Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Film "Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso" Between Commercialization or New Direction Larisu, Zulfiah; Sholikah, Dwi Imroatus; Jacob, Muhammad Salman Alfansuri; Rusmala, Rusmala; Mitrin, Abdullah
Reslaj : Religion Education Social Laa Roiba Journal Vol 6 No 2 (2024): Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal
Publisher : LPPM Institut Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/reslaj.v6i2.5516

Abstract

Film Ice Cold : Murder, Coffee, and Jessica Wongso akhir-akhir ini menjadi isu yang kontroversial di tengah masyrakat. Satu sisi menilai terdapat kejanggalan yang luar biasa yang harus di ungkap dalam kasus pembunuhan Wayang Mirna Salihin dengan kopi sianida hingga fil ini daat dijadikan petunjuk. Pada sisi lain, sebagaian masyrakat menilai film ini berpihak, menggiring opini publik, dan sebagai alat komersialisasi oleh pihak Netfflix. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dua perspektif yang kontroversial di atas. Penelitian merupakan penelitian kualitiatf dengan pendekata deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang didapatkan dari kutipan fil, sinopsis, buku, jurnal ilmiah, dan website yang kredibel. Data-data yang diukumpulkan dinalaissi dengan tahapan pengumpulan data, seleksi data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menujukkan 1.) The film Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso can indirectly strengthen Jessica Wongso's side in filing for extraordinary legal action/judicial review which will then be constructed by constructing an argument as if the application for reconsideration this time is based on public unrest and complaints. 2.) The film Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso has the potential to become a commercialization tool because the film is paid, viral, and has cheap production costs compared to action films, horror films, and so on. 3.) Researchers agree with singer and actor Brissia Jodie that Netflix should make a part two film with a more balanced storyline on both sides.
Undang-undang Keamanan Siber di Era Digital: Mengatasi Tantangan dan Memastikan Perlindungan Data Harsya, Rabith Madah Khulaili; Jacob, Muhammad Salman Alfansuri; Hafizi, Royyan; Bhaskoro, Aryo; Judijanto, Loso
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 3 No. 2: Jurnal Cahaya Mandalika
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Undang-undang Keamanan Siber memiliki peran krusial dalam menanggapi tantangan yang muncul di era digital, terutama terkait dengan pengamanan data. Artikel jurnal ini bertujuan untuk mengeksplorasi implementasi undang-undang keamanan siber serta dampaknya dalam memastikan perlindungan data. Penelitian ini mengulas dinamika undang-undang keamanan siber, faktor-faktor yang memengaruhi implementasi yang berhasil, dan evaluasi terhadap hasil yang dihasilkannya. Artikel ini dimulai dengan menjelaskan urgensi undang-undang keamanan siber dalam menghadapi perkembangan teknologi di era digital. Pemetaan bentuk undang-undang keamanan siber, peran teknologi, serta dampaknya terhadap perlindungan data menjadi fokus analisis. Analisis mendalam terhadap proses implementasi mencakup keterlibatan pemangku kepentingan, kerangka regulasi, dan peran kepemimpinan dalam menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi keamanan siber. Studi kasus dan contoh riil digunakan untuk mengilustrasikan keberhasilan implementasi undang-undang keamanan siber, menyoroti praktik terbaik dan pembelajaran yang dihasilkan. Penelitian ini juga mengevaluasi hasil dari inisiatif undang-undang keamanan siber, mempertimbangkan efektivitasnya dalam mencapai tujuan yang diinginkan dan menanggulangi tantangan perlindungan data. Sebagai kesimpulan, artikel ini berkontribusi pada wacana tentang undang-undang keamanan siber, memberikan wawasan mendalam tentang kompleksitas implementasi dan dampak dari undang-undang yang progresif. Seiring dengan masyarakat yang terus bergerak di ranah digital, membentuk budaya hukum yang adaptif menjadi strategi kunci dalam memastikan keamanan data yang efektif.
PERSEPSI ETIS PENGHINDARAN PAJAK DI INDONESIA: FAKTOR PENENTU DAN KONSEKUENSI KEPATUHAN PAJAK SUKARELA Amna, Amna; Jacob, Muhammad Salman Alfansuri; Thahir, Fera Firyal; Dewi, Mega Arisia; Burhanuddin, Burhanuddin
JURNAL ILMIAH EDUNOMIKA Vol. 8 No. 2 (2024): EDUNOMIKA
Publisher : ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/jie.v8i2.13066

Abstract

Abstrak Perbedaan persepsi mengenai penghindaran pajak didasari oleh penilaian moral individu. Penilaian moral mencerminkan kemampuan individu untuk menentukan tindakan etis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor persepsi etis terhadap penghindaran pajak dan pengaruh persepsi etis terhadap kepatuhan pajak. Survei dilakukan terhadap 150 responden. Data tersebut kemudian diolah dengan software SEM sebagai alat analisis. Berdasarkan hasil pengujian data yang dilakukan menunjukkan bahwa: H1: Relativisme mempunyai pengaruh positif terhadap persepsi etis penghindaran pajak. H2: Idealisme mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap persepsi etis penghindaran pajak. H3: Religiusitas berpengaruh terhadap persepsi etis penghindaran pajak dan yang terakhir H4: Persepsi etis penghindaran pajak berpengaruh negatif terhadap kepatuhan pajak sukarela. Kata Kunci: Pajak, Kepatuhan Pajak Sukarela, Persepsi Etis Penghindaran Pajak