Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Stunting pada Tumbuh Kembang Anak Periode Golden Age: Literatur Review Maulida, Maulida; Hayani, Mela; Yennizar, Yennizar; Nazari, Nuri; Morian, Popy Citra Sari
Journal of Language and Health Vol 6 No 2 (2025): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v6i2.6665

Abstract

Stunting merupakan permasalahan gizi kronik yang sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak, terutama pada masa golden age (0–5 tahun). Pada masa ini, pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak berlangsung sangat pesat, sehingga gangguan asupan gizi akan berdampak serius terhadap kualitas hidup anak di masa depan. Di Indonesia, prevalensi stunting masih tergolong tinggi dan telah menjadi ancaman bagi kualitas sumber daya manusia. Kurangnya pemahaman orang tua mengenai gizi, pola pengasuhan yang tidak tepat, serta rendahnya akses dan pemanfaatan layanan kesehatan dasar menjadi faktor utama yang memperburuk kondisi ini. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara komprehensif faktor-faktor penyebab dan dampak stunting terhadap tumbuh kembang anak pada masa golden age, serta mengevaluasi efektivitas berbagai intervensi yang telah dilakukan guna mencegah dan menangani masalah tersebut. Penataan Literature review ini diawali dari proses pencarian jurnal hingga penyaringan dikumpulkan jadi 6 artikel. Hasil dari berbagai studi menunjukkan bahwa stunting memiliki pengaruh signifikan terhadap aspek fisik, kognitif, dan afektif anak. Anak dengan status gizi kurang memiliki risiko lebih tinggi mengalami keterlambatan perkembangan, baik secara motorik maupun mental. Di berbagai daerah seperti Yogyakarta, Aceh, dan Tasikmalaya, faktor dominan penyebab stunting adalah kurangnya pemenuhan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan, pengetahuan gizi yang rendah, serta kebiasaan makan anak yang tidak sehat. Intervensi berbasis edukasi terbukti mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua serta kader posyandu dalam mendeteksi dini penyimpangan perkembangan anak.
Family Support with the Occurrence of TB Treatment Compliance Riansyah, Ferdi; Maulida, Maulida; Halizasia, Gadis; Karo, Dina Andriani Br; Hayani, Mela
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 6 No S6 (2024): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v6iS6.5137

Abstract

Tuberculosis has been known for more than a century since the discovery of the germ that causes Tuberculosis by Robert Koch in 1882. WHO in 1993 said that TB is a very important and serious public health problem throughout the world and is a disease that causes a global emergency, because one in three of the world's population is estimated to have been infected with Mycobacterium tuberculosis (also called Acid-Fast Bacillus = AFB) as the germ that causes TB as evidenced by the Mantoux test. Geographically, the most cases of TB are in Southeast Asia (45.6%), Africa (23.3%) and the Western Pacific (17.8%), and the smallest in the Eastern Mediterranean (8.1%), The Americas (2.9%) and Europe (2.2%). This study uses a quantitative approach, by formulating a hypothesis which is then subjected to statistical testing to accept or reject the hypothesis. This study aims to determine the relationship between family support and treatment compliance in tuberculosis patients. Based on the table above about instrumental support shows that less instrumental support (10%) in non-compliant patients is lower compared to good instrumental support (57.1%). Based on statistical tests, the p-value on instrumental support is 0.001 which means there is a significant relationship between instrumental support and tuberculosis treatment compliance.
Pengaruh Psikoedukasi Terhadap Pengetahuan Dan Penurunan Tingkat Ansietas Keluarga Dalam Pemberian Imunisasi DT Dan Td Pada Anak Usia Sekolah Hayani, Mela; Malem, Rehmaita; Puteh, Muhibbullah Ali
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 9, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v9i2.3406

Abstract

Imunisasi DT dan Td merupakan imunisasi lanjutan yang diberikan untuk mencegah beberapa penyakit infeksi seperti difteri, tetanus, dan batuk rejan (pertusis) untuk anak usia sekolah. Walaupun demikian dalam pemberian imunisasi ini masih dipertimbangkan oleh keluarga karena efek samping yang ditimbulkan dan masih kurangnya pengetahuan sehingga berdampak pada peningkatan ansietas, hal ini dapat mempengaruhi keluarga dalam pemberian imunisasi DT dan Td kepada anak usia sekolah. Melalui pemberian psikoedukasi keluarga imunisasi, maka tindakan ini dapat mengubah pola pikir seseorang sehingga membantu keluarga dalam meningkatkan pengetahuan sehingga dapat menurunkan tingkat ansietas ketika menghadapi masalah yang berkaitan dengan pemberian imunisasi DT dan Td kepada anak usia sekolah. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain quasi eksperiment pre post test. Intervensi psikoedukasi keluarga imunisasi diberikan sebanyak 8 sesi selama 6 minggu untuk kelompok perlakuan sebagai perbandingan dengan kelompok kontrol. Jumlah sampel penelitian 100 ibu-ibu dari anak berusia 8 tahun – 11 tahun dengan batasan usia ibu (30 - 48 tahun). Hasil menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan untuk pengaruh psikoedukasi terhadap pengetahuan dan tingkat ansietas keluarga setelah intervensi psikoedukasi keluarga imunisasi DT dan Td pada anak usia sekolah (p value =.001) yang berarti H0 ditolak atau ada pengaruh psikoedukasi imunisasi terhadap peningkatan pengetahuan dan menurunnya ansietas keluarga kelompok perlakuan terhadap kesiapan dalam pemberian imunisasi. Kesimpulan yang didapatkan untuk penanganan ansietas keluarga melalui terapi psikoedukasi relevan dengan hasil temuan dari negara lain. Terapi ini dapat dikembangkan untuk melihat efektifitas psikoedukasi terhadap tingkat ansietas pada program kesehatan lainnya seperti self help group family.Kata kunci: Psikoedukasi; Pengetahuan; Kecemasan; Imunisasi, KeluargaDT and Td immunizations are advanced immunizations given to prevent several infectious diseases such as diphtheria, tetanus and whooping cough (pertussis) for school-age children. Nevertheless, providing the immunization is still being considered by some families because of its side effects caused and there is still a lack of knowledge so that it has an impact on increasing anxiety, this can affect families in administering DT and Td immunizations to school-age children. This study aims to provide the family of psychoeducation for immunization, so it could change family’s mindset that it helps them improve their knowledge and reduce anxiety levels when facing problems related to administering DT and Td immunizations to school-age children. This type of research is quantitative with quasiexperimental pre-post test design. Psychoeducation intervention for the family who get immunization was given as many as 8 sessions for 6 weeks for the treatment group, as a comparison with the control group. The number of research samples is 100 mothers from children aged 8 - 12 years and age limits for mothers (30 - 48 years). The results show that there is a significant difference in the effect of psychoeducation on knowledge and levels of family anxiety after the family psychoeducation intervention of DT and Td immunization in school-age children (p value = .001), which means that H0 is rejected or there is an effect of immunization psychoeducation on increasing knowledge and decreasing anxiety family treatment group on readiness in administering immunization. Conclusions obtained showed the influence of psychoeducation on increasing knowledge and decreasing anxiety of the family in providing immunizations and this is relevant to the results of research from other countries. Based on these results, psychoeducation activities need to be applied as caring actions in increasing knowledge, overcoming anxiety issues for family readiness and support in immunization.Keywords: psychoeducation, knowledge, anxiety, immunization, and family