Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM PEMBUATAN AIR JAHE UNTUK MENGURANGI MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL DI RW.006 DESA JATIREJA KECAMATAN CIKARANG TIMUR KABUPATEN BEKASI TAHUN 2024 Karmila, Karmila; Rahmatul Amin, Dewita; Hardiyanti, Masitoh; Susanti, Teti; Hartini, Hartini; Rahayuningsih, Sri; Masriani, Masriani; Neli Maryati, Riski
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 2 (2024): JUNI
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v16i2.1997

Abstract

Pemberdayaan perempuan adalah upaya pemampuan perempuan untuk memperoleh akses dan kontrol terhadap sumber daya, ekonomi, politik, sosial, budaya, agar perempuan dapat mengatur diri dan meningkatkan rasa percaya diri untuk mampu berperan dan berpartisipasi aktif dalam memecahkan masalah, sehingga mampu membangun kemampuan dan konsep diri. Mual muntah merupakan keluhan umum pada kehamilan muda. Di Indonesia terdapat 50-75% kasus mual muntah oleh ibu hamil trimester pertama sedangkan ibu hamil yang mengalami mual muntah di Jawa Barat sebanyak 13%. Penatalaksanaan dengan menggunakan terapi komplementer salah satunya dengan pemberian air jahe. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian air jahe terhadap frekuensi mual muntah pada ibu hamil serta memberdayakan perempuan agar bias berperan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga terutama dirinya sendiri. Desain penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif. Dimana penelitian atau prosedur penelitian atau pemecahan masalah yang diselidiki dengan gambaran tentang rebusan air jahe untuk mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil yang berada di wilayah kerja RW.006 Desa Jatireja Kec. Cikarang Utara. Kelompok penelitian yaitu para ibu rumah tangga berjumlah 30 orang. Hasil penelitian didapatkan bahwa Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 30 orang ibu rumah tangga yang dijadikan sample penelitian semuanya memahami tentang mual muntah dan dapat membuat rebusan air jahe yang di sarankan untuk mengurangi mual muntah tersebut
Pemberdayaan Perempuan Untuk Mengatasi Nyeri Haid Dengan Jamu Kunyit Asam Rustini, Atin; Nafisah, Fitri; Anjani, Junih; Patmawati, Nengsih; Salifiyah, Salifiyah; Jahronah, Siti; Sumiati, Sumiati; Rahmatul Amin, Dewita
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i2.3178

Abstract

Pada saat remaja putri mengalami menstruasi beberapa dari remaja sering mengalami gangguan saat haid yaitu sakit diarea perut bawah atau dismenore. Keadaan hati yang tidak baik (unmood) dapat menjadi salah satu penyebab nyeri yang sering dialami saat wanita mengalami menstruasi. Selain mempengaruhi suasana hati, masalah yang timbul yang dapat mempengaruhi yaitu berat badan, nafsu makan, serta kondisi stress, cemas, depresi atau sedang diet merupakan hal yang dapat merangsang fluktasi hormon estrogen, tujuan kegiatan ini yaitu untuk mengetahui pengaruh jamu kunyit asam terhadap nyeri haid pada remaja putri di Desa Karangsari Kecamatan Cikarang Timur. Hasil kegiatan yang kami lakukan di Desa Karangsari Kecamatan Cikarang Timur didapatkan sebagian besar remaja mengalami  nyeri haid ringan sebanyak 26 responden (86%), sedangkan remaja yang mengalami nyeri sedang sebanyak 4 responden (14%).
Pemberdayaan Perempuan Dalam Penanggulangan Perilaku Seks Bebas Pelajar Perempuan Di Smk Negeri Pertanian Karawang Rahmatul Amin, Dewita; Nurfaedah, Evi; Ulfah Pratiwi, Mayang Nur; Fujianti, Nurtitis; Prida Oktaviany, Puput; Ratnasari, Ratnasari; Julaeha, Siti; Agustin, Tiara
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i2.3202

Abstract

Pendidikan seks merupakan salah satu cara untuk mengurangi dampak negatif yang tidak diharapkan seperti pelecehan seksual, kehamilan yang tidak di rencanakan, aborsi dan Penyakit Menular Seksual (PMS) (Sarwono, 2010). Perilaku seks menyimpang tersebut salah satunya ialah seks yang dilakukan sebelum pernikahan yang juga merupakan salah satu masalah Kesehatan reproduksi remaja yang banyak diperhatikan. Bukti menunjukan bahwa setiap tahun hampir enam belas juta anak perempuan berusia 15-19 tahun melahikan dan menyumbang 11%  dari semua kelahiran di seluruh dunia. Sekitar 95% dari kelahiran ini terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah (Morris and Rushwan, 2015). Berdasarkan data BPS, Indonesia merupakan salah satu dari 10 negara dengan angka pernikahan dini tertinggi di dunia, dengan jumlah Wanita yang menikah sebelum usia 18 tahun diperkirakan mencapai 1.20.900 (Sifiani, 2022). Berdasarkan data profil Anak Indonesia tahun 2028, sebanyak 39,17 % kawin di usia 16 tahun dan 22,92% kawin di usia 17 tahun. Angka tersebut menempatkan Indonesia pada peringkat ke tujuh tertinggi di dunia serta menduduki peringkat kedua di ASEAN (Puspasari et al., 2020). Setiap tahun di sekolah SMK Negeri Pertanian Karawang ada remaja Perempuan yang putus sekolah, diantara nya karena hamil diluar nikah sebanyak 5 remaja dan faktor ekonomi sebanyak 2 remaja perempuan.
Wujudkan Perlindungan Perempuan Dalam Tradisi Female Circumcision Di Wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat Nurfajri Istiqomah, Syafira; Rahmatul Amin, Dewita; Shohwatul Islam, Syauqiyah; Novita Rosdiana, Novi; Rahmawati, Novi Siti; Inka Lestari, Mega; Marlina Agustin, Sri; Nurhaeni, Nurhaeni
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i2.3260

Abstract

Sirkumsisi atau yang biasa disebut Khitan sangat berkaitan dengan agama atau kepercayaan serta faktor budaya. Hal ini dijalankan oleh umat beragama Islam, yang merupakan agama mayoritas di Indonesia. Sirkumsisi pada anak perempuan menjadi permasalahan akibat dasar hukumnya yang telah diperdebatkan oleh para ahli fikih dan didukung data negatifnya oleh pegiat gender. Tujuan dalam penelitian ini untuk mewujudkan perlindungan perempuan dalam tradisi Female Circumcision di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan metode pra experiment dengan pra dan pre test design. Dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang sunat perempuan. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa pengambilan keputusan ibu terhadap sirkumsisi pada anak perempuan dipengaruhi oleh pola pikir, kepercayaan, keyakinan, dorongan keluarga dan kebudayaan. Teknik penyelesaian ini adalah dengan melakukan Pendidikan Kesehatan, penyuluhan dan FGD (Forum Group Discussion), diharapkan dengan adanya kegiatan ini mampu merubah atau meluruskan stigma masyarakat mengenai female circumcision. Diharapkan kepada fasilitas Kesehatan atau tenaga Kesehatan lebih meningkatkan promosi Kesehatan tentang dampak atau bahaya dari sunat perempuan.
Wujudkan Perlindungan Perempuan Dalam Tradisi Female Circumcision Di Wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat Nurfajri Istiqomah, Syafira; Rahmatul Amin, Dewita; Shohwatul Islam, Syauqiyah; Novita Rosdiana, Novi; Siti Rahmawati, Novi; Inka Lestari, Mega; Marlina Agustin, Sri; Nurhaeni, Nurhaeni
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i2.3281

Abstract

Sunat umumnya dikenal sebagai Khitan, sangat terkait dengan agama, sistem kepercayaan, dan faktor budaya. Hal ini dianut oleh masyarakat Islam yang merupakan agama mayoritas di Indonesia. Sunat perempuan telah menjadi isu kontroversial karena dasar hukumnya yang diperdebatkan di kalangan ahli hukum Islam dan dampak negatifnya yang didukung oleh aktivis gender. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjaga perempuan dalam tradisi Sunat Perempuan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimental dengan desain pre-and post-test untuk mengukur pengetahuan ibu tentang sunat perempuan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pengambilan keputusan ibu mengenai sunat perempuan dipengaruhi oleh pola pikir, keyakinan, keyakinan, tekanan keluarga, dan norma budaya. Solusi yang diusulkan melibatkan Pendidikan Kesehatan, konseling, dan Forum Group Discussion (FGD) yang berpotensi mengubah atau memperbaiki kesalahpahaman masyarakat tentang sunat perempuan. Fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan dihimbau untuk meningkatkan promosi kesehatan mengenai dampak atau bahaya sunat perempuan.