Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Proses Berpikir Kritis Siswa SMA dalam Pengajuan Soal Matematika Berdasarkan Tingkat Kemampuan Matematika Men, Fulgensius Efrem
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 8, No 2 (2017): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v8i2.7192

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir kritis siswa SMA dalam pengajuan soal matematika berdasarkan tingkat kemampuan matematika yang terdiri atas kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah. Subjek penelitian adalah siswa kelas X dan berjumlah lima orang. Adapun hasil penelitian yang menggambarkan proses berpikir kritis siswa SMA dalam pengajuan soal berdasarkan tingkat kemampuan matematika sebagai berikut. 1) Siswa berkemampuan matematika tinggi kategori baik dalam pengajuan soal matematika memahami petunjuk dan informasi, menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya sebagai sumber ide dan memiliki beberapa kriteria untuk membuat soal. 2) Siswa berkemampuan matematika sedang dengan kategori baik dalam pengajuan soal matematika memahami petunjuk dan informasi pada masalah terkait pengajuan soal, mengenali perintah dan mengidentifikasi asumsi-asumsi mendasar berupa apa yang diketahui pada informasi yang diberikan. 3) Siswa berkemampuan matematika rendah kategori kurang baik dalam pengajuan soal matematika memahami petunjuk dan informasi yang pada masalah terkait pengajuan soal. Mengacu pada hasil penelitian terlihat bahwa proses berpikir kritis siswa SMA dalam pengajuan soal matematika berdasarkan tingkat kemampuan matematika berbeda-beda.This study aims to describe Senior High School students’ critical thinking process in mathematics problem posing based on their mathematics ability level that is consisted of high, medium and low ability level. The subjects of this study is are five grade X students. The data were collected through semi-structured interview. This research then illustrates senior high school students’ critical thinking process in mathematic problem posing based on their mathematic ability level as follows: 1) The student have high mathematic ability in mathematic problem posing that might be categorized baik could understand the instruction and information, use her previous knowledge as the source of idea and having some criteria to make problems. 2) The student have medium mathematics ability in mathematics problem posing that might be categorized baik could understand the instruction and information related to problem posing, identify the instruction basic assumptions due to the knowledge she attained form given information. 3) The student have low mathematics ability in mathematics problem posing that might be categorized kurang baik could understand the instruction and information in mathematics problem posing. Referring to the research findings, it is known that senior high school students’ critical thinking process in mathematics posing problem is different based on their mathematic ability level.
Analisis Kemampuan Pengajuan Soal Calon Guru Sekolah Dasar Ditinjau dari Tingkat Disposisi Matematis Men, Fulgensius Efrem; Mandur, Kanisius; Jelatu, Silfanus
JOURNAL OF SONGKE MATH Vol 1 No 2 (2018): December Edition
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Problem-posing ability is the ability to make and solve math problems. This research is qualitative research that aims to describe the ability to submit questions about prospective elementary school teachers concerning mathematical disposition. The subject of this research is the students of prospective school level teachers in the 6th semester, amounting to 3 people. The results of this study are (1) prospective primary school teachers with a high mathematical disposition can submit questions based on the information given related to addition and subtraction of ordinary and mixed fractions, the problem presented are in accordance material with moderate difficulty level, able to solve the problems posed with using a good language structure, (2) prospective primary school teacher with a moderate mathematical disposition level can form a story question based on additional information and subtraction of ordinary fractions, the questions submitted are in accordance material with a relatively low difficulty level and using a good language structure. However, unable to solve the problems raised, and (3) prospective primary school teachers with a low mathematical disposition level are not able to ask questions based on the two information provided. The prospective teacher has difficulty making a story question. These conditions have an impact on not fulfilling several other criteria, among others, conformity with the material, answers to the problems raised, language structure and the difficulty level of the question. The results of the study provide recommendations for policymakers on campus to help prospective students of elementary school teachers to develop problem-posing ability according to the level of mathematical disposition.
Proses Berpikir Kritis Siswa SMA dalam Pengajuan Soal Matematika Berdasarkan Tingkat Kemampuan Matematika Men, Fulgensius Efrem
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol 9 No 1 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir kritis siswa SMA dalampengajuan soal matematika berdasarkan tingkat kemampuan matematika yang terdiri atas kemampuan matematikatinggi, sedang dan rendah. Subjek penelitian adalah siswa kelas X dan berjumlah lima orang. Adapun hasil penelitianyang menggambarkan proses berpikir kritis siswa SMA dalam pengajuan soal berdasarkan tingkat kemampuanmatematika sebagai berikut. Pertama, siswa berkemampuan matematika tinggi kategori baik dalam pengajuan soalmatematika memahami petunjuk dan informasi, menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya sebagaisumber ide dan memiliki beberapa kriteria untuk membuat soal. Kedua, siswa berkemampuan matematika sedangdengan kategori baik dalam pengajuan soal matematika memahami petunjuk dan informasi pada masalah terkaitpengajuan soal, mengenali perintah dan mengidentifikasi asumsi-asumsi mendasar berupa apa yang diketahui padainformasi yang diberikan. Ketiga, siswa berkemampuan matematika rendah kategori kurang baik dalam pengajuansoal matematika memahami petunjuk dan informasi yang pada masalah terkait pengajuan soal. Siswa menggunakanpengetahuan sebagai sumber ide dan memiliki beberapa kriteria untuk membuat soal. Mengacu pada hasil penelitianterlihat bahwa proses berpikir kritis siswa SMA dalam pengajuan soal matematika berdasarkan tingkat kemampuanmatematika berbeda-beda.
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU DALAM MENULIS KARYA ILMIAH BERBASIS PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR Jundu, Ricardus; Kurnila, Valeria Suryani; Jeramat, Eufrasia; Gunur, Bedilius; Ramda, Apolonia Hendrice; Murni, Viviana; Men, Fulgensius Efrem; Ali, Ferdinandus Ardian; Fedi, Sebastianus
RANDANG TANA - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2019): Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STKIP Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru berkaitan dengan penulisan karya ilmiah. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi guru dalam menunjang profesionalismenya dalam berkarya. Guru perlu dibimbing dalam hal penulisan karya ilmiah berbasis penelitian tindakan kelas (PTK). Keuntungan yang akan diperoleh guru yaitu peningkatan kualitas pembelajaran berbasis research dan peningkatan keterampilan dalam hal menulis karya ilmiah. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dalam beberapa tahap antara lain: pelatihan penulisan karya ilmiah berbasis penelitian tindakan kelas dan bimbingan penulisan karya ilmiah. Hasilnya menunjukkan bahwa guru rumpun matematika dan IPA di SMPN 1 Borong dan SMP Stanislaus secara perlahan mulai memahami cara menulis karya ilmiah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis penelitian tindakan kelas.
Pembelajaran Matematika Berbantuan Spreadsheet pada Materi Grafik Fungsi Jelatu, Silfanus; Jundu, Ricardus; Mandur, Kanisius; Men, Fulgensius Efrem
JMPM: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 5, No 2 (2020): September 2020 - Februari 2021
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/jmpm.v5i2.2104

Abstract

Dalam pembelajaran matematika, perangkat komputer berupa spreadsheet dapat berperan sebagai alat bantu belajar siswa serta sumber belajar bagi guru agar pembelajaran menjadi lebih optimal. Spreadsheet telah meluncurkan berbagai fitur yang dapat dimanfaatkan sebagai media dinamis yang dapat mensimulasikan konsep matematika selain operasi aljabar, yakni visualisasi grafik fungsi kuadrat. Melalui penelitian pengembangan, peneliti terdorong untuk mengimplementasikan pembelajaran matematika yang terintegrasi media spreadsheet demi tercapainya pemahaman tentang grafik fungsi secara optimal. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan/Research and Development (R&D). Pembuatan media pembelajaran mengacu pada model pengembangan Plomp. Subjek penelitian ini siswa kelas X SMA. Selain itu, terdapat dua subjek lain yaitu validator dan guru. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa media pembelajaran matematika berbantuan spreadsheet memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif.
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU DALAM MENULIS KARYA ILMIAH BERBASIS PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR Ricardus Jundu; Valeria Suryani Kurnila; Eufrasia Jeramat; Bedilius Gunur; Apolonia Hendrice Ramda; Viviana Murni; Fulgensius Efrem Men; Ferdinandus Ardian Ali; Sebastianus Fedi
Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2019): Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jrt.v2i1.286

Abstract

Upaya Meningkatkan Keterampilan Guru dalam Menulis Karya Ilmiah Berbasis Penelitian Tindakan Kelas di Kabupaten Manggarai Timur. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menulis karya ilmiah. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi guru guna menunjang profesionalismenya dalam berkarya. Guru perlu dilatih dan dibimbing sehingga memiliki keterampilan dalam penulisan karya ilmiah, terutama karya ilmiah yang berbasis penelitian tindakan kelas (PTK). Keuntungan yang diperoleh guru, yaitu peningkatan kualitas pembelajaran berbasis research dan peningkatan keterampilan menulis karya ilmiah. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dalam dua tahap yaitu pelatihan dan bimbingan penulisan karya ilmiah berbasis PTK. Hasilnya menunjukkan bahwa guru rumpun Matematika dan IPA di SMPN 1 Borong dan SMP Stanislaus memahami cara menulis karya ilmiah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis PTK dan membagikan informasi serta pengalamannya melalui publikasi ilmiah.
BERMAIN ORIGAMI SAMBIL BELAJAR GEOMETRI: PENGEMBANGAN KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR Fulgensius Efrem Men; Kanisius Mandur; Silfanus Jelatu; Eufrasia Jeramat
Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2019): Randang Tana - Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jrt.v2i2.394

Abstract

Origami merupakan tradisi masyarakat Jepang dalam hal seni melipat kertas. Pada perkembangannya, origami berkaitan erat dengan matematika, khususnya geometri. Geometri berhubungan erat dengan perkembangan kognitif siswa. Seni melipat kertas ini disebut juga sebagai permainan melipat kertas untuk membentuk wujud-wujud yang menarik. Permainan ini menjadi salah satu hal yang menarik untuk diterapkan kepada siswa sekolah dasar (SD). Origami menjadi objek konkret untuk membantu siswa SD dalam memahami konsep geometri. Sasaran kegiatan ini adalah siswa kelas V SDK Taga. Dalam kenyataannya, siswa kerapkali mengalami kecemasan dan memiliki stigma negatif terhadap matematika. Di sinilah dibutuhkan metode dan teknik pembelajaran yang menarik untuk mengatasinya. Dalam hal variasi metode dan teknik pembelajaran matematika itulah origami menjadi alternatif teknik pembelajaran. Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan ini, siswa sangat tertarik, senang, dan antusias. Hal tersebut dibuktikan dengan semangat yang ditunjukkan para siswa melalui peran aktif mereka selama kegiatan.
Pembelajaran Matematika Berbantuan Spreadsheet pada Materi Grafik Fungsi Silfanus Jelatu; Ricardus Jundu; Kanisius Mandur; Fulgensius Efrem Men
JMPM: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 5, No 2 (2020): September 2020 - Februari 2021
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26594/jmpm.v5i2.2104

Abstract

Dalam pembelajaran matematika, perangkat komputer berupa spreadsheet dapat berperan sebagai alat bantu belajar siswa serta sumber belajar bagi guru agar pembelajaran menjadi lebih optimal. Spreadsheet telah meluncurkan berbagai fitur yang dapat dimanfaatkan sebagai media dinamis yang dapat mensimulasikan konsep matematika selain operasi aljabar, yakni visualisasi grafik fungsi kuadrat. Melalui penelitian pengembangan, peneliti terdorong untuk mengimplementasikan pembelajaran matematika yang terintegrasi media spreadsheet demi tercapainya pemahaman tentang grafik fungsi secara optimal. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan/Research and Development (R&D). Pembuatan media pembelajaran mengacu pada model pengembangan Plomp. Subjek penelitian ini siswa kelas X SMA. Selain itu, terdapat dua subjek lain yaitu validator dan guru. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa media pembelajaran matematika berbantuan spreadsheet memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif.
Respon Mahasiswa Terhadap Penyelesaian Soal Koneksi Matematis Melalui Taksonomi Fink Kanisius Mandur; Fransiskus Nendi; Fulgensius Efrem Men; Silfanus Jelatu
Jurnal Pendidikan Matematika (JPM) Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Pendidikan Matematika (JPM)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jpm.v7i1.8973

Abstract

Student response is an important aspect of learning because it helps educators understand student development. One of the frameworks used to analyze student responses to cognitive, affective, and metacognitive aspects is the Fink taxonomy. This study aims to find patterns of student response rates in solving mathematical connection through Fink's taxonomy. This research method is qualitative. The data collected were data on the ability of mathematical connections to measure student responses to cognitive and metacognitive aspects taken using test instruments as well as data on social and caring dimensions to measure student responses to affective aspects that were taken using questionnaires. The results of this study are student responses at the basic knowledge level of 18.42%, application of 12.79%, integration of 12.22%, social dimensions 23.28%, caring aspects of 22.34%, and metacognitive 10.95. % and student response results at the level of basic knowledge of 18.94%, application of 13.16%, integration of 11.23%, social dimensions 23.87%, caring aspects of 22.78%, and metacognitive of 10.02%. Student responses to cognitive, affective, and metacognitive aspects provide an overview for educators to pay attention to students' abilities and attitudes in building knowledge independently on a subject matter.
PROSES BERPIKIR KRITIS SISWA SMA DALAM PENGAJUAN SOAL MATEMATIKA BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN MATEMATIKA Fulgensius Efrem Men
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 9 No. 1 (2017): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.653 KB) | DOI: 10.36928/jpkm.v9i1.115

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir kritis siswa SMA dalam pengajuan soal matematika berdasarkan tingkat kemampuan matematika yang terdiri atas kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah. Subjek penelitian adalah siswa kelas X dan berjumlah lima orang. Adapun hasil penelitian yang menggambarkan proses berpikir kritis siswa SMA dalam pengajuan soal berdasarkan tingkat kemampuan matematika sebagai berikut. Pertama, siswa berkemampuan matematika tinggi kategori baik dalam pengajuan soal matematika memahami petunjuk dan informasi, menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya sebagai sumber ide dan memiliki beberapa kriteria untuk membuat soal. Kedua, siswa berkemampuan matematika sedang dengan kategori baik dalam pengajuan soal matematika memahami petunjuk dan informasi pada masalah terkait pengajuan soal, mengenali perintah dan mengidentifikasi asumsi-asumsi mendasar berupa apa yang diketahui pada informasi yang diberikan. Ketiga, siswa berkemampuan matematika rendah kategori kurang baik dalam pengajuan soal matematika memahami petunjuk dan informasi yang pada masalah terkait pengajuan soal. Siswa menggunakan pengetahuan sebagai sumber ide dan memiliki beberapa kriteria untuk membuat soal. Mengacu pada hasil penelitian terlihat bahwa proses berpikir kritis siswa SMA dalam pengajuan soal matematika berdasarkan tingkat kemampuan matematika berbeda-beda.