Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MENGKAJI MAKNA YANG TERKANDUNG DALAM PUISI "ILUSI" KARYA HERI ISNAINI PADA BUKU MONTASE DENGAN PENDEKATAN SEMIOTIKA Wiendy RerefDianty; Dea Puspitasari; Astry Meirantic
Jurnal Riset Rumpun Ilmu Bahasa Vol. 1 No. 1 (2022): April : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Bahasa
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1001.063 KB) | DOI: 10.55606/jurribah.v1i1.134

Abstract

Penelitian ini membahas tentang kajian makna yang terkandung dalam puisi yang berjudul “ilusi” karya heri isnaini. Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui makna yang terkandung disetiap kata pada puisi “ilusi”. Penelitian ini, merupakan penelitian deskriptif dengan metode analisis isi. Penelitian ini mendeskripsikan kajian makna yang terkandung dalam puisi “ilusi”. Metode analisis isi, yaitu dengan menggunakan pendekatan semiotika. Pendekatan semiotika digunakan untuk mengetahui bagaimana makna yang terkandung didalam puisi “ilusi” tersebut. Pendekatan semiotika merupakan pendekatan yang berhubungan dengan lapangan tanda yaitu pengertian suatu tanda. Dalam pengertian tanda ada dua yang difokuskan yaitu bentuk tanda biasa disebut dengan penanda, dengan prangko penandanya atau yang ditandai berdasarkan pemaparan terdahulu. Teknik pengumpilam data yang digunakan adalah teknik baca catat dan teknik analisis data. Setelah dilakukan analisis data diperoleh Kesatu kumpulan puisi “ilusi” secara umum memuat Hasil penelitian semiotika pada puisi “Ilusi” dapat dilihat puisi tersebut menyatakan bahwa mata diibaratkan dengan ilusi diibaratkan dengan benda mati yang hidup. Makna yang terkandung dalam larik-larik tersebut didefinisikan sebagai yang kita lihat tidak sepenuhnya pasti, dalam tanah yang terlihat kosong saja mungkin terdapat suatu hal yang tidak kita tahu. Dan sepi tidak sama dengan kosong karena sepi adalah perasaan tersendiri yang muncul dalam jiwa seseorang, sedangkan kosong, ia adalah ilusi itu sendiri, tidak ada apa-apa, hanya ada udara yang jika bergerak kencang bisa berubah menjadi angin. Dari puisi “ilusi” dapat disimpulkan bahwa yang kita lihat belum tentu pasti.
Upaya Guru dalam Memberikan Layanan Konseling Siswa Kelas IV SD di Sekolah Alam Bengkulu Mahira Zubaidah; Dea Fadilla Chairunisa; Hikmah Puspasari; Vera Wati; Ayu Safitri; Dea Puspitasari
JPT : Jurnal Pendidikan Tematik Vol 4 No 3 (2023): Desember
Publisher : Yayasan Darussalam Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62159/jpt.v4i3.878

Abstract

This study raises the issue of how teachers' efforts are made in providing student counseling services. To answer the problem in this study, a qualitative descriptive research approach is used, namely explaining and presenting the results of research data regarding teachers' efforts in providing counseling services to fourth-grade elementary school students at Bengkulu Mahira Nature School. Data collection techniques used by researchers are observation, interviews and documentation to find out what efforts are made by teachers. The results of the study show that (1) The efforts of class teachers and assistant teachers in providing guidance and counseling services in responding to student problems are through good communication between teachers and students by providing direction if it has not been resolved, the teacher communicates with parents and if it has not been resolved, it will be brought to a higher level, namely the principal. (2) Obstacles experienced by teachers in providing guidance and counseling services when communicating with students who have different character differences. Teachers' efforts in providing guidance and counseling services can be carried out during learning, communicating with parents virtually or directly.
Konsep Hidup Jepang Ikigai: Meningkatkan Kesadaran Diri Untuk Hidup Yang Lebih Bermakna Eky Kusuma Hapsari; Gres Grasia Azmin; Komara Mulya; Poppy Rahayu; Muhammad Ali Hamdi; Nadhira Shafa Humaira; Nuha Yus’ad Thalib; Anugrah Listanto Fadillah; Dea Puspitasari; Fildzah Izzuddin Syaifullah
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat (P2M) ini dilakukan untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap diri sendiri dan lingkungannya sehingga tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) terutama poin 1, 2, 3, 4, 8 bisa dicapai dalam skala yang lebih luas dengan mengenalkan konsep dan filosofi hidup Jepang yakni Ikigai dipandang sebagai kerangka reflektif yang mengintegrasikan passion, mission, vocation, dan profession sehingga mampu membantu individu menemukan makna hidup yang mendalam. Bekerja sama dengan TP PKK Kecamatan Pulo Gadung dimana permasalahan utama yang dihadapi masyarakat Pulo Gadung adalah tekanan psikososial, ketidakpastian ekonomi, dan minimnya ruang interaksi sosial lintas generasi. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi pre-test, seminar, diskusi interaktif, tanya-jawab, serta post-test (sebagai evaluasi). Hasil yang dicapai adalah terjadinya peningkatan signifikan pada pemahaman peserta terhadap konsep Ikigai, peningkatan dalam kesadaran diri, penataan ulang prioritas hidup, serta semakin tumbuhnya rasa percaya diri dan lebih termotivasi. Temuan ini membuktikan bahwa Ikigai dapat diadaptasi menjadi strategi pemberdayaan masyarakat yang tidak hanya berdampak pada peningkatan kesehatan psikologis, tetapi juga mendorong partisipasi sosial dan potensi kesejahteraan ekonomi warga. Dengan demikian, kegiatan ini berkontribusi dalam penguatan kapasitas masyarakat menuju kehidupan yang lebih bermakna, berdaya, dan berkelanjutan.Abstract This Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) program aimed to enhance public awareness of self and environment in support of the Sustainable Development Goals (SDGs), particularly points 1, 2, 3, 4, and 8. The program introduced the Japanese philosophy of Ikigai as a reflective framework integrating passion, mission, vocation, and profession to help individuals discover deeper meaning in life. Implemented in collaboration with Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kecamatan Pulo Gadung, East Jakarta, Indonesia, the activity addressed key community issues such as psychosocial stress, economic uncertainty, and limited intergenerational social interaction. Methods included a pre-test, seminar, interactive discussion, Q&A session, and post-test evaluation. Results indicated a significant increase in participants’ understanding of Ikigai, heightened self-awareness, reorganization of life priorities, and improved confidence and motivation. These findings suggest that Ikigai can be effectively adapted as a community empowerment strategy, contributing not only to psychological well-being but also to social participation and economic potential. Overall, this program strengthens community capacity toward a more meaningful, empowered, and sustainable life.