Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penyuluhan Penanganan Nyeri Punggung Bawah Pada Guru Sekolah Dasar Sudaryanto, Wahyu Tri; maulidya, Maulidya; Fitri, Nabila Nur Afifah; Oktaviani, Evi; Arimbi, Cindy Kartika; Kukuh, Achmad
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Indonesia Vol 1 No 5 (2022): Oktober : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Indonesia
Publisher : Universitas Gajah Putih, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55542/jppmi.v1i5.350

Abstract

Nyeri punggung bawah menjadi salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi di masyarakat. Nyeri punggung bawah disebabkan oleh kurangnya perhatian masyarakat terhadap postur tubuh yang benar ketika bekerja. Tujuan dari penyuluhan penanganan nyeri punggung bawah adalah untuk membantu meningkatkan pemahaman tentang penanganan nyeri punggung bawah sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Metode kegiatan adalah dengan memberikan materi beserta demonstrasi latihan tentang penanganan nyeri punggung bawah terhadap 8 orang guru di SDN 009 Tambusai. Hasil kegiatan ini menunjukan bahwa guru memiliki pengetahuan yang rendah terkait penanganan nyeri punggung bawah. Dari penyuluhan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa guru mengetahui penanganan nyeri punggung bawah dengan cara memperhatikan postur duduk dan latihan.
Management Fisioterapi pada Kasus Multiple Sclerosis: Studi Kasus Arimbi, Cindy Kartika; Wahyuni, W; Belinda, Melur
Academic Physiotherapy Conference Proceeding 2024: Academic Physiotherapy Conference Proceeding
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: Multiple Sclerosis (MS) merupakan suatu kondisi ketika sistem kekebalan tubuh mengeluarkan reaksi abnormal dan menyerang sistem saraf pusat yang menyebabkan defisit keseimbangan dan gaya berjalan, kekejangan, peningkatan risiko jatuh, disfungsi kognitif, penglihatan, pernapasan, kelemahan otot dan kelelahan. Biasanya didiagnosis antara usia 20–50 tahun. Menurut National Multiple Sclerosis Society yang berbasis di AS, rehabilitasi MS membantu pasien mencapai dan mempertahankan potensi fisik, salah satunya yaitu dengan fisioterapi. Case Presentation: Seorang pasien perempuan 29 tahun mengeluhkan tubuhnya tiba-tiba terasa lemas dengan kelemahan pada kedua kakinya yaitu pada otot fleksor dan ekstensornya. Nyeri yang dirasakan hilang timbul di setiap sendi tetapi lebih nyeri dari pinggang hingga ke kedua tungkai dan nyeri bertambah ketika saat ingin berdiri maupun kembali ke duduk. Pasien mengalami keterbatasan Lingkup gerak sendi pada kedua ankle saat dorsofleksi dan ekstensi knee nya. Serta adanya gangguan sensoris dan aktivitas fungsional. Pasien memeriksakan keadaannya ke dokter di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, Jawa Timur dengan hasil dari lab lumbal pungsi menunjukkan bahwa pasien di diagnosa sebagai Multiple Sclerosis. Kemudian dirujuk ke rehabilitasi medik dan mendapat penanganan fisioterapi. Management and Outcome: Pasien diberikan intervensi berupa TENS, NMES, DNS, mobilisasi bertahap serta terapi latihan. Setelah diberikan intervensi selama 4x didapatkan hasil yaitu adanya penurunan nyeri diam dan nyeri gerak, adanya peningkatan LGS, tetapi belum adanya peningkatan pada kekuatan otot, sistem sensoris, maupun aktivitas fungsionalnya. Discussion: Intervensi TENS dapat mengurangi nyeri dan NMES dapat memberikan stimulasi pada otot yang bertujuan untuk penguatan otot dan mencegah kelemahan otot atau atrofi otot. Serta tujuan DNS yaitu pendekatan manual dan rehabilitatif untuk mengoptimalkan sistem pergerakan. Terapi latihan dapat membantu meningkatkan kekuatan otot, mobilisasi bertahap dapat meningkatkan aktifitas fungsional serta stimulasi sensoris untuk menstimulasi sistem sensoris dengan cara stimulasi taktil. Conclusion: Management fisioterapi pada kasus MS dengan intervensi TENS, NMES, DNS, mobilisasi bertahap, stimulasi sensoris yang dilakukan selama 4x terapi didapatkan hasil adanya penurunan nyeri diam dan nyeri gerak, adanya peningkatan LGS pada ekstensi knee dan dorsofleksi ankle akan tetapi belum ada peningkatan kekuatan otot, belum muncul sensibilitas pada kulit, serta aktifitas fungsionalnya.
The Effect of Balance Strategy Exercise and Tandem Walking Exercise on Dynamic Balance in the Elderly Arimbi, Cindy Kartika; Pristianto, Arif
Jurnal Kesehatan Vol 18, No 1 (2025): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v18i1.3633

Abstract

Pendahuluan: Lansia merupakan kelompok usia yang telah memasuki tahap akhir dalam hidupnya. Kelompok lansia ini akan mengalami proses penuaan. Penuaan merupakan tahap akhir dalam perkembangan manusia. Lansia mengalami fase degeneratif yang ditandai dengan penurunan kemampuan psikologis, anatomi dan keseimbangan. Gangguan keseimbangan dinamis merupakan faktor risiko utama terjadinya jatuh pada lansia. Untuk mengatasi hal tersebut, penting untuk melakukan serangkaian program latihan guna meningkatkan keseimbangan tubuh. Program latihan yang dapat dipilih adalah Balance Strategy Exercise dan Tandem Walking Exercise. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Balance Strategy Exercise dan Tandem Walking Exercise terhadap keseimbangan dinamis pada lansia. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experimental dengan rancangan Two Group Pretest-Posttest Design. Pengukuran keseimbangan dinamis yang digunakan adalah Time Up and Go Test. Hasil: Uji pengaruh menggunakan uji Paired Sample T-Test pada kelompok BSE menunjukkan nilai signifikansi (2-tailed) 0,000 p-value < 0,05 sehingga Ha diterima. Uji Wilcoxon pada kelompok TWE menunjukkan nilai signifikansi (2-tailed) 0,003 p-value < 0,05 sehingga Ha diterima. Kesimpulan: terdapat pengaruh Balance Strategy Exercise dan Tandem Walking Exercise terhadap keseimbangan dinamis pada lansia.   Introduction: Elderly is an age group that has entered the final stage of its life. This elderly group will experience an aging process. Aging is the final stage in human development. The elderly experience a degenerative phase which is marked by a decrease in psychological, anatomical and balance abilities. Dynamic balance disorder is a major risk factor for falls in the elderly. To overcome this, it is important to carry out a series of exercise programs to improve body balance. The exercise programs to choose from are Balance Strategy Exercise and Tandem Walking Exercise. This study aims to find out the effect Balance Strategy Exercise and Tandem Walking Exercise on dynamic balance in the elderly. Method: the method used in this research is Quasi Experimental with a Two Group Pretest-Posttest Design. The dynamic balance measurement used is Time Up and Go Test. Results: test the effect of using the test Paired Sample T-Test on groups BSE shows that the significance value (2-tailed) 0,000 p -value <0.05 until Ha is accepted. Test Wilcoxon on groups TWE showed that the significance value(2-tailed) 0,003 p -value <0.05 until Ha is accepted. Conclusion: there is influence Balance Strategy Exercise and Tandem Walking Exercise on dynamic balance in the elderly.