Ryendra, Nadya Restu
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENINGKATAN PEMAHAMAN MASYARAKAT TENTANG TINDAKAN PENCABUTAN GIGI DAN PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN (INFORMED CONSENT) DALAM PELAYANAN KESEHATAN DI KABUPATEN TEGAL Wardhana, Erdianto Setya; Sugiarto, Febia Astiawati; Ryendra, Nadya Restu
Jurnal Pengabdian Masyarakat DentMas Vol 1, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Faculty of Dentistry Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/dentmas.1.1.8-14

Abstract

Background: Masyarakat masih banyak yang belum memahami tentang Tindakan pencabutan gigi dan resikonya. Tindakan pencabutan gigi kepada pasien memiliki resiko kecacatan bahkan kematian, untuk itu dokter gigi harus melakukan anamnesa dan informed consent terlebih dahulu sampai pasien benar-benar mengerti segala hal tentang resiko Tindakan pencabutan gigi. Objective : Edukasi tentang informed consent dan resiko Tindakan pencabutan gigi kepada masyarakat sangat perlu dilakukan agar tidak terjadi sengketa medis dalam pelayanan Kesehatan gigi Method: metode edukasi yang digunakan berupa penyuluhan interaktif secara langsung kepada masyarakat kabupaten tegal dan penyebran leaflet tentang informed consent tindakan pencabutan gigi . Result: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di kabupaten tegal berjalan dengan lancar dan dihadiri oleh 47 peserta. Pemahaman masyarakat kabupaten tegal tentang Tindakan pencabutan gigi dan informed meningkat Conclusion: Penyuluhan interaktif serta penyebran leaflet efektif dalam meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tindakan pencabutan gigi dan persetujuan tindakan kedokteran (informed consent) dalam pelayanan kesehatan
PELATIHAN KADER KESEHATAN GIGI DAN MULUT USIA REMAJA UNTUK MENINGKATKAN PEGETAHUAN DAN PERILAKU KESEHATAN GIGI Wardhana, Erdianto Setya; Sunnah, Tahta Danifatis; Failasufa, Hayyu; Ryendra, Nadya Restu
Jurnal Pengabdian Masyarakat DentMas Vol 2, No 1 (2024): JULI 2024
Publisher : Faculty of Dentistry Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/dentmas.2.1.19-23

Abstract

Background: kurangnya pemahaman tentang praktik kebersihan gigi yang benar dan kurangnya perhatian terhadap perawatan gigi berkualitas dapat berkontribusi pada masalah kesehatan gigi dan mulut pada usia remaja.SMA 11 negeri Semarang juga belum memiliki program UKGS (Unit Kesehatan Gigi Sekolah) serta belum memiliki kader-kader kesehatan gigi, sehingga pemahaman dan informasi terkait kesehatan gigi dan mulut di SMA Negeri 11 masih sangat terbatas. Pelatihan Kader Kesehatan Gigi dan Mulut Usia Remaja untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Perilaku Kesehatan gigi di SMA Negeri 11 SemarangMethod: metode edukasi yang digunakan berupapelatihan kader kesehatan gigi dan mulut untuk remaja siswa kelas XII SMA 11 Negeri Semarang sebanyak 46 siswaserta pengambilan data secara deskriptif cross sectional untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan siswa remaja menggunakan kuesionerResult: Kegiatan pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut di SMA Negeri 11 Semarang berjalan dengan baik dan didapatkan hasiil tingkat pengetahuan kategori kurang adalah 0%; kategori sedang adalah 8,7% dan kategori baik sebanyak 91,3 %Conclusion: Kegiatan pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut usia remaja efektif meningkatkan pemahamam dan pengetahuan siswa-siswi di SMA Negeri 11 Semarang 
Legal Reform in Customary Marriage Law in Indonesia and South Africa for Inclusive Justice Febrianty, Yenny; Ryendra, Nadya Restu; Ahmad, Asmida; Ariyanto, Ariyanto
Journal of Law and Legal Reform Vol. 6 No. 3 (2025): July, 2025
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jllr.v6i3.20896

Abstract

Customary law shapes South African and Indonesian culture and society. However, adopting customary marital law into national legal systems is difficult. These include value conflicts between regional traditions and positive law’s universal principles, such as recording marriages, protecting children, and ensuring gender equality. Within Indonesia’s legal system, customary law practices are not well accommodated. Customary law is acknowledged under South Africa’s constitution, however its application is fraught with difficulties. This study aims to (1) comprehend positive law and its correlation with customary marriage law, (2) analyze the difficulties of integrating customary marriage law with positive law in South Africa and Indonesia, and (3) evaluate the future prospects of this domain. The study’s findings and suggestions might foster a more equitable society and promote legislation that honors universal ideals and traditional customs. This comparative and qualitative study use normative legal techniques to analyze pertinent literature, legal concepts, and norms. This paper highlights the main barriers to merging positive and customary marriage legislation. Examples are administrative obstacles like marriage registration and customary norms that conflict with human rights. The proposed framework respects traditional values to uphold human rights and social fairness. Keywords include normative marriage law, positive law, social justice, gender equality, and legal integration.