Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Formulasi dan Evaluasi Sediaan Lipstik dari Ekstrak Buah Bit Merah (Beta Vulgaris L.) sebagai Pewarna Alami pada Sediaan Kosmetik Lipstik: Formulation and Evaluation of Preparations from Red Beet (Beta Vulgaris L.) Extract As A Natural Dye in Lipstick Cosmetic Preparations Nurwahidah, Andi Tenri; Meissi Kusuma Wardhani; Noviyanti; Maratun Shoaliha; Indah Puspitasari
Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product Vol. 7 No. 02 (2024): Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijpnp.v7i02.3514

Abstract

Beetroot contains betacyanin which produces a red color. Betacyanin has the property of being easily soluble in water, so it is very good to be developed as a natural coloring in lipstick. This research aims to create a formula and conduct evaluation tests on lipstick preparations from red beetroot extract. The beetroot lipstick formula consists of 4 formulas with varying concentrations, namely F0 (0%), F1 (5%), F2 (15%), and F3 (25%).  Beetroot produces a thick brownish red extract with a yield of 29.26%. Lipstick preparations F1, F2, and F3 produce preparations that are brownish red to dark red, homogeneous, shiny, and even, with a pH of 4.55-6.49, a spreadability of 5.00-6.50 cm, and a melting point of 55° C-60°C. Stability tests were carried out at storage temperatures, namely temperature, low (5 ± 2 ° C), room (25 ± 2 ° C), high (40 ± 2 ° C). All F1, F2, and F3 lipstick formulas are stable in room temperature and low temperature storage for 4 weeks. The irritation test of all F1, F2, and F3 lipstick formulations using the patch test method did not cause irritation on the inside of the upper arm. Based on the results of research it can be concluded that beetroot extract can be used as a natural coloring agent in lipstick formulations by providing good color at extract concentrations of 15% and 25%.   ABSTRAK Buah bit memiliki kandungan betasianin yang menghasilkan warna merah. Betasianin mempunyai sifat mudah larut dalam air, sehingga sangat baik dikembangkan sebagai pewarna alami pada lipstik. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formula dan melakukan uji evaluasi sediaan lipstik dari ekstrak buah bit merah. Formula lipstik buah bit terdiri dari 4 formula dengan variasi konsentrasi yaitu F0 (0%), F1 (5%), F2 (15%), dan F3 (25%). Hasil penelitian ini adalah buah bit menghasilkan ekstrak kental berwarna merah kecoklatan dengan rendemen sebesar 29,26%. Sediaan lipstik F1, F2, dan F3 menghasilkan sediaan berwarna merah kecoklatan sampai merah tua, homogen, mengkilap, dan merata, dengan pH 4,55-6,49, daya sebar 5,00-6,50 cm, dan titik leleh 55°C-60°C. Uji stabilitas dilakukan pada suhu penyimpanan yaitu suhu rendah (5±2°C), ruang (25±2°C), tinggi (40±2°C). Semua formula lipstik F1, F2, dan F3 stabil dalam penyimpanan suhu ruang dan suhu rendah selama 4 minggu. Uji iritasi semua formula sediaan lipstik F1, F2, dan F3 dengan metode patch test tidak menyebabkan iritasi pada bagian dalam lengan bagian atas. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak buah bit dapat digunakan sebagai bahan pewarna alami dalam formulasi sediaan lipstik dengan memberikan warna yang baik pada konsentrasi ekstrak 15% dan 25%.  
SEMESTA:SKRINING MANDIRI PENYAKIT TIDAK MENULAR UNTUK REMAJA SEHAT DAN TANGGUH Puspitasari, Indah; Fauziah H Wada; Maratun Shoaliha; Amzal Mortin Andas; Tenri Nurwahidah, Andi; Ashar Prima
PEDAMAS (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Vol. 3 No. 02 (2025): MARET 2025
Publisher : MEDIA INOVASI PENDIDIKAN DAN PUBLIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program pengabdian masyarakat bertajuk SEMESTA: Skrining Mandiri Penyakit Tidak Menular untuk Remaja Sehat dan Tangguh dilaksanakan di Sekolah Strada Budiluhur, Bekasi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan remaja SMP dalam mendeteksi risiko penyakit tidak menular (PTM) secara mandiri sekaligus mendorong penerapan gaya hidup sehat. Fokus utama kegiatan ini meliputi edukasi kesehatan, pemeriksaan kesehatan dasar, dan pembentukan kebiasaan hidup sehat.Tahapan pelaksanaan meliputi persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap persiapan, tim melakukan koordinasi dengan pihak sekolah, pelatihan tenaga pengabdi, dan penyusunan materi edukasi. Tahap pelaksanaan meliputi penyuluhan interaktif tentang PTM, skrining kesehatan (pengukuran indeks massa tubuh, tekanan darah, dan wawancara terkait pola hidup), serta lokakarya tentang pola makan sehat dan aktivitas fisik. Para peserta juga diajak menyusun komitmen bersama untuk menerapkan gaya hidup sehat. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test untuk menilai peningkatan pengetahuan serta pemantauan perubahan perilaku sebulan setelah kegiatan.Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pada pemahaman remaja terkait PTM dengan rata-rata kenaikan skor post-test sebesar 70%. Selain itu, terdapat perubahan perilaku positif, seperti peningkatan konsumsi makanan bergizi dan kebiasaan berolahraga. Program ini mendapat apresiasi dari pihak sekolah, siswa, dan orang tua karena memberikan dampak yang nyata dalam membentuk remaja yang lebih peduli terhadap kesehatan.
Hubungan Persepsi Mahasiswa Keperawatan Terhadap Pola Asuh Orangtua Dengan Tingkat Percaya Diri Mara Imbang Satriawan Hasiolan; Fauziah H Wada; Maratun Shoaliha; Indah Puspitasari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remaja dalam rentan usia 10-21 tahun, merupakan kelompok usia yang dapat dikatakan sebagai remaja. Pada usia ini remaja akan cenderung merasa labil dan emosional serta perasaan yang dapat berubah degan cepat, misalnya, rasa kepercayaan diri seseorang yang tiba-tiba berubah menjadi ragu-ragu. Aspek penting dalam diri seorang remaja adalah kepercayaan diri yang terkadang akan mengalami banyak masalah dalam dirinya, dan tidak semua orang memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi. Dalam mebentuk rasa kepercayaan diri seorang anak pasti tidak terlepas dari peran dan pola asuh yang diberikan oleh orangtua. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan pola asuh orangtua terhadap tingkat percaya diri pada mahasiswa prodi S1 Keperawatan di STIKES Bani Saleh Kota Bekasi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menjelaskan korelasi. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel penelitian 89 mahasiswa prodi S1 Keperawatan. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive sampling. Teknik analisa data menggunakan Chi-square. Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini sebanyak (65.2%) remaja mendapatkan pola asuh demokratis memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan (21.3%) memiliki kepercayaan diri sedang dibanding dengan yang mendapatkan pola asuh permisif (7.9%) memiliki kepercayaan diri sedang dan (5.5%) memiliki kepercayaan diri tinggi dengan nilai P value 0.017 <a= 0.05. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pola asuh orangtua dengan tingkat percaya diri pada mahasiswa prodi S1 Keperawatan di STIKES Bani Saleh Kota Bekasi