Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH PELATIHAN ASSERTIVE CLASSROOM MANAGEMENT UNTUK KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA KEGURUAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Wulan, Riwu; Ediyanto, Ediyanto
Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 14, No 2 (2024): Refleksi Edukatika : Jurnal Ilmiah Kependidikan (Juni 2024)
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/re.v14i2.10419

Abstract

The purpose of this research is to identify the effect of Assertive Classroom Management training on teacher readiness among teacher education students at universities in the Ministry of Religious Affairs of Central Kalimantan Province.The research method employed in this study is quantitative, and the type of research used is experimental. Experiments in this study are included in the pre-experiment type with a single-group pretest-posttest experimental design. The research was conducted within five months, from June to October 2019. This research was carried out in all State Religious Higher Education Institutions located in Palangka Raya City, Central Kalimantan, with a total population of 185 people.Based on the t-test results of both the pretest and posttest data analysis, it is possible to conclude that Assertive Classroom Management training has a substantial effect on prospective teachers' teaching readiness at universities in the Ministry of Religion of Central Kalimantan Province. Students who receive Assertive Classroom Management training have higher readiness after the training than before the training.
PENGORGANISASIAN WARGA SEKOLAH DALAM UPAYA MENDUKUNG KESEHATAN MENTAL ORANG TUA ABK DI SLB N 1 PALANGKA RAYA Agusti, Ellysa Juang; Wulan, Riwu; Maneli, Lisa; Saputra, Joni; Ginting, Matius Timan Herdi; Apriedo, Sandro; Riky, Riky; Fransischa, Maria
Insanta : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): INSANTA: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, Volume 3 Nomor 1, Januari 2025
Publisher : LPP ARROSYIDIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61924/insanta.v3i1.45

Abstract

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah bagian penting dari sistem pendidikan nasional yang bertujuan memberikan akses pendidikan setara bagi semua anak. Di SLB Negeri 1 Palangkaraya, orang tua anak ABK menghadapi tingkat stres tinggi akibat tantangan seperti beban perawatan, kekhawatiran terhadap perkembangan anak, dan kurangnya dukungan sosial. Untuk mengatasi hal ini, sekolah mengembangkan program Komunitas Orangtua PELITA (Penerang Langkah Orangtua Anak Istimewa), yang mencakup kelompok dukungan, pelatihan keterampilan komunikasi, dan peningkatan interaksi antara orang tua, guru, serta staf sekolah. Hasil implementasi menunjukkan penurunan signifikan tingkat stres pada orang tua, yang merasa lebih didukung dan diterima. Pendekatan Participatory Action Research (PAR) yang digunakan membantu menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan meningkatkan kesejahteraan psikologis orang tua. Program ini direkomendasikan untuk dikembangkan secara berkelanjutan, dengan evaluasi berkala dan pelibatan lebih luas, serta dapat diadaptasi untuk mendukung keluarga ABK di sekolah lain. Kata kunci: Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), Stres Orang Tua, Komunitas Orangtua PELITA
Kebijakan Lima Hari Sekolah dan Implikasinya pada Guru Pendidikan Agama Kristen Wulan, Riwu
Harati: Jurnal Pendidikan Kristen Vol 3 No 1 (2023): HaratiJPK: April
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Kristen IAKN Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54170/harati.v3i1.175

Abstract

The five-day school policy caused controversy from various parties which the government then addressed by issuing a Character Strengthening Program policy as an affirmation of the goals of the five-day school policy. Christian Religion teachers have a major role in strengthening students’ character so that the five-day school policy has serious implications for Christian Religion teachers. Using the Systematic Literature Review method, this study aims to explore the link between the five-day school policy and the role of Christian Religion teachers in strengthening students’ character. Based on the results of the analysis it was found that Christian Religion teachers have important roles to play in the success of the five-day school policy and must carry out their roles properly as guides, motivators, parents, and role models for students. Christian Religion teachers must also be able to become interpreters of the Christian faith, shepherds and evangelists for their students. If Christian Religion teachers carry out their roles well, the process of strengthening students’ character in the implementation of the five-day school policy will also run well. Christian Religion teachers can actualized the strengthening of students’ character in three ways, namely intra-curricular, co-curricular and extra-curricular activities so that students’ character can be built optimally at school. Kebijakan lima hari sekolah menimbulkan kontroversi dari berbagai pihak yang kemudian disikapi oleh pemerintah dengan mengeluarkan kebijakan Program Penguatan Karakter sebagai penegasan tujuan dari kebijakan lima hari sekolah tersebut. Guru Pendidikan Agama Kristen memiliki peran yang besar dalam penguatan karakter siswa sehingga kebijakan lima hari sekolah memiliki implikasi yang serius bagi guru PAK. Dengan menggunakan metode Systematic Literature Review, penelitian ini bertujuan untuk mengupas kaitan kebijakan lima hari sekolah dengan peran guru Pendidikan Agama Kristen dalam penguatan karakter siswa. Berdasarkan hasil analisis didapati bahwa Guru PAK memiliki peran penting untuk menyukseskan kebijakan lima hari sekolah dan harus menjalankan perannya dengan baik sebagai pembimbing, motivator, orangtua,serta teladan bagi siswa. Guru PAK juga harus mampu menjadi penafsir iman Kristen, gembala dan penginjil bagi siswanya. Apabila peran guru PAK ini dilaksanakan dengan baik maka proses penguatan karakter siswa dalam implementasi kebijakan lima hari sekolah juga akan berjalan dengan baik. Guru PAK dapat mewujudkan penguatan karakter siswa dalam tiga hal yaitu kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler agar karakter siswa dapat dibentuk secara optimal di sekolah.
Developing Positive School Climate for Inclusive Education Wulan, Riwu; Sanjaya, Wira
Journal of Education for Sustainability and Diversity Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Angstrom Centre of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.071 KB) | DOI: 10.57142/jesd.v1i1.6

Abstract

A positive school climate enables inclusive education to be implemented in order to achieve its goals. However, many school administrators face difficulties in building a positive school climate for inclusive education yet articles that discuss the school climate in the context of inclusive education in particular are still lacking. In this article, through a systematic search on the methodology of literature review, we categorize characteristics of positive school climate for inclusive education into sense of physical and social-emotional security, learning process that supports student self-development as a whole, supportive relationships and respect for individual differences, school environment that creates sense of belonging and encourages active participation of school members, leadership and professional relationship that cultivate positive attitude toward inclusive education. We also provide strategies on how to build positive school climate for inclusive education.
PENINGKATAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA ABAD 21 DI SMAN 1 PULANG PISAU Triadi, Defri; Pongoh, Fernando Dorothius; Wulan, Riwu; Prihadi, Stephanus; Wadani, Johnson; Natalia, Lista; Yusnani, Yusnani; Mandibondibo, Wihelmina
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 6 No 2 (2022): AGUSTUS - DESEMBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/integritas.v6i2.2377

Abstract

Sumber daya manusia merupakan seorang individu yang bekerja sebagai penggerak dalam suatu organisasi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Guru dan siswa di SMAN 1 Pulang Pisau adalah kunci yang menentukan perkembangan sekolah. Guru di sekolah sebagai fasilitator dan siswa sebagai generasi penerus bangsa yang harus memiliki kompetensi di abad 21 seperti kreativitas, berpikir kritis, kolaborasi dan komunikasi. Keahlian dan keterampilan tersebut harus dimiliki guru dan siswa untuk menghadapi tantangan global. Metode yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR). Langkah-langkah pelaksanaan yaitu 1) Observasi lapangan, bertujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi serta permasalahan yang terjadi dengan cara melakukan, menyebarkan kuisioner atau angket, wawancara, dan meninjau sekolah langsung; 2) Focus Group Discussion, hal ini dilakukan bersama dengan kepala sekolah dan guru untuk mendiskusikan permasalahan yang telah ditemukan saat observasi dan mencari solusinya; 3) Pelaksanaan program, kegiatan ini dilakukan dengan memberikan pelatihan menjadi guru kreatif dalam implementasi kurikulum merdeka dan pelatihan menjadi siswa kreatif dalam implementasi kurikulum merdeka; 4) Evaluasi, kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman yang didapatkan para peserta saat pelatihan. Hal tersebut dilakukan dengan menyebarkan kuisioner atau angket pretest dan postest serta melakukan survei kepuasan para peserta dalam kegiatan. Hasil dari kegiatan tersebut yaitu terjadi peningkatan keterampilan berpikir kreatif baik bagi guru dan siswa di SMAN 1 Pulang Pisau.