Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Community Structure Of Seagrass In Southeast Waters Cempedak Island West Kalimantan Safitri, Ikha; Sofiana, Mega Sari Juane; Yudhoyono, Billget Mansirit; Kusumardana, Setra
Barakuda 45: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Vol 6 No 1 (2024): Edisi April
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47685/barakuda45.v6i1.477

Abstract

Cempedak Island is one of the Coastal and Small Islands Conservation Areas (KKP3K) in West Kalimantan has various marine biological resources and important ecosystems, including seagrass. Seagrass is used as the main food source for dugong, potential habitat for various types of organisms, and potential to be developed as marine ecotourism. On the other hand, seagrass ecosystems faced threats, such as high sedimentation and the influence of anthropogenic activities. It is unknown about the current status of seagrass on Cempedak Island. This research aimed to analyze the structure of seagrass in the southeastern waters of Cempedak Island. Seagrass data collection was carried out in the tidal zone using line transect of 70 m and a quadratic transect of 1x1 m2. Data collection on seagrass and water parameters was carried out in October 2023. Determination of research sites was done using an explorative method based on the presence of seagrass. The seagrass found consisted of 4 species, namely Enhalus acoroides, Cymodocea rotundata, Halodule pinifolia, and Halophila ovalis. Seagrass cover ranged from 9.17–16.74%, with an abundance of 1.4–373.3 ind/m2. The diversity index (H') is in the low to medium category, the uniformity index (E) is in the medium category and the dominance index (C) is in the low category. Conditions of water quality parameters were into the optimal range to support seagrass life.
Identifikasi Jenis Ikan Di Perairan Timur Pulau Cempedak Kalimantan Barat Andryani, Semi; Yudhoyono, Billget Mansirit; Naradian, Legito; Jordi, Roy; Meidiantino, Stefans; Kusumardana, Setra
Oseanologia Vol 3, No 1 (2024): April
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jose.v3i1.82091

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis ikan di perairan bagian Timur Pulau Cempedak, Kalimantan Barat. Inventarisasi dilakukan pada bulan Oktober 2023 dengan metode deskriptif eksploratif melalui observasi langsung dan pengambilan sampel dari hasil tangkapan nelayan. Identifikasi dilakukan di Laboratorium Kelautan FMIPA Universitas Tanjungpura. Hasil penelitian menunjukkan dua spesies ikan utama di daerah tersebut, yaitu ikan pari (Taeniura lymma) dan ikan pasir (Nemipterus nematophorus). Temuan ini memberikan data penting untuk pengelolaan dan konservasi sumber daya ikan setempat serta berpotensi mendukung ekonomi lokal. Informasi mengenai spesies ikan ini dapat berkontribusi pada kebijakan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan.
Kondisi Tutupan Terumbu Karang di Perairan Utara Pulau Cempedak Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat Meidiantino, Stefans; Warsidah, Warsidah; Nurrahman, Yusuf Arief; Kusumardana, Setra
Oseanologia Vol 3, No 3 (2024): Desember
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jose.v3i3.87503

Abstract

Pulau Cempedak termasuk wilayah kawasan konservasi perairan kecamatan Kendawangan, kabupaten Ketapang. Secara geografis, pulau Cempedak telah ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) di Kalimantan Barat dan memiliki ekosistem terumbu karang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi terumbu karang yang meliputi presentase tutupan karang hidup serta struktur komunitas terumbu karang di perairan utara pulau Cempedak. Metode yang digunakan yaitu purposive sampling dengan teknik pengambilan data menggunakan Point Intercept Transect (PIT), dengan 3 stasiun pada kedalaman 2 sampai 4 meter. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini menunjukan persentase tutupan karang hidup berkisaran 31% sampai 66%, menunjukan bahwa persentase tutupan karang hidup tergolong dalam kategori tinggi. Nilai indeks keanekaragaman tutupan karang hidup berkisaran 1,69 sampai 2,44 menunjukan keanekaragaman rendah hingga sedang, indeks keseragaman berkisar 0,80 sampai 0,87 menunjukan keseragaman karang hidup tinggi, dan indeks dominansi berkisar antara 0,12 sampai 0,24 menunjukan dominansi karang hidup rendah hingga sedang. Lifeform terumbu karang diperairan pulau Cempedak yang mendominansi pada kedalaman 2 sampai 4 meter Encrusting dan Massive Corals. Kondisi perairan di lingkungan pulau Cempedak tergolong masih dalam keadaan yang optimum bagi kehidupan dan pertumbuhan terumbu karang.
Karakteristik Lamun di Perairan Timur Pulau Cempedak Kalimantan Barat Yudhoyono, Billget Mansirit; Safitri, Ikha; Sofiana, Mega Sari Juane; Kusumardana, Setra
Oseanologia Vol 2, No 3 (2023): Desember
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jose.v2i3.74860

Abstract

Pulau Cempedak adalah salah satu pulau kecil di Kalimantan Barat yang memiliki keanekaragaman yang tinggi untuk jenis lamun. Lamun memiliki peran ekologi, yaitu penyediaan makanan, perangkap bakteri patogen, pengaturan iklim, penyerap karbon dan habitat biota akuatik. Keberadaan lamun semakin menurun dengan adanya perubahan lingkungan dan aktivitas manusia. Oleh karena itu, upaya konservasi lamun di perairan Pulau Cempedak perlu dilakukan. Efektifitas upaya konservasi membutuhkan informasi dan data awal tentang lamun, yaitu struktur komunitas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas lamun di perairan Pulau Cempedak. Pengambilan sampel lamun dilakukan menggunakan line transect sepanjang 70 m dan quadratic transect ukuran 1x1 m2. Hasil penelitian menunjukkan dua jenis lamun yang ditemukan, yaitu: Thalassia hemprichii dan Cymodocea serrulata. Lamun jenis T. hemprichii mendominasi dibandingkan C. serrulata di semua stasiun. Kondisi lamun di perairan Pulau Cempedak masuk ke dalam kategori sangat jarang hingga rapat. Nilai indeks keakeragaman (H"™) berkisar antara 0,15-0,44. Nilai indeks keseragaman (E) berkisar antara 0,21-0,63 dengan kategori rendah higga sedang. Indeks dominansi (C) termasuk dalam kategori tinggi, yaitu 0,73-0,93.
The Stakeholder’s Role in Education for Sustainable Development at Marine Protected Area - West Kalimantan Utami, Pratita Budi; Yuliastuti, Indah; Sunardi, Sunardi; Agung, Medha Pradipta; Dwihastuty, Leny; Auliansyah, Auliansyah; Rudianto, Arif; Zulfian, Zulfian; Ilyas, Nail Radhy; Triningsih, Endang; Multazam, Multazam; Kusumardana, Setra; Hartono, Hartono; Purnama, Freddy Surya; Apriansyah, Apriansyah; Kushadiwijayanto, Arie Antasari; Zibar, Zan; Raynaldo, Adityo; Triyono, Triyono; Yusuf, Muhammad; Isharianto, Isharianto; Vietsaman, Dionisius Endy; Nursalam, Lodri Khairul
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement) Vol 11, No 2 (2025): June
Publisher : Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jpkm.100920

Abstract

West Kalimantan Province has five Marine Protected Areas (MPAs), one of which is the Randayan MPA. It is located in Bengkayang Regency abd was officially established in 2019 through Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat No. 1. One of the mandated activities was public education on conservation, which mostly targeted adults whose livelihoods depended on the extraction of natural resources. Concerning the conservation awareness gap for teenagers and children, our Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) initiated the application of the concepts of Social Capital and Bandura’s Social Learning Theory to facilitate this the community. It was found that the involvement of multi stakeholders supports the well-rounded learning experience for the children and teenagers in enchancing their awareness about the conservation of marine ecosystem and the life of under water. Online guest lecture from Ministry of Marine Affairs and Fisheries as well as guided learning process by undergraduate students through their community service program are some of the influential initiatives.
Sosialisasi Peran Multipihak dalam Pengelolaan Kawasan Konservasi di Kalimantan Barat melalui Forum Group Discussion Kushadiwijayanto, Arie Antasari; Kusumardana, Setra; Safitri, Ikha; Warsidah; Sofiana, Mega Sari Juane; Sukardi
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 4 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kalimantan Barat memiliki potensi ekosistem pesisir dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi, seperti mangrove, lamun, terumbu karang, dan sumberdaya kelautan dan perikanan. Selain itu, di beberapa Kabupaten pesisir Kalimantan Barat juga ditemukan biota endemik, biota yang dilindungi maupun terancam punah. Potensi tersebut menjadi dasar penetapan lima kawasan konservasi perairan di Kalimantan Barat. Dalam rentang waktu 2019 – 2023, pengelolaan kawasan konservasi Kalimantan Barat menghadapi banyak tantangan sekaligus menawarkan banyak peluang yang dapat dilakukan. Tantangan terbesar yang dihadapi adalah kurangnya kesadartahuan masyarakat tentang konservasi dan pengelolaan laut secara berkelanjutan. Focus Group Discussion dan seminar membahas tantangan dan peluang dalam mengembangkan usaha konservasi inklusif yang berkelanjutan sebagai sumber perekonomian bagi masyarakat pesisir. Untuk menjamin keberlanjutan sumberdaya kelautan dan perikanan serta pengelolaan yang efektif, diperlukan adanya peran multipihak. Kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat pesisir dapat mewujudkan solusi inovatif dan komitmen untuk mendukung keberlanjutan lingkungan laut dan kesejahteraan masyarakat lokal.
Inisasi Eduwisata Kubu Raya Estuary Cruise Sebagai Upaya Konservasi Inklusif Kushadiwijayanto, Arie Antasari; Kusumardana, Setra; Safitri, Ikha; Warsidah, Warsidah; Juane Sofiana, Mega Sari; Apriansyah, Apriansyah; Arief Nurrahman, Yusuf; Irwan Nurdiansyah, Syarif; Minsas, Sukal; Agustina, Sella
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i1.2692

Abstract

Teluk Bengkolan (Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat) merupakan kawasan laut semi tertutup (estuaria) serta memiliki kondisi ekosistem mangrove sangat baik dan memiliki potensi ekonomi yang sangat tinggi. Meskipun demikian, terdapat dilema yang membebani usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir Teluk Bengkolan. Peran Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Tanjungpura (PSIK Untan) menjadi sangat penting dalam mengatasi dilema ini. Dan untuk mengakomodir tridharma tersebut, PSIK Untan membuat program inovasi wisata pendidikan bertajuk Pelayaran Estuari Kubu Raya (Estuary Kubu Raya Cruise) yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui wisata dan upaya konservasi melalui penyadartahuan khalayak. Kegiatan Pelayaran Pendidikan ini dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak dan dilaksanakan pada tanggal 13 – 15 Oktober 2023 di Estuari Teluk Bengkolan, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, yaitu dosen dan mahasiswa PSIK Untan, Yayasan Webe Konservasi Ketapang, Lembaga Pengelola Hutan Desa Sugai Nibung, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, dan KM Arif Azam Jaya. Pelayaran yang berlangsung selama 3 hari 2 malam memberikan pengamalan belajar bagi peserta pelayaran. Manfaat dari kegiatan ini tidak hanya diperoleh peserta namun juga masyarakat Desa Sungai Nibung. Pelayaran memberi dampak pada peningkatan minat peserta dan masyarakat untuk menjaga dan mengelola lingkungan berkelanjutan serta membuka peluang peningkatan ekonomi bagi masyarakat.