Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Improvement of Immune Defense and Survival of Grouper Fish (Ephinepelus sp.) Using the Immuno-Probiosirkulasi System (SI-PBR) Method in Semi-Intensive Ponds in Brondong, Lamongan Mahasri, Gunanti; Woro Hastuti Satyantini; Nina Nurmalia Dewi; Lia Oktavia Ika Putri; Lilis Cahaya Septiana; Elangga Sony Widiharsono; Salman Aldo Alfaresi; Faisol Mas’ud; Fuquh Rahmat Shaleh; M. Khairul Anam; Ika Purnamasari
Grouper Vol. 15 No. 1 (2024): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v15i1.243

Abstract

Grouper (Epinephelus sp.) is a marine fishery commodity that is widely cultivated in marine cages and ponds. The export market demand for grouper fish continues to increase every year by 30.75% every year, so there is a need for improvement, through various technological applications. The main obstacle in cultivating grouper fish in ponds is the decline in water quality and disease attacks, which can cause up to 100% crop failure, just 3 – 5 days after infection. One effort that can be implemented is the cultivation method with the Immuno-Probiocirculation System (SIPBR). Brondong sub-district is one of the areas in Lamongan which has large fisheries potential, especially for breakwater water pools, which are the top among other districts. There have been many cases of grouper deaths in ponds to date, which are caused by disease attacks and water quality. The aim of this community service activity is to apply the Immuno-Probioculation System fish aquaculture technology in traditional plus pattern ponds (SI-PBR), increasing grouper fish production in Lamongan Regency, East Java. Observational method which includes socialization / counseling, planning and guidance for implementing SI-PBR technology in one period (three months). These results show positive indications. There is an increase in farmer knowledge, the SI-PBR method can reduce ectoparasite infestation and increase grouper yields from 272.43 kg / ha to 87.66 kg / ha, meaning an increase of 334%. The conclusion from this activity is that the SI-PBR model can increase fish production and can be applied in wider areas in the Lamongan region.
Pemberdayaan Usaha Baru Budidaya Udang Vaname Melalui Aplikasi Probiotik Dan Imunostimulan Dengan Sistem RAS Di Desa Pajurangan, Gending, Probolinggo Mahasri, Gunanti; Abdul Manan; Rahayu Kusdarwati; Lia Oktavia Ika Putri; Salman Aldo AlFaresi; Elangga Sony Widiharsono; Farid Nur Salim; Faisol Mas’ud; Endah Sih Prihatini; Fuquh Rahmat Shaleh
Grouper Vol. 16 No. 1 (2025): Grouper : Jurnal Ilmiah Perikanan
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/grouper.v16i1.301

Abstract

Potensi sektor perikanan di Kabupaten Probolinggo Jawa Timur menunjukkan angka yang sangat besar, dengan andalan utama adalah udang. Produksi budidaya udang sebagian besar diperoleh dari budidaya lahan tambak intensif yang luasnya mencapai 500 hektare dan luas tambak ini memberikan kontribusi 90 persen dari total produksi udang di Kabupaten Probolinggo. Di Desa Pajurangan, Kecamatan Gending. Kabupaten Probolinggo, terdapat 9 orang yang terkena PHK pada saat pandemik Covid 19 dan sedang merintis usaha baru dalam 2 tahun terakhir ini, yaitu budidaya udang vaname (Litopeaneus vannamei) . Permasalahan utama yang terjadi selama merintis usaha baru bahwa para pembudidaya udang yang baru memulai di tambak antara lain adalah :1) Rendahnya pengetahuan teknologi budidaya udang intensif dengan sistem RAS, 2) Gagal panen dan masih mengalami kerugian , 3) Udang yang dipelihara mudah terserang penyakit dan 4) menurunnya kualitas air selama pemeliharaan dan 5) belum bisa mengelola keuangan. Solusi yang diterapkan untuk menyelesaikan masalah terseut adalah penerapan penggunaan probiotik dan imunostimulan dari protein Zoothamnium sp. untuk tujuan peningkatan pertahanan tubuh udang dan penggunaan probiotik untuk memperbaiki dan mempertahankan kualitas air, Untuk mencapai tujuan tersebut, maka Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini terdiri dari tiga tahap yaitu : (a) tahap sosialisasi metode budidaya dengan imunostimulan dan probiotik, (b) tahap pelatihan imunisasi dan perbanyakan probiotik dan (c) tahap penerapan metode budidaya dengan imunostimulan dan probiotik dengan RAS di tambak dan (d) pendampingan manajemen Budidaya udang dengan RAS.Produksi budidaya udang sebagian besar diperoleh dari budidaya lahan tambak intensif yang luasnya mencapai 500 hektare dan luas tambak ini memberikan kontribusi 90 persen dari total produksi udang di Kabupaten Probolinggo. Permasalahan yang sudah lama terjadi pada para pembudidaya udang di tambak antara lain adalah :1) Rendahnya pengetahuan teknologi budidaya, 2) Gagal panen, jika bisa panen belum bisa memenuhi target dan menglami penurunan, 3) Udang yang dipelihara mudah terserang penyakit dan 4) menurunnya kualitas air selama pemeliharaan. Tujuan dari pengmas ini adalah Meningkatkan hasil panen udang vaname pada kelompok petambak pemula, Desa Pajurangan, Kecamatan Gending, kabupaten Probolinggo.