Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

OPTIMALISASI KEMAMPUAN MENULIS ARTIKEL BERITA BUDAYA PADA MASYARAKAT KAMPUNG BUDAYA DI PETUKANGAN Gres Grasia; Eky Kusuma Hapsari; Siti Gomo Attas; Shela; Putri Reyna Listy Lubis; Fatin Riza Azizah
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Kampung Budaya Petukangan is a tourism destination in Jakarta. Unfortunately, the existence of this place is not well known by public yet. Using the force of social media to make more people notice of this cultural place is considered the best low-cost activity. Nonetheless, the practitioners of Kampung Budaya Petukangan who are youth, considered relatively unskillful in writing articles, particularly about cultural news. Aware of this problem, we come into solution by organizing a training for practitioners to enhance their skills on how to write cultural news in three stages: pre-training (observation and training preparation), traning (theory and practice of writing cultural news), and post-training (evaluation). As the outcome of this training, 20 cultural news articles were written by the practitioners where the writing process was assisted by academics and journalistic practitioners. The final product of the training is a collection of cultural articles that can be disseminated in various mass media. Journalism training is an effective strategy to increase the writing skills of the community of cultural practitioners in Petukangan so that in the near future, Kampung Budaya Petukangan can be more popular and publicly well known. Abstrak Kampung Budaya Petukangan adalah sebuah destinasi wisata di Jakarta. Sayangnya keberadaan tempat ini kurang dikenal oleh masyarakat. Menggunakan kekuatan media sosial untuk membuat orang lebih menyadari keberadaan tempat budaya ini merupakan aktivitas terbaik yang berbiaya rendah. Namun demikian, praktisi Kampung Budaya Petukangan yang masih remaja belum memiliki kemampuan yang memadai untuk menulis artikel, khususnya artikel mengenai berita kebudayaan. Memahami permasalahan ini, kami memberikan solusi dengan mengadakan pelatihan untuk para praktisi untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menulis berita kebudayaan. Pelatihan yang diselenggarakan terbagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap prapelatihan (observasi dan persiapan pelatihan), tahap pelatihan (teori dan praktek menulis berita kebudayaan), tahap pascapelatihan (evaluasi). Luaran dari kegiatan pelatihan ini berupa 20 artikel berita budaya yang ditulis oleh praktisi dimana dalam proses penulisannya dilakukan secara terbimbing oleh praktisi akademisi dan jurnalis. Produk akhir kegiatan ini berupa kumpulan berita budaya yang bisa didiseminasikan di berbagai media massa. Pelatihan jurnalistik merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis komunitas praktisi Kampung Budaya Petukangan. Dengan diadakannya kegiatan ini, Kampung Budaya Petukangan diharapkan bisa menjadi lebih popular dan dikenal luas dalam waktu dekat.
Analysis Of Style Language On The Speech Text Of National Speech Contest Winner The Japan Foundation Endang Puji Astuti; Yuniarsih; Eky Kusuma Hapsari
Kagami : Jurnal Pendidikan dan Bahasa Jepang Vol. 12 No. 1 (2021): Kagami: Jurnal Pendidikan dan Bahasa Jepang
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study is to determine the style of language rhetorical form of alliteration, hyperbole, and rhetorical questions. Furthermore, the style of figurative language in the form of simile, metaphor, metonimia, and personification that also observed in the text of the manuscript of the speech contained on the winner from the first and the second winner of the National Japanese Speech Contest The Japan Foundation in 2018-2019. This research apply qualitative descriptive analysis method: the author collects the data using documentation technique. Afterwards, the basic techniques (immediate constituents technique) from agih method is applied to to analyze the data. The finding of the study shows there are 22 data, on the style of the language of rhetorical; zero alliteration, one hyperboles, and 10 rhetorical questions. Then on the style of figurative language there are three similes, six metaphors, zero metonimia, and two personifications. The style of language that most used is rhetorical questions. A rhetorical question is intended to reinforce the words to be conveyed as well as the provoke technique of conversation by forcing the listener to join as well as thinking to solve the problem.
Konsep Hidup Jepang Ikigai: Meningkatkan Kesadaran Diri Untuk Hidup Yang Lebih Bermakna Eky Kusuma Hapsari; Gres Grasia Azmin; Komara Mulya; Poppy Rahayu; Muhammad Ali Hamdi; Nadhira Shafa Humaira; Nuha Yus’ad Thalib; Anugrah Listanto Fadillah; Dea Puspitasari; Fildzah Izzuddin Syaifullah
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat (P2M) ini dilakukan untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap diri sendiri dan lingkungannya sehingga tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) terutama poin 1, 2, 3, 4, 8 bisa dicapai dalam skala yang lebih luas dengan mengenalkan konsep dan filosofi hidup Jepang yakni Ikigai dipandang sebagai kerangka reflektif yang mengintegrasikan passion, mission, vocation, dan profession sehingga mampu membantu individu menemukan makna hidup yang mendalam. Bekerja sama dengan TP PKK Kecamatan Pulo Gadung dimana permasalahan utama yang dihadapi masyarakat Pulo Gadung adalah tekanan psikososial, ketidakpastian ekonomi, dan minimnya ruang interaksi sosial lintas generasi. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi pre-test, seminar, diskusi interaktif, tanya-jawab, serta post-test (sebagai evaluasi). Hasil yang dicapai adalah terjadinya peningkatan signifikan pada pemahaman peserta terhadap konsep Ikigai, peningkatan dalam kesadaran diri, penataan ulang prioritas hidup, serta semakin tumbuhnya rasa percaya diri dan lebih termotivasi. Temuan ini membuktikan bahwa Ikigai dapat diadaptasi menjadi strategi pemberdayaan masyarakat yang tidak hanya berdampak pada peningkatan kesehatan psikologis, tetapi juga mendorong partisipasi sosial dan potensi kesejahteraan ekonomi warga. Dengan demikian, kegiatan ini berkontribusi dalam penguatan kapasitas masyarakat menuju kehidupan yang lebih bermakna, berdaya, dan berkelanjutan.Abstract This Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) program aimed to enhance public awareness of self and environment in support of the Sustainable Development Goals (SDGs), particularly points 1, 2, 3, 4, and 8. The program introduced the Japanese philosophy of Ikigai as a reflective framework integrating passion, mission, vocation, and profession to help individuals discover deeper meaning in life. Implemented in collaboration with Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kecamatan Pulo Gadung, East Jakarta, Indonesia, the activity addressed key community issues such as psychosocial stress, economic uncertainty, and limited intergenerational social interaction. Methods included a pre-test, seminar, interactive discussion, Q&A session, and post-test evaluation. Results indicated a significant increase in participants’ understanding of Ikigai, heightened self-awareness, reorganization of life priorities, and improved confidence and motivation. These findings suggest that Ikigai can be effectively adapted as a community empowerment strategy, contributing not only to psychological well-being but also to social participation and economic potential. Overall, this program strengthens community capacity toward a more meaningful, empowered, and sustainable life.