Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pengaruh Pupuk Organik Cair Limbah Rendaman Kulit Bawang Merah (Allium cepa) dan Cangkang Telur Terhadap Pertumbuhan Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) Astrid susilawati; Lida amalia; Diah ika putri
Jurnal Life Science : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : IPI Garut Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/lsciences.v5i2.350

Abstract

Limbah cangkang telur dan kulit bawang merah merupakan salah satu sampah rumah tangga yang jarang dimanfaatkan oleh masyarakat. Kandungan Kalium dan Fosfor yang terdapat pada kulit bawang merah dan CaCO3 pada cangkang telur dapat dimanfaatkan menjadi Pupuk Organik Cair (POC). Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui pengaruh pupuk organik cair limbah rendaman kulit bawang merah dan cangkang telur dengan konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan tanaman pakcoy (Brassica rapa L.). 2) mengetahui konsentrasi yang paling optimum untuk pertumbuhan tanaman pakcoy (Brassica rapa L.). Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Bayongbong-Garut pada bulan Desember 2022 sampai dengan bulan Februari 2023. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yaitu konsentrasi POC dengan 6 perlakuan (konsentrasi 0%, 2,5%, 5%, 7,5%, 10% dan 12,5%) dan 4 ulangan. Parameter yang diukur adalah tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat segar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa POC limbah rendaman kulit bawang merah dan cangkang telur memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman pakcoy. Dilihat dari parameter yang diteliti menggunakan uji ANOVA, tinggi tanaman dan jumlah daun menunjukkan pengaruh yang signifikan, sedangkan berat segar tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Konsentrasi 10% merupakan yang paling optimal untuk pertumbuhan tanaman pakcoy, dibandingkan dengan perlakuan lain dan kontrol. Kata Kunci: Bawang merah, Limbah cangkang telur, Pakcoy (Brassica rapa L.), dan Pupuk Organik Cair (POC).
Pengaruh Limbah Cair Tahu dengan Konsentrasi yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Tanaman Mentimun (Cucumis Sativus L.) Eki Sutarman; Lida Amalia; Diah Ika Putri
Jurnal Life Science : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 6 No. 1 (2024)
Publisher : IPI Garut Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/lsciences.v6i1.399

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai konsentrasi limbah cair produksi tahu terhadap pertumbuhan tanaman mentimun (Cucumis sativus L.)Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan acak kelompok (RAK). Jumlah perlakuan terdiri atas lima macam dengan lima pengulangan. Perlakuan A = 0%, perlakuan B = 5%, perlakuan C = 10%, perlakuan D = 15%, perlakuan E = 20%. Jumlah sampel sebanyak 75 bibit tanaman mentimun (Cucumis sativus L.). parameter yang diukur yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah sulur tanaman mentimun (Cucumis sativus L.). Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah cair produksi tahu memberikan pengaruh terhadap tanaman mentimun (Cucumis sativus L.) yang mencakup tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah sulur. Konsentrasi yang paling efektif untuk pertumbuhan tinggi tanaman mentimun yaitu konsentrasi D (15%) dengan rata-rata 75,04 cm. Sedangkan jumlah daun dan jumlah sulur yang paling efektif yaitu dengan konsentrasi B (5%) dengan rata-rata 21,6 helai dan 14,8.
Identifikasi Miskonsep yang Dialami Siswa pada Materi Sistem Reproduksi dengan Menggunakan CRI (Certainty of Response Index) Sri Mulyaningsih; Merti Malihah Tisna Putri; Indra Dodo Saputra; Lida Amalia
Jurnal Life Science : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 6 No. 2 (2024)
Publisher : IPI Garut Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/lsciences.v6i2.1606

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil identifikasi miskonsepsi yang terjadi pada siswa dengan menggunakan teknik CRI (Certainty of Response Index), persentase siswa yang mengalami miskonsepsi, submateri yang paling banyak mengalami miskonsepsi serta penyebab siswa mengalami miskonsepsi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran sangat penting dalam keberlangsungan pembelajaran terutama materi biologi yang dianggap sebagai pembelajaran yang sulit untuk dipahami karena banyak mengandung konsep dan kata-kata ilmiah yang sulit dipahami. Ketidakpahaman peserta didik mengenai suatu materi dapat menyulitkan peserta didik dalam mengaitkan suatu konsep yang saling berhubungan hal ini yang dapat menyebabkan miskonsepsi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel yaitu kelas XI IPA 1 yang berjumlah 31 siswa. Instrumen yang digunakan berupa tes pilihan ganda yang disertai dengan CRI (Certainty of Response Index) berjumlah 25 butir soal dan angket. Data yang didapat menunjukkan siswa mengalami miskonsepsi sebesar 27% dengan kategori rendah atau hanya sebagian siswa. Miskonsepsi tertinggi ada pada subkonsep fertilisasi, yaitu sebesar 35,48% sedangkan miskonsepsi terendah ada pada subkonsep kehamilan, yaitu sebesar 19,35%. Hal tersebut jika dilihat dari hasil angket dikarenakan kurangnya minat belajar siswa dan siswa menginterpretasikan sebuah materi sesuai pemahamannya sendiri.
Pengaruh Media Pembelajaran Flashcard terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Bioteknologi di Kelas X SMAN 16 Garut Indra Dodo Saputra; Siti Nurul Khodijah; Asep Rohayat; Sri Mulyaningsih; Lida Amalia
Jurnal Life Science : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 6 No. 2 (2024)
Publisher : IPI Garut Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/lsciences.v6i2.1613

Abstract

Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah kepasifan siswa selama proses pembelajaran jugadisebabkan oleh pemilihan media pembelajaran yang tidak tepat sehingga menyebabkan rendahnya hasilbelajar siswa. Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan penelitian dirumuskan untuk mengetahuibagaimana pengaruh media pembelajaran flashcard terhadap hasil belajar siswa terhadap materibioteknologi di kelas X SMAN 16 GARUT. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah QuasiExperiment dengan desain eksperimen yang digunakan yaitu non-equivalent pretest-posttest controlgroup design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 16 GARUT, sedangkansampel adalah kelas X J kelas aplikasi media flashcard pada materi bioteknologi dan kelas X L yangmenerapkan media gambar hitam putih pada materi bioteknologi sebagai media pembanding. Instrumen yangdiuji adalah tes objektif (pilihan ganda) dengan total 30 pertanyaan. Berdasarkan tes akhir (posttest)menggunakan tes t ( (Tes Sampel Mandiri) hasil belajar siswa diketahui Sig.(2-tailed) adalah 0,002 < 0,05, makaHa diterima dan Ho ditolak. Sehingga terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan mediaflashcard terhadap hasil belajar materi bioteknologi di kelas X SMAN 16 Garut. Penggunaan flashcard nmediadapat lebih meningkatkan hasil belajar siswa dilihat dari rata-rata skor posttest pada kelas eksperimenmenggunakan media Flashcard yaitu 77,72 dibandingkan rata-rata skor posttest pada kelas kontrolmenggunakan media gambar hitam putih yaitu 55,94.
Perbandingan Hasil Belajar Yang Menggunakan Model Pembelajaran Crossword Puzzle Dengan Word Square Pada Materi Ekosistem Siswa Kelas X Shalma Nurrul; SRI MULYANINGSIH; Lida Amalia
Jurnal Life Science : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : IPI Garut Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/lsciences.v5i1.1710

Abstract

Akar masalah pada penelitian ini yaitu salah satunya belajar siswa yang belum mencapai KKM (KriteriaKetuntasan Minimum) sehingga dapat mempengaruhi pada hasil belajar siswa. Kondisi belajar siswa diMAN 1 Garut dapat dikatakan efektif tetapi alangkah lebih baiknya menggunakan model pembelajaranyang lebih bervariatif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang memuaskan/sesuai denganharapan. Faktor penyebab timbulnya akar masalah dibagi menjadi dua, yaitu Faktor Internal dan Faktoreksternal. Faktor Internal yaitu terdapat beberapa siswa yang kurang fokus pada saat diberikan materipelajaran Biologi dikarenakan kurang bervariatifnya model pembelajaran yang digunakan sehinggamembuat siswa mejadi bosan maka dengan hal ini dapat berpengaruh besar terhadap hasil belajar siswa,sedangkan untuk Faktor Eksternal yaitu salah satunya Lingkungan yang membuat siswa kurang termotivasidalam mempelajari materi yang sebelumnya sudah diberikan oleh guru. Berdasarkan hasil observasitersebut diperlukan salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara menggunakanpembaharuan model pembelajaran yang akan diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar berlangsungdiantaranya menggunakan model pembelajaran Crossword Puzzle dengan model pembelajaran WordSquare.
Analisis Kemampuan Literasi Sains Siswa pada Penerapan Beberapa Model Pembelajaran Ulfah Latifah; Lida Amalia; Diah Ika Putri
Jurnal Life Science : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : IPI Garut Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/lsciences.v4i2.1723

Abstract

Penelitian ini berjudul “Analisis Kemampuan Literasi Sains Siswa pada Penerapan Beberapa Model Pembelajaran”. Bertujuan untuk mengetahui kemampuan literasi sains siswa pada penerapan beberapa modelpembelajaran. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian iniadalah studi literatur yang menggunakan metode deskriptif dari hasil penelitian yang dipublikasikanpada tahun 2015-2019, dan menggunakan database Google Scholar. Beberapa model pembelajaran yangdapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan literasi sains siswa terdapat empat model pembelajaranyaitu: model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dengan metodepraktikum dan demonstrasi multimedia interaktif (MMI), model inquiry terbimbing, learning cycle 5E,dan model inquiry. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada penerapan beberapa modelpembelajaran bahwa keempat model pembelajaran tersebut efektif digunakan pada saat proses pembelajaranberlangsung dan meningkatkan kemampuan literasi sains siswa
Analisis Perbedaan Bentuk, Ukuran dan Jumlah Stomata Kangkung Air (Ipomoea aquatica Forsskal) dan Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir) Riri Nur Syiam; Lida Amalia; Diah Ika Putri
Jurnal Life Science : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 3 No. 1 (2021)
Publisher : IPI Garut Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/lsciences.v3i1.1736

Abstract

Bentuk stomata bervariasi dari segi bentuk dan kerapatan berdasarkan lingkungan tumbuhan itu sendiri. Bentuk stomata yang berbeda ini dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, habitat tanaman tersebut dan anatomi tanaman itu sendiri. Tujuan penelitian untuk mengetahui bentuk, ukuran dan jumlah stomata pada kangkung air dan kangkung darat. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan sampel kangkung air dan kangkung darat. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan sampling Insidental yaitu, penentuan sampel berdasarkan kebetulan. Data hasil penelitian diamati bentuk, ukuran panjang dan lebar serta dihitung jumlahnya pada tumbuhan kangkung air dan kangkung darat. Dari hasil penelitian, tumbuhan kangkung air memiliki jumlah stomata bagian atas lebih banyak daripada bagian bawah karena untuk meningkatkan laju fotosintesis. Sedangkan, pada kangkung darat jumlah stomata lebih banyak pada bagian bawah daun karena untuk meminimalisir terjadinya kehilangan air dan mengurangi penguapan. Serta memiliki ukuran yang berbeda-beda. Dengan demikian terdapat perbedaan ukuran dan jumlah stomata tumbuhan air dan tumbuhan darat
Perbandingan Kemampuan Koagulasi Empat Macam Biji Polong-Polongan (Famili Fabaceae) wida Silfia; Lida Amalia; chevi Ardiana
Jurnal Life Science : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : IPI Garut Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/lsciences.v5i1.1804

Abstract

Banyak sumber air yang tingkat kekeruhannya melebihi standar baku mutu yang telah ditetapkan,sehingga memerlukan usaha penjernihan. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan cara koagulasimenggunakan koagulan alami dari biji polong-polongan. Oleh karena itu dilakukan penelitian tentangkemampuan koagulasi empat macam biji polong-polongan, yaitu biji kelor (Moringa oleifera), biji asamjawa (Tamarindus indica L.), biji kacang babi (Vicia faba), dan biji kacang merah (Phaseolus vulgaris).Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) kemampuan koagulasi dari empat macam biji polong-polongan(Famili Fabaceae), 2) perbedaan kemampuan koagulasi dari empat macam biji polong-polongan (FamiliFabaceae), dan 3) kemampuan koagulasi yang lebih efektif dan efisien dari empat macam biji polongpolongan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakanpola Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan melakukan pengukuran terhadap kadar kekeruhan, DO, pH,suhu, dan waktu penggumpalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuankoagulasi dari empat macam biji polong-polongan (Famili Fabaceae). Biji kacang babi tidak mempunyaikemampuan koagulasi dalam proses menjernihkan air. Biji kelor mempunyai kemampuan paling efektif danefisien dalam proses penjernihan air dengan rata-rata penurunan kekeruhan sebesar 90,75%, penambahanoksigen terlarut 16,47, suhu 24,6 oC, pH 6,06 dan waktu penggumpalan selama 106 menit
Ethnobotanical Study of Cangkuang Plants (Pandanus furcatus Roxb.) in the Indigenous Community of Kampung Pulo Garut Lida Amalia; Fitriani Dewi Sontani; Siti Nurkamilah
Journal Civics And Social Studies Vol. 5 No. 2 (2021): Jurnal Civicos Vol 5 No 2 Tahun 2021
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/journalcss.v5i2.151

Abstract

Ethnobotanical Study of Cangkuang Plants (Pandanus furcatus Roxb.) in the Indigenous Community of Kampung Pulo Garut. The aim is to find out the ethnobotany of Cangkuang plants through several studies, as well as knowing the percentage of growth strata, parts of the organs used, and their utilization. The benefit of research is to provide information about ethnobotany from various aspects of study and to inspire people to cultivate Cangkuang plants. The research method uses descriptive qualitative methods, work methods are carried out directly in the field and supported by respondent interviews (semi-structural and open ended). Determining respondents and collecting plant sample data used the purposive sampling method. Based on research, observations and interviews, the botanical study of the Cangkuang plant has the morphology of elongated pointed leaves, spiny edges, has stilt roots, and no flower shape can be found. Ethnopharmacology, leaves and fruit as medicine for diarrhea, dysentery, antioxidant. Ethnolinguistically, Cangkuang is used as the name of villages, lakes, temples and tourist parks. Ethnoanthropology, the fruit has a myth of being able to ward off spirits. Ethnoeconomically, the leaves are useful as household utensils and food packaging. Percentage of growth stages/strata, seedlings 68%, saplings 16%, poles 9%, and trees 7%. The percentage of plant parts that are used, leaves 83% and fruit 17%. Percentage of plant use, 50% as medicine, 30% as food packaging, 17% as household utensils, and 3% as mythical objects.
Perbandingan Kadar Klorofil dan Karotenoid pada Empat Varietas Daun Selada (Lactuca sativa L.) dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-VIS Rizky Ardiansyah; Lida Amalia; Chevi Ardiana Rusmawan
Jurnal Life Science : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol. 7 No. 1 (2025)
Publisher : IPI Garut Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/lsciences.v7i1.2253

Abstract

Klorofil merupakan pigmen penting dalam proses fotosintesis, yang berfungsi untuk menyerap energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia. Selain klorofil, karotenoid juga berperan dalam memberikan warna pada daun dan melindungi tumbuhan dari kerusakan akibat sinar ultraviolet. Klorofil dan karotenoid juga memiliki fungsi sebagai antioksidan bagi tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) perbedaan kadar klorofil dan karotenoid pada empat varietas daun selada (Lactuca sativa L.) dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis. 2) jenis varietas daun selada (Lactuca sativa L.) yang memiliki kandungan kadar klorofil dan karotenoid tertinggi. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2024 sampai dengan bulan Mei 2024. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif pada satu jenis tumbuhan yaitu selada (Lactuca sativa L) dengan 4 varietas yaitu selada hijau (Lactuca sativa L. var. crispa), selada merah (Lactuca sativa L. var. crispa), selada romanie (Lactuca sativa L. var. longifolia) dan selada crisphead (Lactuca sativa L. var. capitata) dan 6 ulangan. Parameter yang diamati adalah kadar klorofil dan karotenoid pada daun dengan menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan kadar klorofil dan karotenoid pada empat varietas daun selada. Dilihat dari parameter yang diteliti menggunakan uji ANOVA, kadar klorofil dan karotenoid daun menunjukkan perbedaan yang signifikan. Daun selada romanie merupakan daun yang memiliki kandungan kadar klorofil sebesar 9,85 mg/L dan karotenoid sebesar 191,35 μmol/L yang merupakan kadar tertinggi, dibandingkan varietas daun lainnya.