Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Integrating Situational Leadership and Traditional Values: Enhancing Student Discipline in Islamic Boarding Schools Through Holistic Training Programs Mujibus Sailin; Masbahuddin; Moh. Rifa’i; Moh Tohet; Fathor Rozi; Ica Maulina Rifkiyatul Islami; Novela Eka Candra Dewi
Communautaire: Journal of Community Service Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : Al-Qalam Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61987/communautaire.v3i1.466

Abstract

This study focuses on examining the effectiveness of integrating situational leadership with traditional values to enhance student discipline in Islamic boarding schools. The primary objective is to explore how a holistic leadership training program, tailored to the unique cultural context of pesantren, can improve student adherence to school regulations and foster self-discipline. A qualitative case study method was employed, involving in-depth interviews, participatory observations, and document analysis. Data were collected from school administrators, teachers, and students at Nurul Jadid Middle School in Probolinggo, East Java. The findings indicate that the integration of situational leadership principles with the values of pesantren significantly improves student discipline, resulting in a more orderly and conducive learning environment. The study's implications suggest that this model can be adopted by similar institutions to enhance student behavior and academic outcomes. The research contributes to the growing body of literature on educational leadership and discipline, particularly within the context of Islamic education.  
Pengetahuan Bidan Tentang Komunikasi Terapeutik Dalam Praktik Kebidanan Ica Maulina Rifkiyatul Islami; Nurul Qomariyah; Aisyah Imroatus Sholehah
Jurnal Bidan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jbmc.v3i1.1297

Abstract

Komunikasi terapeutik kurang menjadi fokus para bidan karena para bidan lebih mementingkan pelayanan daripada praktik penyembuhan. Selain itu, juga tidak melakukan komunikasi terapeutik dan hanya melakukan tugasnya sesuai dengan pengalaman mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan bidan tentang komunikasi terapeutik di Wilayah Kerja Puskesmas Pakuniran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini sebanyak 32 orang dan sampelnya sebanyak 32 orang dengan metode total sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner tertutup. Metode analisa data menggunakan statistika deskriptif distribusi frekuensi. Pengetahuan bidan tentang pengertian komunikasi terapeutikdalam kategori cukup (75%), pengetahuan tentang tujuan dan prinsip komunikasi terapeutik dalam kategori cukup (46,9%), dan pengetahuan tentang teknik komunikasi terapeutikdalam kategori cukup (75%). Pengetahuan bidan di Wilayah Kerja Puskesmas Pakuniran tentang komunikasi terapeutik sebagian besar dalam kategori cukup.
Analisis Normatif Terhadap Ketentuan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan: Rekonstruksi Kewenangan Organisasi Profesi Dan Kollegium Kedokteran: Normative Analysis of the Provisions of Law Number 17 of 2023 Concerning Health: Reconstruction of the Authority of Professional Organizations and Medical Colleges Maria Merry; Yudhi Hertanto; Ica Maulina Rifkiyatul Islami; Deny
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 11: November 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i11.7455

Abstract

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan merupakan regulasi komprehensif yang menggantikan sejumlah undang-undang sebelumnya di sektor kesehatan dan membawa perubahan mendasar terhadap sistem tata kelola profesi kedokteran di Indonesia. Salah satu aspek yang paling menonjol dalam undang-undang ini adalah restrukturisasi kewenangan organisasi profesi serta pergeseran fungsi kollegium kedokteran sebagai lembaga yang selama ini memegang otoritas dalam penyusunan standar kompetensi, sertifikasi, dan penjaminan mutu praktik kedokteran. Melalui pendekatan penelitian hukum normatif, studi ini mengurai bagaimana reposisi kewenangan tersebut diatur dalam UU 17/2023, sekaligus menilai konsekuensinya terhadap praktik profesional dan sistem pembinaan tenaga medis. Hasil kajian menunjukkan bahwa perubahan regulasi ini mengarah pada meningkatnya dominasi negara dalam proses registrasi, sertifikasi, dan pembinaan profesi melalui Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI) sebagai lembaga yang diberi mandat sentral. Pergeseran ini berimplikasi pada berkurangnya otonomi organisasi profesi dalam menjalankan fungsi pengawasan etik dan peningkatan kompetensi berkelanjutan. Di sisi lain, pemerintah beralasan bahwa integrasi kewenangan dimaksudkan untuk menciptakan mekanisme yang lebih transparan, akuntabel, dan seragam secara nasional. Selain itu, rekonstruksi peran kollegium kedokteran menimbulkan perdebatan mengenai ruang kebebasan ilmiah dan konsistensi mutu pendidikan profesi. Dengan adanya perubahan struktur regulatif ini, dibutuhkan perumusan ulang mekanisme koordinasi antara negara, organisasi profesi, dan kollegium agar kualitas layanan kesehatan tetap terjaga dan tidak mengurangi independensi profesi dalam mempertahankan standar etik serta ilmu pengetahuan kedokteran.