Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pendampingan Praktik Pendidikan Keagamaan pada SMA Negeri 8 Denpasar Giri, I Putu Agus Aryatnaya; I Nyoman Alit Supandi; Ni Komang Sutriyanti; Ni Wayan Sri Prabawati Kusuma Dewi; I Made Sukma Muniksu
Sevanam: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/sevanam.v1i2.1472

Abstract

Untuk mengantisipasi segala bentuk implikasi negatif dari Postmodernisme di kalangan pemuda Hindu, Prodi Pendidikan Agama Hindu Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar mengakselerasikan program pengabdian masyarakat berbasis program studi yang mengusung tema “Pendampingan Praktik Pendidikan Keagamaan di SMA Negeri 8 Denpasar”, yang memfokuskan pada kegiatan praktek Yoga, Upakara, dan Dharma Gita. Yoga yang dipraktekkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat di SMA Negeri 8 Denpasar yakni Yoga Surya Namaskara. Surya Namaskara adalah seperangkat 12 postur dalam asana yoga. Yoga Surya Namaskara adalah memuja Dewa matahari sebagai satu-satunya pemberi kehidupan di alam semesta ini. Praktek upakara yang fokus dalam pembuatan banten Pejati dan Kelatkat. Mulai dari penyediaan sarana prasarana yang berkualitas sampai dengan mekanisme pembuatan yang berpedoman pada tattwa dan susila. Dharma Gita yang dipraktekkan dalam kegiatan Pengabdian masyarakat di SMA Negeri 8 Denpasar mengkhusus pada Kidung Dewa Yadnya. Dengan waktu yang sangat singkat dan tentunya karena minat, bakat, dan potensi siswa yang berbeda-beda terkait dengan Dharma Gita tersebut maka difokuskan pada Kidung Dewa Yadnya yang paling sering dinyanyikan ketika melaksanakan upacara Dewa Yadnya seperti persembahyangan maupun Piodalan/Pujawali di Pura.
MERDEKA BELAJAR MENURUT SUDUT PANDANG KI HADJAR DEWANTARA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PROFIL PELAJAR PANCASILA PESERTA DIDIK DI SEKOLAH Arta Jaya, I Kadek; I Made Sukma Muniksu
Guna Widya: Jurnal Pendidikan Hindu Vol 11 No 1 (2024): Volume 11 Nomor 1 Maret 2024
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/gw.v11i1.3004

Abstract

Humans are creatures that struggle intensely with education. That is why humans are given the nicknames as animal educandum and animal educandus. Humans are human beings who are gifted with reason, so humans need education in the process of their life. The existence of the idea of independent learning is a very good idea where this idea has given educators and students freedom in determining the learning system. In a lesson is determined by the teaching itself. The influence of this teaching generally liberates humans for their lives from birth, while the independence of the inner life comes from education. An independent human being is a human whose life does not depend on other people, but relies on his own strength. Meanwhile, Indonesian students are lifelong students who are competent, have character, and behave according to Pancasila values. In the process of implementing independent learning, of course there will be obstacles and obstacles. This research is a qualitative research that uses a literature study approach by reading various relevant literature in the form of books, journals, newspapers, magazines, the internet, and other important records. While this study aims to describe the independent learning according to Ki Hadjar Dewantara's view in the formation of Pancasila student profiles, describe the supporting and inhibiting factors in the formation of Pancasila student profiles in schools and the solutions sought in learning that takes place in schools in the formation of Pancasila student profiles. Based on the results of the analysis carried out, the results of this study indicate that independent learning is the right step to achieve an ideal education that is in accordance with current conditions and the aim is to prepare students who are strong, intelligent, creative, and have character that is in line with the values Pancasila. In addition, the implementation of independent learning according to Ki Hadjar Dewantara's view is very relevant to the development of Pancasila student profiles, namely students can internalize Pancasila values in their lives and consider aspects of balance of creativity, taste and intention. Meanwhile, the driving factors in the formation of a Pancasila student profile consist of: 1) Inheritance from oneself (internal factors); 2) Personality (internal factors); 3) Family (external factor); 4) Educators (external factors); and 5) Environment (external factors). While the inhibiting factors in the formation of Pancasila student profiles in schools are the lazy character of a small number of students, the limitations of educators in designing good lesson plans or teaching modules, the limitations of educators in using media, IT and various learning resources, and also the lack of time available to teaching and learning activities. Meanwhile, problem solving carried out by educators includes using a psychological approach to students through habituation, role models, examples and moral guidance and mentoring.
INTERNALISASI NILAI MODERASI BERAGAMA PADA PASRAMAN DHARMAJATI DI DESA TUKADMUNGGA KECAMATAN BULELENG KABUPATEN BULELENG I Gd. Dedy Diana Putra; I Made Sukma Muniksu
Guna Widya: Jurnal Pendidikan Hindu Vol 11 No 1 (2024): Volume 11 Nomor 1 Maret 2024
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/gw.v11i1.3168

Abstract

Internalisasi nilai moderasi beragama di pasraman Dharmajati, sebuah lembaga pendidikan agama yang mengedepankan kerukunan antaragama dan toleransi. Di pasraman ini, siswa belajar untuk mengintegrasikan nilai-nilai moderasi beragama ke dalam kehidupan sehari-hari mereka. Mereka diajarkan untuk menghormati dan memahami perbedaan antar agama dan keyakinan, menciptakan lingkungan yang inklusif, dan menjalani kehidupan dengan sikap yang moderat. Proses pembelajaran di pasraman Dharmajati melibatkan mendalami agama-agama yang berbeda dengan tujuan untuk memahami kesamaan dan perbedaan antara mereka. Siswa juga diajarkan untuk menghargai keberagaman agama sebagai sarana untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka dan hubungan mereka dengan yang Tuhan. Siswa Pasraman Dharmajati aktif mempraktikkan nilai-nilai bernuansa moderasi dalam kehidupan sehari-hari mereka, seperti toleransi, rasa hormat terhadap agama lain,. Hasil dari proses ini adalah siswa yang siap menjadi contoh yang baik dalam menerapkan prinsip-prinsip moderasi dan toleransi dalam interaksi mereka dengan orang lain. Peran penting siswa pasraman Dharmajati dalam menciptakan kedamaian dan harmoni dalam masyarakat. Mereka dipersiapkan untuk menjadi agen perubahan yang mendorong perdamaian dan toleransi di masyarakat lebih luas, dengan harapan bahwa nilai-nilai yang diinternalisasikan akan membantu mengurangi konflik keagamaan dan mempromosikan kerukunan antaragama dan pentingnya pendidikan agama yang mempromosikan moderasi sebagai solusi untuk menghadapi tantangan pluralitas agama dalam masyarakat modern.
IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN SISTEM DARING DALAM PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI DI SMA PGRI 4 DENPASAR PADA MASA PANDEMI COVID-19 Ni Gusti Ayu Komang Damayanti; I Nengah Duija; I Made Sukma Muniksu
UPADHYAYA: JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN Vol 2 No 2 (2021): Volume 2 Nomor 2 Oktober 2021
Publisher : UHN IGB Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/up.v2i2.2665

Abstract

Metode pembelajaran sistem daring merupakan sistem pembelajaran yang implementasinya menggunakan bantuan media internet. SMA PGRI 4 Denpasar salah satu sekolah yang mengalami dampak dari adanya covid-19. Adapun masalah yang akan dibahas yakni (1) Bagaimana implementasi metode pembelajaran sistem daring pada mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu di SMA PGRI 4 Denpasar pada masa pandemi covid-19, (2) Apa saja kendala yang dialami dalam implementasi metode pembelajaran sistem daring mata pelajaran Agama Hindu di SMA PGRI 4 Denpasar pada masa pandemi covid-19, (3) Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan dalam proses implementasi metode pembelajaran sistem daring pada mata pelajaran Agama Hindu di SMA PGRI 4 Denpasar pada masa pandemi covid-19. Teori yang digunakan untuk menganalisis masalah adalah: teori belajar kognitif dan teori konstruktivisme. Metode pengumpulan data yang digunakan yakni metode observasi partisipan, metode wawancara tidak terstruktur dan studi kepustakaan. Data yang telah dikumpulkan lalu dianalisis dengan metode analisis deskriptif kualitatif dengan langkah langkah seperti reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan (1) Implementasi metode pembelajaran sistem daring di SMA PGRI 4 Denpasar terselenggara dengan cukup baik, namun terdapat beberapa kendala. Implementasi pembelajaran daring dibagi menjadi tiga tahap yakni tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, (2) Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran daring dialami oleh peserta didik dan pendidik yang dibedakan menjadi 2 yakni kendala internal dan kendala eksternal, (3) Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala-kendala pembelajaran daring yakni, melakukan pengamatan, komunikasi, pendekatan, bimbingan yang berkesinambungan, memanfaatkan strategi belajar yang inovatif serta mengaplikasikan nilai moral Agama Hindu dan Budi Pekerti.