Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Utilization of Patin Bone Flour (Pangasius hypopthalmus Sp.) As an Additional Biscuit For Stunting Children Siagian, Dewi Sartika; Sidoretno, Wahyu Margi; Kartini, Sri
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 5, No 2: December 2020
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.183 KB) | DOI: 10.30604/jika.v5i2.367

Abstract

Stunting is one of the nutritional problems in Indonesia, the direct causes of stunting are infectious diseases and inadequate food intakes, such as protein and calcium deficiency. Calcium is a macromineral that is needed by humans and has an important role and function for the body, both in cells, tissues, organs and the whole body. Sources of calcium can be obtained from daily food or foods that are intentionally added calcium to increase its nutritional value. One of the easiest and cheapest food sources to obtain is fish, such as ikan patin (Pangasius hypothalamus Sp.). Ikan patin is a fish that is classified as delicious, delicious and tasty fish. In addition, ikan patin contains high protein and low cholesterol. The aim of this research is to produce biscuits made from ikan patin bone meal which has great potential to be used as raw material for a bone meal which is rich in calcium. This type of research is experimental. The procedure of this research was carried out in two stages, namely making fishbone meal from ikan patin and making biscuits with the addition of fishbone meal with various concentrations of 0 percent, 25 percent and 50 percent. The results showed that the levels of calcium in the biscuits with the addition of ikan patin bone meal with various concentrations were 1.3 percent, 5.39 percent, 5.95 percent, the biscuit protein content of each concentration was 2.59 percent, 4.74 percent and 4.71.  percent. The results of this study can be used as a reference in making food with the addition of ikan patin bone meal which is rich in calcium levels.Abstrak: Stunting adalah salah satu permasalahan gizi di Indonesia, penyebab langsung stunting adalah penyakit infeksi dan asupan makanan yang tidak memadai, seperti kekurangan protein dan kalsium. Kalsium merupakan makromineral yang dibutuhkan oleh manusia dan memiliki peran dan fungsi penting bagi tubuh, baik pada sel, jaringan, organ dan keseluruhan tubuh. Sumber kalsium dapat diperoleh dari makanan sehari-hari atau makanan yang sengaja ditambahkan kalsium untuk meningkatkan nilai gizinya. Salah satu sumber makanan yang paling mudah dan murah untuk didapatkan adalah ikan, seperti ikan patin (Pangasius hypopthalmus Sp.). Ikan patin merupakan ikan yang tergolong ikan enak, lezat dan gurih. Disamping itu, patin mengandung protein yang tinggi dan kolestrol yang rendah. Tujuan dari penelitian ini untuk menghasilkan biskuit yang terbuat dari tepung tulang ikan patin yang memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku tepung tulang yang kaya akan kalsium. Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Prosedur penelitian ini dilakukan melalui dua tahap yaitu pembuatan tepung tulang ikan dari ikan patin  dan pembuatan biskuit dengan penambahan tepung tulang ikan dengan berbagai konsentrasi 0 persen, 25 persen dan 50 persen. Hasil penelitian menunjukkan kadar kalsium pada biskuit dengan tambahan tepung tulang ikan patin dengan berbagai konsentrasi tersebut adalah 1,3 persen, 5,39 persen, 5,95 persen , kadar protein biskuit masing-masing konsentrasi adalah 2,59 persen, 4.74 persen dan 4.71 persen. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam pembuatan makanan dengan tambahan tepung tulang ikan patin yang kaya akan kadar kalsium.
Amoxicylin-Klavulanate and Cefadroxyl Resistance Toward Staphylococcus Aureus Isolate from Children's Nose Mucosa Valzon, May; Siagian, Dewi Sartika; Agusmai, Riski
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 1: March 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.318 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i1.433

Abstract

Developing countries play an important role in the emergence of bacterial resistance to antibiotics because they are home to the majority of the world's population. Increased bacterial resistance to antibiotics has been widely reported, one of which is Staphylococcus Aureus against various ?-lactam antibiotics. The high level of resistance to amoxicillin causes the use of amoxicillin-clavulanate to start increasing in the community even without culture data or epidemiological data. Antibiotics that are often used in the treatment of fever complaints in children in Indonesia are cefadroxil, followed by cefixime and amoxicillin. This research objective was to analyze the antibiotic resistance of amoxicillin-clavulanate and cefadroxil against Staphylococcus Aureus bacteria in children. This research used Staphylococcus Aureus samples from the nasal mucosa of healthy children. Cultures were tested with an antibiotic disk of amoxicillin-clavulanate, cefadroxil and cefoxitin using the Kirby-Bauer diffusion disk method to assess the zone of inhibition of each antibiotic. The diameter of the growth inhibition zone of Staphylococcus aureus was different between amoxicillin-clavulanate and cefadroxil. Amoxicillin-clavulanate has experienced resistance in 5 of the 6 samples tested while cefadroxil is sensitive to the 6 tested samples so it can be concluded that amoxicillin-clavulanate has been resistant and cefadroxil is still sensitive to Staphylococcus Aureus.  Abstrak: Negara berkembang memegang peranan penting dalam kemunculan resistensi bakteri terhadap antibiotik karena merupakan tempat tinggal bagi mayoritas penduduk dunia. Peningkatan resistensi bakteri terhadap antibiotik telah banyak dilaporkan, salah satunya Staphylococcus aureus terhadap berbagai antibiotik golongan ?-laktam. Tingginya tingkat resistensi terhadap amoksisilin menyebabkan penggunaan amoksisilin-klavulanat mulai meningkat di masyarakat walaupun tanpa data kultur atau data epidemiologi. Antibiotik yang sering digunakan dalam terapi keluhan demam pada anak di Indonesia adalah sefadroksil , diikuti oleh sefiksim  dan amoxicillin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis resistensi antibiotik amoksisilin-klavulanat dan sefadroksil terhadap bakteri Staphylococcus aureus pada anak. Penelitian ini menggunakan sampel Staphylococcus aureus hasil kultur dari mukosa hidung anak sehat. Kultur di uji dengan disk antibiotik amoksisilin-klavulanat, sefadroksil  dan cefoxitin dengan metode disk difusi Kirby-bauer untuk menilai zona hambat masing-masing antibiotik. Diameter zona hambat pertumbuhan Staphylococcus aureus berbeda  antara amoksisilin-klavulanat dengan sefadroksil. Amoksisilin-klavulanat telah mengalami resistensi pada 5 dari 6 sampel yang diuji sedangakn sefadroksil  sensitif terhadap 6 sampel yang diuji sehingga dapat disimpulakn bahwa amoksisilin-klavulanat telah resisten dan sefadroksil  masih sensitif terhadap Staphylococcus aureus.
Pengetahuan Ibu Bayi Usia 3-6 Bulan tentang Lactagogum siagian, dewi sartika; Desmariyenti, Desmariyenti
Jurnal Ilmu Kesehatan Abdurrab Vol 1 No 4 (2023): Vol 1 No 4 Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu penyebab kegagalan dalam pemberian ASI oleh ibu kepada bayinya adalah kurangnya produksi ASI. Hal tersebut dapat diatasi dengan cara mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan yang dapat meningkatkan volume ASI, seperti daun katuk, buah pepaya, jantung pisang, kacang, daun kelor, kunyit, dan asam jawa. Sayuran tersebut merupakan sayuran yang mudah didapat dan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi ASI. Laktagogum adalah makanan atau obat-obatan yang digunakan untuk merangsang, mempertahankan dan meningkatkan produksi ASI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu yang memiliki bayi usia 3-6 bulan tentang laktagogum sebagai upaya dalam meningkatkan produksi ASI. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 3-6 bulan dengan jumlah sampel sebanyak 109 orang. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang disebar baik melalui online maupun offline. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan kurang baik sebesar 55% dan baik 45%. Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu tentang laktagogum kurang baik dan dalam hal ini perlu adanya upaya yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam memberikan edukasi terkait cara untuk meningkatkan produksi ASI secara nonfarmakologi.
Upaya Pengembangan Posyandu Balita Petak Bersilang Hiasan Wajik-Wajik di Kelurahan Limbungan Baru Ayuningtiyas, Ratih; Valzon, May; Oktariani, Eva; Siagian, Dewi Sartika; Nurmaliza, Nurmaliza
Indonesia Berdaya Vol 3, No 3: May-July 2022
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022279

Abstract

Posyandu is a form of Community Based Health Efforts (CBHE) which is managed in the administration of health to empower the community and provide convenience for the community in obtaining essential health services, significantly accelerating the reduction in mortality of mother and infant rates. Efforts to develop the quality of human resources by optimizing the potential for growth and development of children can be carried out evenly if a community-based health service system such as Posyandu can be carried out effectively and efficiently and can reach all targets who need health services for children, pregnant women, breastfeeding mothers and mothers who had deliveries. Based on a report from the Ministry of Health (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2021), the percentage of districts/cities implementing active posyandu development was 6% of the 51% target, or the rate of performance achievement was only 11.76. In Riau Province in 2019, the percentage of active posyandu has reached 55.99%, which has exceeded the national target. However, this percentage is still dominated by full-time posyandu, followed by the middle, pratama, and independent posyandu. Meanwhile, the activeness of a posyandu located in one area can be seen from the number of full and independent posyandu in that area Posyandu Petak bersilang Hiasan Wajik-Wajik is one of the posyandu located in the working area of the Karya Wanita Community Health Center, Rumbai District, Pekanbaru City, Riau Province, with the status madya. The purpose of this service activity is to assist posyandu cadres and provide health counseling so that it is expected to improve the performance of posyandu and increase community participation in participating in posyandu activities. Abstrak: Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan Kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Upaya pengembangan kualitas sumberdaya manusia dengan mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak dapat dilaksanakan secara merata, apabila sistem pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat seperti Posyandu dapat dilakukan secara efektif dan efisien dan dapat menjangkau semua sasaran yang membutuhkan layanan kesehatan anak, ibu hamil, ibu menyusui dan ibu nifas. Berdasarkan Laporan dari Kementrian Kesehatan (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2021), persentase kabupaten/kota melaksanakan pembinaan posyandu aktif tercapai 6% dari target 51% atau persentase pencapaian kinerja hanya sebesar 11,76. Di Provinsi Riau pada tahun 2019 persentase posyandu aktif sudah mencapai 55,99% di mana sudah melebihi target nasional. Namun, persentase ini masih didominasi oleh posyandu purnama, yang diikuti oleh posyandu madya, pratama dan mandiri. Sementara keaktifan suatu posyandu yang berada pada satu wilayah dapat dilihat dari jumlah posyandu purnama dan mandiri yang ada di wilayah tersebut. Posyandu Petak bersilang Hiasan Wajik-Wajik merupakan salah satu posyandu yang berada di wilayah kerja Puskesmas Karya Wanita Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru Provinsi Riau, dengan status strata posyandu madya. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah melakukan upaya pendampingan kader posyandu dan melakukan penyuluhan-penyuluhan kesehatan sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja dari posyandu dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengikuti kegiatan posyandu.
Pemanfaatan Tepung Tulang Ikan Patin Sebagai Bahan Fortifikasi Biskuit untuk Stunting di Kabupaten Rokan Hilir Siagian, Dewi Sartika; Nurmaliza, Nurmaliza; Qomariah, Siti; Sartika, Wiwi; Herlina, Sara; Sidoretno, Wahyu Margi; Relida, Nova; Maryanti, Adelina
Indonesia Berdaya Vol 3, No 3: May-July 2022
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022243

Abstract

Rokan Hilir is a district with the 4th rank out of 5 districts/cities in Riau related to stunting problems.One of the causes of stunting is inadequate intake of energy and nutrients. Foods that contain calcium and protein are found in fish. Rokan downstream is a city of fish. Fish bones and skulls can be processed into flour because this part of the fish still contains minerals, such as calcium in fish bone meal, which can be utilized. The purpose of this service is to increase the knowledge and skills of mothers in utilizing catfish bone waste to be used as biscuits in overcoming stunting. This activity was carried out in the village of Labuhan Tangga downstream with 15 participants. The methods used are lectures, questions and answers, training on making catfish bone meal and biscuit making. The results of this community activity can be seen an increase in participants' knowledge about stunting seen from the pretest and posttest scores from 47.3 to 85.0. The result of the training is that the participants have succeeded in making catfish bone meal and biscuits. It is hoped that the people of the village of Labuhan Tangga downstream can take advantage of local fish products and processing the fish into biscuits can also be used as a source of business or a side business for the family. Abstrak: Rokan Hilir merupakan kabupaten dengan peringkat ke 4 dari 5 kabupaten/kota di Riau terkait masalah stunting. Salah satu penyebab stunting adalah tidak memadai asupan energi dan zat gizi. Makanan yang mengandung kalsium dan protein terdapat pada ikan. Rokan hilir merupakan kota ikan, Tulang dan tengkorak ikan dapat diproses menjadi tepung karena bagian ikan ini masih terdapat kandungan mineral, seperti kalsium pada tepung tulang ikan yang dapat dimanfaatkan. Tujuan pengabdian ini adalah untuk menambah pengetahuan dan keterampilan ibu dalam memanfaatkan limbah tulang ikan patin untuk dijadikan biskuit dalam mengatasi stunting. Kegiatan ini dilakukan di desa labuhan tangga hilir dengan jumlah peserta 15 orang. Metode yang dilakukan yaitu ceramah, tanya jawab, pelatihan pembuatan tepung tulang ikan patin dan pembuatan biskuit. Hasil dari kegiatan masyarakat ini dapat diketahui adanya peningkatan pengetahuan peserta tentang stunting dilihat dari nilai pretest dan postest yaitu 47,3 menjadi 85,0. Hasil pelatihan yaitu para peserta telah berhasil membuat tepung tulang ikan patin dan biskuit. Diharapkan kepada masyarakat desa labuhan tangga hilir dapat memanfaatkan produk ikan lokal dan pengolahan ikan tersebut menjadi biskuit juga dapat dijadikan sebagai sumber usaha atau usaha sampingan bagi keluarga
Peningkatan Daya Saing Menuju Masa Depan Desa Digital Pada Program Toga Sebagai Peningkatan Ekonomi di Desa Teluk Kenidai Setiawan, Debi; Siagian, Dewi Sartika; Retno, Putri Dwi; Siagian, Lidya; Putri, Ramalia Noratama
ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Al-Matani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55583/arsy.v5i2.1040

Abstract

Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Profinsi Riau,terus berupanya mengoptimalkan program bina keluarga balita (BKB) guna menghindari terjadinya peningkatan stunting atau gagal tumbuh pada balita di profinsi Riau. Angka kejadian stunting pada tahun 2023 di Desa Teluk Kenidai dari 154 orang anak sebanyak 7 orang anak mengalami stunting. Metode pendekatan yang dilakukan pada kegiatan ini melalui metode ceramah, berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilaksakan menyatakan bahwa dengan adanya sosialisasi stunting,pemanfaatan tanaman toga (tanaman obat keluarga) dan pengenalan produksi fantasi jelly kepada masyarakat terjadi perbaikan kasus stunting pada masyarakat Desa Teluk Kenidai melalui produk fantasi jelly. Hasil pengabdian tersebut dapat membantu masyarakat mempromosikan produk UMKM secara online. Menurut Rahmadani dkk (2020) pangsa pasar e-commerce terbesar saat ini didominasi generasi milenial maupun generasi yang melek teknologi yang lebih suka menggunakan metode cashless saat dalam bertransaksi. Kondisi tersebut dapat menjadi sebuah peluang bagi pelaku usaha yang ingin memperluas pangsa pasar melalui e-commerce dan dapat diakses melalui @EJJELYCANDY.COM
Analisis Komunikasi dan Peran Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Prolanis di Pekanbaru Ayuningtiyas, Ratih; Susanti, Lasiah; Siagian, Dewi Sartika
Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO) Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jsi.v7i01.269

Abstract

Hipertensi dan diabetes melitus tipe 2 termasuk penyakit yang umumnya berlangsung lama yaitu satu tahun atau lebih yang memerlukan perawatan medis berkelanjutan. Menurut data Sample Registration System (SRS) Indonesia tahun 2014, penyakit ini termasuk penyebab kematian tertinggi yaitu di urutan ke-3 pada diabetes melitus tipe 2 dan urutan ke-5 pada hipertensi. Pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan berupaya untuk menurunkan risiko komplikasi dan angka kematian yaitu dengan membuat sebuah Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) dan Pelayanan Rujuk Balik (PRB). Berdasarkan data BPJS Kesehatan Provinsi Riau Februari 2020, jumlah pasien Prolanis di Wilayah Kota Pekanbaru memiliki jumlah terbanyak di Provinsi Riau sebanyak 10.114 pasien. Untuk meningkatkan kepatuhan minum obat pasien, faktor keluarga juga turut berperan. Menurut teori model McMaster, bahwa fungsi keluarga mempengaruhi kesehatan fisik dan psikologis anggota keluarga. Keluarga dengan komunikasi yang efektif dapat membantu meningkatkan keterlibatan anggota keluarga dalam pengobatan pasien. Keluarga juga memiliki peran pengasuhan, mengidentifikasi masalah kesehatan, membuat janji perawatan kesehatan, dan menjaga kepatuhan terhadap pengobatan.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komunikasi dan peran keluarga dengan kepatuhan konsumsi minum obat pada pasien Prolanis di Wilayah Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan desain studi observasional analitik dengan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kota Pekanbaru. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster sampling sebanyak 108 sampel. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian ditemukan adanya hubungan komunikasi dan peran keluarga dengan kepatuhan konsumsi minum obat pada pasien Prolanis di Wilayah Kota Pekanbaru dengan nilai p-value 0,006 dan  0,025. Sehingga dapat disimpulkan komunikasi dan peran keluarga berhubungan dengan kepatuhan minum obat.
Meningkatkan Kualitas Hidup Remaja melalui Terapi Komplementer: Pendekatan Holistik untuk Kesehatan Remaja (Improving Adolescent Quality of Life through Complementary Therapies: A Holistic Approach to Adolescent Health) Siagian, Dewi Sartika; Sidoretno, Wahyu Margi; Ratih, Rini Hariani; Ayuningtyas, Ratih
Indonesia Berdaya Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.20251011

Abstract

Terapi komplementer menjadi semakin populer di kalangan remaja sebagai cara untuk mengelola berbagai masalah kesehatan. Persepsi remaja tentang penggunaan pengobatan komplementer dan alternatif (CAM) juga telah dieksplorasi dalam studi kualitatif, mengungkapkan bahwa banyak remaja memandang CAM sebagai cara untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Tujuan Pengabdian ini adalah untuk menambah pengetahuan dan keterampilan remaja tentang terapi komplementer pada remaja. Metode dalam pengabdian ini adalah ceramah tentang terapi komplementer pada remaja dan pelatihan pembuatan jamu kunyit asam. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini adalah diketahui bahwa 79,62 % peserta memiliki nilai posttest dengan kategori baik. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penyuluhan tentang komplementer remaja, mayoritas remaja memiliki pengetahuan baik.Abstract: Complementary therapies are becoming increasingly popular among adolescents as a way to manage a variety of health problems. Adolescents' perceptions of the use of complementary and alternative medicine (CAM) have also been explored in qualitative studies, revealing that many adolescents view CAM as a way to maintain overall health and well-being. The purpose of this Community Service is to increase adolescents' knowledge and skills about complementary therapies in adolescents. The methods in this community service are lectures on complementary therapies in adolescents and training in making turmeric and tamarind herbal medicine. The results of this community service are that 79.62% of participants have a posttest score in the good category. Conclusion: Based on the results of counseling on adolescent complementary, the majority of adolescents have good knowledge.
OPTIMALISASI KELAS IBU HAMIL UNTUK MENDUKUNG TERWUJUDNYA ASI EKSKLUSIF Siagian, Dewi Sartika; Ratih, Rini Hariani; Ayuningtyas, Ratih; Wardaniati, Isna
EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2024): EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Maret 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/ejoin.v2i3.2539

Abstract

Cakupan ASI ekslusif di Indonesia pada tahun 2022 tercatat hanya 67,96%, turun dari 69,7% dari tahun 2021, hal tersebut menandakan bahwa perlu adanya dukungan lebih intensif agar cakupan tersebut bisa meningkat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan cakupan tersebut adalah dengan memberikan edukasi tentang ASI Eksklusif dan kelas Ibu Hamil yang merupakan kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 20 minggu s/d 32 minggu dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Melalui kelas ibu hamil ini diharapkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu hamil akan meningkat karena adanya interaksi antara ibu hamil dengan bidan/tenaga kesehatan. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan ibu-ibu hamil tentang ASI Eksklusif dan keterampilan tentang teknik menyusui serta upaya yang dapt dilakukan untuk meningkatkan produksi ASI. Hasil yang didapat dari kegiatan pengabdian ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan tentang ASI Eksklusif dan keterampilan dalam teknik menyusui. Diharapkan melalui kelas ibu hamil ini para ibu hamil dapat menimba ilmu terutama untuk meningkatkan derajat kesehatan Ibu dan Anak
Penyuluhan Kesehatan Untuk Pencegahan Sedentary Lifestyle Pada Pelajar SMA Ayuningtiyas, Ratih; Faisal; Octariany; Siagian, Dewi Sartika
JDISTIRA - Jurnal Pengabdian Inovasi dan Teknologi Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jdt.v4i1.891

Abstract

Dalam beberapa tahun terakhir, sedentary lifestyle telah menjadi semakin umum di kalangan remaja di Indonesia. Kemajuan teknologi telah berkontribusi pada pengurangan aktivitas fisik, yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, penyakit mental, dan penyebab kematian lainnya yang sebenarnya dapat dicegah dengan gaya hidup aktif. Studi telah mengidentifikasi berbagai faktor sebagai pemicu sedentary lifestyle di kalangan remaja Indonesia seperti penggunaan media sosial, game virtual, dan layanan streaming yang berlebihan. Menurut data Global School-Based Health Survey (GSHS) tahun 2015 yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia, siswa remaja cenderung mengadopsi pola hidup yang tidak banyak bergerak, sehingga aktivitas fisik berkurang. Sehingga penting untuk mendorong remaja untuk terlibat dalam kegiatan fisik seperti olahraga, rekreasi luar ruangan dan rutinitas olahraga. Untuk memerangi epidemi yang berkembang ini di Indonesia dan di seluruh dunia, sekolah harus secara aktif mempromosikan pendidikan jasmani untuk mendorong kaum muda mengadopsi gaya hidup aktif dan kebiasaan sehat. Kegiatan pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pelajar SMA mengenai sedentary lifestyle. Kegiatan ini dilakukan di salah satu SMA di Pekanbaru yaitu MAN 1 Pekanbaru. Dari kegiatan pengabdian Masyarakat ini diharapkan pelajar SMA dapat mengenali dan mencegah sedentary lifestyle dalam kesehariannya.