NURPATMAWATI, NURPATMAWATI
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

N UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI KRIM KITOSAN CANGKANG RAJUNGAN (Portunus pelagicus) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes NURPATMAWATI, NURPATMAWATI; SUNENGSIH, SUNENGSIH
Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains Vol 3 No 1 (2019): Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains
Publisher : Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Limbah cangkang rajungan (Portunus pelagicus) diisolasi kandungan kitosannya melelui proses deproteinasi, demineralisasi dan deasetilasi. Salah satu penggunaan dari kitosan adalah sebagai antibakteri, karena memiliki polikation bermuatan positif yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri krim kitosan cangkang rajungan (Portunus pelagicus) konsentrasi 5%, 7%, dan 9% terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi sumuran diameter pervorator 0,6 cm dan media yang digunakan adalah media nutrient agar. Metode pengujian stabilitas sediaan krim kitosan cangkang rajungan (Portunus pelagicus) menggunakan metode cyling test meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya lekat, uji daya sebar, dan uji iritasi. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan uji normalitas, uji homogenitas, uji kruskal wallis dan uji mann whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa krim kitosan cangkang rajungan (Portunus pelagicus) memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Pada konsentrasi 9% krim kitosan cangkang rajungan (Portunus pelagicus) memiliki daya aktivitas paling besar sebagai antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes dengan diameter zona bening 1,205 cm. Krim kitosan cangkang rajungan (Portunus pelagicus) memenuhi syarat evaluasi sediaan dan dan uji stabilitas. ABSTRACT Blue swimming crab shell (Portunus pelagicus) weste can be isotated through deproteinization, demineralization and deacethylation process. One application of chitosan as an antibacterial, because it has a polycations witch can inhibit bacterial growth. This study aims to determaine the antibacterial activity chitosan cream from blue swimming crab shell (Portunus pelagicus) with concentration of 5%, 7%, and 9% against Propionibacterium acnes. The study methode used an experimental method that is by disc diffusion method with perforator diameter of 6 cm and the media used are nutrient agar media. The preparations stability testing methode of chitosan cream from blue swimming crab shell (Portunus pelagicus) using the cycling test methode including organoleptic test, homogeneity test, pH test, stickiness test, spreadability test, and irritation test. Processing and analysis of data using the normality test, homogeneity test, kruscal wallis test, and mann whitney test. The result from this study showed that the chitosan cream from blue swimming crab shell (Portunus pelagicus) has antibacterial activity against Propionibacterium acne. At a concentration of 9% the chitosan cream from blue swimming crab shell (Portunus pelagicus) has a highest antibacterial activity with diameter inhibition zone of 1,205 cm. The chitosan cream from blue swimming crab shell (Portunus pelagicus) meets the preparation evaluation requirements and stability test.
PEMBUATAN MEDIA PERTUMBUHAN BAKTERI MENGGUNAKAN TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lamk) UNTUK PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus haryati, eti; Pandanwangi TW, Siti; Nabila, Esra Reinanda; Nurpatmawati, Nurpatmawati
Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains Vol 7 No 1 (2023): Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains
Publisher : Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58365/ojs.v7i1.215

Abstract

Protein dan karbohidrat merupakan komponen penting dalam media pertumbuhan bakteri. Tepung biji nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk) memiliki kandungan protein dan karbohidrat yang diperlukan oleh bakteri Staphylococcus aureus untuk tumbuh dan berkembang biak. Tujuan penelitian ini untuk menentukan berat tepung biji nangka yang paling baik sebagai media pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental menggunakan media tepung biji nangka berat 2 gram, 2,5 gram dan 3 gram ditambah aquadest dan agar rose serta nutrient agar sebagai kontrol positif, dengan bakteri pengenceran 10-4 , 10-5 dan 10-6 . Data statistik menggunakan analisis varians satu arah (ANOVA) dan uji post hoc-LSD. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan koloni bakteri Staphylococcus aureus dengan media tepung biji nangka pada berat 2 gram dengan pengenceran 10-4 , 10-5 dan 10- 6 adalah 260 koloni, 190 koloni, dan 130 koloni. Pada berat 2,5 gram dengan pengenceran 10-4 , 10-5 dan 10-6 adalah 290 koloni, 109 koloni, 169 koloni. Pada berat 3 gram dengan pengenceran 10-4 , 10-5 dan 10-6 adalah 315 koloni, 268 koloni, 183 koloni. Pada pertumbuhan koloni bakteri staphylococcus aureus pada nutrient agar dengan pengenceran 10-4 , 10-5 , dan 10-6 adalah 635 koloni, 536 koloni, dan 332 koloni, Kesimpulan diperoleh bahwa media tepung biji nangka dapat digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Media tepung biji nangka berat 3 gram yang paling baik sebagai media pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus tetapi tidak setara dengan kontrol positif.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI TABLET HISAP KOMBINASI EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle L.) DAN RIMPANG JAHE (Zingiber officinale) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Haryati, Ety; Sari, Rizka Noviana; Nurpatmawati, Nurpatmawati; Zakiyah, Fitri
Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains Vol 6 No 2 (2023): Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains
Publisher : Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.445 KB) | DOI: 10.58365/ojs.v6i2.205

Abstract

Tanaman sirih hijau (Piper betle L.) dan rimpang jahe (Zingiber officinale) memiliki kandungan tanin, saponin dan flavonoid yang berfungsi sebagai antibakteri. Mempertimbangkan kemudahan dalam pemakaian maka ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) dan jahe (Zingiber officinale) dibuat sediaan tablet hisap yang lebih praktis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri tablet hisap kombinasi ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) dan rimpang jahe (Zingiber officinale) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode penelitian ini adalah eksperimental. Tablet hisap dibuat dengan formula X1 perbandingan ekstrak daun sirih hijau dan rimpang jahe 2:2, formula X2 dengan perbandingan 3:1 dan formula X3 dengan perbandingan 1:3. Kontrol positif yang digunakan kloramfenikol 50 μg dan kontrol negatif yang digunakan tablet hisap tanpa ekstrak daun sirih hijau dan rimpang jahe. Aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi sumuran dengan mengukur zona bening pada media agar padat. Hasil zona bening dianalisis menggunakan One Way ANOVA dan Post Hoc. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zona bening yang dihasilkan untuk masingmasing formula yaitu X1 (10mm), formula X2 (8,09 mm), formula X3 (16,02 mm), kontronegatif (3,22 mm) dan kontrol positif (16,27 mm). Berdasarkan hasil analisis data didapatkan bahwa tablet hisap kombinasi esktrak daun sirih hijau (Piper betleL.) dan rimpang jahe (Zingiber officinale) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan formula X3 yang memiliki aktivitas antibakteri paling besar dengan nilai sig (0,517 > 0,05).
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FORMULA SABUN PADAT EKSTRAK BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP BAKTERI Escherichia coli haryati, eti; Nurpatmawati, Nurpatmawati; Lapekoli, Elfarida
Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains Vol 7 No 2 (2024): Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains
Publisher : Praeparandi : Jurnal Farmasi dan Sains

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58365/ojs.v7i2.262

Abstract

Biji alpukat (Persea americana Mill.) memiliki senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid, saponin, dan tannin yang merupakan komponen aktif sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri sabun padat ekstrak biji alpukat terhadap bakteri Escherichia coli, dan berapa konsentrasi yang paling efektif memiliki aktivitas antibakteri yang paling besar terhadap bakteri Escherichia coli. Uji aktivitas antibakteri dalam penelitian ini menggunakan metode difusi sumuran dengan variasi konsentrasi sabun padat ekstrak biji alpukat berupa variabel X1 yaitu 10%, variabel X2 yaitu 15%, variabel X3 yaitu 20% dan kontrol positif yaitu sabun padat Dettol. Data aktivitas antibakteri dianalisis secara statistik menggunakan analisis varian satu arah (ANOVA). Hasil penelitian uji aktivitas antibakteri formula sabun padat ekstrak biji alpukat (Persea americana Mill.) diperoleh pada X1 (10%) dengan zona bening sebesar 2,55 mm, pada X2 (15%) dengan zona bening sebesar 4,33 mm, pada X3 (20%) dengan zona bening sebesar 7,09 mm, pada kontrol positif dengan zona bening sebesar 9,05 mm dan kontrol negatif dengan zona bening 0 mm. Kesimpulan diperoleh bahwa sediaan sabun padat ekstrak biji alpukat memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli dengan nilai sig F hitung (134,344) > F tabel (2,95). Sabun padat ekstrak biji alpukat konsentrasi 20% memiliki aktivitas antibakteri paling besar terhadap Escherichia coli dengan nilai sig 0,000 < 0,05.