Kunci utama dalam membaca teks bahasa arab dengan baik dan benar yaitu harus menguasai kaidah ilmu nahwu. Jika seseorang telah memahami ilmu nahwu maka tidak akan terjadi kesalahan harkat, kedudukan, dan maknanya,dan jika seseorang salah harkat dalam membaca teks berbahasa arab maka,akibatnya akan menimbulkan kesalahan makna dan menimbulkan arti yang berbeda. Ilmu nahwu dan teks Bahasa Arab gundul sangatlah berkaitan, ilmu nahwu adalah ilmu untuk mengetahui posisi kata dalam suatu kalimat dan perubahan vokal terakhir suatu kata dan dalam qowaid yang digunakan di dalamnya bertujuan untuk mengetahui bentuk Bahasa Arab dalam suatu kalimat. Sedangkan Arab gundul merupakan tatanan kata-kata Bahasa Arab yang tidak memiliki harokat atau syakl, maka dapat kita pahami bahwa penguasaan ilmu nahwu merupakan suatu syarat untuk bisa membaca dan memahami teks Arab gundul, Oleh karena itu, peneliti merasa perlu untuk meneliti dan menganalisis lebih lanjut mengenai “Analisis Kesalahan Nahwu dalam Membaca Teks Arab Gundul Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Tangerang” Penelitian ini difokuskan pada analisis kesalahan Nahwu dimana mahasiswa diberikan teks Arab gundul kemudian dibaca dan hasilnya akan dianalisis dimana saja letak kesalahan nahwu serta faktor internal maupun eksternal mahasiswa pendidikan bahasa arab dari kesalahan dalam membaca teks Arab gundul, Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian deskriptif. Adapun teori yang digunakan adalah teori Ellis: mengumpulkan kesalahan, mengidentifikasi kesalahan, menjelaskan kesalahan, mengklasifikasi kesalahan, dan mengevaluasi kesalahan menggunakan metode wawancara. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini ialah: 1). Bentuk-bentuk kesalahan nahwu terjadi pada kaidah ‘Amil nawasikh, Idhofah, Athof, Jar majrur dan Na’at man’ut. 2). Faktor-faktor yang menyebabkan kesalahan nahwu dalam membaca teks arab gundul yaitu: Kurangnya pemahaman terhadap kaidah ilmu nahwu, kurangnya peraktek dalam membaca kitab, kurangnya percaya diri dan takut salah, kurang mufrodat, kurang minat sampai kurang kondusif ketika belajar kaidah nahwu.