Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PEMANFAATAN KARBON AKTIF UNTUK MENURUNKAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS PADA MINYAK GORENG CURAH Adiansyah; Vivi Purwandari; Malemta Tarigan; Edison Halawa; Sherlina Pertiwi; Yohandres Sitio
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 2 No. 1 (2021): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak goreng merupakan bahan pokok dalam berbagai masakan sehari-hari, namun kadar asam lemak bebas yang tinggi dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi konsumennya. Oleh karena itu, pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menginvestigasi pemanfaatan karbon aktif dalam menurunkan kadar asam lemak bebas pada minyak goreng curah. Penelitian ini melibatkan serangkaian eksperimen dengan menggunakan karbon aktif sebagai adsorben dalam proses adsorpsi minyak goreng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan karbon aktif secara signifikan menurunkan kadar asam lemak bebas pada minyak goreng curah. Proses adsorpsi ini efisien dan dapat dioptimalkan dengan mengontrol variabel proses seperti suhu, waktu kontak, dan konsentrasi karbon aktif. Penggunaan karbon aktif juga menunjukkan potensi untuk diregenerasi, memberikan alternatif yang berkelanjutan dan ekonomis. Selain memberikan solusi teknis, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pemilihan minyak yang sehat. Peningkatan kualitas minyak goreng curah melalui pemanfaatan karbon aktif diharapkan dapat memberikan dampak positif pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Penelitian ini merefleksikan kontribusi positif dari pemanfaatan karbon aktif sebagai solusi inovatif dalam meningkatkan kualitas minyak goreng curah. Dengan demikian, pengabdian kepada masyarakat ini tidak hanya mendukung kesehatan konsumen tetapi juga memberikan edukasi dan pilihan yang lebih baik terkait konsumsi minyak goreng. Melalui pendekatan ini, diharapkan masyarakat dapat memahami dan menerima manfaat dari aplikasi karbon aktif dalam menjaga kualitas minyak goreng dan kesehatan mereka secara keseluruhan.
SOSIALISASI MANFAAT CUKA APEL DAN PEMBUATANNYA DI DESA NAGORI BANGUN Mahyuni Harahap; Purwandari, Vivi; Malemta Tarigan; Nasrani Zagoto; Suniwati Zebua; Imania Waruwu
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 3 No. 1 (2022): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (In Press)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cuka apel berasal dari ekstrak buah apel yang telah melalui proses fermentasi dengan bantuan bakteri dan ragi. Karena memiliki rasa yang asam, cuka apel biasanya dicampur dengan makanan lain, seperti salad, sup, dan mayones, untuk menambah cita rasa. Cuka apel juga diketahui mengandung beragam nutrisi yang menyerupai kandungan nutrisi dalam jus apel, seperti pektin, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, dan asam folat. Tak hanya itu, cuka apel juga mengandung asam asetat, asam amino, kalium, dan antioksidan.
Penyuluhan Dalam Pemeriksaan Kadar Asam Urat Pada Lansia Di Upt Puskesmas Rantang Medan Sembiring, Terang U; Denrison Purba; Erlan Aritonang; Malemta Tarigan; Erni Zebua; Winda I Zebua
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 5 No. 2 (2024): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lansia di atas usia enam puluh tahun, kesehatan fisik dan mental seringkali memburuk, setelah itu kemampuan tubuh dalam menahan berbagai serangan penyakit menurun. Asam urat merupakan produk akhir metabolisme purin dalam tubuh. Kelebihan asam urat tidak diserap oleh tubuh dan tidak dimetabolisme secara sempurna sehingga menyebabkan peningkatan asam urat dalam darah yang disebut hipererucemia. Asam urat didiagnosis bila hasil laboratorium menunjukkan kadar asam lemak lebih dari 7 mg/dl pada pria dan lebih dari 6 mg/dl pada wanita. Umumnya penyakit ini menyerang pada lansia, dimana kemampuan tubuh untuk memetabolisme purin menurun, baik yang terdapat pada bahan pangan maupun dari hasil pemecahan purin dari asam nukleat. Dalam serum, urat berbentuk natrium urat, sedangkan dalam saluran urine, urat berbentuk asam urat. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan secara deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran kadar asam urat pada lansia di UPT Puskesmas Rantang Medan. Pengambilan sampel penelitian dilakukan pada lansia yang berusia 60-74 tahun yang berjumlah 30 sampel dengan menggunakan metode Stick (Accu Check). Dalam penelitian yang telah dilakukan pada 30 sampel menunjukkan hasil kadar asam urat meningkat sebanyak 21 sampel (70%) dan kadar asam urat yang normal 19 sampel (30%). Kadar asam urat Normal berdasarkan jenis kelamin pada laki-laki sebanyak 5 sampel (16,66%) dan perempuan sebanyak 4 sampel (13,33%). Kadar asam urat meningkat berdasarkan jenis kelamin laki-laki 4 sampel (13,33%) dan perempuan 21 sampel (69,99%). Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan penelitian Kadar asam urat akan mengalami peningkatan terhadap lansia,terutama pada wanita sebayak 21 sampel (69,99%).
PENYULUHAN DAN SKRINING PROTEIN URIN UNTUK IBU HAMIL TRIMESTER II DAN III DI KLINIK PRATAMA WIPA MEDAN Aritonang, Erlan; Malemta Tarigan; Terang Uli. J Sembiring; Denrison Purba
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 6 No. 2 (2025): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (IN PRESS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jam.v6i2.6187

Abstract

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.Trimester II dan III yaitu periode 6 bulan terakhir dalam kehamilan, yang dimulai dari minggu ke-13 sampai minggu ke-40.Proteinuria merupakan suatu keadaan abnormal dimana protein urin meningkat akibat penyempitan pembuluh darah dan berkurangnya kapasitas tubulus ginjal mereabsorbsi protein yang telah difiltrasi. Protein urin pada Ibu hamil trimester II dan III sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan hipertensi dan edema yang merupakan gejala dari preeklamsia. Protein urin dikatakan patologis jika kadar protein dalam urin ≥300 mg/24 jam atau +2 pada dipstik. Ada 3 langkah proses pembentukan urin yaitu : filtrasi (penyaringan), reabsorbsi (penyerapan kembali), dan sekresi (pengeluaran zat berbentuk cairan). Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui gambaran protein urin pada ibu hamil trimester II dan III di Klinik Pratama WIPA Medan.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.Pengambilan sampel penelitian dilakukan pada ibu hamil trimester II dan III sebanyak 20 sampel dengan menggunakan metode asam asetat 6%. Sampel yang digunakan adalah urin sewaktu pada ibu hamil trimester II dan III yang disimpan dalam wadah (pot) urin tertutup serta diberi label. Penelitian dilakukan dari April sampai dengan Mei 2025 di Laboratorium Terpadu Universitas Sari Mutiara Indonesia. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 20 sampel, menunjukkan hasil protein urin yang positif 1(+) sebanyak 3 orang (30%) dan hasil negatif (-) sebanyak 7 orang (70%) pada trimester II. Sedangkan pada trimester III diperoleh hasil protein urin positif 1 (+) sebanyak 3 orang (30%), positif 2(++) sebanyak 1 orang (1%), dan negatif(-) sebanyak 6 orang (60%). Frekuensi positif terbanyak terdapat pada usia kehamilan trimester III yaitu sebanyak 4 orang (40%). Hasil ini menunjukkan bahwa ibu hamil trimester III lebih banyak kemungkinan mengalami preeklamsia di banding ibu hamil trimester II.
SOSIALISASI PEMERIKSAAN KOLESTEROL PADA JEMAAT GEREJA POUK MARANATHA HELVETIA TAHUN 2025 Rajagukguk, Tiara; Malemta Tarigan; Erlan Aritonang; Maria Olivia Damanik; Estriangni Julita Halawa
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 6 No. 2 (2025): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (IN PRESS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jam.v6i2.6214

Abstract

Kolesterol merupakan suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL, HDL, total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah satu komponen lemak. Ada pula yang disebut trigliserida, yang berperan dalam penyimpanan lemak dan berpengaruh dalam pembentukan lipoprotein kaya kolesterol. Pada umumnya kolesterol sangat dibutuhkan oleh tubuh kita untuk membuat hormon dan vitamin D, namun jika kadar kolesterol yang terdapat dalam tubuh terlalu tinggi tentu saja hal itu sangat beresiko dan tentunya sangat membahayakan.kolesterol yang berlebihan dan tidak digunakan sebagaimana fungsinya, akan bercampur dengan darah dan kolesterol yang terlalu banyak menumpuk dalam darah dapat menyebabkan terjadinya endapan-endapan lemak yang menempel pada dinding pembuluh darah yang pada akhirnya akan memutuskan aliran pada jantung terputus sehingga dapat menyebabkan terjadinya penyakit jantung atau bahkan peredaran darah pada otak terhambat yang dapat memicu terjadinya penyakit stroke. Daging merah berlemak dan produk susu merupakan sumber utama kolesterol dan lemak jenuh dari makanan. Kolesterol adalah komponen dari membran sel dan merupakan prekursor untuk hormon steroid dan asam empedu yang disintesis oleh sel-sel tubuh dan diserap dengan makanan. Sehingga menjadi penyebab utama penyakit asam urat karena asam urat sendiri merupakan sisa metabolism zat purin yang berasal dari makanan yang dikonsumsi dan juga merupakan hasil samping dari pemecahan sel darah.
Gambaran Kadar Hemoglobin Pada Penderita Tuberkulosis Paru Di Uptd Rumah Sakit Khusus Paru Provinsi Sumatera Utara Sembiring, Terang U; Erlan Aritonang; Denrison Purba; Malemta Tarigan; Agnes Sawinda; Winda Irawati Zebua
JURNAL TEKNOLOGI KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS) Vol. 6 No. 1 (2024): JURNAL TEKNOLOGI, KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis. Tuberculosis is an infectious disease that can cause various complications, one of which is anemia. Anemia is charaterized by a decrease in hemoglobin levels, a protein in red blood cells thet gives blood its red color. This decrease in hemoglobin levels in tuberculosis patients can be caused by poor nutrional status. The aim of this study was to determine the hemoglobin levels in pulmonary tuberculosis patients at the UPTD Special Paru Hospital of North Sumatera Province. This descriptive study aimed to describe the hemoglobin levels in pulmonary tuberculosis patients who met the petermined sample criteria. A total of 20 pulmonary tuberculosis patients who underwent hemoglobin examination were random selected. Hemoglobin examination was performed using a hematology analyzer. The result showed that 9 patients (45%) had hemoglobin levels below normal values, while 11 patiens (55%) had normal hemoglobin levels. As for the conclusion of this study,most new TB sufferers are found with normal HB levels. The advice is that all those with lung Tuberculosis should do a complete examination so that the sufferer can know his body health and maintain a healthy pattern of life.
GAMBARAN PROTEIN URIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DAN III DI KLINIK PRATAMA WIPA MEDAN TAHUN 2025 Rajagukguk, Tiara; Malemta Tarigan; Erlan Aritonang; Claudia Ellen Chantyka Lahagu
JURNAL TEKNOLOGI KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS) Vol. 7 No. 1 (2025): JURNAL TEKNOLOGI, KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/tekesnos.v7i1.6105

Abstract

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.Trimester II dan III yaitu periode 6 bulan terakhir dalam kehamilan, yang dimulai dari minggu ke-13 sampai minggu ke-40.Proteinuria merupakan suatu keadaan abnormal dimana protein urin meningkat akibat penyempitan pembuluh darah dan berkurangnya kapasitas tubulus ginjal mereabsorbsi protein yang telah difiltrasi. Protein urin pada Ibu hamil trimester II dan III  sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan hipertensi dan edema yang merupakan gejala dari preeklamsia. Protein urin dikatakan patologis jika kadar protein dalam urin ≥300 mg/24 jam atau +2 pada dipstik. Ada 3 langkah proses pembentukan urin yaitu : filtrasi (penyaringan), reabsorbsi (penyerapan kembali), dan sekresi (pengeluaran zat berbentuk cairan). Tujuan dari penelitian ini  adalah untukmengetahui gambaran protein urin pada ibu hamil trimester II dan III di Klinik Pratama WIPA Medan.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.Pengambilan sampel penelitian dilakukan pada ibu hamil trimester II dan III sebanyak 20 sampel dengan menggunakan metode asam asetat 6%. Sampel yang digunakan adalah urin sewaktu pada ibu hamil trimester II dan III yang disimpan dalam wadah (pot) urin tertutup serta diberi label. Penelitian dilakukan dari April sampai dengan Mei 2025 di Laboratorium Terpadu Universitas Sari Mutiara Indonesia. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 20 sampel, menunjukkan hasil protein urin yang positif 1(+) sebanyak 3 orang (30%) dan hasil negatif (-) sebanyak 7 orang (70%) pada trimester II. Sedangkan pada trimester III diperoleh hasil protein urin positif 1 (+) sebanyak 3 orang (30%), positif 2(++) sebanyak 1 orang (1%), dan negatif(-) sebanyak 6 orang (60%). Frekuensi positif terbanyak terdapat pada usia kehamilan trimester III yaitu sebanyak 4 orang (40%). Hasil ini menunjukkan bahwa ibu hamil trimester III lebih banyak kemungkinan mengalami preeklamsia di banding ibu hamil trimester II.
GAMBARAN JUMLAH TROMBOSIT PADA PENDERITA DEMAM TIPOID DI RSU SARI MUTIARA LUBUK PAKAM TAHUN 2025 Aritonang, Erlan; Marti Silfia; Malemta Tarigan; Denrison Purba
JURNAL TEKNOLOGI KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS) Vol. 7 No. 1 (2025): JURNAL TEKNOLOGI, KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/tekesnos.v7i1.6110

Abstract

Demam tifoid adalah infeksi yang dikarenakan oleh bakteri Salmonela typhi, yang dapat menyerang bagian saluran pencernaan. Penyakit ini adalah penyakit menular kronis yang bisa menyerang baik anak kecil maupun orang yang sudah umur 18 tahun ke atas. Menurut yang sudah tercatat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2017, diperkirakan anatara 17 juta kematian terjadi setiap tahunnya akibat demam tifoid.Pencarian ini untuk bertujuan menggambarkan jumlah trombosit di pemderita demam tifoid di RSU Sari Mutiara Lubuk Pakam pada tahun 2024. Bersifat deskriptif, pencarian ini dilakukan di bulan Juni 2024. Untuk mendeskripsikan jumlah trombosit, digunakan alat hematology analyzer, dengan pengambilan 15 sampel secara acak (random sampling).Dari hasil penelitian, terlibat 3 pasien perempuan dan 12 pasien laki-laki. Dari 10 sampel darah (66,7%), jumlah trombosit ditemukan dalam batas normal, yaitu antara 150. 000 hingga 400. 000 mm³, sedangkan 5 sampel darah (33,33%) menunjukkan jumlah trombosit di bawah 150. 000 mm³. Dengan demikian, karakteristik yang paling umum dari penyakit demam tifoid di RSU Sari Mutiara Lubuk Pakam pada tahun 2025 adalah laki-laki dengan persentase 80%, sementara perempuan mencakup 20%.
GAMBARAN KADAR Triiodothyronin (T3) PADA PASIEN PENDERITA GANGGUAN TIROID DI RSU SARI MUTIARA LUBUK PAKAM TAHUN 2025 Rajagukguk, Tiara; Johansen Hutajulu; Malemta Tarigan; Jesindo Saragih
JURNAL TEKNOLOGI KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS) Vol. 7 No. 2 (2025): JURNAL TEKNOLOGI, KESEHATAN DAN ILMU SOSIAL (TEKESNOS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/tekesnos.v7i2.6458

Abstract

Gangguan tiroid merupakan kondisi yang disebabkan oleh masalah pada kelenjar tiroid, baik dalam hal bentuk maupun fungsi. Tiroid merupakan kelenjar endokrin terbesar di dalam tubuh manusia yang terletak di bagian depan dari leher. Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroid berupa tiroksin (T4) dan Triiodothyronin (T3). Hormon tiroid berperan dalam meningkatkan laju metabolisme basal di berbagai jaringan tubuh. Hormon ini juga mendorong sintesis protein tertentu yang berkontribusi pada proses kalorigenesis (produksi panas) serta mempengaruhi protein, karbohidrat, dan lemak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kadar Triiodothyronin (T3) pada pasien penderita gangguan tiroid di RSU Sari Mutiara Lubuk Pakam Tahun 2025. Jenis penelitian ini bersifat Retrospektif. Metode pengambilan data pada penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 15 pasien (accidental sampling). Hasil dari penelitian ini Hipertiroidisme sebanyak 10 pasien yaitu mencapai 66,6% dari seluruh total pasien, hasil Normal sebanyak 4 pasien (26,7%) hasil Hipotiroidisme sebanyak 1 pasien (6,7%). Pasien berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 13 pasien (86,7%), sedangkan pasien berjenis kelamin laki-laki hanya 2 pasien (13,3%). Pasien dengan usia 9-18 tahun sebanyak 2 pasien (13,3%), pasien dengan usia (19-25 tahun) sebanyak 3 pasien (20%), pasien dengan usia 26-59 tahun memiliki presentase yang lebih besar yaitu sebanyak 8 pasien (53,4%), pasien dengan usia 60-72 tahun sebanyak 2 pasien (13,3 %). Saran bagi pasien penderita gangguan tiroid (Hipertiroidisme) harus tetap jaga kesehatan dan mengontrol pola hidup dan mengonsumsi Garam ber yodium yang cukup dan rutin kontrol.