Baskoro, Muhammad Ario
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

APLIKASI METODE DRASTIC UNTUK ANALISIS KERENTANAN AIR TANAH TERHADAP PENCEMARAN DI KABUPATEN BOYOLALI, PROVINSI JAWA TENGAH Baskoro, Muhammad Ario; Mardyanto, Mas agus; Masduqi, Ali; Santoso, Irwan Bagyo
Sebatik Vol. 27 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46984/sebatik.v27i2.2319

Abstract

Pembangunan wilayah yang disertai dengan peningkatan aktivitas manusia dapat berdampak negatif terhadap kualitas lingkungan, khususnya air tanah. Oleh karena itu, perlindungan air tanah dari pencemaran sangat penting untuk dilakukan mengingat pesatnya perubahan pola penggunaan lahan serta perkembangan wilayah Kabupaten Boyolali. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kerentanan pencemaran air tanah bebas di Kabupaten Boyolali berdasarkan hasil analisis spasial dan observasi lapangan. Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini secara garis besar mencakup perhitungan matematis, analisis deskriptif, dan analisis spasial. Perhitungan matematis digunakan untuk menganalisis kerentanan air tanah terhadap pencemaran. Analisis deskriptif dalam penelitian ini mencakup kegiatan survei lapangan, pengukuran di lapangan, observasi, serta pemetaan. Sedangkan analisis spasial meliputi kegiatan deliniasi dan zonasi berdasarkan pada indeks DRASTIC dan penggunaan lahan. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis menggunakan SIG (Sistem Informasi Geografis) dengan bantuan software ArcGIS 10.2. Potensi kerentanan air tanah kemudian dianalisis dengan menggunakan metode DRASTIC yang terdiri dari tujuh parameter yaitu kedalaman muka air tanah (D), curah hujan (R), media akuifer (A), tekstur tanah (S), topografi (T), Material zona tak jenuh (I) dan konduktivitas hidraulik (C). Selain itu, terdapat parameter lain yaitu penggunaan lahan yang dimaksudkan untuk meningkatkan akurasi hasil analisis kerentanan. Berdasarkan hasil analisis, kerentanan air tanah di Kabupaten Boyolali terbagi menjadi lima kelas kerentanan, yang meliputi tidak rentan (90-111), kerentanan rendah (112-132), kerentanan sedang (133-153), kerentanan tinggi (154-174), dan kerentanan sangat tinggi (175-195). Hasil analisis dapat digunakan sebagai acuan dalam pengelolaan air tanah di daerah penelitian
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM PENENTUAN ZONA KONSERVASI MATA AIR DI DESA DLINGO, KECAMATAN MOJOSONGO, KABUPATEN BOYOLALI Baskoro, Muhammad Ario; Yogafanny, Ekha; Widiarti, Ika Wahyuning
Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Vol. 14 No. 2 (2022): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol14.iss2.art6

Abstract

Air mempunyai peran penting bagi kehidupan manusia, baik untuk memenuhi kebutuhan dasar maupun kebutuhan lain termasuk kebutuhan domestik. Kabupaten Boyolali merupakan daerah yang kerap dilanda kekeringan, beberapa kecamatan di Kabupaten Boyolali bahkan hampir selalu mengalami kekeringan ketika kemarau tiba. Mata air yang berada di Desa Dlingo Kecamatan Mojosongo oleh masyarakat setempat digunakan sebagai sumber air bersih dan sumber air untuk kegiatan domestik, meskipun demikian mata air yang terdapat di Desa Dlingo sampai saat ini masih belum dikelola dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan zona konservasi mata air yang terdapat di Desa Dlingo, Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali dengan bantuan Sistem Informasi Geografis (SIG). Aplikasi Sistem Informasi Geografis bertujuan untuk memudahkan analisis terkait mata air, sehingga diharapkan dapat membantu dalam penentuan arahan pengelolaan yang dapat diterapkan pada mata air di Desa Dlingo, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini antara lain metode pengumpulan data meliputi survey dan observasi lapangan serta metode analisis deskriptif dan analisis spasial berdasarkan data hasil inventariasi di lapangan serta data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait. Hasil penelitian menunjukan zona konservasi mata air terbagi menjadi dua yaitu zona perlindungan dan zona pemanfaatan. Zona perlindungan terbagi menjadi dua yaitu kawasan perlindungan daerah imbuhan serta kawasan perlindungan sempadan mata air, sedangkan zona pemanfaatan berada pada kawasan permukiman yang mencakup Dukuh Tugurejo, Dukuh Ringinsari, dan Dukuh Nglayut.