Rahmat, Sultan Aulia
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Identification of Dengue Hemorrhagic Fever Risk Zone in Daerah Istimewa Yogyakarta Province 2021 Rahmat, Sultan Aulia; Ningrum, Dina Nur Anggraini; Suharna, Suharna
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 8 No 1 (2024): January 2024
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/higeia.v8i1.67935

Abstract

Abstrak Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu wilayah endemik Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. Pada 2021, Incidence Rate (IR) DIY mencapai 32/100.000 populasi dengan Case Fatality Rate (CFR) mencapai 1,01%. Untuk mengurangi jumlah kasus DBD diperlukan suatu tindakan pencegahan. Manajemen penyakit berbasis wilayah dapat menjadi solusi mengurangi kasus DBD, seperti pemetaan risiko penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko penularan DBD di Provinsi DIY tahun 2021. Penelitian ini merupakan studi cross-sectional dengan pendekatan pemetaan dan ekologis. Variabel faktor risiko yang berkorelasi dengan insiden DBD akan di skoring, kemudian hasilnya dijabarkan menggunakan peta risiko DBD. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober tahun 2022. Berdasarkan analisis bivariat, faktor iklim memiliki hubungan dengan kejadian DBD. Pada Bulan Januari, wilayah Kota Yogyakarta dan Kulon Progo berada dalam risiko tinggi. Pada bulan November, wilayah Gunungkidul berada dalam risiko tinggi. Pada bulan Desember daerah dengan kategori tinggi antara lain Bantul dan Gunungkidul. Distribusi risiko DBD di DIY meningkat selama musim hujan. Pembuat kebijakan diharapkan dapat memprioritaskan daerah berisiko tinggi dalam menciptakan kebijakan. Abstract Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) is one of dengue endemic regions in Indonesia. In 2021, Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) Incidence Rate (IR) in DIY was 32/100,000 population with Case Fatality Rate (CFR) reaching 1.01%. Reducing DHF cases is necessary to take preventive actions. Area-based disease management can be a solution to reduce DHF cases, such as mapping analysis of disease risk map. This research aims to determine the DHF transmission risk level in DIY Province during 2021. It is a cross-sectional study with mapping and ecological approach. Risk factors that correlate with DHF incidence will be scored, then the results will described as risk map. This research was conducted in September-October 2022. Based on bivariate analysis, climatic factors have a correlation with DHF. In January, Yogyakarta City and Kulon Progo were in high risk. Gunungkidul was highly vulnerable. in November. In December regions with high category include Bantul and Gunungkidul. DHF risk distribution in DIY was increased during rainy season. Policy makers are expected to prioritize high-risk areas in creating policies.
Seminar Edukasi sebagai Sarana Meningkatkan Kesadaran Masyarakat dan Keterjangkauan Akses Hemodialisis Alwi, Luqman; Trisnaningsih, Asyifa Rahma; Rahayu, Sri Ratna; Ramadiani, Fania Rizky; Andar, Nadiya Arawinda; Almas, A Made Dea Rona; Permatasari, Diah Rahmah; Rahmat, Sultan Aulia; Tyas, Lintang Wening Ing
HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development) Vol 8 No 2 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan pasien hemodialisis tidak diimbangi dengan ketersediaan layanan akses hemodialisis. Hal itu membuat pasien tidak nyaman dan menurunkan kepatuhan serta dapat meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas pasien. Di Kabupaten Kudus, pasien hemodialisis selama ini dirujuk ke Semarang. Namun, saat ini RSU Kumala Siwi Kudus menyediakan layanan akses hemodialisis. Meskipun demikian, masih banyak yang belum mengetahui hal tersebut. Oleh karena itu, diperlukan edukasi untuk memastikan pasien di Kudus dan sekitarnya mendapatkan layanan hemodialisis yang baik dan terjangkau. Dalam pengabdian ini, dilakukan kegiatan seminar edukasi bertemakan kesehatan ginjal dengan fokus pada akses hemodialisis dengan target utama tenaga kesehatan. Materi yang dibawakan berupa pengenalan tentang penyakit ginjal, fungsi ginjal dan proses hemodialisis, akses hemodialisis, nutrisi dan pola makan yang sehat, pengelolaan dan pencegahan komplikasi, dan hak-hak pasien hemodialisis. Dalam kegiatan ini juga terdapat kuesioner pre-test dan post-test serta peninjauan rujukan dan tindakan terkait hemodialisis sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan sebagai bentuk evaluasi. Terdapat peningkatan pemahaman peserta dan juga jumlah rujukan dan tindakan akses hemodialisis setelah dilaksanakan kegiatan ini. The increase in hemodialysis patients is not accompanied by the availability of hemodialysis access services. This makes patients uncomfortable and reduces compliance, and can increase morbidity and mortality rates. In Kudus Regency, hemodialysis patients have been referred to Semarang. However, Kumala Siwi Kudus General Hospital is now providing hemodialysis access service, yet there are still many who don't know about this. Therefore, a socialization is needed to ensure the availability and affordability of hemodialysis access services there. Educational seminar focuses on kidney health, specifically on hemodialysis access, to health workers was carried out. The topics include introduction to kidney disease, kidney function and the hemodialysis process, access to hemodialysis, nutrition and healthy eating patterns, management and prevention of complications, and the rights of hemodialysis patients. There were pre-test and post-test questionnaires as well as a review in references and procedures related to hemodialysis before and after the educational seminar. There was an increase in participants' understanding and the number of referrals and procedures for hemodialysis access after the educational seminar.
Improving Clean and Healthy Living Behaviors Among Indonesian Migrant Workers in Malaysia Cahyati, Widya Hary; Kusumaningtyas, Ratna Dewi; Wibawanto, Wandah; Salsabila, Annisa Putri; Nathaniela, Regina Marsha; Rahmat, Sultan Aulia
Jurnal Abdimas Vol. 28 No. 1 (2024): June 2024
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/3zwq9z73

Abstract

The Clean and Healthy Living Behavior Program (PHBS) is an effort to prevent disease by getting used to clean living and healthy behavior. PHBS is very important to be applied to the entire community, including Indonesian Migrant Workers (PMI). PMI live overseas, so health is very important. If they get sick, it will create new problems because access to health services is limited, and there is no family who can look after them. The solution offered to partners' problems is socialization regarding clean and healthy living habits, as well as how to get used to clean and healthy behavior. The development of a video about how to get used to living a clean and healthy life aims to increase the capacity of Indonesian migrant workers in Malaysia to get used to living a clean and healthy life, so that they can prevent disease attacks. The use of videos is intended to make socialization activities more effective. The Indonesian Embassy in Johor Bahru is a service partner, which will assist in bridging the service program that UNNES will carry out for PMI in the Johor Bahru Region. After conducting outreach to PMIs, the next step is to form several groups consisting of several PMIs to ensure the sustainability of the implementation of the PHBS program. The result of this activity is the availability of the PMI group as a forum for sharing and doing joint activities , as well as increasing knowledge and understanding about PHBS.