Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Penentuan Laju Timbulan dan Komposisi Sampah dalam Program Pengabdian Masyarakat di Wisata Pantai Kelapa Panyuran Kabupaten Tuban Titah, Harmin Sulistiyaning; Tangahu, Bieby Voijant; Purwanti, Ipung Fitri; Mangkoedihardjo , Sarwoko; Mashudi, Mashudi; Santoso, Irwan Bagyo; In, Hurun
Sewagati Vol 8 No 4 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i4.1098

Abstract

Pantai Kelapa di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, dikelola oleh POKDARWIS dengan berbagai fasilitas dan aktivitas. Namun, peningkatan jumlah pengunjung telah menyebabkan masalah timbulan sampah yang belum terkelola baik. Untuk mengatasi ini, rencana program pengabdian kepada masyarakat yang fokus pada pengelolaan sampah dan pemanfaatan produk sampah untuk meningkatkan pendapatan dan menjaga lingkungan. Hal ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau yang biasa disebut SDGs (Sustainable Development Goals). Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat di Wisata Pantai Kelapa adalah mengatasi masalah sampah melalui pengelolaan sampah. Survei dan penghitungan timbulan sampah dilakukan pada 6 lokasi yang berbeda. Sampling dan pengukuran berat serta volume sampah dilakukan pada masing-masing area. Pada area pertama memiliki timbulan sampah terbanyak, didominasi oleh sampah kelapa karena terdapat wahana dan food court. Pada area kedua memiliki densitas sampah tertinggi, khususnya dari sisa makanan. Sementara itu, area 4 memiliki jumlah timbulan sampah paling sedikit karena hanya memiliki kolam renang yang jarang dikunjungi. Berdasarkan hasil survei menunjukkan bahwa area 1 (wahana dan food court) memiliki timbulan sampah tertinggi sebesar 994,8 kg, diikuti oleh area 2 (musholla) dengan 562,95 kg. Total timbulan sampah adalah 2600,04 kg per hari dengan densitas tertinggi terjadi di area 2, yaitu 11940.71 kg/m3. Sampah yang paling banyak adalah serpihan buah kelapa, sisa makanan, sampah kebun, dan sampah kayu.
APLIKASI METODE DRASTIC UNTUK ANALISIS KERENTANAN AIR TANAH TERHADAP PENCEMARAN DI KABUPATEN BOYOLALI, PROVINSI JAWA TENGAH Baskoro, Muhammad Ario; Mardyanto, Mas agus; Masduqi, Ali; Santoso, Irwan Bagyo
Sebatik Vol. 27 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46984/sebatik.v27i2.2319

Abstract

Pembangunan wilayah yang disertai dengan peningkatan aktivitas manusia dapat berdampak negatif terhadap kualitas lingkungan, khususnya air tanah. Oleh karena itu, perlindungan air tanah dari pencemaran sangat penting untuk dilakukan mengingat pesatnya perubahan pola penggunaan lahan serta perkembangan wilayah Kabupaten Boyolali. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kerentanan pencemaran air tanah bebas di Kabupaten Boyolali berdasarkan hasil analisis spasial dan observasi lapangan. Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini secara garis besar mencakup perhitungan matematis, analisis deskriptif, dan analisis spasial. Perhitungan matematis digunakan untuk menganalisis kerentanan air tanah terhadap pencemaran. Analisis deskriptif dalam penelitian ini mencakup kegiatan survei lapangan, pengukuran di lapangan, observasi, serta pemetaan. Sedangkan analisis spasial meliputi kegiatan deliniasi dan zonasi berdasarkan pada indeks DRASTIC dan penggunaan lahan. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Setelah data terkumpul kemudian dianalisis menggunakan SIG (Sistem Informasi Geografis) dengan bantuan software ArcGIS 10.2. Potensi kerentanan air tanah kemudian dianalisis dengan menggunakan metode DRASTIC yang terdiri dari tujuh parameter yaitu kedalaman muka air tanah (D), curah hujan (R), media akuifer (A), tekstur tanah (S), topografi (T), Material zona tak jenuh (I) dan konduktivitas hidraulik (C). Selain itu, terdapat parameter lain yaitu penggunaan lahan yang dimaksudkan untuk meningkatkan akurasi hasil analisis kerentanan. Berdasarkan hasil analisis, kerentanan air tanah di Kabupaten Boyolali terbagi menjadi lima kelas kerentanan, yang meliputi tidak rentan (90-111), kerentanan rendah (112-132), kerentanan sedang (133-153), kerentanan tinggi (154-174), dan kerentanan sangat tinggi (175-195). Hasil analisis dapat digunakan sebagai acuan dalam pengelolaan air tanah di daerah penelitian
Pemodelan Ruang Terbuka Hijau untuk Reduksi CO2 di PT. Wilmar Nabati Gresik: Pendekatan SEM-PLS Sutanto, Riki; Santoso, Irwan Bagyo
Jurnal Pengendalian Pencemaran Lingkungan (JPPL) Vol. 7 No. 1 (2025): JPPL, Maret 2025
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35970/jppl.v7i1.2604

Abstract

One of Sustainable Development Goals related to climate change is reducing greenhouse gas emissions, namely carbon dioxide (CO2) from human activities. Properly designed green open spaces impact human health and the environment. PT Wilmar Nabati Gresik is a large palm oil producer that produces emissions from the industrial sector. This study aimed to determine the value of ambient air CO2 absorption by green open spaces and its modeling at PT. Wilmar Nabati Gresik. Observations and measurements of ambient CO2 air samples were carried out every 1 hour for 24 hours in 6 days using a CO2 meter. Furthermore, the measurement results were analyzed using SEM-PLS to explore the correlation between variables and their indicators. The cumulative value of carbon dioxide (CO2) in ambient air or Net CO2 is used as an indicator of the amount of carbon dioxide reduction. The three latent variables of this study are CO2 concentration (C), plants (T) and land use (A). The indicators of this study are the minimum CO2 concentration (Cmin), maximum (Cmax), average (Cavg), percentage of tree vegetation, shrubs, grass, percentage of jetty land, office, plant and non-RTH land. The results showed the average CO2 concentration of ambient air in 6 days at PT. Wilmar Nabati Gresik was 521 ppm. Vegetation is dominated by trees and grass, and the smallest proportion of land and vegetation is plant clusters. Furthermore, a mathematical model was made for planning green open space vegetation. It was concluded that additional green open space is needed at PT. Wilmar Nabati Gresik by planting trees coverage of 2.46 ha to reduce Net CO2 to 0. Keywords: air emissions, carbon dioxide, modelling, green open space
Pemodelan Ruang Terbuka Hijau untuk Reduksi CO2 di PT. Wilmar Nabati Gresik: Pendekatan SEM-PLS Sutanto, Riki; Santoso, Irwan Bagyo
Jurnal Pengendalian Pencemaran Lingkungan (JPPL) Vol. 7 No. 1 (2025): JPPL, Maret 2025
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35970/jppl.v7i1.2604

Abstract

One of Sustainable Development Goals related to climate change is reducing greenhouse gas emissions, namely carbon dioxide (CO2) from human activities. Properly designed green open spaces impact human health and the environment. PT Wilmar Nabati Gresik is a large palm oil producer that produces emissions from the industrial sector. This study aimed to determine the value of ambient air CO2 absorption by green open spaces and its modeling at PT. Wilmar Nabati Gresik. Observations and measurements of ambient CO2 air samples were carried out every 1 hour for 24 hours in 6 days using a CO2 meter. Furthermore, the measurement results were analyzed using SEM-PLS to explore the correlation between variables and their indicators. The cumulative value of carbon dioxide (CO2) in ambient air or Net CO2 is used as an indicator of the amount of carbon dioxide reduction. The three latent variables of this study are CO2 concentration (C), plants (T) and land use (A). The indicators of this study are the minimum CO2 concentration (Cmin), maximum (Cmax), average (Cavg), percentage of tree vegetation, shrubs, grass, percentage of jetty land, office, plant and non-RTH land. The results showed the average CO2 concentration of ambient air in 6 days at PT. Wilmar Nabati Gresik was 521 ppm. Vegetation is dominated by trees and grass, and the smallest proportion of land and vegetation is plant clusters. Furthermore, a mathematical model was made for planning green open space vegetation. It was concluded that additional green open space is needed at PT. Wilmar Nabati Gresik by planting trees coverage of 2.46 ha to reduce Net CO2 to 0. Keywords: air emissions, carbon dioxide, modelling, green open space
CONSUMER INTEREST IN THE PROBOLAJANG PIPELINED DRINKING WATER SUPPLY SYSTEM Santoso, Irwan Bagyo; muzayanah
JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya Vol 21 No 2 (2023): JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jggp.v21n2.p171-180

Abstract

Procurement of regional piped drinking water supply system for Probolinggo and Lumajang Regency (Probolajang) is an effort by Government to improve drinking water supply system services. This research aims to analyze the public's interest in becoming consumers of the Probolajang piped drinking water supply system. The research area consist of 6 districts in Probolinggo Regency, 3 districts in Lumajang Regency and 3 districts in Probolinggo City. Respondents are families who are not subsribing to existing water system. The dependent variable is the respondent's interest in subscribing to the drinking water supply system. The independent variables are education, income, quality, quantity and continuity of raw water. Analysis method that used for this study is polynomial logistic regression. The result proves that the variables of education level, income and quantity of raw water haveĀ  positive relationship with respondents' interest in becoming consumers. Meanwhile, quality and continuity of raw water haveĀ  negative relationship.
Water as a Fundamental Right: State Responsibilities and Regional Water Supply System Solutions Ali Masnun, Muh.; Noviyanti, Noviyanti; Santoso, Irwan Bagyo; Wedhatami, Bayangsari; Abiyoga, Adrianus
Indonesian Journal of Administrative Law and Local Government Vol. 1 No. 01 (2024): INDONESIAN JOURNAL OF ADMINISTRATIVE LAW AND LOCAL GOVERNMENT (IJALGOV)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ijalgov.v1i01.35854

Abstract

Management of water resources in Indonesia must actually be based on constitutional provisions which seek to guarantee the fulfillment of the right to water for the community in realizing prosperity. This research aims at the position of PT AB East Java (Perseroda) being given authority and responsibility in managing Probolajang Regional SPAM, in accordance with applicable laws and regulations. This research is normative legal research with an analytical and statutory approach. The research results confirm that the management of water resources in Indonesia is constitutionally subject to the provisions of Article 33 of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia where the state has the authority to regulate, manage, implement policies, and supervise the management of water resources. This has implications for the management of water resources by Regional Companies (Perseroda) which must balance between a profit-based orientation and the provision of public services in the form of providing adequate and quality water resources for the community. PT AB East Java, which has the status of a Regional Company (Perseroda), is an entity owned by the Regional Government of East Java Province which is not only focused on public services but also on achieving profitability.
Strategi Peningkatan Volume Tinja yang Masuk ke IPLT Kabupaten Lamongan Nasution, Fega Belindasari; Santoso, Irwan Bagyo
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v9i6.16626

Abstract

Studi ini mengkaji berbagai variabel yang mempengaruhi jumlah tinja yang masuk ke IPLT yang tidak sesuai rencana dan partisipasi masyarakat dalam penggunaan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja di Kabupaten Lamongan, dengan penekanan khusus pada aspek teknik. Data yang dikumpulkan meliputi kondisi IPLT saat ini, kapasitas IPLT, kapasitas armada, kapasitas tangki septik masyarakat, usia tangki septik masyarakat, interval pengurasan, dan laju produksi lumpur tinja. Hasil perhitungan laju produksi lumpur tinja menunjukkan bahwa jumlah tinja yang dimasukkan ke IPLT tidak sesuai dengan perkiraan. Hal ini disebabkan oleh perbedaan antara populasi sebenarnya dan kapasitas desain. Populasi sebenarnya dari lima kecamatan menurut Buku Panduan DED IPLT adalah 237.127 orang, berbeda dengan kapasitas desain awal yang berjumlah 200.614 orang. Selain itu, hasil perhitungan berdasarkan sampel random di 6 kecamatan menunjukkan bahwa untuk menangani volume tinja yang dihasilkan, diperlukan lebih banyak 8 IPLT. Rencana awal juga tidak mencakup perbedaan produksi lumpur tinja di berbagai Kecamatan. Tidak adanya peraturan tentang biaya retribusi dan kurangnya pengawasan teratur menyebabkan beberapa orang tidak secara teratur sedot tinja. Dalam waktu lebih dari sepuluh tahun, 86% orang yang menjawab tidak pernah melakukan pengurasan tangki septik. Ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak terlalu terlibat dalam pemeliharaan tangki septik. Hasil perhitungan volume lumpur tinja yang dilakukan penyedotan sebesar 16 m^3/truk/hari tersisa spase 4 m^3/hari sehingga memungkinkan adanya penambahan armada IPLT. Penelitian ini menekankan bahwa penyesuaian kapasitas IPLT dengan populasi nyata sangat penting. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lumpur tinja, juga diperlukan peraturan pembayaran yang baik dan pengawasan teratur.