Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Temuan Baru Ekstrak Kulit Nanas Sebagai Potensi Antidiabetes pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Diinduksi Streptozotocin Oktariani, Eva; Widiasari, Santi; Faisal, Faisal; Putri, Mega Rahayu; Nurfadhilatusholiha, Nurfadhilatusholiha
JURNAL FARMASI DAN MAKANAN Vol 7 No 2 (2024): Journal of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v7i2.4613

Abstract

Diabetes mellitus is chronic and metabolic disease which occurs because of the increase of blood glucose level or hyperglycemia caused the body which cannot produce or use insulin effectively. Hyperglycemia has a glucotoxic effect resulting in an increase in ROS (reactive oxygen species) thus inducing liver pathogenesis which promotes severe inflammatory and apoptotic responses, as indicated by an increase in the SGPT enzyme. The pineapple peel contains flavonoid. It is known of having a strong antioxidant activity. With the giving of pineapple peel extract, it is expected to decrease the blood glucose level. This research to find out the the effect of pineapple peel extract (Ananas comusus L. Merr) on decreasing blood glucose levels and SGPT levels in male white rats (Rattus norvegicus) induced by streptozotocin. This research is an experimental study with a research design of pretest and posttest control group design. The samples consisted of 18 rats divided into 6 groups consisted of: normal control, negative control, and positive control group given metformin, and pineapple peel extract with dose 200mg/KgBW, 300mg/KgBW and 500mg/KgBW for 28 days and the measurement of the rats blood glucose was conducted by blood glucose test meter at day 1, day 4 (after post inductionof STZ 45mg/KgBW given by intraperitoneal), and day 29. The analysis result of One Way ANOVA showed that pineapple peel extract with dose 200mg/KgBW, 300mg/KgBW, and 500mg/KgBW decrease the blood glucose level significant (p-value<0,05) with negative control group. There was no significant difference between 200mg/KgBW, 300mg/KgBW and 500mg/KgBW compared with positive control (p>0.05). There was an effect of pineapple peel extract administration on the SGPT levels of STZ-induced rats with a dose of 200mg/kg BW, 300mg/kg BW, 500mg/kg BW (p-value <0.05). The administration of 300mg/kg BW pineapple peel extract had the highest decrease in SGPT levels compared to other groups. Pineapple peel extract (Ananas comosus L. Merr) can reduce blood glucose leveland SGPT levels in rats induced by streptozotocin with the greatest reduction at dose 300mg/KgBW.
Upaya Pengembangan Posyandu Balita Petak Bersilang Hiasan Wajik-Wajik di Kelurahan Limbungan Baru Ayuningtiyas, Ratih; Valzon, May; Oktariani, Eva; Siagian, Dewi Sartika; Nurmaliza, Nurmaliza
Indonesia Berdaya Vol 3, No 3: May-July 2022
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022279

Abstract

Posyandu is a form of Community Based Health Efforts (CBHE) which is managed in the administration of health to empower the community and provide convenience for the community in obtaining essential health services, significantly accelerating the reduction in mortality of mother and infant rates. Efforts to develop the quality of human resources by optimizing the potential for growth and development of children can be carried out evenly if a community-based health service system such as Posyandu can be carried out effectively and efficiently and can reach all targets who need health services for children, pregnant women, breastfeeding mothers and mothers who had deliveries. Based on a report from the Ministry of Health (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2021), the percentage of districts/cities implementing active posyandu development was 6% of the 51% target, or the rate of performance achievement was only 11.76. In Riau Province in 2019, the percentage of active posyandu has reached 55.99%, which has exceeded the national target. However, this percentage is still dominated by full-time posyandu, followed by the middle, pratama, and independent posyandu. Meanwhile, the activeness of a posyandu located in one area can be seen from the number of full and independent posyandu in that area Posyandu Petak bersilang Hiasan Wajik-Wajik is one of the posyandu located in the working area of the Karya Wanita Community Health Center, Rumbai District, Pekanbaru City, Riau Province, with the status madya. The purpose of this service activity is to assist posyandu cadres and provide health counseling so that it is expected to improve the performance of posyandu and increase community participation in participating in posyandu activities. Abstrak: Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan Kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Upaya pengembangan kualitas sumberdaya manusia dengan mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak dapat dilaksanakan secara merata, apabila sistem pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat seperti Posyandu dapat dilakukan secara efektif dan efisien dan dapat menjangkau semua sasaran yang membutuhkan layanan kesehatan anak, ibu hamil, ibu menyusui dan ibu nifas. Berdasarkan Laporan dari Kementrian Kesehatan (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2021), persentase kabupaten/kota melaksanakan pembinaan posyandu aktif tercapai 6% dari target 51% atau persentase pencapaian kinerja hanya sebesar 11,76. Di Provinsi Riau pada tahun 2019 persentase posyandu aktif sudah mencapai 55,99% di mana sudah melebihi target nasional. Namun, persentase ini masih didominasi oleh posyandu purnama, yang diikuti oleh posyandu madya, pratama dan mandiri. Sementara keaktifan suatu posyandu yang berada pada satu wilayah dapat dilihat dari jumlah posyandu purnama dan mandiri yang ada di wilayah tersebut. Posyandu Petak bersilang Hiasan Wajik-Wajik merupakan salah satu posyandu yang berada di wilayah kerja Puskesmas Karya Wanita Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru Provinsi Riau, dengan status strata posyandu madya. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah melakukan upaya pendampingan kader posyandu dan melakukan penyuluhan-penyuluhan kesehatan sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja dari posyandu dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengikuti kegiatan posyandu.
Pelatihan Pembuatan Susu Kedelai Kurma “SUDEMA” dalam Upaya Meningkatkan Mikroba Baik Saluran Pencernaan di Kelurahan Lembah Sari, Rumbai Timur Mursyida, Eliya; Surya, Alfin; Widiasari, Santi; Oktariani, Eva; Sidoretno, Wahyu Margi; Wedyawatifitri, Riana Adelaide; Suryandhi, Guntur; Al-Basyari, M. Habib Mifta
Indonesia Berdaya Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024797

Abstract

Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki sekitar 71 varietas kedelai. Kedelai diketahui memiliki kandungan protein yang hampir sama dengan susu sapi. Protein pada kedelai dapat mempernagruhi komunitas mikroba usus dan dapat juga digunakan sebagai prebiotik. Selain kedelai, kurma juga memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Bahkan susu kedelai dan kurma dikombinasi diketahui memiliki manfaat bagi kesehatan. Masyarakat RT 02 RW 06 Lembah Sari masih minim terhadap kombinasi pengolahan susu kedelai kurma. Pengabdian bertujuan untuk melatih masyarakat dalam membuat susu kedelai kurma yang berstandar secara mandiri. Pengabdian ini dilakukan di RT 02 RW 06 Lembah Sari dengan cara melatih secara langsung pembuatan susu kedelai kurma yang disertai penyebaran leaflet tentang cara pembuatan susu kedelai kurma, dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab, dan pengisian kuesioner terkait kepuasan masyarakat terhadap pelaksanaan pengabdian. Hasil pengabdian didapatkan bahwa masyarakat sangat antusias dengan pelatihan ini dan dibuktikan dengan data dari pengisian kuesioner yang didapatkan bahwa masyarakat sangat setuju dan setuju dengan diadakannya kegiatan pelatihan ini.
Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pencegahan Stunting Dan Konsumsi Tablet Tambah Darah Oktariani, Eva; Mursyida, Eliya; Nurmaliza; Ramdhan, Wahyu
JKEMS- Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fiddunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jkems.v1i2.500

Abstract

Pendahuluan: stunting pada anak masih menjadi masalah gizi balita dunia. Pencegahan kejadian stunting di Indonesia memerlukan pencegahan sedini mungkin dan dilaksanakan sejak calon ibu berusia remaja. Tujuan: tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan remaja putri di Tangkerang Tengah tentang pengetahuan stunting dan konsumsi tablet tambah darah. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan sampel berjumlah 63 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum edukasi, remaja putri memiliki pengetahuan baik (41,3%), pengetahuan cukup (33,3%) dan kurang (25,4%), dan setelah dilakukan edukasi remaja putri memiliki pengetahuan baik (71,4%), pengetahuan cukup (23,8%) dan kurang (4,8%). Sebanyak 45 murid remaja putri memiliki kepatuhan untuk langsung meminum tablet tambah darah setelah edukasi. Kesimpulan: hasil penelitian menunjukkan peningkatan pengetahuan dan sikap remaja putri tentang stunting, namun masih ada yang memiliki pengetahuan kurang. Diperlukan upaya peningkatan pengetahuan dan sikap remaja putri dengan mengembangkan penelitian berkaitan dengan anemia defisiensi besi dan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah.