Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KEARIFAN LOKAL DALAM MELESTARIKAN MATA AIR (STUDI KASUS: DUSUN KALIANCAR KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG) Aprilianingsih, Dwi Utari; Ginza, Farayhan; Agfanisa, Rahma; Fajar, Sadewa Tri; Agustin, Shafira Sekar Indah; Heriyanti, Andhina Putri; Fariz, Trida Ridho; Hamka, Ahmad; Zahira, Audya Fathana; Optapia, Duwi Hana; Juliani, Evi
Proceeding Seminar Nasional IPA 2024
Publisher : LPPM UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah keberadaan Sendang Kaliancar, kondisi mata air, kearifan lokal yang berada di Sendang Kaliancar untuk mendukung adanya konservasi mata air dan peran masyarakat dalam konservasi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam (in depth interview), observasi, studi literatur, dan dokumentasi. Tahap analsis yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sendang Kaliancar sudah ada sejak 800 tahun lalu hingga saat ini. Letak mata air tersebut berada di bawah pohon Preh (Ficus ribes) yang memiliki kondisi air yang tidak memiliki pengaruh dengan musim. Sendang Kaliancar memiliki berbagai macam bentuk kearifan lokal yang menjadi pedoman bagi warga setempat untuk melakukan upaya konservasi mata air seperti tidak diperbolehkan mandi bagi perempuan disaat sedang haid, larangan menjual belikan air, pagelaran wayang kulit, upacara nyadran, dan adanya pepatah “OJO SEMBRONO” yang artinya jangan bersikap sembarangan, dilarang berburu di hutan sekeliling wilayah Sendang, dilarang menebang pohon di hutan sekitar Sendang, dan dilarang untuk mengambil gambar sumber air. Secara garis besar masyarakat juga melakukan kegiatan dengan menjaga lingkungan sekitar sebagai upaya dalam konservasi mata air.
Engkapsulasi Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia L.) Menggunakan Ekstrak Kulit Jeruk (Citrus X limon L.) juliani, evi; siregar, Syakir naim
Agrintech: Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Vol 6, No 2 (2023): Jurnal Teknologi Pangan Dan Hasil Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/agrintech.v4i1.9147

Abstract

Indonesia is famous for being a source of basic ingredients for herbal medicines. Noni is one of the most widely used plants for traditional medicine. Noni contains many compounds that are beneficial to health, so it is necessary to process the noni to be used as a practical herbal medicine and does not have an unpleasant odor to the public or the distinctive odor of the noni fruit. The study was conducted using a factorial Completely Randomized Design (CRD) consisting of two factors, namely: Factor I: Comparison of Noni Extract (Morinda citrifolia L) and Lemon Peel Extract (Citrus x limon) (E) consisting of 4 levels, namely: E1 = 150:135, E2=155:130, E3=160 : 125, E4=165:120. Factor II: Drying Time (P) consists of 4 levels, namely: P1 = 3 hours, P2 = 4 hours, P3 = 5 hours, P4 = 6 hours. Comparison of 155:130 material with 4 hours of drying time gives a moisture content of 3.71%, yield of 8.175 %.