasien DM tipe 2 rawatinap mayoritas datang dengan keluhan lemas sebanyak 42,55%, pasien dengan kondisi hiperglikemi mayoritas dalam kategori usia pra lanjut usia sebanyak 24,10%, dengan jenis kelamin perempuansebanyak 27,7%,indeks massa tubuh normal sebanyak 17%,Kadar HbA1c tidak diperiksa sebanyak 26,20%, dan dengan kondisi kadar HbA1c tidak terkendali (>7%) sebanyak 22,7%, serta memiliki satu sampai tiga komorbid sebanyak 35,50%. Ada banyak faktor yang perlu dilakukan penelitian lebih lanjut yaitu riwayat hormonal dan diabetes gestasional pada perempuan, selain itu diperlukan penelitian lebih lanjut terkait lemak viseral dalam tubuh, tingkat stres pada pasien rawat inap DM Tipe 2 dan jenis-jenis penyakit komorbid yang sering terjadi pasien DM Tipe 2, dilanjutkan dengan diperlukannya pemeriksaan rutin HbA1c.